KELOMPOK 1
NAMA ANGGOTA :
ELISA DEWI SASTIKA (18622243)
JESSLYN LINARTA (18622249)
KENNIE (18622251)
SILVIA (18622268)
Ms = Md = kPQ
C = a + MPC(Yd)
36 = a + 0,75 x 40
A = 36 – 30
A = 6
Fungsi konsumsi negara tersebut : C = 6 + 0,75Y
S = -a + (1 – MPC).Y
S = besarnya saving
MPS = hasrat saving (∆S/∆Y) = 1 – MPC
MPC = Marginal Propincity to Consume
MPS = Marginal Propincity to Save
Contoh :
Diketahui pada saat pendapatan Rp1000 maka jumlah tabungannya adalah Rp50
dan pada saat pendapatan Rp1200 maka jumlah tabungannya adalah Rp100.
Tentukan fungsi tabungannya!
Jawaban :
Pertama-tama, cari dulu nilai MPS dan APS nya!
Y1 = 1000 S1 = 50 APS = S/Y
Y2 = 1200 S2 = 100 MPS = ∆S/∆Y
MPS = 50/200 APS = 50/1000
MPS = 0.25 APS = 0.05
S = -a + (1-b)Y
Setelah dapat nilai MPS dan APS, lalu cari nilai -a nya!
=> -a = (APS-MPS)Y
=> -a = (0.05 – 0.25) 1000
=> -a = -200
Lalu, masukan nilai-nilai yang sudah dicari kebentuk fungsi tabungan!
=> S = -a + (1-b)Y
=> S = -200 + (1-b)Y
1-b = MPS, jadi masukkan saja nilai MPS yang sudah dicari tadi!
=> S = -200 + 0.25Y
Jadi, fungsi tabungannya adalah S = -200 + 0.25Y
Fungsi Investasi
Variabel ekonomi ini ditentukan oleh tingkat bunga dan
marginal effisiency of capital (MEC)/hasrat investasi.
– Bila MEC < tingkat bunga, maka Invesatasi tidak dilaksanakan;
– Bila MEC > tingkat bunga, maka Investasi dilaksanakan
Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi
agregat:
– Pengaruh Nilai Tukar
– Pengaruh Tingkat Suku Bunga
– Tingkat Inflasi
– Infrastruktur
– Pemerintah
Contoh :
Jika suatu perusahaan memiliki pendapatan sebesar 1.500 Miliar
dan pengeluaran untuk konsumsi sebesar 800 Miliar, maka
berapakah investasi yang dilakukan perusahan tersebut.
Jawaban :
Dik : Y = 1500
C = 800
Dit : I =…?
Jawab:
=> Y = C + I
maka,
=> I = Y – C
=> I = 1500 – 800
=> I = 700 M
Konsep Pelipat / Multiplier
Multiplier adalah angka pengganda dari suatu
variabel untuk menghasilkan besarnya perubahan
variabel pendapatan nasional.
1
Z I
1 MPC
Contoh:
MPC = 0,8. kenaikan pengeluaran investasi (∆I) =
Rp. 1 juta akan meningkatkan permintaan agregat
(∆Z ) sebesar
1
Z Rp1 juta Rp 5 juta
1 0,8
Perbandingan antara Teori Ekonomi Klasik dan Keynesian
Pada Pasar Barang
Teori Klasik Teori Keynesian
Tidak mungkin ada kelebihan/kekurangan Dapat terjadi kelebihan/kekurangan
produksi produksi
Produksi total masyarakat = kebutuhan total Tidak selalu mencapai full employment
masyarakat (full employment level of
activity)
Landasan berpikirnya: Landasan berpikirnya:
1. Hukum Say: supply creates its own a. Tidak menerima hukum Say
demand b. Harga umum rigid
2. Harga umum fleksibel
Semua penghasilannya dibelanjakan di pasar Tidak semua penghasilan dibelanjakan, ada
barang sebagian yang ditabung
Tidak perlu campur tangan pemerintah Perlu campur tangan pemerintah
Perbandingan antara Teori Ekonomi Klasik dan Keynesian
Pada Pasar Uang
Teori Klasik Teori Keynesian