Anda di halaman 1dari 21

TEORI EKONOMI KLASIK DAN KEYNESSIAN

KELOMPOK 1

NAMA ANGGOTA :
 ELISA DEWI SASTIKA (18622243)
 JESSLYN LINARTA (18622249)
 KENNIE (18622251)
 SILVIA (18622268)

Akuntansi Malam 3 / Semester 2


TEORI EKONOMI KLASIK
Ekonomi klasik adalah perekonomian yang
didasarkan pada sistem bebas berusaha (Laissez
Faire) atau self-regulating, artinya mempunyai
kemampuan untuk kembali ke posisi
keseimbangan secara otomatis. Pemerintah
tidak perlu campur tangan dalam
perekonomian.
Dasar Philosophy Ekonomi Klasik
Dipelopori
Adam Smith (1732-1790)

An Inquiry into the Nature and Causes of the


Wealth of Nation (1776)
dianggap sebagai ibu dari kelahiran ilmu ekonomi.

Prinsip utama dalam teori klasik :


• Kepentingan pribadi (self interest)
• Semangat individualisme (laissez faire).
Ekonomi Klasik dalam Pasar Barang
• Menurut kaum klasik, di pasar barang tidak
mungkin akan kekurangan produksi atau
kelebihan produksi dalam jangka waktu lama,
sehingga selalu terjadi pasar bersih (clearing
market) atau pasar dalam kondisi keseimbangan
atau ekuilibrium.
Landasan dari keyakinan ini adalah :
• Berlakunya hukum Say yang menyatakan bahwa
“Supply creates its own demand,”
• Anggapan bahwa semua harga fleksibel.
Ekonomi Klasik dalam Pasar Uang

• Di pasar ini, ditentukan tingkat harga umum;


apabila jumlah uang yang beredar (penawaran
akan uang) naik maka tingkat hargapun naik.

Ms = Md = kPQ

k = suatu konstanta Ms = Penawaran Uang


Q = GDP riil Md = Permintaan Uang
P = harga umum
Ekonomi Klasik dalam Pasar Tenaga Kerja
Menurut teori klasik, bila harga dari tenaga kerja (upah)
juga cukup fleksibel, maka permintaan akan tenaga kerja
selalu seimbang dengan penawaran akan tenaga kerja.
Bahwa tidak ada kemungkinan timbulnya pengangguran,
kecuali pengangguran sukarela.
Ekonomi Klasik dalam Pasar Luar Negeri

Dalam pasar luar negeri, kaum klasik juga


menganut pandangan bahwa dunia secara
otomatis mengoreksi ketidakseimbangan.

Sistem pembayaran luar negeri :


– Sistem Standar Emas
– Standar Kertas dan Kurs Devis yang fleksibel
TEORI EKONOMI KEYNESSIAN
Inti dari ideologi Keynesianisme adalah untuk
mengatasi masalah krisis ekonomi, pemerintah
harus melakukan lebih banyak campur tangan
secara aktif dalam mengendalikan
perekonomian nasional. Kegiatan produksi dan
pemilikan faktor-faktor produksi masih dapat
dipercayakan kepada swasta, tetapi pemerintah
wajib melakukan kebijakan-kebijakan untuk
mempengaruhi perekonomian.
Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang
menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsi
rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam
perekonomian. Faktor-Faktor yang mempengaruhi
tingkat konsumsi:
– Tingkat pendapatan dan kekayaan masyarakat
– Budaya, gaya hidup, selera konsumen
– Harga barang dan jasa
– Tingkat pendidikan
– Jumlah penduduk
– Lingkungan dan media
C = a + MPC.Y
C = besarnya konsumsi
a = konstanta
MPC = hasrat konsumsi (∆C/∆Y)
Y = Pendapatan
Contoh :
Suatu negara memiliki data-data sebagai berikut:
Pada tingkat pendapatan nasional per tahunnya sebesar Rp. 40
milyar, besarnya konsumsi sebesar Rp. 36 milyar per tahun.
Pada tingkat pendapatan nasional sebesar Rp. 120 milyar per
tahun, besarnya konsumsi per tahunnya Rp. 96 milyar.
Ditanya : A. Fungsi Konsumsi
B. Besarnya Pendapatan Nasional BEP.
Jawab :
Y1 = 40 MPC = 60/80 = 0,75
Y2 = 120 APC1 = 36/40 = 0,9
C1 = 36 APC2 = 96/120 = 0,8
C2 = 96

C = a + MPC(Yd)
36 = a + 0,75 x 40
A = 36 – 30
A = 6
Fungsi konsumsi negara tersebut : C = 6 + 0,75Y

Kondisi Breakeven dimana konsumsi sama dengan tingkat pendapatan disposabel:


Y =C
Y–C =0
Y- (6+0,75Y) =0
0,25Y – 6 =0
0.25 Y = 6
Y = 6/0,25 = 24
Pada tingkat konsumsi dan pendapatan nasional sebesar 24 miliar tercapai C = Y
Fungsi Saving
Fungsi Tabungan adalah semua
pendapatan setelah dikurangi
dengan konsumsi.Pada
perekonomian yang lebih luas
pengurang pendapatan lebih
banyak, seperti pajak dan lain-lain.

S = -a + (1 – MPC).Y
S = besarnya saving
MPS = hasrat saving (∆S/∆Y) = 1 – MPC
MPC = Marginal Propincity to Consume
MPS = Marginal Propincity to Save
Contoh :
Diketahui pada saat pendapatan Rp1000 maka jumlah tabungannya adalah Rp50
dan pada saat pendapatan Rp1200 maka jumlah tabungannya adalah Rp100.
Tentukan fungsi tabungannya!
Jawaban :
Pertama-tama, cari dulu nilai MPS dan APS nya!
Y1 = 1000 S1 = 50 APS = S/Y
Y2 = 1200 S2 = 100 MPS = ∆S/∆Y
MPS = 50/200 APS = 50/1000
MPS = 0.25 APS = 0.05
S = -a + (1-b)Y

Setelah dapat nilai MPS dan APS, lalu cari nilai -a nya!
=> -a = (APS-MPS)Y
=> -a = (0.05 – 0.25) 1000
=> -a = -200
Lalu, masukan nilai-nilai yang sudah dicari kebentuk fungsi tabungan!
=> S = -a + (1-b)Y
=> S = -200 + (1-b)Y
1-b = MPS, jadi masukkan saja nilai MPS yang sudah dicari tadi!
=> S = -200 + 0.25Y
Jadi, fungsi tabungannya adalah S = -200 + 0.25Y
Fungsi Investasi
Variabel ekonomi ini ditentukan oleh tingkat bunga dan
marginal effisiency of capital (MEC)/hasrat investasi.
– Bila MEC < tingkat bunga, maka Invesatasi tidak dilaksanakan;
– Bila MEC > tingkat bunga, maka Investasi dilaksanakan
Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi
agregat:
– Pengaruh Nilai Tukar
– Pengaruh Tingkat Suku Bunga
– Tingkat Inflasi
– Infrastruktur
– Pemerintah
Contoh :
Jika suatu perusahaan memiliki pendapatan sebesar 1.500 Miliar
dan pengeluaran untuk konsumsi sebesar 800 Miliar, maka
berapakah investasi yang dilakukan perusahan tersebut.
Jawaban :
Dik : Y = 1500
C = 800
Dit : I =…?
Jawab:
=> Y = C + I
maka,
=> I = Y – C
=> I = 1500 – 800
=> I = 700 M
Konsep Pelipat / Multiplier
Multiplier adalah angka pengganda dari suatu
variabel untuk menghasilkan besarnya perubahan
variabel pendapatan nasional.
1
Z  I
1  MPC

Contoh:
MPC = 0,8. kenaikan pengeluaran investasi (∆I) =
Rp. 1 juta akan meningkatkan permintaan agregat
(∆Z ) sebesar
1
Z Rp1 juta  Rp 5 juta
1  0,8
Perbandingan antara Teori Ekonomi Klasik dan Keynesian
Pada Pasar Barang
Teori Klasik Teori Keynesian
Tidak mungkin ada kelebihan/kekurangan Dapat terjadi kelebihan/kekurangan
produksi produksi
Produksi total masyarakat = kebutuhan total Tidak selalu mencapai full employment
masyarakat (full employment level of
activity)
Landasan berpikirnya: Landasan berpikirnya:
1. Hukum Say: supply creates its own a. Tidak menerima hukum Say
demand b. Harga umum rigid
2. Harga umum fleksibel
Semua penghasilannya dibelanjakan di pasar Tidak semua penghasilan dibelanjakan, ada
barang sebagian yang ditabung
Tidak perlu campur tangan pemerintah Perlu campur tangan pemerintah
Perbandingan antara Teori Ekonomi Klasik dan Keynesian
Pada Pasar Uang
Teori Klasik Teori Keynesian

Menganut prinsip teori kuantitas Terdapat tiga motif memegang uang:


uang: uang hanya untuk transaksi. (1) untuk transaksi;
(2) jaga-jaga;
(3) spekulasi.

Penawaran Uang ditentukan oleh Penawaran Uang ditentukan oleh


pemerintah pemerintah
Perbandingan antara Teori Ekonomi Klasik dan Keynesian
Pada Pasar Tenaga Kerja

Teori Klasik Teori Keynessian

Tingkat Upah Fleksibel Tingkat Upah Rigid

Selalu Full Employment Tidak Selalu Employment

Tidak Perlu Campur Tangan Perlu Campur Tangan Pemerintah


Pemerintah dalam Mengatasi dalam Mengatasi Pengangguran
Pengangguran
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai