Anda di halaman 1dari 32

KURVA DISOSIASI OKSIGEN

• Sifat penting darah dalam transport oksigen adl ikatan


yang reversibel oksigen dengan Hb
Hb + O2 ↔ HbO2
• Pd kons. tinggi Hb berkombinasi dgn O2 untuk
membentuk Oksihemoglobin (HbO2) dan reaksi bergeser
ke kanan
• Tiap atom Fe dlm mol. Hb mengikat satu mol. O2
• Bila kita plot jml Oksihemoglobin yg ada pada tiap kons.
O2 diperoleh kurva disosiasi oksigen - hemoglobin

1
Hb + O2 HbO2
Hemoglobin Oksigen Oksihemoglobin
100

80

60
(a) (a)
pH 7,5 pH 7,2

40

20

20 40 60 80 100 120
Tekanan oksigen (mmHg)
pH turun dari 7,5 menjadi 7,2 tanpa merubah PCO2, afinitas 2
hemoglobin terhadap oksigen turun, kurva bergeser kekanan
Bohr effect
• CO2 darah  menyebabkan pH plasma , kurva disosiasi bergeser
kekanan - Konsentrasi CO2 tinggi menyebabkan oksigen dilepaskan 
pada PO2 tertentu, disebut Bohr effect.
• Jika CO2 masuk kedalam darah, Hb melepaskan O2 dalam jumlah yang
lebih besar dari jika tidak adanya efek CO2 pada ikatan HbO. Jadi Bohr
effect memfasilitasi peningkatan pelepasan O2 pada jaringan.
• CO2 menurunkan afinitas Hb terhadap O2, karena pengikatan CO2
secara langsung pada kelompok amino terminal pada molekul Hb –
mengurangi ikatan HbO
• Bohr effect (Efek Bohr) pada hewan kecil > hewan besar, Hb hewan kecil
lebih sensitif thd asam dari Hb hewan besar, shg memenuhi kebutuhan
laju metabolik tinggi pada hewan kecil. Perubahan pH sedikit
menyebabkan pelepasan O2 .
3
Perubahan Afinitas O2
Respon senyawa fosfat organik merupakan keuntungan
fisiologis pada ikan. Pada ikan trout yang didedahkan dalam
air yang kandungan oksigennya rendah, maka kandungan
ATP dalam eritrositnya menjadi turun (Tabel 3.1.) dan afinitas
oksigen darahnya meningkat (P50 menurun). Hemoglobinnya
tidak mengalami perubahan afinitas, jadi peningkatan afinitas
darah ikan terhadap oksigen ini disebabkan oleh menurunnya
kandungan ATP dalam darah.

4
Tabel 3.1. Tekanan setengah jenuh (P50) pada darah ikan
rainbow trout yang diaklimatisasi dalam air dengan level
oksigen berbeda (Schmidt-Nielsen, 1990).

Oksigen dalam air


(mm Hg)
50 80 150
P50 darah (mm Hg) 16,8 21,7 24,1
ATP (mmol per liter sel darah merah) 0,5 1,0 1,3

5
Disosiasi Oksigen
• Kurva disosiasi oksigen pada ikan berhubungan dengan aktivitasnya.
Pada ikan yang aktif dan berenang cepat, seperti misalnya ikan tuna, dan
biasanya hidup di air yang kaya oksigen, kurva disosiasinya lebih
kekanan dibandingkan ikan-ikan lain. Afinitas oksigen yang rendah
tersebut diperlukan untuk pelepasan oksigen ke jaringan pada aktivitas
metabolik tinggi.
• Sebaliknya, pada ikan yang bergerak lamban dan berada di dasar
perairan yang kandungan oksigennya rendah biasanya toleran terhadap
kekurangan oksigen. Afinitas oksigen hemoglobin ikan semacam ini
tinggi, kurva disosiasinya di kiri. Karena ikan ini hidup di perairan yang
miskin oksigen dan laju metaboliknya rendah, maka kebutuhan untuk
pengambilan oksigen lebih penting daripada kebutuhan untuk
melepaskan oksigen ke jaringan.
6
7
Disosiasi Oksigen (Lanjutan)
• Pada hewan invertebrata, Hb memiliki afinitas oksigen yang sangat
tinggi dan kurva disosiasinya terletak dipinggir kiri. Misalnya pada
moluska bivalvia Phacoides dan juga larva Chironomus, kedua
spesies hewan tersebut sering berada pada perairan yang miskin
oksigen. Nampaknya bilamana oksigen sangat tipis hemoglobin
menjadi sangat penting.
• Daphnia yang dipelihara dalam air yang kandungan oksigennya
rendah akan memiliki konsentrasi hemoglobin tinggi (lihat Gambar).
Daphnia yang memiliki konsentrasi hemoglobin tinggi akan lulus hidup
dalam perairan dimana Daphnia yang konsentrasi hemoglobinyya
rendah mati (Kobayashi and Hoshi, 1982). Hal yang sama juga terjadi
pada Artemia, larva Chironomus dan invertebrata lainnya.

8
1,6

Hemoglobin dalam darah


(g Hb per 100 ml) 1,4

1,2

1,0

0,8

0,6

0,4

0,2
1 2 3 4 5 6 7 8
Oksigen dalam air (ml O2 per liter)
Daphnia bila dipelihara dalam air yang kandungan oksigennya rendah akan
memiliki konsentrasi Hb yang meningkat tinggi. Hal ini membantu kelulusan
hidup dalam air yang kurang oksigen yang bersifat letal pada Daphnia yang
Hb-nya rendah (Kobayashi and Hoshi, 1982; Scmidt-Nielsen, 1990). 9
PENGANGKUTAN CO2

Bila CO2 terlarut dalam air akan berkombinasi dengan air


membentuk asam karbonat (H2CO3). Reaksinya adalah
sebagai berikut:

CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-

Pembentukan asam karbonat dipercepat dengan adanya


enzim karbonat anhidrase. H2CO3 mengalami disosiasi
menjadi ion hidrogen dan ion bikarbonat (HCO3-).
10
11
12
Hb Sebagai buffer
• Zat penyangga (buffer) terpenting dalam darah adalah
sistem asam karbonat-bikarbonat, fosfat dan protein dalam
darah.
• Protein dapat merupakan buffer yang baik karena
mengandung kelompok yang dapat berdisosiasi sebagai
asam maupun basa, sehingga protein dapat mengambil
maupun memberikan ion hidrogen.
• Hb adalah protein yang jumlahnya terbesar dalam darah,
dan memiliki peranan terpenting sebagai buffer disamping
protein plasma.

13
70
Darah teroksigenasi penuh
60
Kandungan CO2 darah

50
(ml/100 ml)

40

30

20

10 0 20 40 60 80 100

0 PCO2 (mm Hg)

Gambar 3.7. Kurva disosiasi CO2 pada darah yang terdeoksigenasi dan yang
teroksigenasi penuh. Darah yang teroksigenasi memiliki afinitas terhadap CO2
rendah - kurva bergeser kekanan - disebut Efek Haldane (Kay, 1998). 14
SIRKULASI DARAH
• Sistem sirkulasi terbuka, terdapat pd sebagian besar
invertebrata, darah dipompa jantung melalui arteri ke ruang
yang berisi cairan yi hemocoel yang terletak diantara
ektoderm dan endoderm. Cairan yang terdapat dalam
hemocoel disebut hemolymph, tidak disirkulasi melalui
kapiler tetapi membasahi jaringan secara langsung
• Sistem sirkulasi tertutup, darah mengalir dalam suatu
sistem sirkuit tabung yang kontinu dari arteri hingga vena
via kapiler

15
• Jantung diklasifikasikan dalam dua tipe
berdasarkan bagaimana denyut jantung
dimulai yaitu :
Jantung neurogenik dan jantung miogenik
1. Jantung neurogenik
Ditemukan pd crustacea, laba2 dan beberapa insekta
Tergantung atas inervasi saraf ekstrinsik untuk memulai
kontraksi, bila inervasi dikeluarkan jantung berhenti
berdenyut
Pada crustacea denyut jantung diatur oleh aktivitas saraf
yang ada di ganglion cardiak. Ganglion bertindak sebagai
pacemaker
16
2. Jantung miogenik
• Memperlihatkan aktivitas spontan
• Ditemukan pd moluska dan vertebrata
• Kontraksi sebagai konsekwensi aktivitas spontan daerah
khusus dr jantung yg disebut pacemaker
• Pacemaker adl daerah kecil dari otot jantung yg
termodifikasi , dimana membran selnya mempunyai
potensial rehat yang tdk stabil. Oleh karena itu potensial
membrannya mudah mencapai ambang. Tiap kali ambang
dicapai aksi potensial dihasilkan dan denyut jantung
dimulai. Depolarisasi dari pacemaker disebar keseluruh
otot jantung, terjadi kontraksi dan darah dipompa.
• Pada jantung miogenik semua daerah jantung mempunyai
kemampuan untuk depolarisasi spontan
17
Frekuensi denyut jantung
• Berbanding terbalik dengan ukuran tubuh
• Ferkuensi denyut jantung manusia dewasa kira-kira 70 per
menit dan akan meningkat dengan olahraga
• Dua alasan mengapa frekuenasi denyut jantung
berbanding terbalik dengan ukuran tubuh yaitu ukuran
jantung konstan sebagai persentase bobot tubuh,
peningkatan laju pemompaan pd hewan kecil proporsional
dengan meningkatnya kebutuhan oksigen

18
Luaran jantung
• Volume darah yg dipompa jantung per unit wkt
• Dapat ditentukan dengan metode Fick’s
• Bila diketahui perbedaan kadar oksigen darah arteri dan vena dpt
dikalkulasi luaran jantung (Qh), sebab oksigen yang dikonsumsi (VO2)
oleh hewan dibawa darah yang dikeluarkan jantung
• VO2 = Qh (CaO2 – CvO2)
• Untuk menentukan luaran jantung harus diketahui laju konsumsi
oksigen, kadar O2 arteri dan vena
• Luaran jantung jg dpt diukur dengan rumus sbb Qh = fh x Vh
• Qh adl luaran jantung dlm mililiter per menit, fh frekuensi denyut
jantung (per menit) dan Vh volume drh yang dikeluarkan pd satu kali
kontraksi (dlm mililiter)
19
Sirkulasi Moluska
• Molusca pada umumnya memiliki sistem sirkulasi terbuka, kecuali
pada Chepalopoda yaitu Octopus dan cumi-cumi yang mana tekanan
darahnya tinggi yakni 75 mm Hg.
• Darah moluska memiliki pigmen yang disebut hemocyanin, beberapa
diantaranya pigmen darahnya berupa hemoglobin.
• Moluska memiliki jantung yang berdetak sesuai dengan kebutuhan
fisiologisnya. Detak jantung meningkat manakala darah yang kembali
melalui vena kejantung jumlahnya meningkat. Peningkatannya
mencakup amplitudo dan frekuensi detak jantung. Detak jantung
hewan ini dipengaruhi oleh neurosekresi. Jantung dihambat oleh
asetilkolin dan dirangsang oleh serotinin.

20
Jantung siput dan
jantung tubular
Arthropoda pada bagian
dorsal berfungsi
memompa gerakan
darah. Tanda panah
menunjukkan arah aliran
darah. Darah mengalir
langsung ke rongga
tubuh dalam sistem
sirkulasi terbuka.

JANTUNG
PEMOMPA

21
Sirkulasi Ikan
• Vertebrata tertua adalah ikan dan hewan ini memiliki sistem sirkulasi
primitif. Darah bersirkulasi melalui jantung dan saluran darah.
• Ikan memiliki mekanisme pemompaan untuk membawa darah kotor
(mengandung oksigen sedikit, karbondioksida tinggi) ke sumber darah
bersih (mengandung oksigen tinggi) yaitu insang pada ikan. Tetapi, ikan
tidak memiliki mekanisme untuk memompa darah segar yang
mengandung oksigen tinggi ke seluruh bagian tubuhnya.
• Darah vena dari tubuh setelah melalui ginjal (sistem portal renal) dan
hati (sistem portal hepatika) kembali ke jantung. Sistem arteri membawa
darah dari jantung sedangkan sistem vena membawa darah kearah
jantung.

22
Sirkulasi Ikan (lanjutan)
• Jantung ikan memiliki dua ruang terdiri atas 1 atrium dan 1 ventricle.
• Sirkulasi darah pada ikan merupakan sirkulasi darah tunggal. Darah
dipompa oleh jantung melalui bulbus arteriosus menuju aorta ventral.
• Aorta ventral memasok darah vena menuju insang melalui arteri
branchialnya. Arteri ini membentuk ‘loops’ sekitar insang yang terbagi
kedalam arteriola kemudian kedalam kapiler dan lacunae kedalam
lamela insang, yang merupakan tempat utama untuk pertukaran gas
antara darah dan air. Dengan demikian didalam kapiler insang terjadi
reoksigenasi darah dan pelepasan karbondioksida darah secara
gradual.
• Darah yang teroksigenasi dari insang dikumpulkan oleh arteri branchial.
Pada ikan Teleostoi pada setiap lengkung insang hanya terdapat satu
arteri branchial efferent.
• Darah selanjutnya mengalir ke jaringan.
23
insang jaringan

jtg

Skema sistem sirkulasi darah pada ikan dengan


pompa tunggal. Jtg: jantung (± 0,2% bobot tubuh)
24
Sirkulasi ikan yg bernafas di udara
• Jantung terdiri atas empat ruang yi sinus venosus, serambi, bilik dan
conus (bulbus), dan darah mengalir unidirectional
• Darah mengalir dari conus melalui aorta ventral menuju insang
(sirkulasi insang), lalu darah bersih mengalir melalui aorta dorsal ke
seluruh tubuh (sirkulasi sistemik)
• Insang ikan yg bernafas di udar ukuranya lebih kecil sehingga hanya
20 % oksigen diperoleh melalui insang
• Insang fungsi utamanya sebagai organ ekskresi
• Ikan berparu-paru memiliki septa parsial di serambi dan bilik jantung
dan lipatan spiral dalam bulbus yg memungkinkan pencegahan
bercampurnya darah bersih dan kotor.
• Jd darah kotor mengalir ke insang kemudian ke paru-paru, kembali
ke jantung lagi dan kemudian ke aorta dorsal

25
Crustacea vs Ikan
• Pada sistem sirkulasi darah crustacea jantung menerima
secara langsung darah teroksigenasi yang kemudian
dipompa ke jaringan tubuh.
• Sirkulasi pada Crustacea berlawanan dengan sirkulasi pada
ikan, dimana jantung ikan menerima darah vena
terdeoksigenasi yang kemudian dipompa ke insang dan
pada jaringan.
• Jantung ikan disuplai darah teroksigenasi yang langsung
mencapai otot-otot jantung melalui cabang sirkulasi insang.

26
Sirkulasi Crustacea
• Crustacea yang berukuran kecil sistem sirkulasinya
belum berkembang baik, seringkali tidak memiliki
jantung untuk memompa darah.
• Pada crustacea yang berukuran besar seperti
kepiting dan udang karang memiliki sistem sirkulasi
yang telah berkembang baik dan darahnya memiliki
pigmen yang disebut hemocyanin.

27
j
sb o ap

sb

sv
aa

Sirkulasi pada udang karang.


a: aorta anterior; sb: saluran branchial; j: jantung; o: ostium;
ap: aorta posterior; sb: saluran branchial; sv: sinus ventral;
aa: arteri abdomen (gambar diambil dari Meglitsch dalam
Scmidt-Nielsen, 1990). 28
sb j o ap

sb
sv
aa

Darah memasuki jantung melalui ostia. Dari jantung darah mengalir


melalui arteri yang menuju ke arah anterior dan posterior tubuh. Arteri
bercabang-cabang dan darah mengalir keluar diantara jaringan menuju
sistem sinus ventral. Darah kemudian mengalir dari sinus ventral
menuju ke insang dan selanjutnya mengalir kembali ke jantung. a: aorta
anterior; sb: saluran branchial; j: jantung; o: ostium; ap: aorta posterior;
sb: saluran branchial; sv: sinus ventral; aa: arteri abdomen (gambar
diambil dari Meglitsch dalam Scmidt-Nielsen, 1990). 29
Sirkulasi Amfibi
• Disebut sirkulasi ganda parsial
• Jantung amfibi memiliki dua serambi yang terpisah, tetapi hanya
memiliki satu bilik jantung
• Serambi kiri menerima darah bersih dari paru-paru dan kulit, serambi
kanan menerima darah kotor dari vena yang mengalirkan darah dari
organ-organ tubuh
• Kedua serambi mengalirkan darah ke bilik tunggal, yg terbagi dalam
ruang-ruang sempit
• Ketika bilik kontraksi, darah bersih dr serambi kiri dikirim menuju ke
arteri karotid lalu ke kepala
• Darah kotor dr serambi kanan dikirim ke arteri pulmokutaneus yg
menuju kulit dan paru-paru
30
Sirkulasi reptilia
• Pada reptilia, kecuali buaya, sistem sirkulasinya memilki jantung yg
terdiri atas dua serambi yang terpisah dan bilik yg hanya terpisah
secara parsial
• Aliran darah bersih dan kotor terpisah dan hanya terjadi sedikit
percampuran
• Reptilia melalukan sirkulasi ganda
• Pada buaya baik serambi maupun biliknya benar-benar terpisah,
darah kotor dan bersih senantiasa terpisah
• Kadal memilki septum yg membagi bilik jantung secara parsial. Bila
bilik kontraksi, septum menutup dan bilik untuk sementara terbagi
dua ruang terpisah, untuk mencegah percampuran darah. Bilik kiri
memompa darah bersih ke jaringan, bilik kanan memompa darah
kotor ke paru-paru

31
Sirkulasi burung dan mamalia
• Keduanya memiliki sistem sirkulasi ganda lengkap
• Perbedaan secara fisiologis adl bahwa ginjal pd burung menerima
darah vena bagian posterior tubuh (sirkulasi portal renal)
• Tidak terjadi percampuran darah seperti pada amfibi
• Jantung mamalia merupakan pompa ganda beruang empat
• Darah vena sistemik dibawa ke jantung dari vena cava superior ke
dalam serambi kanan. Dari serambi kanan darah melalui tricuspid
valve dan ke dalam bilik kanan lalu ke paru-paru
• Darah bersih dari paru-paru kembali kejantung melalui vena
pulmonary masuk serambi kiri
• Darah dr serambi kiri melalui valve bicuspid masuk bilik kiri lalu ke
aorta

32

Anda mungkin juga menyukai