Anda di halaman 1dari 19

Clinical Science Session

Uveitis

Presentan : Raisa Deviria


Rahmawati
Anatomi Uvea
Uvea terdiri dari 3 :
 iris
 Badan siliar
 koroid
Uveitis
• Uveitis secara luas didefinisikan sebagai
inflamasi koroid (koroiditis), badan siliaris
(siklitis), atau iris (iritis).
Etiologi
Epidemiologi
• Uveitis biasanya mengenai orang berusia
20-50 tahun dan menjadi penyebab
kebutaan di seluruh dunia sekitar 10-15%.
Uveitis lebih banyak terjadi pada negara
berkembang dibandingkan pada negara
maju karena besarnya angka kejadian
infeksi pada negara-negara tersebut
Klasifikasi

Berdasarkan Patologi
1. Uveitis Non-granulomatosa
2. Uveitis Granulomatosa

Berdasarkan Letak Anatomi


1. Uveitis Anterior
2. Uveitis Intermedia
3. Uveitis Posterior
Nongranulomatous granulomatous
Onset Acute Insidiious
Pain Marked None or minimal
Photophobia Marked Slight
Blurred vision Moderate Marked
Circumcorneal Marked Slight
flush
Keratic precipitate Fine white Mutton fat
Pupil Small and irregular Small and irregular
Posterior Sometimes Sometimes
synechiae
Site Anterior Anterior, superior,
diffuse
Recurrence common sometimes
Uveitis Anterior

Uveitis anterior merupakan radang apada tractus


uvealis bagian depan.

Uveitis anterior dapat dibagi menjadi 2 yaitu :


• Iritis, bila peradangan hanya mengenai iris saja
• Iridosiklitis bila peradangan mengenai iris dan
bagian depan corpus siliaris
• Penyebab uveitis anterior akut nongranulomatosa :
trauma, diare kronis, penyakit Reiter, herpes simpleks,
sindrom Beche, sindrom Posner Schlosman,
pascabedah, infeksi adenovirus, parotitis, influenza, dan
klamidia.

• Penyebab uveitis anterior kronis nongranulomatosa :


Artritis Rematoid

• Penyebab uveitis anterior Granulomatosa :


sarkoiditis, sifilis, tuberkulosis, virus, jamur
(histoplasmosis) atau parasit (toksoplasmosis).
Gejala pada uveitis anterior :

• mata sakit
• Merah
• Fotofobia
• penglihatan turun ringan dengan mata berair
• Keluhan sukar melihat dekat akibat ikut
meradangnya otot-otot akomodasi
Tanda :

• Injeksi silier
• Keratitic Precipitate
• Hipopion
• Aqueous Tyndall karena penghamburan cahaya ( efek
Tyndall ) oleh karena protein yang bocor ke aqueous
humour melalui pembuluh darah iris yang rusak.
• Nodul iris, adalah gambaran dari inflamasi
granulamatous, dibagi menjadi :
• Koeppe nodul, penimbunan sel pada tepi pupil
• Busacca nodul, penimbunan sel pada permukaan
iris
Uveitis Intermediet

• Peradangan ini mengenai zona intermediet mata


• Keluhan melihat bintik-bintik mengapung dalam
lapang penglihatan.
• Tidak terdapat rasa sakit, kemerahan maupun
fotofobia.
• Dengan oftalmoskop ada kekeruhan dalam
vitreus yang sering menutupi pars plana inferior.
• Kadang-kadang terlihat beberapa sel di kamera
anterior
• Jarang terjadi sinekia anterior atau posterior.
Uveitis Posterior

Disebut juga koroiditis, merupakan peradangan


lapis bola mata yang dapat dalam bentuk:

• Koroiditis anterior, radang koroid perifer


• Koroiditis areolar, koroiditis bermula di daerah di makula
lutea dan menyebar ke perifer.
• Koroiditis difusa atau diseminata, bercak peradangan
koroid tersebar di seluruh fundus okuli
• Koroiditis eksudatif, koroiditis disertai bercak-bercak
eksudatif
• Koroiditis jukstapapil
Penyebab koroiditis :

• Toksoplasmosis
• Trauma
• Pascabedah
• defisiensi imun.
Gejala koroiditis :

• Penglihatan kabur
• bintik terbang (floater)
• mata jarang menjadi merah dan nyeri
• fotofobia
Tanda koroiditis :

• Hypopion
• Granuloma formation
• Sering berkaitan dengan glaucoma
• Vitreus umumnya buram/berawan
(gambaran snow ball atau cotton woll)
• Ditemukan infiltrat dalam retina dan koroid
Terapi

• Midriatik
– Short acting :
- Tropicamide (0,5 % dan 1 % ) : durasi 6 jam
- Cyclopentolate (0,5 % dan 1 %) : durasi 24 ja
- Phenylepinephrine (2,5 % dan 10 %): durasi 3 jam

 Long acting : Atrophine 1 % : durasi 2 minggu


• Steroid
• Analgetika untuk menghilangkan rasa
sakit.
• Penderita istirahat
• Mata yang sakit ditutup
Komplikasi

• Glukoma
• Katarak
• Ablasio retina

Anda mungkin juga menyukai