Anda di halaman 1dari 14

Model Pembelajaran

Problem
Posing
Pengertian
• Mengarahkan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dengan
pengajuan soal dari materi yang disajikan oleh guru.
• Siswa diberi kesempatan untuk aktif secara mental, fisik, dan
sosial untuk menyelidiki dan membuat jawaban.
Aplikasi Problem Posing pada
aktivitas kognitif
 Pre-solution posing
Pengajuan soal berdasarkan informasi yang diberikan.
 Within-solution posing
Siswa membuat ulang soal seperti yang telah diselesaikan.
 Post-solution posing
Seorang siswa memodifikasi soal yang telah diselesaikan untuk
membuat soal yang baru.
Informasi dalam Problem
Posing
 Problem posing bebas
Siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk membentuk
masalah sesuai yang dikehendaki menggunakan fenomena dalam
kehidupan sehari-hari.
 Problem posing semiterstruktur
Siswa membuat masalah berdasarkan informasi yang diberikan
oleh guru dan siswa diminta mengaitkan informasi dengan
konsep.
 Problem posing terstruktur
informasi yang diberikan merupakan suatu masalah atau
penyelesaian dari suatu masalah.
Kemampuan pengajuan masalah
oleh siswa
 Reformulasi
Masalah yang diajukan oleh siswa identik dengan masalah yang
diberikan oleh guru, hanya penampilan atau susunan kalimat
saja yang berbeda.
 Rekonstruksi
Masalah yang dibuat merupakan modifikasi dari masalah awal,
ada hubungan dan maksud yang sama namun isinya berbeda.
 Imitasi
Masalah diperluas dan mengubah tujuan baru serta
mengaitkannya dengan kehidupan nyata.
Langkah pembelajaran Problem
Posing
• Guru memberikan apersepsi untuk mengingatkan kembali materi sebelumnya yang
relevan
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar dan
pendekatan yang akan digunakan dalam pembelajaran.
• Guru menyajikan materi pembelajaran.
• Guru menyediakan situasi atau informasi
• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang dirasa
belum jelas
• Guru membagikan Lembar Tugas Pengajuan Masalah (LPTM) pada tiap siswa dan
meminta siswa untuk membuat maslah berkaitan dengan informasi yang diberikan
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan maslah yang dibuatnya
sendiri
• Mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari.
Kelebihan
 Membantu siswa dalam mengembangkan keyakinan dan kesukaan terhadap
materi pelajaran, sebab teori atau konsep dapat diujicobakan untuk memahami
masalah yang sedang dikerjakan dan dapat meningkatkan kemampuannya dalam
menyelesaikan masalah.
 Merupakan tugas yang mengarah pada sikap kritis dan kreatif
 Mempunyai pengaruh positif terhadap kemampuan memecahkan masalah
 Mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajarnya
 Berguna untuk mengetahui kesalahan dan miskonsepsi siswa
 Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa, sebab pengajuan masalah
memberikan penguatan-penguatan dan memperkaya konsep-konsep dasar
 Mempersiapkan pola pikir atau kriteria berpikir sistematis, berkorelasi positif
dengan kemampuan memecahkan masalah.
Kelemahan
 Seringkali siswa melakukan penipuan, siswa hanya meniru atau
menyalin hasil pekerjaan temannya, tanpa mengalami peristiwa
belajar.
 Membutuhkan waktu yang lebih lama bagi siswa untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan
 Menyita waktu yang lebih banyak bagi pengajar, khususnya untuk
koreksi tugas siswa.
 Memerlukan keahlian khusus dan kemampuan guru dalam
mengarahkan siswa untuk membuat masalah, sebab masalah yang
dibuat siswa dapat beragam dan guru harus menilai apakah masalah
yang diajukan tersebut benar atau salah, apakah sesuai dengan
informasi yang ada ataukah dapat dipahami oleh siswa lain.
Model Pembelajaran

RICOSRE
Pengertian
 Pengembangan model pembelajaran Problem Solving yang
dikembangkan oleh beberapa tokoh seperti John Dewey
(1933), Georga Polya (1988), dan Stephen Krulick and
Jesse Rudnick (1996), serta Program of Action and
Methods (PAM).
 Teori yang mendasari model pembelajaran Ricosre adalah teori
perkembangan kognitif, teori perkembangan mental vigotsky,
pembelajaran demokratis Dewey, dan Discovery Learning dari
Jerome Bruner.
PAM Prototype Sintaks Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
RICOSRE
Analysis of the Problem Read Membaca
Identifying the Problem Mengidentifikasi masalah
Menetapkan masalah

Construction the Solution Merancang investigasi atau


The Execution of Routine
memilih strategi
Operations
Solving the Problem Melakukan penyelidikan atau
pengumpulan data

Checking the Answer and Reviewing the Problem Mengecek ketepatan solusi
Interpretation of the Result Solving and Extending the dan menyelesaikan masalah
Problem Solution lai yang mirip pada situasi
lain
Sintaks Model Pembelajaran
RICOSRE
 Reading
 Identifying Problem
1. Mengidentifikasi Masalah
2. Eksplorasi
 Constructing Solution
 Solving problem
 Reviewing and Extending Problem Solution
Kelebihan Pembelajaran
RICOSRE
 Mengakitifkan keterampilan berpikir kreatif siswa melalui
keterampilan pemecahan masalah.
 Menghasilkan banyak gagasan atau ide menjadi solusi serta
membentuk pemikiran yang bersifat menyaring, memilih,
dan mengevaluasi informasi.
 Melibatkan siswa seara aktif dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai