Anda di halaman 1dari 83

ANTIHISTAMIN

HISTAMIN
HN

N NH2
• Histamin adalah senyawa jenis amin yg terlibat
dalam imun local, juga berperan dalam pengaturan
fungsi fisiologis di lambung & sbg neurotransmitter.
• Tubuh memproduksi histamine di dalam basofil &
sel mast , dengan adanya histamine maka terjadi ↑
permeabilitas kapiler2 thd sel darah putih & protein
lainnya. Ini akan mempermudah sel darah putih
dalam memerangi infeksi di jaringan tsb.
• Histamin bekerja dgn cara berikatan dengan
reseptor histamin di sel
• Ada 4 jenis reseptor Histamin :
1. Reseptor Histamin H1
2. Reseptor Histamin H2
3. Reseptor Histamin H3
4. Reseptor Histamin H4
Reseptor Histamin H1
Ditemukan di jaringan otot, endotellium dan
SSP
Bila histamin berikatan dgn reseptor ini, maka
akan mengakibatkan vasodilatasi,
bronkokonstriksi, nyeri, gatal pada kulit
Reseptor yg paling bertanggungjawab
terhadap gejala alergi
Reseptor Histamin H2
Ditemukan di sel – sel parietal
Kinerjanya adalah meningkatkan sekresi asam
lambung
Reseptor Histamin H3
Bila aktif, maka akan menyebabkan penurunan
pelepasan neurotransmitter, seperti histamin,
asetilkolin. Norefinefrin dan serotonin
Reseptor Histamin H4
Banyak terdapat di sel basofil dan sum sum
tulang, juga ditemukan dalam kelenjar timus,
usus halus, limpa dan usus besar
Perannya belum banyak diketahui
ANTIHISTAMIN
• Antihistamin (antagonis histamine) adalah zat
yg mampu mencegah pelepasan atau kerja
histamin
• Antihistamin ada 4 golongan :
1. Antihistamin H1
2. Antihistamin H2
3. Antihistamin H3
4. Antihistamin H4
Antihistamin H1
• Untuk mengobati alergi, contoh :
difenhidramine, loratadine, desloratadine,
neclize, quetiapine
Antihistamin H2
• Untuk mengurangi sekresi asam lambung
serta dapat pula dimanfaatkan untuk
menangani peptic ulcer dan penyakit refluks
gastroesofagus
• Contoh : cimetidine, famotidine, ranitidine,
nizatidine, roxatidine, lafutidine
Antihistamin H3
• Sbg stimulant dan mempercepat kemampuan
kognitif
• Penggunaannya sedang diteliti untuk
mengobati penyakit alzheimers dan
schizophrenia
• Contoh : ciproxifan dan clobenprofit
Antihistamin H4
• Khasiat imunomodulator sedang diteliti
sebagai anti inflamasi dan analgetik
• Contoh : tioperamide
ANTIHISTAMIN
• . Alergi ad/ sebuah reaksi yg dilakukan tubuh
thd masuknya sebuah "benda asing“.
Ketika sebuah substansi tak dikenal masuk,
antigen, tubuh serta merta akan meningkatkan
daya imunitasnya u/ bekerja lebih giat.
Normalnya, sistem kekebalan tubuh akan
memproteksi tubuh dari daya rusak yg dilakukan
benda asing tsb, bakteri/ racun.
Akan tetapi, jika tubuh melakukan reaksi
berlebihan atas substansi pelemah tsb, terjadi
hipersensivitas
ANTIHISTAMIN
• Pencetus suatu alergi disebut allergen.
Jenis – Jenis Allergen :
Jenis makanan tertentu, vaksin dan obat-obatan,
bahan berbahan dasar karet, aspirin, debu, bulu
binatang
Sengatan lebah, gigitan semut api, penisilin,
kacang-kacangan
Penyebab minor; suhu udara panas ataupun
dingin, dan kadar emosi yang berlebihan.
ANTIHISTAMIN
PENYEBAB ALERGI
3 faktor penyebab terjadinya alergi makanan:
a) factor genetic
b) imaturitas usus (penurunan motilitas disertai
rendahnya enzim sehingga mengurangi
kemampuan usus mentoleransi makanan
tertentu)
c) pajanan alergi yang kadang memerlukan factor
pencetus.
ANTIHISTAMIN
• Antihistamin (antagonis histamine) adalah zat
yg mampu mencegah pelepasan atau kerja
histamine.
• Obat alergi dpt terbagi dalam 2 golongan yi :
A. Obat alergi golongan antihistamin dan
B. obat golongan kortikosteroid
ANTIHISTAMIN
A. GOLONGAN ANTIHISTAMIN
Obat alergi gol. antihistamin ini bekerja menghambat
