Anda di halaman 1dari 53

CASE REPORT

BRONKOPNEUMONIA
Disusun oleh:
Nathania Bellamy Bonnyvena
1765050180
Pembimbing:
dr. Christine., Sp. A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


PERIODE 25 FEBRUARI – 4 MEI 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PENDAHULUAN

• Bronkopenumonia merupakan radang dari saluran pernapasan yang


terjadi pada bronkus sampai dengan alveolus paru.
• Bronkopneumonia lebih sering dijumpai pada anak kecil dan bayi, biasanya
sering disebabkan oleh bakteri Streptokokus pneumonia dan Hemofilus
influenza yang sering ditemukan pada dua pertiga dari hasil isolasi.
• Berdasarkan data WHO, kejadian infeksi pneumonia di Indonesia pada
balita diperkirakan antara 10-20% pertahun.
• Bronkopneumonia merupakan masalah kesehatan yang mencolok
walaupun ada berbagai kemajuan dalam bidang antibiotik. Hal ini
disebakan oleh munculnya organisme nosokomial yang resisten terhadap
antibiotik.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

No. RM : 00-08-84-61
Nama Lengkap : An. R A H
Tanggal Lahir : 21 Agustus 2017
Umur : 1 tahun 6 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Jl. Asyafiah RT/RW 03/03, Kelurahan Cilangkap
IDENTITAS ORANTUA

Identitas Ayah Ibu


Nama Tn. L Ny. B
Tanggal Lahir 18 Juni 1972 10 Januari 1982
Pekerjaan Swasta Ibu Rumah Tangga
Agama Kristen Kristen
Suku Batak Batak
Pendidikan SMA SMA
Perkawinan 1 1
RIWAYAT KEHAMILAN

• Perawatan Antenatal :
Trimester I : 1 kali/bulan di Puskesmas
Trimester II : 1 kali/bulan di Puskesmas
Trimester III : 3 kali/bulan di Puskesmas
• Penyakit kehamilan: Disangkal
RIWAYAT KELAHIRAN

• Tempat lahir : RS
• Penolong persalinan : Dokter
• Cara persalinan : Spontan
• Penyulit :-
• Masa gestasi : Cukup bulan.
• Keadaan Bayi :
Bayi perempuan lahir dengan BBL 3250 cm, PBL 40 cm, LK
(tidak diketahui) saat lahir bayi langsung menangis, tidak
ikretik, tidak sianosis.
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

• Gigi pertama : 5 bulan


• Psikomotor
Tengkurap :5 bulan
Duduk :6 bulan
Berdiri :10 bulan
Berjalan :13 bulan
Berbicara :14 bulan (dapat megatakan 1/2 kata seperti “mama”,“papa”)
Kesan: Pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia
RIWAYAT IMUNISASI

Vaksin Dasar (Umur) Ulangan (Umur)

BCG 1 Bulan - - - - -
DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan 18 bulan - -
POLIO 0 & 2 bulan 4 bulan 6 bulan 18 bulan - -
Campak 9 bulan - - - -
Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan - - -
MMR - - 15 bulan - - -
TIPA - - - - - -

Kesan: Imunisasi Lengkap sesuai usia menurut IDAI 2014


Waktu 0-6 bulan 6-9 bulan 9-12 bulan 12 bulan-Sekarang
Pagi ASI ASI setiap 5 jam selama ASI 3x/hari selama ± 10-15 Nasi dengan 1 potong
(06:00- eksklusif ± 10-15 menit, hisapan menit, hisapan kuat kecil ikan/daging Riwayat
Makanan
11:00 setiap 2 kuat bergantian bergantian payudara kanan ayam/telur 1 mangkok
jam selama payudara kanan dan kiri dan kiri + bubur nasi + anak penuh + ¼ gelas
± 15-20 bubur susu ½ mangkok potongan ayam/ikan sayur sebanyak + susu
menit, anak+ ½ potong pisang dicincang ¾ mangkok anak formula 1 botol (120 cc)
hisapan + Kualitas dan kuantitas
kuat makanan sesuai dengan
bergantian pertumbuhan usia
Siang payudara ASI setiap 5 jam selama ASI selama ± 10-15 menit, Nasi dengan 1 potong berdasarkan Kementrian
(12:00- kanan dan ± 10-15 menit, hisapan hisapan kuat bergantian kecil ikan/daging Kesehatan RI
17:00) kiri kuat bergantian payudara kanan dan kiri + ayam/telur sebanyak 1
payudara kanan dan kiri bubur nasi + potongan mangkok anak + ¼ gelas
+ Bubur susu ½ ayam/ikan dicincang ¾ sayur penuh + 1 keping
mangkok kecil + ½ mangkok anak + susu biscuit
potong pisang formula 1 botol kecil (50
cc)

Malam susu formula 1 botol Susu formula 1 botol (90- Nasi + 1 potong kecil
(18:00- kecil (50 cc) + Bubur 120 cc) + bubur nasi + ikan/daging ayam/telur
24:00) susu ½ mangkok potongan ayam/ikan sebanyak 1 mangkok
dicincang ¾ mangkok anak anak + susu formula 1
+ botol (120 cc)
RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DI
DERITA

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi - Difteri - Peny. Jantung -


Cacingan - Diare - Peny. Ginjal -
Demam - Kejang - Peny. Darah -
berdarah demam
Demam tifoid - Kecelakaan - Radang Paru -
Otitis - Morbili - Tuberkulosis -
Parotitis - Operasi - Asma -
ANAMNESA

Keluhan Utama : Sesak pada malam hari.

Keluhan Tambahan : Batuk berdahak


Demam
Pilek
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang diantar oleh kedua orang tuanya ke IGD RS UKI dengan keluhan sesak pada
malam hari sejak 5 hari SMRS. Sesak dirasakan saat malam hari sebelum tidur sehingga
pasien sulit untuk tidur. Sesak tidak disertai bunyi ngik ataupun ngorok saat bernapas.
Sesak tidak dirasakan pada siang maupun sore harinya. Keluhan sesak disertai batuk
berdahak, dengan dahak yang sulit untuk dikeluarkan. Ibu pasien mengatakan dahak pernah
keluar satu kali saat pagi hari dan berwarna putih dan kental. Batuk lebih dirasakan lebih
buruk saat malam hari. Selain batuk, pasien juga memiliki keluhan pilek dengan sekret
bening dan kental. Hidung dirasakan mampet bergantian antara lubang hidung kiri dan
kanan. Ibu pasien mengatakan keluhan disertai demam yang dirasakan naik turun sepanjang
hari, dan dirasakan meningkat saat sore dan menjelang malam hari. Keluhan tidak disertai
mimisan, gusi berdarah, menggigil, nyeri kepala, dan nyeri dibelakang mata. Ibu pasien
mengatakan sudah memberikan obat penurun panas yaitu paracetamol sirup namun
keluhan belum membaik. Ibu pasien mengatakan pasien mengalami penurunan nafsu makan
dan menjadi rewel, namun tidak mengalami penurunan berat badan. BAB dan BAK tidak
ada keluhan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien belum pernah mengalami keluhan


serupa sebelumnya.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

• Keluarga satu rumah pasien tidak ada yang


memiliki keluhan serupa dengan pasien.
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran : Kompos mentis
• Tekanan Darah : 100/60 mmHg
• Frekuensi Nadi : 139 x/menit (reguler,kuat angkat,isi cukup)
• Frekuensi Pernafasan : 48 x/menit
• Suhu : 38,2 °C (suhu aksila)
• Data Antropometri
Berat Badan : 9,9kg
Tinggi Badan : 81 cm
• Lingkar Lengan Atas : 14,5 cm
• Lingkar Kepala : 47 cm
BB/U = terletak diantara -2SD sampai +3SD, kesan BB normal
TB/U = terletak diantara -2SD sampai +3SD, kesan TB normal
BB/TB = terletak diantara -2SD sampai +3SD, kesan normal
BMI = BB/(TB)2 = 9,9 kg/(0,81)2 = 15,23
PEMERIKSAAN SISTEM

Kepala : Normocephali, LK: 47cm


Rambut : Warna hitam, tumbuh merata, tidak mudah dicabut
Mata : Mata cekung (-), anemis (-), ikterik (-)
Telinga : Liang telinga lapang kanan dan kiri, sekret (-/-)
Hidung : Pernapasan cuping hidung (+), Cavum nasi lapang,
septum deviasi (-), sekret (+/+)
Mulut
• Bibir : Sianosis (-), mukosa kering (-)
• Gigi : Gigi berlubang (-)
• Lidah : Terletak di tengah, geographic tounge (-)
• Tonsil : T1– T1, hiperemis (-/-)
• Faring : Arcus faring simetris, hiperemis (-)
Leher : Kelenjar getah bening tidak membesar
Thoraks
• Dinding thoraks : Diameter laterolateral > anteroposterior
Paru-paru
• Inspeksi : Pergerakan dinding thorax simetris, retraksi sela iga(+)
• Palpasi :Vokal fremitus simetris kanan dan kiri
• Perkusi : Sonor / sonor
• Auskultasi : Bunyi nafas dasar vesikuler, ronkhi (+/+), wheezing (-)
Jantung
• Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba pada ICS IV linea midclavicular sinistra
• Perkusi : Batas jantung kanan di parasternal dextra ISC 4, batas jantung kiri
di linea midclavicula sinistra ICS 5
• Auskultasi : Bunyi jantung I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar
Auskultasi : Bising Usus (+), 4 kali/menit
Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), turgor kulit kembali cepat
• Anus dan Rektum : Tidak ada kelainan
• Genitalia : Tidak ada kelainan
• Anggota gerak
Atas : Akral hangat, CRT < 2”, edema -/-
Bawah : Akral hangat, CRT < 2”, edema -/-
• Tulang belakang : Lordosis (-), kifosis (-), skoliosis (-)
• Kulit : Turgor baik, warna sawo matang, ikterik (-)
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

• Nervus Cranialis : Tidak ada kelainan


• Refleks Fisiologis : Tidak ada kelainan
• Refleks Patologis : Tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH PERIFER LENGKAP

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Laju Endap Darah 25 mm/jam < 20 mm/jam
Hemoglobin 11.8 g/dL 10,5 - 18 g/dl
Leukosit 18,6 ribu/µL 4,0 –12,0 ribu/ µL
Eritrosit 4.52 juta/ml 4-6 juta/ ml
Hematokrit 35,4% 32 -52%
Trombosit 307x 103/µL 150.000-400.000/ µL
Hitung Jenis Basofil 0% 0-0,75%
Leukosit Eosinofil 2% 1-3%
Neutrofil batang 1% 3-5%
Neutrofil segmen 76% 54-62%
Limfosit 19% 25-30%
Monosit 2% 3-7%
MCV 78,3/ fl 80- 100 fL
MCH 26,1/ pg 27-31 pg
MCHC 33,3 g/dl 32-36 g/dL
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Interpretasi:
• Sinus/diafragma baik
• Mediastinum tidak melebar
• Jantung tidak membesar
• Parucorakan kasar, bercak
pericardial/ hilar kanan
• Tulang tidak tampak kelainan
KESAN : Bronchopneumonia
dextra.
DIAGNOSA KERJA

BRONKOPNEUMONIA
DIAGNOSIS BANDING

• Bronkitis
• Bronkiolitis
TATALAKSANA PASIEN

• Rawat Inap
• Diet : Lunak, Nasi Tim
• IVFD : RL 30 tpm (mikro)
 MM :
 Puyer batuk (Ambroxol 4,5mg + Salbutamol 0,5mg) 3x1 pulv (PO)

 Puyer Pilek (Pseudoefedrine 5mg + CTM 0,95mg) 3x1 pulv (PO)


 Kloramfenikol 1x400mg (IV) dilanjutkan dengan dosis 2x250mg
(PO) selama 10 hari
PROGNOSIS

• Ad Vitam : Bonam
• Ad Fungsionam : Bonam
• Ad Sanationam : Bonam
Follow up 02/03/2019 PH:1 PP:4
Subjective Objective Assessment Planning
Batuk berdahak Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang  Bronkpneumonia Diet: Lunak, nasi tim
(+) dengan Kesadaran: Composmentis IVFD: RL 30 tpm (mikro)
dahak sulit Tekanan darah: 90/60 mmhg Mm:
keluar. Pilek (+) Frekuensi nadi: 136 x /menit (isi cukup, kuat angkat, reguler)  Puyer batuk (Ambroxol
dengan sekret Frekuensi nafas: 39 x /menit 4,5mg + Salbutamol
bening kental, Suhu:37,0oC (aksilla)
0,5mg) 3x1 pulv (PO)
Sesak nafas (+) Kepala: Normocephali
saat malam hari. Mata: CA (-/-), SI (-/-), mata cekung (-/-)  Puyer Pilek
Demam (-) nafsu Hidung: Pernapasan cuping hidung (+), Cavum nasi lapang, Sekret (+/+)
(pseudoefedrin 5mg +
makan tidak Faring: Hiperemis (-)
baik. BAB dan Leher:KGB tidak teraba membesar CTM 0,95mg) 3x1
BAK tidak ada Thorax: pulv (PO)
keluhan I : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi (+)
P : Vokal fremitus simetris  Kloramfenikol
P : Sonor/sonor 2x250mg (PO)
A:BND bronkovesikuler, ronki +/+, wheezing -/- selama 10 hari
Abdomen:
I: perut tampak datar
A: BU (+) 4x/ menit
P: Timpani, NK (-)
P: Supel, NT (-), turgor kulit kembali lambat
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
Kulit : Turgor kembali cepat
Follow up 03/03/2019 PH:2 PP:5
Subjective Objective Assessment Planning

Batuk berdahak Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang  Bronkopneumonia Diet: Lunak, nasi tim
(+) dengan Kesadaran: Composmentis IVFD: RL 30 tpm (mikro)
dahak sulit Tekanan darah: 100/60 mmhg Mm:
keluar. Pilek (+) Frekuensi nadi: 119 x /menit (isi cukup, kuat angkat, reguler)  Puyer batuk
dengan sekret Frekuensi nafas: 30 x /menit (Ambroxol 4,5mg +
bening kental, Suhu:36,5oC (aksilla)
Salbutamol 0,5mg)
Sesak nafas (-). Kepala: Normocephali
Demam (-) Mata: CA (-/-), SI (-/-), mata cekung (-/-), air mata (+) 3x1 pulv (PO)
nafsu makan Hidung: Pernapasan cuping hidung (-),Cavum nasi lapang, Sekret (+/+)
 Puyer Pilek
membaik. BAB Faring: Hiperemis (-)
dan BAK tidak Leher:KGB tidak teraba membesar (pseudoefedrin 5mg +
ada keluhan. Thorax: CTM 0,95mg) 3x1
I : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-) pulv (PO)
P : Vokal fremitus simetris
P : Sonor/sonor  Kloramfenikol
A:BND bronkovesikuler, ronki +/+, wheezing -/- 2x250mg (PO)
Abdomen:
I: perut tampak datar
selama 10 hari
A: BU (+) 5x/ menit
P: Timpani, NK (-)
P: Supel, NT (-), turgor kulit kembali lambat
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
Kulit : Turgor kembali cepat
Follow up 04/03/2019 PH:3 PP:6
Subjective Objective Assessment Planning

Batuk berdahak Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang  Bronkopneumonia Diet: Lunak, nasi tim
(+) dengan dahak Kesadaran: Composmentis IVFD: RL 30 tpm (mikro)
sulit keluar. Pilek Tekanan darah: 100/60 mmhg  Diare Akut Mm:
(+) dengan sekret Frekuensi nadi: 129 x /menit (isi cukup, kuat angkat, reguler)  Puyer batuk
bening kental, Frekuensi nafas: 27 x /menit (Ambroxol 4,5mg +
Sesak nafas (-) Suhu:37,0oC (aksilla)
Salbutamol 0,5mg)
saat malam hari. Kepala: Normocephali
Demam (-). Mata: CA (-/-), SI (-/-), mata cekung (-/-), air mata (+) 3x1 pulv (PO)
Mencret 3x Hidung: Pernapasan cuping hidung (-),Cavum nasi lapang, Sekret (-/-)
 Puyer Pilek
dengan Faring: Hiperemis (-)
konsistensi cair Leher:KGB tidak teraba membesar (pseudoefedrin 5mg
disertai ampas Thorax: + CTM 0,95mg) 3x1
berwarna coklat I : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-) pulv (PO)
kehitaman, nafsu P : Vokal fremitus simetris
makan membaik. P : Sonor/sonor  Kloramfenikol
BAK tidak ada A:BND bronkovesikuler, ronki +/+, wheezing -/- 2x250mg (PO)
keluhan. Abdomen:
I: perut tampak datar
selama 10 hari
A: BU (+) 7x/ menit Cek Feses
P: Timpani, NK (-) Timbang ulang
P: Supel, NT (-), turgor kulit kembali lambat
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
Kulit : Turgor kembali cepat
CEK FESES

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Warna Tinja Kuning Kuning kecoklatan
Konsistensi Lembek Lembek
Lendir - -
Darah Faeces - -
E. Histolytica - -
E.Coli - -
Kista -
Leukosit Faeces 2-3
Eritrosit 0-1/LPB -
Cacing - -
Telur Cacing - -
Amylum - -
Lemak -
Sisa Sayuran -
Serabut Otot - -
Follow up 05/03/2019 PH:4 PP:7
Subjective Objective Assessment Planning

Batuk Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang  Bronkopneumonia Diet: Lunak, nasi tim
berdahak (+) Kesadaran: Composmentis IVFD: RL 30 tpm (mikro)
dengan dahak Tekanan darah: 100/60 mmhg Mm:
sulit keluar. Frekuensi nadi: 129 x /menit (isi cukup, kuat angkat, reguler)  Puyer batuk (Ambroxol
Pilek (+) Frekuensi nafas: 27 x /menit 4,5mg + Salbutamol
dengan sekret Suhu:37,0oC (aksilla)
0,5mg) 3x1 pulv (PO)
bening kental, Kepala: Normocephali
Sesak nafas (-) Mata: CA (-/-), SI (-/-), mata cekung (-/-), air mata (+)  Puyer Pilek
saat malam Hidung: Pernapasan cuping hidung (-),Cavum nasi lapang, Sekret (-/-)
(pseudoefedrin 5mg +
hari. Demam (- Faring: Hiperemis (-)
). Mencret 2x Leher:KGB tidak teraba membesar CTM 0,95mg) 3x1 pulv
dengan Thorax: (PO)
konsistensi cair I : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-)
disertai ampas P : Vokal fremitus simetris  Kloramfenikol
berwarna P : Sonor/sonor 2x250mg (PO)
coklat A:BND bronkovesikuler, ronki +/+, wheezing -/- selama 10 hari
kehitaman, Abdomen:
nafsu makan I: perut tampak datar
baik. BAK tidak A: BU (+) 7x/ menit
ada keluhan. P: Timpani, NK (-)
P: Supel, NT (-), turgor kulit kembali lambat
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
Kulit : Turgor kembali cepat
Follow up 06/03/2019 PH:5 PP:8
Subjective Objective Assessment Planning

Batuk berdahak (+) Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang  Bronkopneumonia Diet: Lunak, nasi tim
dengan dahak sulit Kesadaran: Composmentis IVFD: RL 30 tpm (mikro)
keluar. Pilek (+) Tekanan darah: 100/60 mmhg Mm:
dengan sekret bening Frekuensi nadi: 119 x /menit (isi cukup, kuat angkat,  Puyer batuk (Ambroxol 4,5mg
kental, Sesak nafas (-) reguler) + Salbutamol 0,5mg) 3x1 pulv
saat malam hari. Frekuensi nafas: 25 x /menit
(PO)
Demam (-). Mencret Suhu:36,3 oC (aksilla)
1x dengan konsistensi Kepala: Normocephali  Puyer Pilek (pseudoefedrin
lunak, nafsu makan Mata: CA (-/-), SI (-/-), mata cekung (-/-), air mata (+)
5mg + CTM 0,95mg) 3x1 pulv
baik. BAK tidak ada Hidung: Cavum nasi lapang, Sekret (-/-)
keluhan. Faring: Hiperemis (-) (PO)
Leher:KGB tidak teraba membesar
 Kloramfenikol 2x250mg
Thorax:
I : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-) (PO) selama 10 hari
P : Vokal fremitus simetris
P : Sonor/sonor
A:BND bronkovesikuler, ronki +/+, wheezing -/-
Abdomen:
I: perut tampak datar
A: BU (+) 5x/ menit
P: Timpani, NK (-)
P: Supel, NT (-), turgor kulit kembali lambat
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
Kulit : Turgor kembali cepat
TINJAUAN PUSTAKA
BRONKOPNEUMONIA
DEFINISI

Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang


melibatkan bronkus atau bronkiolus yang berupa distribusi
berbentuk bercak-bercak (patchy distribution).
Pneumonia merupakan penyakit peradangan akut pada paru yang
disebabkan oleh infeksi mikroorganisme dan sebagian kecil
disebabkan oleh penyebab non-infeksi yang akan menimbulkan
konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.
ETIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

• Gambaran klinis pneumonia pada bayi dan anak bergantung pada berat-
ringannya infeksi, tetapi secara umum adalah sebagai berikut :
• Gejala infeksi umum, yaitu demam, sakit kepala, gelisah, malaise, penurunan
nafsu makan, keluhan gastrointestinal seperti mual muntah dan diare.
• Gejala gangguan respiratori, yaitu batuk, sesak napas, retraksi dada, takipnea,
napas cuping hidung, merintih, dan sianosis
• Pada pemeriskaan fisis dapat ditemukan tanda klinis seperti pekak perkusi,
suara napas melemah, dan ronki. Akan tetapi pada neonates dan bayi kecil,
gejala dan tanda pneumonia lebih beragam dan tidak selalu jelas terlihat.
Pada perkusi dan auskultasi paru umumnya tidak ditemukan kelainan.
• Pada balita dan anak yang lebih besar keluhan meliputi demam, menggigil, batuk, sakit
kepala, anoreksia, dan kadang-kadang keluhan gastrointestinal seperti muntah dan diare.
Secara klinis ditemukan gejala respiratori seperti takipnea, retraksi subkosta (chest
indrawing), napas cuping hidung, ronki, dan sianosis.
• Penyakit ini sering ditemukan bersamaan dengan konjungtivitas, otitis media, faringitis dan
laryngitis. Anak besar dengan pneumonia lebih suka berbaring pada sisi yang sakit dengan
lutut tertekuk karena nyeri dada. Ronki hanya ditemukan bila ada infiltrate alveolar.
Retraksi dan takipnea merupakan tanda klinis pneumonia yang bermakna.
• Bila terjadi efusi pleura atau empyema, gerakan ekskursi dada tertinggal di daerah efusi.
Gerakan dada juga akan terganggu bila terdapat nyeri dada akibat iritasi pleura. Bila efusi
pleura bertambah, sesak napas akan semakin bertambah, tetapi nyeri pleura semakin
berkurang dan berubah menjadi nyeri tumpul.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. DPL: leukosit dalam batas normal atau meningkat.


2. Uji serologis: mendeteksi antigen dan antibodi pada infeksi bakteri tipik
3. Pemeriksaan Rontgen Toraks : foto rontgen pad apneumonia ringan tidak rutin
dilakukan, hanya direkomendasikan pada pneumonia berat yang dirawat. Kelainan
foto rontgen toraks pada pneumonia tidak selalu berhubungan dengan gambaran
klinis. Gambaran foto rontgen toraks pneumonia pada anak meliputi infiltrate
ringan pada satu paru hingga konsolidasi luas pada kedua paru. Pada suatu
penelitian ditemukan bahwa lesi pneumonia pada anak terbanyak berada di paru
kanan, terutama di lobus atas.
DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala berikut:


1. Sesak napas disertai dengan pernafasan cuping hidung dan tarikan dinding
dada
2. Demam
3. Ronkhi basah halus-sedang nyaring.
4. Foto thorax menunjukkan gambaran infiltrate difus
5. Leukositosis (pada infeksi virus tidak melebihi 20.000/mm3 dengan limfosit
predominan, dan bakteri 15.000-40.000/mm3 neutrofil yang predominan).
WHO mengembangkan pedoman klinis untuk memudahkan diagnosis klinis
dan tata laksana pneumonia pada anak. Berdasarkan pneumonia dibedakanmenjadi:
1. Pneumonia sangat berat, bila dijumpai sesak nafas, nafas cepat, terjadi sianosis sentral, tidak
dapat minum serta kesadaran menurun
2. Pneumonia berat, bila dijumpai sesak, nafas cepat, adanya retraksi namun tanpa sianosis dan
masih dapat minum.
3. Pneumonia, bila hanya dijumpai nafas cepat tanpa adanya retraksi.
Kriteria nafas cepat yaitu:
1. Bayi kurang 2 bulan: frekunsi nafas > 60 kali per menit
2. Usia 2bulan - 1 tahun: frekuensi nafas >50 kali per menit.
3. Usia 1-5 tahun: frekuensi nafas >40 kali per menit
PENATALAKSANAAN

PNEUMONIA RAWAT JALAN PNEUMONIA RAWAT INAP

• Antibiotik lini pertama secara • Antibiotik golongan beta-


oral, misalnya amoksisilin atau laktam atau kloramfenikol.
kotrimoksazol. Selama 7-10 hari.
• Dosis amoksisilin yang
diberikan adalah 25 mg/kgBB,
sedangkan kotrimoksazol
adalah 4 mg/kgBB TMP-20
mg/kgBB.
ANALISA KASUS
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang ditegakkan
diagnosis Bronkopneumonia. Hal ini sesuai dengan teori mengenai manifestasi klinis
pada pasien berupa:
• Demam
• Gelisah/ rewel
• Penurunan nafsu makan
• Batuk
• Sesak nafas
• Pernapasan cuping hidung dan retraksi sela iga
• Bunyi ronkhi pada auskultasi
• Leukositosis pada pemeriksaan darah perifer lengkap
• Infiltrat kasar pada pemeriksaan foto thoraks
DAFTAR PUSTAKA

1. Hood A, Wibisono MJ, Winariani. Buku ajar ilmu penyakit paru. Surabaya:
Graha Masyarakat Ilmiah Kedokteran Universitas Airlangga; 2004.
2. Rahajoe, Nastini N. Buku ajar respirologi anak. Edisi ke1. Jakarta: Badan
Penerbit IDAI; 2010.
3. Bradley JS, Byington CL, Shah SS, Alverson B, Carter ER, Harrison C. The
management of community-acquired pneumonia in infants and children older
than 3 months of age: Clinical practice guidelines by the pediatric infectious
diseases society and the infectious diseases society of America. 2011.
4. Said, Mardjanis. Pneumonia dalam Buku Ajar Respirologi Anak Edisi Pertama.
Jakarta:IDAI. 2008
5. Permana, Adhy,dkk. 2010. The Disease: Diagnosis & Terapi. Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai