Anda di halaman 1dari 31

DR.

JUSNI SOLICHIN
REMAJA
 Masa peralihan antara masa kanak dan
dewasa  mengalami banyak perubahan
baik fisik, maupun psikologis dan sosial
 Perlu menyesuaikan diri thd perubahan
tsb
 Seringkali timbul gejolak emosi yg
menyebabkan remaja menjadi rawan, shg
mereka dpt mengalami masalah perilaku
yg (-) spt tawuran, kenakalan remaja, drop
out sekolah, penyalahgunaan NAPZA.
SITUASI SEKARANG
 Pendidikan maju  ibu bekerja  penga-
suhan anak diserahkan kpd pengganti.
 Kdg-kdg pengasuh pengganti kurang dpt
memenuhi kebutuhan anak yg sesuai dg
perkembangannya, shg berdampak dlm
ketahanan mental anak unt menghadapi
masalah kehidupan, khususnya pd masa
remaja yg memang banyak tantangan.
 anak kurang mendapat kesempatan
bermain dengan teman sebaya
SITUASI SEKARANG
 Orangtua ataupun guru menganggap
bhw anak yg cerdas itu adl anak yg
berhasil dlm bidang matematika, fisika,
kimia dan ilmu lainnya  penekanan
pendidikan thd bidang tsb.
 Anak sgt jarang dapat pelatihan atau
diberi kesempatan untuk kembangkan
keterampilan sosial yg sgt dibutuhkan unt
menghadapi berbagai masalah dlm
hidupnya
DAMPAKNYA
 Remaja kurang keterampilan sosial, shg rawan thd
perilaku yg (-), gagal mencapai pendidikan ataupun
kehidupan kelak
 Untuk keberhasilan dlm kehidupan, tak cukup hanya
cerdas saja, tp mereka juga hrs mampu dan terampil
menghadapi berbagai masalah kehidupan.
 O.k.i. perlu memberikan pelatihan keterampilan sosial,
agar mereka mampu menghadapi berbagai tantangan
dalam kehidupan, khususnya remaja yang berada di
sekolah.
 Diharapkan dpt meningkatkan pencapaian akademik dan
sekaligus mengurangi perilaku (-) spt kenakalan remaja,
bolos sekolah, tawuran, penyalahgunaan NAPZA
KETERAMPILAN SOSIAL
 Adalah suatu kemampuan untuk menyusun pola
pikir dan perilaku shg menjadi serangkaian
kegiatan yg terintegrasi dan dpt diterima oleh
lingkungan budaya setempat atau mempunyai
tujuan interpersonal.
 Defisit dlm keterampilan sosial dpt bermanifestasi
dlm berbagai bentuk (buruknya hubungan sesama
teman sebaya, isolasi sosial, kesulitan selesaikan
masalah dan perilaku lainnya yg tak sesuai dg
usia, budaya setempat dan derajat intelektual
 Keterampilan sosial yg digunakan pd situasi yg
sesuai disebut kompetensi sosial.
KETERAMPILAN SOSIAL
TUJUAN
Memberikan keterampilan kepada siswa dlm
perilaku sosial yg dibutuhkan untuk mencapai
kompetensi sosial. Untuk sebagian siswa,
mungkin hal ini merupakan suatu keterampilan
yang baru, sementara bagi siswa lainnya
merupakan kesempatan untuk lebih
meningkatkan keterampilan yang memang
sudah mereka miliki.
Memberikan kesempatan kepada siswa unt slg
belajar dan slg mencontoh perilaku yg tepat
sesuai dg situasi.
KETERAMPILAN SOSIAL
Sebagaimana pelajaran matematika, fisika
dan lain-lain, maka keterampilan sosial
juga perlu diulang dan dilatihkan berkali-
kali shg menjadi terampil dlm
menggunakannya
Dalam pelatihan keterampilan sosial,
siswa berperan aktif mengemukakan
perasaan, pendapat dan pengalaman
mereka. Tidak ada jawaban yang salah
atau benar, yang ada hanya perilaku yang
kurang sesuai atau yang lebih sesuai.
KETERAMPILAN SOSIAL
CARA PELATIHAN
Dalam melatihkan keterampilan sosial,
guru berfungsi sbg fasilitator yg tidak
bersifat menggurui, tapi hanya memfasi-
litasi agar pelatihan berjalan lancar
Jadi siswa perlu secara aktif mengalami
sendiri. Dalam buku pedoman fasilitator,
akan dibicarakan secara rinci cara menjadi
fasilitator yg baik dan cara menjalankan
pelatihan.
MATERI PELATIHAN
Materi pelatihan ini terdiri dari 7 modul:
1. Panduan bagi guru untuk meningkatkan
kesehatan jiwa remaja
2. Pedoman pelaksanaan pelatihan keterampilan
sosial pada siswa
3. Meningkatkan harga diri
4. Menghadapi stress
5. Mengatasi emosi
6. Menghadapi tekanan teman sebaya
7. Resolusi konflik
Modul Meningkatkan Harga Diri

Tujuan :
- Memahami diri, kekuatan, potensi dan bakat
sendiri.
- Menghayati perasaan senang terhadap
identitas diri yang dimilikinya.
- Melatih kemampuan untuk mendapatkan rasa
percaya diri, penerimaan diri dan juga
menghargainya.
Modul Mengatasi Emosi
Tujuan :
• Memahami pengertian tentang emosi.
• Mengenali dan menganalisis berbagai macam
emosi dan efeknya terhadap mereka.
• Memahami cara mengatasi emosi negatif
seperti rasa takut dan marah.
• Memahami beberapa strategi pertahanan diri
untuk mengatasi emosi
Modul Menghadapi Stres
Tujuan :
• Memahami stres
• Mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang dapat
menyebabkan stres
• Menganalisa pengalaman pribadi bila mengalami
stres
• Mengerti dampak dari stres (fisik, emosi dan
perilaku)
• Mempraktekkan teknik sederhana untuk
menghadapi stres
Modul Menghadapi
Tekanan Teman Sebaya
Tujuan :
• Mengerti perbedaan antara tekanan dari
teman sebaya yang baik dan yang tidak baik.
• Belajar bahwa pendapat seseorang
berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan di bawah tekanan.
• Mempelajari berbagai teknik untuk
mengatakan tidak.
Modul Resolusi Konflik
Tujuan :
• Mengerti perbedaan antara konflik internal dan
eksternal.
• Belajar untuk meningkatkan kemampuan analitis
dalam berhadapan dengan konflik internal secara
lebih baik, seperti bertukar pengalaman terhadap
konflik-konflik yang pernah dialami dan cara-cara
mengatasinya.
• Mempelajari berbagai kelebihan dan kekurangan dari
respons-respons konflik yang berjenis pasif, agresif
dan asertif.
• Mempraktekkan sikap asertif untuk memecahkan
konflik eksternal.
CARA PELATIHAN
• Guru berfungsi sebagai fasilitator yang tidak
bersifat menggurui, tapi hanya
memfasilitasi agar pelatihan berjalan lancar
 merupakan tantangan bagi guru
• Siswa berperan aktif dan berproses dalam
pelatihan (mengalaminya sendiri)
• Siswa diberikan kesempatan mengemukan
pikiran/pendapatnya termasuk yang negatif
• Tidak ada jawaban yg benar atau salah
karena bersifat kontekstual
PELAKSANAAN PELATIHAN
 Upayakan suasana yg sejuk dan tenang
dg teknik “ ice breaking” (memecahkan
suasana kekakuan) dan menghilangkan
kejenuhan.
 Jelaskan maksud dari kegiatan yg segera
akan dimulai
 Lakukan aktivitas yg telah direncanakan
 Diskusikan dan lakukan ulasan/kajian
ringkas mengenai proses yang telah
terjadi dan pelajaran yg diperoleh
 Minta umpan balik
Berikan penegasan pada setiap akhir
kegiatan.
EVALUASI HASIL
MENGGUNAKAN:
• Kuesioner penilaian guru terhadap
siswa
• Kuesioner penilaian siswa terhadap
guru
• Kuesioner penilaian siswa terhadap
kekuatan dan kesulitan diri sendiri
• Hasil pencapaian akademik siswa
• Kehadiran siswa di sekolah
KETERAMPILAN SOSIAL
MELIPUTI:
• Kemampuan utk berpikir kreatif
• Menentukan tujuan hidup
• Mengambil keputusan
• Menjalankan komunikasi yang efektif
• Membina hubungan interpersonal
• Membangun harga diri
• Mengelola stres
• Berperilaku asertif
• Bernegosiasi
• Berpikir positif
• Berempati
HASIL PENELITIAN
SMP DI JAKARTA PUSAT
HASIL PENELITIAN

KARAKTERISTIK SUBYEK
• Sampel terbanyak dari kelas 1 SMP
• Sebanyak 80,0% responden memiliki prestasi
akademik di atas rata-rata kelas.
• Usia siswa yang terendah adalah 11 tahun dan
yang tertinggi adalah 15 tahun (mean=12,88 +
1,99).
• Sebagian besar berasal dari suku Betawi
(45,0%) dan beragama Islam (97,5%).
Kekuatan dan Kesulitan Sebelum dan Setelah Pelatihan Kecakapan Hidup

Sebelum Setelah P
pelatihan pelatihan
(pre-test) (post test)
Total kesulitan Mean (+ SD) 13,65 + 4,93 12,10 + 4,74 0,037
(total difficulties) (Wilcoxon)
Median 14,00 (2 – 25) 12,00 (2 – 21)

Gejala-gejala Mean (+ SD) 4,97 + 2,29 3,90 + 1,77 0,001


emosional (Wilcoxon)
(emotional
symptoms)
Median 5,00 (0 – 9) 4,00 (0 – 7)

Masalah perilaku Mean (+ SD) 1,98 + 1,31 2,28 + 1,45 0,211


(conduct problems) (Wilcoxon)
Median 2,00 (0 – 5) 2,00 (0 – 6)
Citra diri Sebelum dan Setelah Pelatihan Kecakapan Hidup
Sebelum pelatihan Setelah pelatihan p
(pre-test) (post test)
Self consciousness Mean (+ SD) 2,30 + 1,32 1,30 + 0,79 0,000
(Wilcoxon)
Median 2,00 (0 – 5) 1,00 (0 – 3)

Instability Mean (+ SD) 3,33 + 1,00 2,25 + 0,84 0,000


(Wilcoxon)
Median 3,00 (1 – 5) 2,00 (0 – 5)

Low self esteem Mean (+ SD) 3,50 + 1,74 2,42 + 1,41 0,002
(Wilcoxon)
Median 3,00 (0 – 7) 2,00 (1 – 6)

Negative perceived Mean (+ SD) 1,30 + 1,30 0,65 + 0,66 0,002


self (Wilcoxon)
Median 1,00 (0 – 4) 1,00 (0 – 2)
HASIL PELATIHAN
1. Pelatihan Keterampilan Sosial menarik
& bermanfaat bg siswa & dpt
diterapkan dlm kehidupan sehari-hari

2. Setelah pelatihan: guru lebih


demokratis, jarang menghukum, lebih
menghargai siswa, lebih memberi
siswa kesempatan untuk berpendapat
serta jarang marah dibandingkan
sebelum pelatihan
HASIL PELATIHAN
3.Siswa lebih banyak bertanya, lebih serius
mengikuti pelajaran, tingkat kenakalan
cenderung menurun, saling membantu di
antara siswa meningkat. Nilai rata-rata
kelas meningkat
4.Terdapat perbaikan dalam diri siswa:
• aspek hiperaktifitas
• problem emosional
• problem dengan teman sebaya
• problem perilaku
• perilaku prososial
KESIMPULAN
• Modul pelatihan kecakapan hidup mempunyai
efek yang positif dalam meningkatkan
kesehatan jiwa remaja dengan :
– Meningkatnya Kekuatan Mental (strength) dan
Citra diri remaja serta
– Menurunnya masalah emosi dan perilaku
remaja
• Siswa merasa adanya perbaikan dari sikap
guru dalam mengajar
REKOMENDASI
Implementasi modul pelatihan ini secara
kontinyu di sekolah dapat memberikan
membantu meningkatkan kualitas remaja
menjadi individu yang cerdas, mandiri,
berkepribadian tangguh serta mampu
menghadapi berbagai tantangan dalam
kehidupan
SARAN
• Jika ingin menerapkan modul
Keterampilan Sosial di sekolah, perlu
dilakukan hal-hal sbb:
– Persiapan lebih matang, misalnya waktu
pelatihan yg lebih lama
– Penjelasan yg lebih rinci, karena
kemampuan guru tidak sama
– Pelatihan sebaiknya dilakukan pada saat
ekstra kurikuler, tetapi penerapannya
saat intra kurikuler
Poster yang dibuat oleh remaja untuk
menyebarkan informasi bagi teman-temannya

Anda mungkin juga menyukai