Anda di halaman 1dari 26

Hand Foot and Mouth Disease

Oleh
Nor Azizatur Rosidah
1731111320040

Oral Medicine Clinic


Rumah Sakit Gigi Mulut Pendidikan
Gt. Hasan Aman Banjarmasin
Kunjungan I (20 agustus 2018)
Data Pribadi
Nama : An. F
Alamat : jl pangeran antasari Gg Hidayah
Umur : 8 tahun
Kelamin : laki-laki
Pekerjaan : pelajar
Status : Belum menikah
Suku Bangsa : Banjar, Indonesia
Kunjungan I (20 agustus 2018)
Riwayat kasus

• Keluhan Utama:
Pasien datang ke RSGM Gt. Hasan Aman Klinik Penyakit
Mulut mengeluhkan sariawan pada gusi kanan atasnya dan
terasa sakit. Pasien ingin sariawannya diobati

• Riwayat Penyakit:
Sebelumnya orang tua pasien mengatakan pasien mengalami
demam kemudian muncul bintik merah pada wajah tangan
dan kaki serta sariawan ±4hari yang lalu. Pasien belum ada
pergi kedokter, tetapi hanya mengonsumsi imboost 1x
sehari. Orang tua pasien mengatakan ada tetangga yang
terkena ‘flu singapura’. Pasien tidak ada riawat alergi.
Kunjungan I (20 agustus 2018)
• Keadaan Umum:

TB = 135 cm
BB = 45 Kg 45
IMT = BB (Kg) = 1,82 = 24,7
(cm)/100)2

• Riwayat Perawatan:

a. Gigi :-
b. Jaringan lunak rongga mulut: -
Kunjungan I (20 agustus 2018)
• Riwayat Kesehatan
a. Kelainan Darah : TAK
b. Kelainan Endokrin : TAK
c. Kelainan Nutrisi : TAK
d. Gangguan Respiratori : TAK
e. Kelainan Imunologi : TAK
f. Gangguan TMJ : TAK
g. Kelainan Jantung : TAK
h. Kelainan Kulit/Kelamin : TAK
i. Kelainan Pencernaan : TAK
j. Tekanan Darah : TAK
k. Diabetes Melitus : TAK
l. Lain-lain : TAK
Kunjungan I (20 agustus 2018)
• Riwayat Keluarga
a. Kelainan Darah : TAK
b. Kelainan Endokrin : TAK
c. Diabetes Melitus : TAK
d. Kelainan Jantung : TAK
e. Kelainan Saraf : TAK
f. Alergi : TAK
g. Lain-lain : TAK
• Obat obatan yang sedang dijalani : Imboost force syrup 1x sehari
• Keadaan sosial/ kebiasaan : -
Kunjungan I (20 agustus 2018)
III. Pemeriksaan klinis
1. Ekstra Oral
▫ Muka : Simetris
▫ Pipi kiri : Normal
▫ Pipi kanan : Normal
▫ Bibir atas : Normal
▫ Bibir bawah : Normal
▫ Sudut mulut : Normal
▫ Kelenjar Submandibularis kiri : Normal
▫ Kelenjar Submandibularis kanan : Normal
▫ Kelenjar Submentalis : Normal
▫ Kelenjar Leher : Normal
▫ Kelenjar Sublingualis : Normal
2. Intra Oral
Kunjungan I (20 agustus 2018)
• Mukosa Labial Atas : Normal
• Mukosa Labial Bawah : Normal
• Mukosa Pipi Kiri : Normal
• Mukosa Pipi Kanan : Cheek Biting
• Mukosa Bukal Fold Atas : Normal
• Mukosa Bukal Fold Bawah : Normal
• Mukosa Labial Fold Atas : Normal
• Mukosa Labial Fold Bawah : Normal
• Gingiva RA : Ulser, d ± 1,5 mm, batar reguler, putih
kekuningan, tepi kemerahan, sakit
• Gingiva RB : Normal
• Lidah : Coated Tongue
• Dasar mulut : Normal
• Palatum : Torus palatina
• Tonsil : Normal
• Pharynx : Normal
Kunjungan I (20 agustus 2018)
Kunjungan I (20 agustus 2018)
IV. Diagnosa sementara
• Suspect Hand foot and Mouth disease

V. Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan


• Pemberian obat
R/ Methisoprinol Lag No I
s.4.d.d 1 cth pc.
R/ Aloclair gel tube No.I
s.3.d.d.I
oles mulut
R/ Becombion Syr Lag No. I
s.1.d.d 1 cth p.c
Pro Kontrol 4 september 2018
Kunjungan II (4 september 2018) Kontrol 1

I. Anamnesis
S : Pasien datang untuk kontrol sariawan pada gusi atas kanannya
pada hari ke-7. Sariawan pada gusi kanan atas sudah tidak sakit lagi
sejak 5 hari yang lalu. Pasien meminum dan mengoleskan obat secara
teratur.

O:
EO : simetris
IO : Normal,
tidak ada lesi,
sewarna dengan jaringan sekitar,
batas tidak jelas,
tidak sakit
Kunjungan II (4 september 2018) Kontrol 1
Kunjungan II (4 september 2018) Kontrol 1

Diagnosa akhir
Hand Foot and Mouth Disease
Pembahasan
Definisi
Hand foot and mouth desease (HFMD) adalah suatu penyakit yang
disebabkan oleh enterovirus dan ditandai dengan adanya demam,
vesikula pada telapak tangan, kaki serta ulser pada mukosa mulut.
Banyak terjadi pada anak anak, jarang pada orang dewasa.

(andric B, dkk. 2016. characteristics of hand foot and mouth disease. Journal of human virology
retyovirologi 3(6) 1-5)
Manifestasi klinis
 Malaise, demam, tidak nafsu makan
 Muncul lesi berukuran 2-3mm biasanya pada palatum, mukosa
bukal, ginggiva dan lidah.
 Kemudian pada tangan, kaki dan pantat. Biasanya pada tangan
lebih banyak muncul daripada kaki.
 Biasanya terjadi pada anak anak

(Thumjaa A. 2014. case series of hand foot and mouth disease in children. Int J cpntemporary pediatr May;1(1):14-16)
Etiologi
HFMD disebabkan oleh Coxsackievirus A16, enterovirus 71

Polivirus tipe
virus RNA Coxsackievirus A
Family Picornaviridae Coxsackievirus B
Genus Enterovirus Echovirus
Enterovirus

(Thumjaa A. 2014. case series of hand foot and mouth disease in children. Int J cpntemporary pediatr May;1(1):14-16)
(Afrose T. 2017.cpxsackie virus: the hand foot, mouth disease (HFMD) JOJ pun Heath;1(4)1-4)
Penularan
Kontak langsung
Tidak langsung

Droplet
Barang, handuk, baju, makanan ,minuman,
Pilek mainan, yang terkontaminasi oleh sekresi
Air liur penderita
Cairan vesikel

Stanimirov P, Ganeta N.2016. Hand Foot And Mouth Disease A Literature Review And A Clinical Case. International
Journal Of Science And Research; 3(5);2073-2075
Patogenesis
Virus menginfeksi Virus bereplikasi
Transmisi infeksi terjadi
melalui pada oropharing
melalui fakel-oral,
gastrointestinal & tonsil dan payer’s
droplets,dll
traktus respiratorius patchet.

Viremia primer ( penyebaran


Viremia sekunder Dan multiplikasi di jar
( penyebaran virus lebih lanjut ke retikuloendotelial yang limfoid & kelenjar
ke organ target , seperti lebih jauh: limpa , hati, limfe (24 jam)
susunan saraf pusat, jantung, sumsung tulang & kelenjar
dan kulit limfe)

Timbul reaksi dikulit


:ditangan, kaki ,mulut,
pantat

(Afrose T. 2017.cpxsackie virus: the hand foot, mouth disease (HFMD) JOJ pun Heath;1(4)1-4)
Diagnosa banding

Herpangina

Gejala klinis berupa demam disertai


lesi berupa ulkus multiple ,sering ada
pada fossa tonsilaris, uvula, palatum
molle

Varisela zoster

Lesi kulit melibatkan area yang lebih luas,


namun telapak tangan dan kaki jarang
terkena. Vesikel bila pecah membentuk
krusta

Stanimirov P, Ganeta N.2016. Hand Foot And Mouth Disease A Literature Review And A Clinical Case. International
Journal Of Science And Research; 3(5);2073-2075
Herpangina
• infeksi virus disebabkan oleh enterovirus
• sebelum muncul lesi muncul gejala prodormal seperti demam.
• Gejala klinis berupa demam disertai lesi berupa ulkus multiple ,
sering ada pada fossa tonsilaris, uvula, palatum molle.
• Biasanya pada anak anak usia 3-10th

(Lailyza, A.M , 2015. penyakit infeksi rongga mulut)


Chickenpox (Varisela Zoster)
• Disebabkan kerena varisela zoster
• demam, merasa lelah, dan sakit kepala.
• Ruam kulit berukuran kecil yang khas ,kulit melepuh yang gatal, dan akhirnya
menjadi koreng .
• Ruam biasanya mulai di dada, punggung, dan wajah kemudian menyebar ke bagian
tubuh lainnya.

(Lailyza, A.M , 2015. penyakit infeksi rongga mulut)


(binaneez et al. 2017. Acute respiratory distress syndrome due to viral pneumonitis in case of varicella zoster in adult: case report. Int J Res Med Sci)
Pencegahan
o Menjaga kebersihan diri
o Mencuci tangan dengan sabun dan air
o Menutup hidung dan mulut dengan tisu saat batuk
atau bersin.
o Operator menggunakan masker dan handscoon
o Tidak menggunakan sikat gigi, handuk,baju secara
bersama sama
o Isolasi pasien yang terinfeksi.

(Afrose T. 2017.cpxsackie virus: the hand foot, mouth disease (HFMD) JOJ pun Heath;1(4)1-4)
Penatalaksanaan
HFMD Bersifat self limited disease yang dapat sembuh 7-10 hari
 Terapi
Simtomatik, pemberian obat kumur antiseptik, antipiretik, dan
supporting multivitamin
 Instruksi
Bed rest dan mengonsumsi makanan lunak tinggi kalori dan protein

(Lailyza, A.M , 2015. penyakit infeksi rongga mulut)


Daftar pustaka
• Stanimirov P, Ganeta N.2016. Hand Foot And Mouth Disease A
Literature Review And A Clinical Case. International Journal Of
Science And Research; 3(5);2073-2075
• Thumjaa A. 2014. Case Series Of Hand Foot And Mouth Disease In
Children. Int J Cpntemporary Pediatr May;1(1):14-16
• Afrose T. 2017.Cpxsackie Virus: The Hand Foot, Mouth Disease
(HFMD) JOJ Pun Heath;1(4)1-4
• Lailyza, A.M , 2015. Penyakit Infeksi Rongga Mulut
• Andric B, Dkk. 2016. Characteristics Of Hand Foot And Mouth
Disease. Journal Of Human Virology Retyovirologi 3(6) 1-5
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai