Slide Pengasaman
Slide Pengasaman
STIMULASI
Stimulasi adalah suatu pekerjaan yang dilakukan terhadap sumur
dengan tujuan meningkatkan laju produksi dengan jalan
memperbaiki dan atau meningkatkan harga permeabilitas batuan.
Ada dua cara untuk memperbaiki permeabilitas, yaitu :
Acidizing
Hydraulic Fracturing
DEFINISI ACIDIZING
ACIDIZING
pAlk =
4.8139 - 0.4375 ln CO3
2
HCO3
Jika SI > 0 maka larutan kelewat jenuh dan scale cenderung
terbentuk.
1. Mineralogi Batuan
3. Konsentrasi asam
4. Jumlahnya.
Pengasaman harus menghilangkan kerusakan formasi
tanpa menimbulkan kerusakan lain di formasi;
pengasaman
Sandstone dengan Calcite > 20% dapat
rusak jika diasam dengan mud acid.
KEUNTUNGAN KEKURANGAN
Daya reaksi yang cukup Memiliki sifat korosif yang
tinggi terhadap tinggi, terutama pada
batugamping dan dolomite. temperatur diatas 250˚
Harganya relatif lebih
murah dibanding dengan
asam jenis lain.
Agar temperatur tidak melebihi tingkat korosifitasnya, pada
penggunaan HCl biasanya ditambahkan additif yaitu
Corrosion Inhibitor. Berikut adalah reaksi antara HCl dengan
beberapa mineral batuan :
Calcite/limestone
2HCl + CaCO3 → CaCl2 + CO2 + H2O
Dolmite
4HCl + CaMg(CO3)2 → CaCl2 + MgCl2 + CO2 + H2O
Siderite
2HCl + FeCO3 → FeCl2 + CO2 + H2O
Ferrous sulfide
2HCl + FeS → FeCl2 + H2S
Ferric oxide
6HCl + Fe2O3 → 2FeCl3 + 3H2O
ACID YANG DIPAKAI DI BATUPASIR
Asam ini diatur agar bentuk gel nya dapat rusak dengan
sendirinya dalam formasi karena jika bentuk gelnya setelah
acidizing belum rusak sepenuhnya, maka gel tersebut dapat
menimbulkan kerusakan.
Stuichiometry () :
Jumlah mol setiap komponen yang bereaksi (asam dan batuan)
Contoh :
(1)(100.1) lbmCaCO 3
100 1.37
(2)(36.5) lbmHCl
asam
X
min eral
Contoh : Reaksi antara 15% HCl dengan CaCO3
ft 3CaCO3
X 0.082
ft 315% HCl
Volume Konsentrat
(Vol.laru tan )(% HCl)( SGlaru tan )
Vol.Consentrate
(% HClconcentrate )( SGconcentrate )
Contoh:
Untuk mendapatkan 1000 gal 15% dari concentrate
32% mula-mula maka diperlukan.
(1000 )(15)(1.075)
Vol.concentrate 434 gal
(32)(1.16)
; Jadi perlu penambahan 566 gal air
SG larutan didekati dengan; SG larutan =(fraksi HCl/2)+1
Misalkan untuk 32% SG = (0.32/2)+1 = 1.16
15% SG = (0.15/2)+1 = 1.075
JENIS ACID
ADDITIVE
ADDITIF UNTUK
ACIDIZING
1. Surfactant
2. Aromatic Solvent
3. Alcohol
4. Clay Stabilizer
5. Corrosion Inhibitor
6. Mutual Solvent
7. Nitrogen
8. Diverting Agent
SURFACTANT
Molekul Surfactan
Orientasi Muatan Pada Surfactant
Anionic dan Sifat Wettingnya
Orientasi Muatan Pada Surfactant
Cationic dan Sifat Wettingnya
AROMATIC SOLVENT
Solvent digunakan sebagai preflush atau pendispersi dalam
fluida asam untuk melarutkan hidrokarbon sehingga asam
dapat bereaksi dengan material formasi atau partikel
penyumbat pori.
Formasi dengan minyak berat, sludge (gumpalan atau
endapan), asphalt dan scale berlapis minyak perlu digunakan
aromatic solvent untuk melarutkannya agar kerja asam lebih
baik lagi.
Aromatic solvent yang umum digunakan yaitu xylene dan
toluene. Jenis lain seperti A-Sol, N.L.Chekersol, Paravan G-15
dan Torgan.
Aplikasi Aromatic Solvent
Produk Aplikasi
Melarutkan segala endapan hidrokarbon seperti
sludge, asphaltenes, oily coatings. Digunakan
Xylene untuk preflush pada pengasaman. Dengan
Toluene penambahan surfactant bisa larut di asam.
Pembersih perforasi dan batuan yang dilapisi
minyak sehingga asam bisa bereaksi.
Campuran bermacam alcohol dan membantu
pengasaman dengan membersihkan lapisan
(coating) hidrokarbon, menurunkan surface
A-Sol
tension, dan membuat formasi water wet.
Solvent
Tergantung jenisnya sampai 80 % volume bisa
dipakai di HCl, juga bisa dipakai sendiri sebagai
preflush.
Aplikasi Aromatic Solvent
Produk Aplikasi
Tersebar di asam. Digunakan dengan sekaligus
N.L. pada asamnya untuk melarutkan coating
Checkers hidrokarbon dan scale dan material lain yang
ol akan bereaksi dengan asam. Maksimum 5 %
volume.
SP v P
F
D 1 v D
UNTUK PENGASAMAN
1. Perbandingan produksi dengan sumur disekitarnya
2. Grafik sejarah produksi
3. Pressure Transient Analisys
4. Skin 1-7 belum perlu pengasaman
5. Skin > 8 perlu pengasaman
6. Analisa completionnya
7. Analisa sistem produksi sumurnya
TANDA-TANDA KERUSAKAN FORMASI
3. Panjang interval?
Untuk panjang interval < 20 ft tidak perlu diversion
4. Tekanan dasar sumur (BHP)
Jika BHP rendah dan tidak dapat mengangkat fluida gunakan nitroben
Jika BHP besar untuk mengangkat fluida, tidak diperlukan nitrogen
5. Kelarutan di HCl?
Dibawah 75% suspending agent perlu digunakan untuk mengalirkan
zat-zat yang tidak terlarut dari formasi.
TAHAP PELAKSANAAN ACIDIZING
TAHAP PELAKSANAAN ACIDIZING
Matrix Acidizing
1. Pickling stage, membersihkan tubing agar asam
mengalir dengan lancar. Pickling biasanya
menggunakan 5% HCl dicampur dengan iron-control
agent dan corrosion inhibitor.
2. Preflush, bertujuan menghilangkan endapan organik
dan inorganik yang tedapat pada lubang sumur dan
formasi, juga mencegah timbulnya emulsi asam dengan
minyak pada saat asam diinjeksikan.
3. Acid Stage, bertujuan untuk menanggulangi kerusakan
formasi. asam yang digunakan biasanya 15-28% HCl
dengan volume 10-300 gal/ft.Umumnya membutuhkan
25-150 gal/ft, tergantung dari kedalaman dimana terdapat
kerusakan dan porositas formasinya. Formasi dengan
porositas 10%, dibutuhkan 60 gal asam per feetnya untuk
mengisi pori yang jaraknya 5 feet dari lubang bor.
4. Overflush Stage, bertujuan untuk membersihkan sisa-
sisa pengasaman dengan menempatkan asam di perforasi.
Umumnya menggunakan air sebagai overflush fluid.
Untuk sumur minyak, biasanya menggunakan diesel,
untuk sumur gas biasanya menggunakan gas nitrogen.
ACIDIZING
TAHAPAN
PREFLUSH
SPOTTING
AFTER FLUSH
Acid Fracturing
TAHAPAN
FLUSH
PAD
MAIN FRACTURING ACID
AFTER FLUSH
Pengendapan Hasil Reaksi Asam
Endapan reaksi Kimia yang umum ditemui dan yang paling merusak
Asphaltene Sludge
Calcium Fluorida biasanya berasal dari hasil reaksi
antara HF debgan calcite
q
PI aktual
Ps - Pwf
q
PI ideal
Ps - Pwf ΔP skin )
EVALUASI ACIDIZING