Anda di halaman 1dari 10

MUNAWAR

 Pada anak-anak yang lahir dengan atresia ani,


mereka tidak memiliki anus, sehingga akan
menyebabkan terjadinya gangguan pengeluaran
BAB, yang pada akhirnya juga akan menyebabkan
kegagalan tumbuh kembang pada anak.
 Ketika dokter bedah memutuskan untuk
dilakukan tindakan operasi, maka pertama sekali
mereka akan menentukan batas-batas sfingter,
ukuran dari anus yang akan dibuat dengan
mempertimbangkan otot yang terletak pada anus.
 Itu berarti bahwa terkadang anus setelah operasi
lebih kecil dari normal untuk usia si anak. Bahkan,
pada pasien dengan sfingter baik, anus juga bisa
tertutup dan kita tidak bisa melihat mukosa
dubur.
 Jika pasien dibiarkan dalam kondisi ini, luka di
anus akan sembuh dalam keadaan yang tertutup.
 Dan saat itulah businasi diperlukan untuk secara
bertahap meregangkan anus yang baru dibuat
tanpa merusak sphincter, dan dilakukan sampai
anus mencapai ukuran yang normal untuk usia
pasien.
 2 minggu setelah operasi pembuatan anus, dokter
atau perawat akan melepaskan jahitan,
mengkalibrasi anus dan mengajarkan orang tua
cara melakukan businasi. Saat itu akan ditentukan
kaliber dilator yang pertama, dan setiap hari
businasi akan dilakukan sebanyak 2 kali sehari
 Businasi dilakukan 2 kali di pagi hari dan 2 kali di
malam hari, selalu sebelum minum susu
 Dilator dimasukkan ke anus dan dipertahankan
selama 30 detik
 Bayi harus dipegang oleh orang lain, dengan lutut
berada diatas dada
 Setiap minggu ukuran dilator harus dinaikkan
ukurannya.
 Businasi harus terus dilakukan 2 kali sehari
sampai batas ukuran yang diinginkan.
 Setelah ukuran yang diinginkan tercapai,
kolostomi dapat ditutup.
 Namun, businasi masih harus terus dilakukan
setelah penutupan kolostomi sampai dilator
melewati lubang anus dengan mudah tanpa rasa
sakit (biasanya 3-4 minggu setelah ukuran
terakhir).
 Setelah businator bisa dilewati dengan mudah
tanpa rasa sakit, kita harus menurunkan frekuensi
businasi sebagai berikut :
• Sekali perhari selama 1 bulan.
• Sekali per 2 hari selama 1 bulan.
• Sekali per 3 hari selama 1 bulan.
• 2 kali perminggu selama 1 bulan.
• 1 kali perminggu selama 1 bulan.
• 1 kali perbulan selama 3 bulan.
 Jika businasi menjadi sulit, menyakitkan, atau
berdarah, selama proses tappering, maka
businasi dilakukan menjadi 2 kali sehari lagi dan
proses businasi diulang seperti proses awal
kembali.
 Biasanya businasi menjadi menyakitkan pada 2-3
ukuran terakhir. Pada waktu itu, orang tua
terkadang akan memutuskan untuk melakukan
sehari sekali untuk menghindari rasa sakit pada
anaknya. Tapi itu salah! businasi harus terus
dilakukan sebanyak 2 kali sehari.
 Businasi sekali seminggu bisa membuat laserasi
di anus, yang dapat sembuh kemudian laserasi
kembali pada saat kita melakukan businasi di
minggu yang berikutnya. Laserasi ini akan
menyebabkan luka parut yang pada akhirnya
menyebabkan penyempitan anus sehingga kita
harus melakukan operasi kembali.
 Dengan hanya melakukan businasi dengan
ukuran tunggal dalam jangka waktu lama (lebih
dari 1 minggu), hanya akan membuat proses
penyembuhan anus terbatas pada ukuran yang
lebih kecil dari yang diharapkan. Hal ini akan
membuat kita sulit untuk melebarkannya kembali
dengan ukuran dilator yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai