Latar Belakang
B. Surveilans/Monitoring
C. Kerangka Konsep
D. Surveilans Kes. Anak
E. Masalah
Menurunkan angka kematian ibu dan anak
merupakan prioritas pada RPJMN dan MGDs
tahun 2015
Kesehatan Ibu dan Anak terpisah menjadi 2
direktorat yang berbda
Direktorat anak menjadi 5 subdirektorat
Perlu intensifikasi program kesehatan anak
termasuk dalam kesehatan ibu dan anak
(khususnya surveilans kesehatan anak)
TUJUAN SURVEILANS
mendapatkan informasi
epidemiologi tentang masalah
kesehatan meliputi gambaran
masalah kesehatan menurut
waktu, tempat dan orang,
diketahuinya determinan, faktor
risiko dan penyebab langsung
terjadinya masalah kesehatan
tersebut
• MANFAAT KHUSUS:
• Memperkirakan kuantitas masalah
• Menggambarkan riwayat alamiah penyakit
• Mendeteksi wabah/KLB
• Menggambarkan distribusi masalah kesehatan
• Memfasilitasi penelitian dan epidemiologis dan
laboratoris
• Membuktikan hipotesis
• Menilai kegiatan pencegahan dan
penanggulangan
• Memonitor perubahan agen infeksius
• Memonitor upaya isolasi
• Mendeteksi perubahan kegiatan
• Merencanakan kegiatan
Pengertian
menurut WHO adalah suatu kegiatan sistematis
berkesinambungan, mulai dari kegiatan
mengumpulkan, menganalisis dan
menginterpretasikan data yang untuk
selanjutnya dijadikan landasan yang esensial
dalam membuat rencana, implementasi dan
evaluasi suatu kebijakan kesehatan masyarakat.
Surveilans adalah : pengumpulan, analisis,
dan analisis data secara terus menerus dan
sistematis yang kemudian didiseminasikan
(disebarluaskan) kepada pihak-pihak yang
bertanggungjawab dalam pencegahan
penyakit dan masalah kesehatan lainnya
(DCP2, 2008)
• Surveilans memantau terus-menerus kejadian
dan kecenderungan penyakit, mendeteksi dan
memprediksi outbreak pada populasi,
mengamati faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian penyakit, seperti
perubahan-perubahan biologis pada agen,
vektor, dan reservoir.
• Selanjutnya surveilans menghubungkan
informasi tersebut kepada pembuat
keputusan agar dapat dilakukan langkah-
langkah pencegahan dan pengendalian
penyakit
(Last, 2001)
Monitoring adalah kegiatan pengumpulan
informasi yang dilakukan secara rutin atau reguler
dengan paramenter yang jelas. Monitoring dapat
juga diartikan sebagai penelusuran secara rutin
dan pelaporan dari informasi yang menjadi
prioritas dari program atau proyek dari input,
proses, output, outcome dan dampak dari suatu
kegiatan atau program dengan tujuan melakukan
asesmen terhadap pencapaian tujuan dari suatu
program atau proyek. Monitoring dapat
menggunakan informasi dari pencatatan pelaporan
rutin, surveilans,survei, observasi atau berbagai
cara pengumpulan data lainnya. (GFATM, 2010)
Evaluasi ad..upaya sistimatik dan objektif,
dalam melihat relevansi untuk melihat apakah
tujuan dari program/sist pely kes tersbt
tercapai (melakukan perbandingan dg nilai
standard) digunakan utk mengukur kualitas
dan integritas dr suatu program pely.kes
secara bertahap capaian /kinerja secara
menyeluruh
Kohort bayi dan anak balita ad..sistim
registrasi atau pencacatan bayi dan anak
balita yang digunakan untuk pengamatan
secara secara berkesinambungan terhdp bbp
indikator kesehatan bayi dan anak balita yg
dicatat dibuku KIA atau catatan kohort
bayi/a.balita oleh bidan desa.Kohort bayi dan
anak balita digunakan dlm memantau seluruh
sasaran di tingkat desa sesuai konsep wilayah
kerja puskesmas.
• SISTEM PENGUMPULAN DATA
1. Aktif
- Menggunakan data primer
2. Pasif:
Menggunakan data sekunder
tergantung dari kecepatan,ketepatan,
kelengkapan dan kebenaran laporan yang
dikirimkan
PENGUMPULAN DATA
Reporting
Data Information
Analysis &
Evaluation Interpretation
Feedback
Action Decision
Health Care System Public Health Authority
HEALTH EVENT
•Disease Information
Action Decision
Health Care System Public Health Authority
DATA SOURCE
Information
•Notifiable disease reporting system
•Vital statistics
•Survey
•Laboratory
Action Decision
Objectives of surveillance
• Epidemic (Outbreak) detection
• Monitoring trends in endemic disease
• Evaluating an intervention
• Monitor progress towards a control objective
• Monitor programme performance
• Epidemic (Outbreak) prediction
• Estimate future disease impact
PWS ANAK
INPUT Program
PROGRA Kesehat
an ANAK Surveilan
M Morbiditas ANAK
Surveilans
Mortalitas ANAK
Program Kesehatan Mencakup kegiatan:
INDIKATOR PROSES
INPUT o penanganan yang
Kebijakan PROSES tepat pada kejadian
Tempat layanan PWS
Tenaga pneumonia dan diare.
