Anda di halaman 1dari 36

HAND, FOOT AND MOUTH DISEASE

Oleh :
dr. Chaira Alkanzi
PENDAHULUAN

•Hand-foot-and-mouth disease
(HFMD) merupakan suatu penyakit
infeksi virus akut yang disebabkan oleh
enterovirus. ditandai dengan adanya lesi
berbentuk ulkus pada mulut dan
eksantema berbentuk vesikel pada
ekstremitas bagian distal disertai dengan
gejala konstitusi yang ringan dan
biasanya bersifat self-limiting disease.
LAPORAN KASUS

Nama : MA

Usia : 1 tahun 1 bulan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal Pemeriksaan : 28 Februari 2020


ANAMNESIS

Keluhan Utama
Bintik-bintik merah di tangan dan kaki sejak 1 hri yang lalu
Keluhan Tambahan
Demam
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien diantar keluarga dengan keluhan muncul bintik-bintik merah di telapak tangan, kaki, disertai luka
didalam mulut sejak 1 hari yang lalu. Menurut ibu pasien, bintik-bintik merah awalnya muncul di dalam
mulut dan disertai adanya sariawan di lidah, kemudian bintik-bintik merah muncul di telapak tangan dan
telapak kaki. Bintik-bintik merah tersebut terasa gatal dan pasien juga sempat demam sejak 1 hari
sebelum munculnya bintik-bintik merah. Demam hilang saat diberikan obat penurun panas.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga :


Adik kandung pasien mengalami hal yang sama seperti pasien
ANAMNESIS

Riwayat Imunisasi :

lengkap

Riwayat Pemberian Makanan :

0-4 bulan : ASI Eksklusif

5-12 bulan : ASI dan makanan pendamping ASI

1 tahun-sekarang : Susu formula dan makanan keluarga


VITAL SIGN

Keadaan umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran : E4M6V5

HR : 98x/menit
RR : 22x/menit
Temperature : 36,7 C (aksila)
o
DATA ANTROPOMETRI

Berat badan : 10,5 kg


Tinggi badan : 75 cm
BB/U : -2SD - +2SD (Normoweight)
TB/U : -2SD - +2SD (Normoheight)
BB/TB : -2SD - +2SD
BBI : 9,5 kg
HA : 11 bulan 1 minggu
Kesan : overweight
BBI
H
A
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Pasien tampak sakit ringan


Kulit : Pucat (-) Ikterus (-) Sianosis (-)
Kepala : Normocephali (LK 49,5 cm), rambut hitam sukar icabut
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor,
RCL(+/+), RCTL (+/+)
Telinga : Normotia, sekret (-)
Hidung : NCH (-) sekret (-)
Mulut : Sianosis (-), tampak papul eritematus pada lidah dan palatum
durum, faring tidak hiperemis, T1-T1
Leher : Simetris, pembesaran KGB (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Thorax anterior et posterior


Inspeksi : Simetris, retraksi (-), bentuk dada normal
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Jantung
Inspeksi : Pulsasi ictus kordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus kordis teraba di ICS 5 midclavikula sinistra
Auskultasi : BJ I> BJ II reguler, bising (-)

Abdomen
Inspeksi : Simetris (+), distensi (-)
Palpasi : Soepel, tidak ada organomegali
Auskultasi : Peristaltik kesan normal
PEMERIKSAAN FISIK

Superior Inferior
Ekstremitas
Kanan
Kanan Kiri Kiri

Sianosis
- - - -

Edema
- - - -

Vesikel dgn dasar eritema


+ + + +

Gerakan
Aktif Aktif Aktif Aktif
FOTO KLINIS
DIAGNOSIS

Diagnosa Banding
1. Hand, foot and mouth disease (HFMD)
2. Herpangina
3. Herpetic gingivostomatitis

Diagnosa Kerja
Hand, foot and mouth disease (HFMD)
TATALAKSANA DAN EDUKASI

Orang tua pasien dihimbau untuk tetap menjaga kebersihan pasien dengan tetap
mandi, menggosok gigi seperti biasanya. Menghimbau orang tua pasien, agar pasien
tetap makan seperti biasanya dan banyak minum air putih.
Menjelaskan ke orang tua pasien bahwa penyakit HFMD/Flu Singapore merupakan
penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan tidak ada pengobatan khusus yang
diberikan. Obat yang diberikan hanya untuk menyembuhkan gejala, dan untuk bintik-
bintik merahnya sendiri akan hilang dalam 7-10 hari.
TATALAKSANA DAN EDUKASI

• Non-medikamentosa :
Karena pasien sudah didiagnosa menderita HFMD, maka orang tua pasien dihimbau
untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar penularan penyakit dapat
dicegah. Mengajari pasien untuk membiasakan menutup hidung dan mulut saat batuk
dan bersin, serta mencuci tangan setiap setelah menyentuh permukaan yang kotor dan
sebelum makan.

• Medikamentosa :
Paracetamol syr 3xcth I
Intake cairan adekuat
PROGNOSIS

Quo ad Vitam : Dubia ad bonam

Quo ad Functionam : Dubia ad bonam

Quo ad Sanactionam: Dubia ad bonam


TINJAUAN PUSTAKA

• Hand-foot-and-mouth disease (HFMD) adalah suatu penyakit infeksi virus akut,


disebabkan oleh enterovirus, ditandai adanya lesi berbentuk ulkus pada mulut dan
eksantema berbentuk vesikel pada ekstremitas bagian distal disertai dengan gejala
konstitusi yang ringan dan biasanya bersifat self limiting disease.
• Etiologi : Coxsackievirus A16 (CV A16), Enterovirus 71 (EV 71)
PENULARAN

Penularan : Fecal-Oral, Droplet, Kontak langsung dengan sekret hidung,


tenggorok, air liur, cairan dari vesikel atau feses pasien terinfeksi.
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS

Gejala prodromal :
• Demam tidak terlalu tinggi
• Nyeri tenggorokan
• Malaise
• Nyeri perut
• Batuk, pilek
• Limfadenopati cervical dan submandibula

Signs:
Ulserasi oral yang terasa nyeri
Ruam kulit papulovesikuler dengan predileksi di telapak tangan atau kaki. Dapat
pula di bokong, lutut, ataupun siku.\

Lesi ini dapat sembuh dalam 7-10 hari tanpa bekas, jarang diikuti infeksi sekunder.
WARNING SIGNS KETERLIBATAN SSP

Demam ≥ 39oC

48 jam

Muntah

Letargi

Agitasi/iritabilitas

Kejang mioklonik

Kelemahan tungkai

Ataksia trunkal

“Wandering eyes”

Dispnea/takipnea

Mottled skin
DIAGNOSIS

Kriteria diagnosis HFMD berdasarkan Hand, Foot and Mouth Disease Clinical Guidelines yaitu
:
1.Terjadi pada musim epidemik dan mengenai anak prasekolah
2. Eksantema khas pada tangan, kaki, mulut, bokong, dengan atau tanpa demam.
3.Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan:

Hasil positif RNA virus dari CV-A16 atau EV71 atau entero virus lainnya
Identifikasi dan isolasi dari CV-A16 atau EV71
Terjadi peningkatan titer antibodi sebesar 4 kali lipat terhadap CV-AV16, EV71, atau
enterovirus lainnya pada stadium akut dan konvalesen.
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN

• HFMD bersifat self-limiting yang dapat sembuh dalam 7-10 hari.


• Asupan cairan adekuat
• Pengobatan simptomatik dan dilakukan observasi tanda keterlibatan SSP.
• Antipiretik : Parasetamol
• Analgetik : Ibuprofen
• Topikal : gel lidokain pada lesi oral untuk mengurangi nyeri saat makan
• Antibiotik topikal atau oral dapat diberikan jika ada infeksi sekunder.
PENCEGAHAN
•Belum ada vaksin
•Kebersihan personal dan lingkungan melalui
kebiasaan hidup bersih
•mencuci tangan
• Cuci mainan yang terkontaminasi
cairan/sekret pasien terinfeksi
• Menutup mulut saat bersin dan batuk.
• Hindari kontak seperti mencium, memeluk
atau menggunakan bersama peralatan makanan
penderita HFMD.
KOMPLIKASI

• Dehidrasi
• Aseptic Meningitis

• Brainstem Encephalitis
• Acute Flaccid Paralysis
• Cardiopulmonary failure
ANALISA KASUS

Teori
HFMD adalah suatu penyakit infeksi
sistemikakut,disebabkan oleh enterovirus,
yang ditandai dengan adanya lesi
. berbentuk ulkus pada mulut dan
eksantema berbentuk vesikel pada
ekstremitas bagian distal disertai dengan
gejala konstitusi yang ringan
ANALISA KASUS

Teori
Gejala dan tanda pada pasien: HFMD umumnya diawali dengan demam,
1. Demam tidak terlalu tinggi 3 hr yg nyeri tenggorokan/menelan, nafsu makan
lalu yang menurun, dan nyeri/tidak enak
2. Nyeri menelan badan.
3. Ulserasi orak Setelah demam satu sampai dua hari,
4. Vesikel dengan dasar eritema pada timbul bintik-bintik merah di rongga
tangan dan kaki mulut (umumnya berawal di bagian
belakang langit-langit mulut) yang
kemudian pecah menjadi sariawan.
ANALISA KASUS

Teori
HFMD bersifat self-limiting disease
Tatalaksana Intake cairan adekuat untuk mencegah
Intake cairan adekuat terjadinya dehidrasi
Parasetamol Parasetamol diberikan untuk menurunkan
demam dan mengatasi nyeri.
KESIMPULAN
• Hand foot and mouth disease (HFMD) merupakan suatu
penyakit infeksi virus akut yang paling sering disebabkan
oleh coxsackievirus A16 (CVA16) dan enterovirus 71
(EV71), bersifat self-limiting. Transmisi melalui fecal-oral,
pernapasan atau melalui kontak langsung dengan sekret
hidung dan tenggorok, air liur, cairan vesikel atau feses dari
kasus terinfeksi.
• Gejala klinis biasanya didahului gejala prodromal biasanya
berlangsung 1-2 hari diikuti timbulnya ulserasi oral dan
papulovesikuler di tangan dan kaki.
• Pengobatan bersifat simptomatik dan dilakukan observasi
keterlibatan SSP.
• Pencegahan dengan cara kebiasaan hidup bersih dan sehat untuk
mencegah penyebaran virus.
Thank You! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai