Laporan Kasus Stroke Iskemik
Laporan Kasus Stroke Iskemik
(Olfaktorius)
N III, IV,VI - Pupil ukuran 3mm/3mm, bentuk bulat, isokor, posisi sentral
NV Dapat membuka mulut, dapat menggerakkan rahang, menggigit dan mengunyah dengan baik
(Trigeminus)
(Vestibulokoklearis)
(Hipoglosus)
4 . Kekuatan Motorik
Babinsky - - - -
Chadoks - - - -
Openhelm - - - -
Gordon - - - -
Shaffer - - - -
Hofman-Tromner + - - -
6 . Fungsi Otonom
Miksi : Baik, Unhibited bladder (-)
Defekasi : Baik
Sekresi Keringat : Baik
7 . Fungsi Luhur
Reaksi Emosi : Stabil
Proses Berfikir : Baik
Fungsi Bahasa : Tidak Terganggu, Disartria (-)
Tanda Dementia : Negatif
8 . Gajah Mada Skore
Penurunan kesadaran : -
Nyeri Kepala :-
Reflek Babinsky :-
Kesan : Stroke Iskemik
9. Siriraj Stroke Skore
(2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) +
(0,1 x diastolic) – (3x aterom) – 12
(2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 90) – (3 x 0) – 12=-3
Kesan : Stroke Non Hemoragik
Px. Laboratorium ( 02 Juni 2014)
Hb : 9,0 gr/dl
Ht : 31 %
Leukosit : 6300/mm3
Eritrosit : 3,6 juta/UI
Trombosit : 229.000/mm3
Gula Darah Puasa : 103 mg/dl
Trigliserida : 111 mg/dl
Kolesterol Total : 252 mg/dl
Kolesterol HDL : 54 mg/dl
Kolesterol LDL : 140 mg/dl
Ureum : 11 mg/dl
Kreatinin : 0,5 mg/dl
Asam Urat : 4,9 mg/dl
DIAGNOSIS
Diagnosa Fungsional : Hemiparesis Ekstermitas Dextra
dan parese N VII Dextra
Diagnosa Anatomi : Subkorteks serebri hemisfer Sinistra
Diagnosa Etiologi : DD:
- Trombosis serebri
- Emboli Serebri
Diagnosa Kerja : Hemiparesis Ekstermitas Dextra dan parese
N VII Dextra ec
DD: - Stroke Iskemik + Hipertensi Grade II
+ Hiperkolestrolemia
- Stroke Haemorrhagik + Hipertensi
Grade II + Hiperkolestrolemia
USULAN PEMERIKSAAN
1 . EKG
2 . Rotgen Thoraks PA
3 . CT-scan Tanpa Kontras ( Tanggal 02 Juni 2014)
Kesan : Infark dibasal ganglia kiri mencapai periventrikel
lateral kiri
PENATALAKSANAAN
1 . Umum / Suportif
Bed Rest
IVFD Asering 12 Jam /kolf
Diet rendah garam dan rendah kolesterol
Penatalaksanaan Khusus
Citicolin 2 x 500 mg
Piracetam 2 x 1200 mg
Cilostazol 2 x 50 mg
Asam Asetilsalisilat 1 x 80 mg
Amlodipin 1 x 10 mg + Captopril 1 x 12,5 mg
Simvastatin 1 x 20 mg
Vitamin B Kompleks 3 x 1
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Follow Up ( 03 juni 2014)
S/ :
Lemah pada lengan dan tungkai kanan, ekstermitas sudah
bisa digerakkan
Sudut Mulut tertarik kearah kiri
Sekitar ujung mulut kanan dan sekitar ujung mata kanan
terasa tebal
O/
KU : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Composmentis
TD : 150/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 22 x /menit
Suhu : 36,0oC
Nervus Kranialis : Sudut mulut tertarik kearah kiri
Motorik : ESD : 3 ESS : 5
EID : 3 EIS : 5
Sensorik : Baik
Otonom : Baik
Ekstermitas :
Reflek fisiologis pada ekstermitas (superior & inferior) dextra lebih meningkat dibandingkan
dengan ekstermitas sinistra
Reflek Patologis :
Hofman-Tromner (+)
A/
Hemiparesis Ekstermitas Dextra dan parese N VII Dextra ec
Stroke Iskemik + Hipertensi Grade II + Hiperkolestrolemia
TH/
1 . Umum / Suportif
Bed Rest
IVFD Asering 12 Jam /kolf
Diet rendah garam dan rendah kolesterol
2 . Khusus
Citicolin 2 x 500 mg
Piracetam 2 x 1200 mg
Cilostazol 2 x 50 mg
Asam Asetilsalisilat 1 x 80 mg
Amlodipin 1 x 10 mg + Captopril 1 x 12,5 mg
Simvastatin 1 x 20 mg
Vitamin B Kompleks 3 x 1
DISKUSI & PEMBAHASAN
Telah diperiksa seorang pasien perempuan usia 50 tahun yang
dirawat di bangsal neurologi RSUD Embung Fatimah Batam
dengan diagnosis klinik : Hemiparesis Ekstermitas Dextra
dan parese N VII Dextra ec Stroke Iskemik + Hipertensi
Grade II + Hiperkolestrolemia.
Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik. Dari anamnesa didapatkan bahwa keluhan
lemah pada lengan dan tungkai kanan sejak 1 minggu sebelum
masuk Rumah Sakit. Pasien mengatakan kelemahan dirasakan
muncul secara tiba-tiba setelah bangun tidur. Awalnya pasien
merasakan lengan dan tungkai kanan terasa berat saat
digerakkan, namun pasien masih bisa berjalan dengan bantuan
dan berpegang pada dinding. Kemudian lama-kelamaan
lengan dan tungkai kanan terasa semakin lemah. Pasien sulit
untuk memegang benda dan berjalan dengan menyeret kaki.
Keluhan pasien disertai dengan keluhan mulut mencong atau
sudut mulut tertarik ke sebelah kiri.
Dari riwayat penyakit dahulu pasien memiliki riwayat
tekanan darah tinggi sejak 1 bulan yang lalu, pasien tidak
rutin kontrol dan tidak minum obat antihipertensi.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak
sakit sedang, tingkat kesadaran composmentis, tanda
rangsangan meningeal dan tanda peningkatan tekanan intra
kranial tidak ditemukan, pada pasien ditemukan gangguan
pada N VII yaitu ujung mulut pasien tertarik kearah kiri.
Kekuatan motorik pada pasien ini untuk ekstermitas superior
dan inferior kanan adalah 2/2/2 dan 2/2/2. Pada pasien
ditemukan reflek patologis hofman-tromner positif.
Pada penilaian dengan menggunakan gajah mada score
didapatkan hasil stroke iskemik, dan pada penilaian dengan
menggunakan siriraj stroke score didapatkan hasil -3 yaitu
stroke non hemoragik.
Penatalaksanaan pasien ini secara umum adalah bed rest,
IVFD Asering 12 jam/kolf, diet rendah garam dan rendah
kolesterol dan penatalaksanaan secara khusus adalah Citicolin
2 x 500 mg, Piracetam 2 x 1200 mg, Cilostazol 2 x 50 mg,
Asam Asetilsalisilat 1 x 80 mg, Amlodipin 1 x 10 mg +
Captopril 1 x 12,5 mg , Simvastatin 1 x 20 mg, Vitamin B
Kompleks 3 x 1.
TINJAUAN PUSTAKA “STROKE ISKEMIK”
PENDAHULUAN
Stroke dalam bahasa yunani : apopleksi. Artinya, tertubruk
oleh pengabaian. Sampai saat ini,
Definisi WHO, stroke adalah maniefestasi klinik dari
gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh
(global), yang berlangsung dengan cepat, selama lebih dari 24
jam atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukannya
penyebab lain selain gangguan vascular. Istilah kuno
apopleksia serebri sama maknanya dengan Cerebrovaskular
Accident/Attacks (CVA) dan stroke
Stroke iskemik merupakan stroke yang terjadi akibat
penyumbatan pembuluh darah serebral yang menyebabkan
terjadinya iskemik dan nekrosis di daerah yang mengalami
kekurangan pasokan aliran darah di bawah batas yang
dibutuhkan sel otak untuk tetap bertahan (survive).
INSIDEN
stroke lebih banyak menjangkit laki-laki daripada
perempuan.
Lalu dari segi warna kulit, orang berkulit hitam berpeluang
terkena stroke lebih besar daripada orang kulit putih.
wanita = Pria
> Usia diatas 40 tahun
EPIDEMIOLOGI
Menurut WHO tahun 2001, sebanyak 20,5 juta jiwa di dunia
sudah terjangkit stroke. Dari jumlah itu 5,5 juta telah
meninggal dunia. Penyakit tekanan darah tinggi atau
hipertensi menyumbangkan 17,5 juta kasus stroke di dunia
Di Indonesia penyakit stroke menduduki posisi ketiga setelah
jantung dan kanker. Sebanyak 28,5 % penderita stroke
meninggal dunia. Sisanya menderita kelumpuhan sebagian
maupun total. Hanya 15% saja yang dapat sembuh total dari
serangan stroke dan kecacatan
FAKTOR RESIKO
Usia lanjut (resiko meningkat setiap pertambahan decade)
Hipertensi
Merokok
Penyakit Jantung (penyakit jantung koroner, hipertrofi
ventrikel kiri, dan fibrilasi atrium kiri)
Hiperkolestrolemia
Riwayat mengalami penyakit serebrovaskular
DM
Kontrasepsi Oral
KLASIFIKASI BENTUK STROKE
ISKEMIK
1 .Serangan Iskemik Sepintas/ Transient Ischemic Attack
(TIA)
Pada bentuk ini gejala neurologic yang timbul akibat gangguan
peredaran darah di otak akanmenghilang dalam waktu 24 jam.
2. Defisit Neurologik Iskemik Sepintas/Reversible
Iskemik Neurological Deficit (RIND)
Gejala neurologic yang timbul akan menghilang dalam waktu
lebih dari 24 jam , tapi tidak lebih dari seminggu.
3 . Stroke Progresif (Progreesive Stroke/Stroke in evolution)
Gejala neurologic makin lama makin berat.
4 . Stroke komplet (Completed Stroke/Permanent Stroke)
Gejala klinis stroke sudah menetap.
Klasifikasi Stroke Iskemik Berdasarkan
Penyebabnya/Etiologinya
Trombosis
Lakunar
Emboli Serebral
DIAGNOSA
ANAMNESA
Stroke Hemoragik Infark Trombosis Emboli
Umumnya terjadi saat beraktivitas Saat istirahat, Biasanya diawali gejala Terjadi saat beraktivitas, gejala muncul dalam
Onset
prodormal pusing (TIA dengan deficit waktu beberapa detik atau menit
neurologis)
Hemiplegia cepat terjadi Gejala berangsur-angsur progresif dalam Gejala mungkin cepat terjadi, pasien biasanya
Gejala
hitungan menit atau jam sadar
Hipertrofi jantung, hipertensi retinopati Penyakit jantung , aterosklerosis Aritmia atau infark jantung (sumber emboli
Penemuan Khusus
biasanya dari jantung)
Peningkatan densitas, mungkin darah dalam Pada fase akut adanya area avaskuler , edema Pada fase akut adanya area avaskuler , edema,
Penemuan CT-scan
ventrikel kemudian berubah