Dana Proses layanan o Penolong persalinan KIA
Pedoman Proses RR o Tempat persalinan
Gizi
Tenaga pelaksana o SKDN
RR
Cara pelaporan
di layanan o Cakupan program
Anak,
Imunisasi
dll
INDIKATOR LUARAN
Surveilans
o Kesakitan pada bayi Kesakitan
o Kesakitan pada balita
o Cacat bawaan Balita
INDIKATOR KINERJA
SURVEILAN
Kelengkapan INDIKATOR DAMPAK Surveilans
Timeliness
o Kematian bayi Kematian
Sensitivitas
o Kematian balita
Representativeness
balita
1. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan
Anak
2. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan
ibu
3. Sistem Pencatatan dan Pelaporan gizi anak
4. Sistem Pencatatan dan pelaporran imunisasi
5. Data Dasar Demografi dan kependudukan
6. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Rumah
Sakit
7. Sistem Pencatatan dan pelaporan SKD KLB
1. Komponen Masukan
Kebijakan pada tingkat Provinsi, Kabupaten dan
Puskesmas mengikuti kebijakan dari pusat
Pedoman: tidak ada pedoman surveilans KIA (anak)
Tenaga: Cukup, pelatihan surveilans di 2 provinsi
(dana DHS)
Dana: dana pusat (dominan) dana daerah: 5-15% dari
dana pusat
2. Komponen Proses
Pencatantan dan Pelaporan KIA sdh cukup baik dan
lengkap
Data digunakan untuk kepentingan cakupan
PWS KIA sdh berjalan baik
Data kohort belum dianalisis dan digunakan optimal
3. Kinerja Sistem
3. Kelengkapan di Provinsi (50-70%)
4. Ketepatan waktu (50-60%)
5. Jangkauan (representativeness): 60-70%
4. Komponen Luaran
3. Jumlah kematian Bayi, neonatus (belum diolah
sempurna)
4. Data cakupan K1-K4
5. Data Cakupan KN1-KN4
6. Data SDIDTK
7. Data cakupan program ibu
8. Data cakupan program anak
9. Data cakupan program gizi
10. Data cakupan program imunisasi
No Sumber Indikator Metoda Frekuensi
Informasi Pengumpulan data
I Indikator Masukan
1 LB3 (asesmen) Jumlah kelahiran Asesmen Setiap 1 tahun
2 LB3 (asesmen) Jumlah balita
35 0.3
30 0.25
25 0.2
15 0.1
10 0.05
5 0
Januari Feb maret April mei Juni
0
A B C D F G H Neonatus Bayi Anak balita
Surveilans Kesakitan
Contoh PWS
Balita
1. Mengidentifikasi kasus/masalah secara
individu selama masa neonatus, bayi dan
balita
2. Mengidentifikasi lama berisiko dari setiap
individu yang ada dalam kohort, sehingga
dapat ditentukan kecepatan risiko
seseorang mengalami event pada kohort
tersebut.
3. Membangun perencanaan berdasarkan
masalah yang spesifik berdasarka risiko.
4. Aksi pada kohort
Penyakit prioritas (Morbiditas dan Mortalitas)
RS dan PKM : Cara diagnosis yang berbeda
Pelayanan Kesehatan Anak/Balita (MTBS dan
NTBS (Bayi dan balita)
Program kesehatan Anak, (termasuk tumbuh
kembang anak)
Indikator keberhasilan program
Perubahan form (abstraksi)
Kohort: Peran Bidan Desa, PKM, Kabupaten
• ANALISIS DATA SURVEILANS
• Analisis dengan cara
univariat menghitung proporsi atau
menggunakan statistik deskriptif (misalnya
mean, modus, Standar Deviasi-SD)
• Bivariat membuat tabel (kemudian
menghitung proporsi), grafik(analisis
kecenderungan), peta (analisis menurut
tempat dan waktu).
• Analisis sebaiknya oleh tim
• HASIL INFORMASI EPIDEMIOLOGI
LANGKAH KEGIATAN SURVEILANS
Pengumpulandata
Pengolahan & penyajian data
Analisis & Inter –pertasi data
Pembuatan laporan, rekomendasi
tindak lanjut & diseminasi
informasi
Tindakan Pencegahan &
Penanggulangan