PENDAHULUAN
Atresia ani atau anus imperforata atau malformasi anorektal adalah
suatu kelainan kongenital tanpa anus atau anus tidak sempurna, termasuk
didalamnya agenesis ani, agenesis rekti dan atresia rekti. Insiden 1:5000
kelahiran yang dapat muncul sebagai sindroma VACTRERL (Vertebra, Anal,
Cardial, Esofageal, Renal, Limb).
Secara umum, malformasi anorektal lebih banyak ditemukan pada lakilaki daripada perempuan. Fistula rektouretra merupakan kelainan yang paling
banyak ditemui pada bayi lakilaki, diikuti oleh fistula perineal. Sedangkan pada
bayi perempuan, jenis malformasi anorektal yang paling banyak ditemui adalah
anus imperforata diikuti fistula rektovestibular dan fistula perineal. Hasil
penelitian Boocock dan Donna di Manchester menunjukkan bahwa malformasi
anorektal letak rendah lebih banyak ditemukan dibandingkan malformasi
anorektal letak tinggi.
Keberhasilan dari penatalaksaan atresia ani ini tidak hanya dinilai dari
keberhasilan operasi (PSARP), akan tetapi juga mengacu pada perawatan pasca
operasi
(PSARP),
berikut
sedikit
dijelaskan
tentang
perawatan
pasca
meregangkan anus. Biasanya anal dilatasi dilakukan baik setelah operasi atau
akibat dari penilaian yang dilakukan oleh dokter bedah setelah pemeriksaan dubur.
Dokter bedah akan menjelaskan seberapa sering dan untuk berapa lama dilatasi ini
perlu diikuti. Hal ini dapat berkisar beberapa minggu sampai enam atau tujuh
bulan.
Dilatasi anus dimulai 2 minggu setelah operasi. Untuk pertama kali
dilakukan oleh ahli bedah, kemudian dilatasi dua kali sehari dilakukan oleh
petugas kesehatan ataupun keluarga. Setiap minggu lebar dilator ditambah 1
mm tercapai ukuran yang diinginkan. Dilatasi harus dilanjutkan dua kali
sehari
sampai
dilator
dapat
lewat
dengan mudah.
Kemudian dilatasi
dilakukan sekali sehari selama sebulan diikuti dengan dua kali seminggu pada
bulan berikutnya, sekali seminggu dalam 1 bulan kemudian dan terakhirsekali
sebulan selama tiga bulan. Setelah ukuran yang diinginkan tercapai, dilakukan
penutupan kolostomi..
BAB II
ANAL DILATATION (BUSINASI)
2.1 Definisi
Anal dilatasi adalah suatu tindakan yang dilakukan pada lubang anus
untuk memberikan ruang paten (pelebaran canalis analis) pasca operasi
pembuatan lubang anus dengan tujuan agar lubang tersebut tidak sempit atau
kolap.
rektum menghasilkan lendir. Mukosa rectum tetap berada di dalam karena otot
spincter yang baik mencegah mukosa rectum keluar. Jika pasien dibiarkan dalam
kondisi ini, anus akan sembuh dan tertutup. Anal dilatasi diperlukan untuk secara
bertahap meregangkan anus baru tanpa merusak sphincter, sampai anus mencapai
ukuran yang normal untuk usia pasien.1
2.3 Alasan
Anal dilatasi biasanya diperlukan setelah operasi untuk memperbaiki
kelainan usus dan anus. Seperti anoplasty dan pull-through untuk atresia ani. Hal
ini juga diperlukan jika bayi merasa memiliki anus ketat dan sering kesulitan saat
buang air besar.2
2.4 Indikasi
1. Terapi untuk anal stenosis
Anal stenosis mengacu pada penyempitan anus. Dimana
terjadinya penyempitan lubang anus sehingga sulit dilewati oleh
tinja(feces) saat buang air besar.
2. Setelah menjalani anoplasty (pembuatan anus)
Anak yang lahir dengan anorectal malformasi (lahir tanpa anus),
menjalani operasi untuk pembuatan anus baru, pada saat operasi usus
dipotong, dibebaskan, ditarik kebawah dan dijahit ke kulit agar bisa di
bentuk menjadi anus baru, luka dan jahitan operasi ini akan sembuh
biasanya dalam 7-14 hari, proses penyembuhan dari luka dan jahitan
tersebut akan memungkinkan terjadinya penyempitan lubang anus oleh
jaringan parut yang terbentuk. Maka diperlukan tindakan dilatasi anal
untuk mempertahankan dan meningkatkan besar lubang anus sesuai usia.
3. Setelah operasi trans anal endorectal pull trought
Anak dengan penyakit Hirschsprung tidak memiliki sel-sel saraf di
sebahagian usus mereka. Hal ini mencegah kotoran untuk dapat melewati
anus saat buang air besar. Operasi dilakukan untuk membuang bagian dari
usus yang tidak memiliki ganglion (saraf) di dalamnya. Biasanya luka
operasi akan sembuh dalam 7 hari, diperlukan dilatasi anal untuk
mencegah terjadinya penyempitan di lubang anus akibat penyembuhan
luka operasi. Ini akan membantu mencegah penyempitan dan memastikan
kotoran dapat lewat dengan mudah.3
2.5 Instruksional
Anal dilatasi setelah operasi harus dilakukan dengan baik, secara umum
tidak boleh sangat menyakitkan. Ketika protokol untuk dilatasi diikuti dengan
benar, pasien mungkin merasa tidak nyaman tapi tidak merasakan nyeri yang
hebat.
Nyeri hebat dapat terjadi ketika prosedur bedah yang dilakukan
menyebabkan suplai darah yang kurang ke area rectum, dimana memiliki
kecenderungan untuk menjadi sempit. Nyeri juga dapat terjadi ketika protokol
untuk dilatasi tidak diikuti dengan benar dan jaringan parut yang parah
berkembang di anus, yang kemudian mengalami upaya lebih lanjut di dilatasi.
Jika dilatasi anal tetap pada ukuran yang sama selama lebih dari satu minggu
dalam satu ukuran, anus akan sembuh dalam ukuran tersebut. dan sejumlah besar
jaringan parut di sekitar anus akan menyebabkan anus tidak bisa lagi menjadi
ukuran yang lebih besar.1
Orang tua atau pengasuh lainnya didorong untuk melakukan prosedur dilatasi
sendiri di rumah, tetapi jika mereka mengalami kesulitan, prosedur dapat
dilakukan di rumah sakit.Dilatasi dilakukan dengan satu set Hegar dilator, dengan
ukuran yang ditingkatkan.
Gambar 2,Ukuran Set Hegar Sesuai Usia
Operasi untuk memperbaiki anus imperforata harus dilakukan sedini
mungkin sejak bayi karena toleransi dilatasi akan lebih baik. Prosedur bedah dan
dilatasi sangat mewakili perbaikan yang signifikan atas metode sebelumnya yang
digunakan untuk memperbaiki anus imperforata.
Dalam beberapa tahun terakhir, ahli bedah cenderung membuat bukaan
anal sangat besar. Tujuan utama dari operasi itu adalah menghindari anak-anak
untuk dilakukan dilatati anal dan menyebabkan striktur, penyempitan dari dilatasi
yang tidak benar. Prosedur bedah yang terbaru dan protokol dilatasi
mempertimbangkan batas-batas mekanisme sfingter, dengan hasil lebih baik
secara keseluruhan.1
2.7 Waktu Dilakukan Anal Dilatasi
Anal dilatasi dilakukan dua minggu setelah operasi.
Dokter akan mengkaliberasi anus dan akan mengajarkan orang tua pasien
untuk melebarkan anus. dokter akan menentukan kaliber dilator pertama. Setiap
hari orang tua akan melebarkan anus baru dua kali sehari.
Masukkan dilator selama 30 detik dua kali di pagi hari dan dua kali di
malam hari, selalu sebelum makan. Bayi harus dipegang oleh orang lain, dengan
lutut kearah dada. Setiap minggu ukuran dilator harus berubah lebih besar dari
sebelumnya. dilatasi harus terus dilakukan dua kali sehari sampai mencapai
ukuran yang diinginkan. Setelah ukuran yang diinginkan tercapai, kolostomi dapat
ditutup. Namun, dilator masih harus dilewati setelah penutupan kolostomi sampai
bisa dilewati dengan mudah tanpa rasa sakit (biasanya 3-4 minggu setelah ukuran
terakhir dilator tercapai).4
Setelah menemukan bahwa dilator dapat dilewati dengan mudah tanpa rasa
sakit (2 kali sehari), kita bisa memulai frekuensi dilatations sebagai berikut.
Jika dilatasi menjadi sulit, menyakitkan, atau berdarah, setiap saat selama
proses pengaturan frekuensi dilatasi, maka kembali lakukan dua kali sehari lagi
dan proses yang diulang.
Biasanya dilatasi jadi menyakitkan pada 2-3 ukuran terakhir. Pada waktu
tertentu, orang tua kadang memutuskan untuk tidak melakukan dilatasi atau tidak
meningkatkan ukuran dilator, untuk menghindari rasa sakit. Hal itu merupakan
kesalahan, Dilatasi harus diteruskan dua kali sehari.
Anal dilatasi yang dilakukan sekali dalam seminggu dapat menghasilkan
laserasi yang sembuh lalu dibuka kembali pada minggu berikutnya. Hal ini sering
dapat menimbulkan bekas luka parah yang memprovokasi penyempitan anus
sehingga akan membutuhkan operasi tambahan.
Dengan meninggalkan bekas luka yang sudah sembuh dalam waktu yang
lama (lebih dari satu minggu) proses penyembuhan bisa membatasi kaliber anus
yang di inginkan. Hal ini kemudian akan sangat sulit untuk melebarkannya
kembali.4
2.8 Tehnik Melakukan Anal Dilatasi
Persiapkan alat.
Cuci tangan.
Pastikan Anda memiliki ukuran dilator yang benar.
Pastikan anak nyaman pada permukaan yang datar.
Buka popok.
Posisikan anak seperti saat mengganti popok.
Lumuri jelly pelumas ke dilator anal.
Pegang dilator antara jari dan ibu jari (seperti memegang pena).
tempelkan dilator pada bagian luar anus untuk memungkinkan
(kira-kira 2 - 3 cm)
Setelah berada didalam anus dilator didiamkan selama beberapa
dipaksa.
Jika mengalami kesulitan memasukkan ukuran dilator. disarankan,
dapat dibantu dengan menyisipkan dilator berukuran lebih kecil,
BAB III
Kesimpulan
Anal dilatasi adalah suatu tindakan yang dilakukan pada lubang anus
untuk memberikan ruang paten (pelebaran canalis analis) pasca operasi
pembuatan lubang anus dengan tujuan agar lubang tersebut tidak sempit atau
kolap.
Anal dilatasi diperlukan untuk secara bertahap meregangkan anus baru
tanpa merusak sphincter, sampai anus mencapai ukuran yang normal untuk usia
pasien. Anal dilatasi biasanya diperlukan setelah operasi untuk memperbaiki
kelainan usus dan anus. Seperti anoplasty dan pull-through untuk atresia ani. Hal
ini juga diperlukan jika bayi merasa memiliki anus ketat dan sedang berjuang
untuk lulus tinja.
Anal dilatasi ditujukan sebagai; terapi pada stenosis anal, pasca
dilakukannya anoplasty, pasca operasi trans anal endorectal pull trought.
Anal dilatasi setelah operasi harus dilakukan dengan baik, secara umum
tidak boleh sangat menyakitkan. Ketika protokol untuk dilatasi diikuti dengan
benar, pasien mungkin merasa tidak nyaman tapi tidak merasakan nyeri yang
hebat. Anal dilatasi dilakukan dua minggu setelah operasi. Komplikasi yang dapat
terjadi yaitu, perdarahan, nyeri dan kesulitan untuk memasukkan dilator.
10