Pilot Plant
Perancangan Unit Pengolahan
ITP FATEPA UNRAM
PENGERTIAN
Pengembangan Pabrik
Unit Pilot
Skala Pilot Plant Tahap Awal
Plant
Laboratorium Skala Besar
contoh
Pada skala laboratrium dilakukan percobaan dengan skala kecil.
Apabila kita menggunakan reaktor sebagai media pembuatan
produk, maka dapat menggunakan kapastas 1 liter.
Ketika sudah mendapatkan hasil dari penelitian awal, maka
dapat dikembangkan pada unit pilot plant dengan kapasitas
10-100 liter.
Apabila hasil unit pilot plant memuaskan maka dapat dibangun
reaktor dengan ukuran 1 m3.
Berikutnya untuk pabrik tahap awal skala besar dapat ditentukan
dengan pertimbangan data pilot plant.
UKURAN DAN STRUKTUR PILOT PLANT
Pabrik percontohan (pilot plant) adalah unit kecil yang dirancang
agar dapat digunakan untuk melakukan berbagai eksperimen
untuk mendapatkan data bagi perancangan unit-unit yang lebih
besar.
Prinsip Pembuatan Skala
Dalam pembuatan skala perlu memperhatikan kriteria untuk
menentukan ukuran dan bentuk pilot plant. Penentuan skala ini
memperhatikan prinsip kesamaan yang telah diformulasikan oleh
Newton. Contohnya apabila dalam pilot plant tersebut menangani
cairan, maka terdapat 3 tipe kesamaan antara lain:
- Kesamaan Geometrik
- Kesamaan Kinematik
- Kesamaan Dinamik
Selain itu, apabila proses yang disimulasikan dalam pilot plant
menyangkut reaksi kimia dan biokimia, kesamaan yang harus
dipertimbangkan adalah:
- Kesamaan Termal
- Kesamaan Kimia dan Biokimia
Ukuran Minimal dan Maksimal
Ukuran minimal diambil dari jumlah produk minimal yang dibutuhkan
untuk analisa pengontrolan kualitas.
Contohnya, apabila tujuan percobaan pilot plant untuk mempelajari pengaruh
kondisi proses pada kualitas produk, maka jumlah minimal produk yang
diproses pada pilot plant sebaiknya memenuhi jumlah sample yang
digunakan untuk analisis fisik dan kimia untuk penentuan kualitas produk.
Pendapat lain menurut Jhonstone and Thring (1957) ukuran dari pilot
plant adalah 1/100 sampai 1/10 dari kapasitas skala pabrik.
PILOT PLANT BATCH & KONTINU
Untuk proses batch, desain pilot plant yang memproduksi bagian kecil
dari sistem pengolahan pangan akan lebih mudah dalam
pelaksanaannya.
Pemilihan alat
Disain scale-down
Penggandaan skala
Penggandaan skala
Produk utk
Disain produk dan pabrik diuji
Investasi Modal dan Biaya Operasi
Bahan Tambang/
Nira Estragol Biji/Inti Kelapa Cangkang Tandan Limbah Limbah Arang
Kerajinan Daging Buah Tali
Gula Sawit (PK) Sawit Kosong Padat cair
Tokoferol Merah Daging Pulp
Buah Aseton-
Anggur Pakan Domba
Nutrien Butanol- Gas Pasta
Sawit Testa Pelet Karbon Etanol Pati
Organik Pangan Non bio
Vitamin B
Pangan Selulosa Pelet Lignin
Lipid komplek Bungkil Inti
Minyak
Cuka Sawit Media Absorber
Isoenzim Sawit Bahan Silose
Kelapa Pertumbuhan Polipot TKS
(CPO) Bangunan
Pulp Kapang (Pot Tanaman) Silitol
Selulosa
Tepung Inti Minyak Inti Makanan Biogas Metan Bahan Kerajinan
Pakan Sawit (PKO) ternak
ternak Sawit Alkohol Bungkil Kayu Kelapa
Bahan Vernis, Sawit
Glukosa Metan Makanan
Minyak
Media Ayam
Kue-kue Inti Rengas
Sawit Pengembangbiakan Makan Ternak
Tepung Bahan Cacing Ruminansia
Tempurung Bakar
Media Media Enzim Ekstra
Pertumbuhan Pertumbuhan Sekunder
Arang Karbon Aktif
Minyak Kelapa Sawit kapang
Lumpur Kelapa Sawit
Kasar (CPO) Mono Pulp
Gliserida Poliblen
Lignin Surfaktan
Karbon Aktif Abu Janjang Campuran Pupuk
Ransum Digliserida Lignin
Ternak Briket Arang
Silitol Asam
Organik
Surfaktan
Silose
Minyak Minyak
Biodiesel Salad Sabun
Fatty Metalic Polyethoxylated Goreng
Fatty Ester Dibasic Fatty
alkohol soap Derivates amines Acid Amides Surfaktan
Settling untuk
memisahkan
biodiesel &
gliserol
A
Pemurnian
biodiesel
Panaskan hingga Campur dengan T = 55 oC, t =60’
55oC; (300 -500 rpm) larutan methoxide v = 300-500 rpm;
Reaktor Transesterifikasi
Reaktor 100 cm
Reaktor 6 m
Terima Kasih