HILANG LUMPUR Lost Circulating
HILANG LUMPUR Lost Circulating
A Coarsely
permeable
formation
B.Cavernous
Formation
C. Fracture
Formation
.
Selain menggunakan metode, penentuan tekanan
rekah formasi juga dapat menggunakan test, test yang
digunakan adalah leak-off test. Prinsipnya yaitu
memberikan tekanan sedikit demi sidikit terhadap
lumpur kemudian diplot terhadap volume lumpur
(dalam barrel). Hasilnya yaitu didapat kenaikan
tekanan dengan bertambahnya volume lumpur
tersebut dan pada suatu kedalaman akan mencapai
angka maksimal, setelah angka maksimal tersebut
maka tekanan akan turun. Tekanan maksimum
tersebut merupakan tekanan rekah dari formasi yang
ditest, seperti ditunjukkan pada Gambar.
Gambar test tekanan
Klasifikasi Zona Lost Circulation
Zona hilang lumpur dapat diklasifikasikan menjadi : Seepage loss,Partial loss,
dan Complete Loss.
1. Seepage Loss
Seepage loss adalah apabila hilang lumpur dalam jumlah relatif kecil, kurang
dari 15 bbl/jam (40 lpm) dapat terjadi pada setiap jenis formasi yang terdiri
dari pasir porous dan gravel, rekah alami (natural fracture) dan pada formasi
yang terdapat rekahan (batugamping) serta induced fracture (rekah bukan
secara alami.
2. Partial Loss
Partial loss adalah hilang lumpur dalam jumlah yang relatif besar, lebih besar
dari 15 bbl/jam atau sekitar 15 – 500 bbl/jam (40 – 1325 lpm). Dapat terjadi
umumnya pada jenis formasi yang terdiri dari pasir porous dan gravel, serta
kadang-kadang terjadi pada batuan yang mengandung rekahan (natural
fracture dan fracture induced).
3. Complete Loss
Complete loss adalah lumpur tidak keluar kembali dari lubang bor. Dapat
terjadi pada formasi batupasir gravel, rekah secara alami (natural fracture) dan
pada formasi yang banyak terjadi rekahan.
Penentuan Tempat Loss Circulation.