reseptor H1 (AH1) yg menyebabkan timbulnya
reaksi alergi akibat dilepaskannya histamine
Berdasarkan struktur kimianya, antihistamin
digolongkan dalam 6 golongan:
1) Alkilamin
• Memiliki efek sedative. Contoh : Brompheniramine
dan Chlorpheniramine
2) Monoetanolamin
• Memiliki efek sedative dan antimuskarinik tapi
memiliki efek rendah terhadap GI, contoh
clemastine dan diphendydramie
ANTIHISTAMIN
A. GOLONGAN ANTIHISTAMIN
Berdasarkan struktur kimianya, antihistamin
digolongkan dalam 6 golongan :
3) Etilendiamin
• Antihistamin yg selektif thd antagonis AH 1,
menyebabkan sedasi, gangguan lambung dan
sensitasi kulit. Contoh antazoline &mephyramine
4) Phenotiazin
• Memiliki efek sedative, antiemetic dan
antimuskarinik. Bbrp pasien menderita
fotosensitasi dng obat golongan ini. Contoh
Promethazine
ANTIHISTAMIN
A. GOLONGAN ANTIHISTAMIN
Berdasarkan struktur kimianya, antihistamin
digolongkan dalam 6 golongan :
5) Piperazine
• Memiliki efek sedative ringan dan efek antiemetic.
Contoh cetirizine, cyclizine, dan hydroxyzine.
6) Piperidine
• Memiliki efek sedasi rendah sampai ringan, selektif
tinggi terhadap reseptor AH1. Contoh azatadine,
cyproheptadine, dan antihistamin non sedasi :
astemizole, loratadine dan terfenadine.
ANTIHISTAMIN
B. OBAT GOLONGAN KORTIKOSTEROID
(KORTISON)
Kortikosteroid merup. hormone yg disekresi oleh
kelenjar anak ginjal (adrenal cortex)/ obat2 yg
disintesis dan kerjanya analog dgn hormone ini.
Terbagi atas 2 macam yaitu :
a) Mineralkortikoid
• Contohnya aldosteron & Desoxycortone
Pivalate, yg berfungsi mengatur kadar elektrolit
dan air dgn cara penahanan garam di ginjal.
ANTIHISTAMIN
B. OBAT GOLONGAN KORTIKOSTEROID
(KORTISON)
b) Glukokortikoid
• Berperan dalam mengendalikan metabolism
karbohidrat, lemak & protein, juga bersifat
antiinflamasi dgn cara menghambat pelepasan
fosfolipid serta dapat pula menurunkan kinerja
eosinofil.
• Contohnya :
ANTIHISTAMIN
• Alclometasone • Fluocinolone
Dipropionate Acetonide
• Beclometasone • Fluocortolone
Dipropionate • Fluorometholone
• Betamethasone • Fluticasone
• Budesonide Propionate
• Clobetasol Propionate • Hydrocortisone
• Desonide • Methylprednisolone
• Dexamethasone • Mometasone
• Diflucortolone Valerate Furoate
• Fludrocortisone • Prednisolone
Acetate • Prednison
• Flumetasone Pivalate • Triamcinolone
A. VITAMIN
DAN
B. MINERAL
A. VITAMIN
Vitamin ad/ sekelompok senyawa organik berbobot molekul
kecil yg memiliki fungsi vital dalam metabolisme
organisme
PENGGOLONGAN VITAMIN
Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dibagi atas 2
golongan yaitu :
1) Vitamin yg larut dalam air, semua vitamin tsb mudah
diserap di dinding usus & mudah dikeluarkan bersama
urine, kec. vitamin B12 yg penyerapannya membutuhkan
adanya factor intrinsic. Dgn dmkn, kemungkinan timbul
toksisitas akibat akumulasi vitamin dalam tubuh jarang
terjadi. Vitamin kelompok ini sedikit sekali disimpan di
dalam tubuh. Contoh : B1, Asam Folat, Vitamin C, B2,
Asam Pantotenat, Nikotinamida, B12, B6, Biotin, Rutin,
Asam Para Amino Benzoat
A. VITAMIN
PENGGOLONGAN VITAMIN
Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dibagi atas
2 golongan yaitu :
2) Vitamin yang larut dalam lemak, Vitamin ini
diserap bersama – sama lemak, sehingga
adanya gangguan percernaan lemak dapat
mengurangi penyerapannya. Ekskresinya
lambat, sehingga dapat menimbulkan akumulasi
dalam tubuh sehingga menyebabkan gejala
keracunan. Contoh : Vitamin A, Vitamin D,
Vitamin E, Vitamin K
A. VITAMIN B1/ THIAMINE
• Vitamin ini penting pada metabolisme karbohidrat.
• sumber : kulit beras, gandum, daging, susu, kacang hijau,
ragi, beras, telur, dsb
• Defisiensinya : gejala anoreksia, obstipasi, kejang otot,
kesemutan (parathesia), beri – beri dgn polyneuritis yg
ditandai tdk terkendalinya syarat, paralisis & kehilangan
berat badan dan gangguan jantung.
• Penyakit yg ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1:
kulit kering, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang
• Vitamin B1 (Thiamin), jumlah yg dianjurkan per hari
sebyk 1.5 mg. Vitamin B1 u/ membantu melepaskan
energi dari makanan serta mempertahankan kesehatan
susunan syaraf.
• Dalam dosis tinggi bersama dengan vitamin B6 dan B12
digunakan sebagai vitamin neurotropik.
A. VITAMIN B2/ RIBOFLAVIN
• Sumber : sayur-sayuran segar, kacang kedelai,
kuning telur, susu, dsb
• Penyakit yg ditimbulkan akibat kekurangan
vitamin B2: turunnya daya tahan tubuh, kulit
kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah,
sariawan, dsb.
• Jumlah yang dianjurkan per hari 1.7 mg. Vitamin
itu membantu melepaskan energi dari makanan
serta mempertahankan kesehatan kulit dan
rambut.
A. VITAMIN B3/ ASAM NIKOTINAT DAN
NIKOTINAMIDA (PP FAKTOR)
• Sumber : buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan,
ginjal, kentang manis, daging unggas dsb
• Penyakit yg ditimbulkan akibat kekurangan vitamin
B3: terganggunya sistem pencernaan (diare), otot
mudah keram & kejang, insomnia, badan lemas,
mudah muntah & mual-mual, penyakit pellagra dgn
gejala kulit hitam (dermatitis), gangguan syaraf
(demensia) dll
• Jumlah yg dianjurkan per hari sebyk 20 mg. Vitamin
ini membantu melepaskan energi dari makanan
serta mempertahankan kesehatan sistim susunan
syaraf dan kesehatan rambut
A. VITAMIN B5/ ASAM PANTOTENAT
• Sumber : daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal,
hati, kacang hijau, dsb.
• Penyakit yg ditimbulkan akibat kekurangan
vitamin B5: otot mudah menjadi kram, sulit
tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dll
• Jumlah yg dianjurkan per hari 10 mg. Vitamin itu
membantu melepaskan energi dari makanan,
mempertahankan kesehatan jaringan dan
rambut.
A. VITAMIN B6/ PYRIDOXIN
• Sumber : kacang-kacangan, jagung, beras, hati,
ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dll
• Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan
vitamin B6 : pelagra alias kulit pecah-pecah, keram
pada otot, insomnia atau sulit tidur, pemakaian INH
jangka panjang dsb.
• Jumlah yg dianjurkan per hari sebyk 2 mg. Vitamin
itu membantu melepaskan energi dari makanan,
membantu pembentukan sel darah merah serta
mempertahankan kesehatan sistim syaraf, melawan
mual, muntah kehamilan.
A. VITAMIN
Biotin
Jumlah yg dianjurkan per hari 400 mcg. Kegunaan
biotin untuk mempertahankan kesehatan kulit
dan rambut
Asam Folat atau Vitamin B 11
Jumlah yg dianjurkan per hari 400 mcg. Asam folat
berguna untuk membantu pembentukan sel
darah merah, mempertahankan kesehatan
sistim pencernaan
A. VITAMIN B12/ CYANOCOBALAMIN
• Sumber : telur, hati, daging
• Penyakit yg ditimbulkan akibat kekurangan vitamin
B12: kurang darah atau anemia megaloblaster,
gampang capek/lelah/lesu/lemas, penyakit pada
kulit, dsb
• Jumlah yg dianjurkan per hari 6 mcg. Vitamin itu
membantu pembentukan sel darah
merah/mencegah anemia, mempertahankan
kesehatan sistim susunan syaraf
• Dalam tubuh, vitamin ini ditimbun dalam hati.
Vitamin ini merupakan factor penting pada
pembentukan eritrosit.
A. VITAMIN C
• Sumber : jambu klutuk atau jambu batu, jeruk,
tomat, nanas, sayur segar, dsb
• Penyakit yg ditimbulkan akibat kekurangan
vitamin C: mudah infeksi pada luka, gusi
berdarah, rasa nyeri pada persendian, dll
• Jumlah yg dianjurkan per hari 60 mg.
Kegunaannya untuk membantu penyembuhan
luka, penyerapan zat besi dan kalsium serta
mempertahankan kesehatan kulit dan jaringan
A. VITAMIN A
• Sumber : susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning,
hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah,
wortel, pisang, pepaya, dll)
• Penyakit yg ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A@ :
rabun senja (hemerolophia), kornea mata mengering
atau keras (xerophtalmia), katarak, infeksi saluran
pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yg tidak
sehat, menghambat pertumbuhan anak, dll
• Jumlah yg dianjurkan per hari 5000 International Unit
(IU). Vitamin A dapat membantu daya penglihatan
malam/warna, serta mempertahankan kesehatan kulit
dan rambut
• Vitamin A yg berlebihan menyebabkan penumpukan
kalsium dalam otot, penglihatan kabur, rambut rontok
dan kulit kering/kuning
A. VITAMIN D
• Sumber : minyak ikan, susu, telur, keju, dll
• Penyakit yg ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D@ :
gigi akan lebih mudah rusak, otot bisa mengalami kejang-
kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yg biasanya
betis kaki akan membentuk huruf O atau X.
• Jumlah yg dianjurkan per hari 400 IU. Vitamin itu
membantu pembentukan gigi dan tulang dan pembekuan
darah, mengatur metabolism Ca dan F, bersama – sama
hormone tiroid dan hormone paratiroid
• Vitamin D yg berlebihan menyebabkan perubahan tulang,
kegagalan pertumbuhan pada anak, penumpukan
kalsium dalam otot/organ tubuh, batu/kegagalan ginjal
dan arthritis (penyakit persendian).
A. VITAMIN E
• Dikenal 4 macam tokoferol : alfa, beta, gamma
dan delta, yg aktif adalah senyawa alfa.
• Sumber : ikan, ayam, kuning telur, kecambah,
ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb
• Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan
vitamin E@ : bisa mandul baik pria maupun
wanita, gangguan syaraf dan otot, dll
• Jumlah yg dianjurkan per hari sebanyak 30 IU.
Vitamin ini mempertahankan kesehatan umum
dan kesehatan kulit dan rambut.
A. VITAMIN K
• Sumber : susu, kuning telur, sayuran segar, dkk
• Vitamin K1, disebut fitomenadion, terdapat dalam
sayuran hijau dan minyak nabati
• Vitamin K2, dihasilkan oleh flora usus, untuk
penyerapannya dari usus diperlukan empedu
• Vitamin K3 (menadion) dan Vitamin K4 (menadiol)
merupakan zat sintetik
• Vitamin K merangsang pembentukan protrombin
• Penyakit yg ditimbulkan akibat kekurangan vitamin
K@ : darah sulit membeku bila terluka/ berdarah/
luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dsb.
Vitamin K untuk membantu pembekuan darah pada
luka.
B. MINERAL
• Mineral ad/ zat anorganik yg dalam jumlah kecil
bersifat essensial bagi banyak proses
metabolism dalam tubuh. Yg paling byk
dibutuhkan ad/ kalium, natrium, kalsium,
magnesium, fosfor, dan klorida.
• Elemen supra ad/ mineral yg dibutuhkan kurang
dari 20mg sehari, yakni besi, tembaga, seng,
mangan, molibden, fluor, krom, iod, selenium,
dan kobalt
B. MINERAL
Kalium Klorida
• Kation terpenting dalam cairan intrasel dan
merupakan zat essensial untuk mengatur
keseimbangan asam2 serta isotonic dari sel.
Natrium Klorida
• Kation terpenting bagi cairan ekstrasel dan
berperan penting pada regulasi tekanan osmotic
sel.
B. MINERAL
Calsium
• Jumlah yg dianjurkan per hari sebyk 1000 mg.
Kalsium berguna u/pembentukan gigi dan
tulang, membantu pembekuan darah pada luka
serta mempertahankan kesehatan fungsi syaraf
dan otot, berperan penting pada regulasi daya
rangsang dan kontraksi otot2 serta penerusan
impuls saraf
B. MINERAL
Seng Sulfat
• Sebagian besar terdapat dalam tulang dan prostat.
Fungsinya sbg kofaktor dalam minimal 100 enzim yg
terlibat dalam segala proses metabolism, yi :
a) karboanhidrase, berperan dalam gejala buta
malam (kofaktor dari alkoholdehidrogenase, yg
merubah retinol menjadi retinal
b) memperbaiki fungsi sel – sel otak bagi yg lemah
ingatan (sering lupa) pada orang tua
c) stimulasi penyembuhan borok bila terjadi
kekurangan
d) secara local berkhasiat sbg adstringens (penciutan
selaput lendir),dan antiseptic lemah
B. MINERAL
Fluorida
• Membantu pencegahan kerusakan gigi/karies.
Fluor ditimbun sbg apatit di dentin & email, juga
dalam tiroid dan ginjal. Ekskresinya melalui
saluran kemih.
• Fluor juga digunakan pada osteoporosis
(kurangnya Ca dari tulang).
B. MINERAL
Stronsium Klorida
• Berguna untuk melindungi gigi thd pengaruh
thermos (panas dan dingin) dan kimiawi (asam
dan gula) yg disertai nyeri.
• Selain itu juga mengurangi sensitivitas gigi thd
rangsangan tersebut dengan jalan membentuk
lapisan pelindung keras diluar dentin yang sudah
kehilangan emailnya karena erosi atau
pengendapan kalsium.
B. MINERAL
Magnesium
• Berperan penting pada kontraksi otot.
Krom
• Digunakan untuk kerja insulin yang optimal dalam
bentuk aktifnya sebagai senyawa organic GTF
( Glucose Tolerance Factor)
Tembaga (Cu)
• Kofaktor bagi cytochromoxidase dan beta
hidroksilase yg mengubah dopamine menjadi
noradrenalin, penting bagi sintesis hemoglobin.
Kekurangannya dapat menyebabkan kelambanan
psikomotor, serangan epilepsy serta kelainan pada
rambut
B. MINERAL
Kalium
• Sedangkan kalium/natrium, berguna untuk
mempertahankan keseimbangan garam dan air
dalam tubuh serta mempertahankan kesehatan
fungsi syaraf dan otot.
B. MINERAL
Besi (Fe)
• Jumlah yg dianjurkan per hari 18 mcg.
• Zat besi berguna membantu pembentukan
haemoglobin dalam sel darah merah, mencegah
anemia. Mineral lain adalah zat besi (Fe)
berfungsi untuk pembentukan myelin (selaput
lemak pelindung saraf). Zat besi juga berguna
untuk kecepatan penghantaran saraf,
pemprosesan informasi dan kecerdasan.
SERA DAN VAKSIN
VAKSIN
• Vaksin adalah suatu kuman (bakteri/ virus) yg
sudah dilemahkan yg kmdn dimasukkan ke
dalam tubuh seseorg untuk membentuk
kekebalan tubuh (imunitas) secara aktif
• Fungsi utama : untuk pencegahan thd suatu
penyakit yg diakibatkan oleh kuman
• Vaksin dibuat dengan cara melumpuhkan /
mematikan kuman
SERA
• Sera adalah suatu cairan tubuh yg
mengandung sistem kekebalan tubuh thd
suatu kumanyg apabila dimasukkan ke dalam
tubuhseseorg, maka orang tsb akan
mempunyai kekebalan thd kuman yg sama
(imunitas pasif)
• Fungsi utama : untuk mengobati suatu
penyakit yg diakibatkan oleh kuman
PENGGOLONGAN VAKSIN
A. BERDASARKAN ASAL ANTI GEN
B. BERDASARKAN SENSITIVITAS THD SUHU
(DINGIN DAN PANAS)
PENGGOLONGAN SERA
A. SERA ANTI DIFTERI
B. SERA ANTI TETANUS
C. SERA ANTI BISA ULAR
D. SERA ANTI RABIES
GOLONGAN VAKSIN BERDASARKAN
ASAL ANTIGEN
a. Vaksin hidup yang diinaktivasi
b. Inactivated vaksin/ vaksin mati
c. Vaksin toksoid
d. Vaksin acellular dan sub unit
e. Vaksin idiotipe
f. Vaksin rekombinan
g. Vaksin DNA
JENIS VAKSIN
Beberapa jenis vaksin dibedakan berdasarkan
proses produksinya antara lain
1. Vaksin hidup (Live attenuated vaccine)
Vaksin terdiri dari kuman atau virus yang
dilemahkan, masih antigenik namun tidak
patogenik.
Contohnya adalah virus polio oral. Oleh karena
vaksin diberikan sesuai infeksi alamiah (oral), virus
dalam vaksin akan hidup dan berkembang biak di
epitel saluran cerna, sehingga akan memberikan
kekebalan lokal.
JENIS VAKSIN

2. Vaksin mati (Killed vaccine / Inactivated


vaccine)
Vaksin mati jelas tidak patogenik dan tidak
berkembang biak dalam tubuh. Oleh karena itu
diperlukan pemberian beberapa kali.
3. Rekombinan
Susunan vaksin ini (hepatitis B) memerlukan
epitop organisme yang patogen.
JENIS VAKSIN
4. Toxoid
Bahan bersifat imunogenik yang dibuat dari
toksin kuman.Imunisasi bakteri toxoid efektif
selama satu tahun.
5. Vaksin Plasma DNA (Plasmid DNA Vaccines)
Vaksin ini berdasarkan isolasi DNA mikroba yang
mengandung kode antigen yang patogen dan saat
ini sedang dalam perkembangan penelitian.
JADWAL IMUNISASI
IMUNISASI YANG DIWAJIBKAN
Jadwal
Booster/ Imunisasi
pemberian-
Vaksinasi Ulangan untuk melawan
usia

BCG Waktu lahir -- Tuberkulosis


Waktulahir- 1 tahun-- pada bayi
dosis I yang lahir dari ibu
Hepatitis B 1bulan-dosis 2 dengan hep B. Hepatitis B
6bulan-dosis 3

3 bulan-dosis1 18bulan-booster1
DPT dan 4 bulan-dosis2 6tahun-booster 2 Dipteria, pertusis,
Polio 5 bulan-dosis3 12tahun-booster3 tetanus, dan polio

Campak 9 bulan Umur 6 thn Campak


Imunisasi yang dianjurkan
Jadwal Imunisasi
Booster/
Vaksinasi pemberian untuk
Ulangan
-usia melawan

Measles,
MMR 1-2 tahun 12 tahun meningitis,
rubella

3 bulan-dosis 1
Hemophilus
Hib 4 bulan-dosis 2 18 bulan
influenza tipe B
5 bulan-dosis 3

Hepatitis A 12-18bulan -- Hepatitis A


Cacar air 12-18bulan -- Cacar air
Imunisasi yang dianjurkan
Jadwal Imunisasi
Booster/
Vaksinasi pemberian untuk
Ulangan
-usia melawan
2 bulan – dosis 1
Pneumokokus Pada umur 2-5thn
4 bulan – dosis 2 Pneumonia
(PCV) PCV dberikan 1x
6 bulan- dosis 3
Umur ≤8 thn yg
mendpt vaksin
influenza (TIV)
Influenza pertama kalinya hrs -- influenza
mendapat 2 dosis
dengan interval
minimal 4 minggu
Diberikan pada umur diulang setiap 3
Tipoid tipoid
≥2 thn tahun
Diberikan pada umur ≥ Pencegahan
10 thn, dengan jadwal terhadap kanker
HPV --
0, (1 – 2) dan 6 bulan serviks
VVM = Vaccine Vial Monitor
PETUNJUK PENYIMPANAN &
PEMAKAIAN
• SUHU : antara 2°C – 8°C
• Sensitif thd paparan cahaya matahari
• Vial vaksin harus dikocok sebelum digunakan
untuk menghomogenkan suspensi
• Masa daluarsa rata – rata 2 – 3 tahun, kec.
Vaksin influenza 12 bulan, vaksin hepatitis 26
bulan
BAGAIMANA SERA DIBUAT ???
MEMASUKKAN VAKSIN KE DALAM TUBUH SUATU
HEWAN

TUBUH HEWAN MERESPON VAKSIN DAN DIUJI


SAMPAI KEBAL

PENGAMBILAN DARAH MELALUI VENA LEHER


BAGAIMANA SERA DIBUAT ???

DARAH DIPISAHKAN ANTARA PLASMA DENGAN


SEL – SEL DI PROTEIN DARAHNYA

PLASMA DARAH KEMUDIAN DIMURNIKAN


MENJADI SERA
PERBEDAAN VAKSIN SERA
Fungsi Mencegah Mengobati
Utama
Kekebalan Long Term Short Term
Sumber Mikroorganisme Serum
yang Hewan /
dilemahkan Manusia
Jenis Aktif Pasif
Imunisasi
CAIRAN ELEKTROLIT
PARENTERAL & NUTRISI
PARENTERAL
• Nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia,
menggunakan makanan u/ membentuk energi,
mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan
untuk berlangsungnya fungsi normal setiap
organ dan jaringan tubuh.
• ada 3 pilihan dalam pemberian Nutrisi :
1. DIET ORAL
2. NUTRISI ENTERAL
3. NUTRISI PARENTERAL
• DIET ORAL, diberikan kepada penderita yg
masih bisa menelan cukup makan.
• NUTRISI ENTERAL, bila penderita tidak bisa
menelan dalam jumlah cukup, sedangkan fungsi
pencernaan dan absorpsi usus masih cukup baik
Nilai plus :
1. Meningkatkan aliran darah mukosa intestinal
2. Mempertahankan aktivitas metabolik serta
keseimbangan hormonal dan enzimatik antara
traktus Gastrointestinal dan Liver
• NUTRISI PARENTERAL, suatu bentuk
pemberian nutrisi, langsung melalui
pembuluh darah, tanpa melalui
saluran pencernaan, dikenal dengan
istilah TPN / Total Parenteral Nutrisi
JENIS – JENIS NUTRISI PARENTERAL :
LEMAK / LIPID (minyak kacang kedelai, climoleic.
Oleic,palmitat,linoleic, stearic acid)
KARBOHIDRAT ( glukosa, fruktosa, sorbitol,
maltose, xylitol )
PROTEIN / ASAM AMINO
MIKRONUTRIEN DAN IMUNONUTRIEN
(mikronutrien : Calcium, Magnesium, Fosfat dan
Zink)
(imunonutrien : fatty acid, nukleotide, asam
amino arginin, glutamin dan glycin)
• Contoh Nutrisi Parenteral Total : CLINIMIX,
AMINOFUSIN PAED

• Contoh Nutrisi Parsial : CERNEVIT INJEKSI


• Cairan infus intravena dikemas dlm btk dosis
tunggal, dalam wadah plastik/ gelas, steril,
bebas pirogen (penyebab kenaikan suhu tubuh),
bebas kuman, serta bebas partikel2 lain,
isotonis, isohidris dan bebas bahan melayang.
• Oleh karena volumenya besar, pengawet tdk
digunakan, u/ menghindari toksisitas
• Cairan infus biasanya mengandung asam amino,
dekstrose, elektrolit dan vitamin
• Keuntungannya : menghasilkan kerja obat yg
cepat dan tdk menyebabkan mslh thd absorpsi
• Kerugiannya : sekali diberikan intravena, tdk dpt
dikeluarkan dari sirkulasi darah
INFUS IV ELEKTROLIT UNTUK DEHIDRASI
• Fungsi larutan elektrolit u/mengatasi perbedaan
ion / penyimpangan jumlah normal elektrolit dlm
darah
• 2 penyimpangan tsb :
a) Asidosis (kondisi plasma darah yg terlalu asam
akibat adanya ion klorida dlm jumlah berlebih)
b) Alkalosis (kondisi plasma darah yg terlalu basa
akibat ion Na, K, Ca dlm jumlah berlebih)
INFUS IV ELEKTROLIT UNTUK DEHIDRASI
• HIPOVOLEMIA : kehilangan natrium
• DEHIDRASI : kekurangan H2O, hilangnya
elektrolit lebih rendah scr proporsional
dibandingkan dgn hilangnya air
• ASIDOSIS : kekurangan HCO3
• HIPOKALEMIA : kekurangan Kalium
INFUS IV ELEKTROLIT UNTUK DEHIDRASI
 INFUS IV GLUKOSA NaCl / GLUKOSA 10%
Sbg pengganti cairan tubuh
Dosis glukosa 2,5 – 11,5%, umumnya 5%
Ditambahkan NaCl spy diperoleh larutan isotonis, krn
glukosa bersifat hipotonis
 INFUS IV MENGANDUNG Na, Ca, K
KCl merup. Kation terpenting dlm cairan intraselluler
& sangat esensial u/mengatur keseimbangan asam
basa serta isotonis sel
NaCl kation utama dlm cairan ekstraselluler &
penting u/regulasi tekanan osmotisnya
INFUS IV PENGGANTI CAIRAN TUBUH
 Cairan tubuh dibagi menjadi dua, yi:
a) Cairan Intraselluler; mengandung sejumlah ion
Na & Cl, hampir tdk mengandung Ca, tp
mengandung ion K, fosfat, Mg, Sulfat
b) Cairan Ekstraselluler; mengandung Na, Cl dlm
jumlah besar, bikarbonat, sejumlah kecil K, Ca,
Mg, Fosfat, Sulfat dan asam2 organik
Contoh : infus Ringer Laktat (RL)
CAIRAN MENGANDUNG
Na, K, Cl, Ca, Acetate
ASERING Terapi cairan tubuh u/ kondisi
kehilangan cairan scr akut

CAIRAN MENGANDUNG
Na, Cl, Glukose
Ka EN 1B Pengganti cairan & elektrolit
CAIRAN MENGANDUNG
Na, K, Cl, Glukose
Ka EN 3 A Memelihara keseimbangan air &
elektrolit, dimana asupan makanan
cukup atau tdk dpt diberikan scr per
oral
Ka EN 3 B idem
CAIRAN MENGANDUNG
Na, Cl, Laktate, Glukose
Ka EN 4 A Suplai cairan & elektrolit untuk bayi &
anak ˂3 thn atau BB ˂ 15 kg
Ka EN 4 B idem

CAIRAN MENGANDUNG
Na, Cl, K, Laktate, Glukose
Ka En Mg3 Ketidakseimbangan karbohidrat dan
elektrolit
CAIRAN MENGANDUNG
Na, K, Cl, Ca, Acetate, Mg
FUTROLIT Mengatasi kebutuhan karbohidrat,
cairan dan elektrolit, dehidrasi isotonik,
kehilangan cairan ekstraselluler
CAIRAN MENGANDUNG
Na, K, Cl, Ca, Acetate, Mg, Sorbitol
TUTOFUSIN OPS Keadaan sebelum, selama &
sesudah pembedahan yg
memerlukan air & elektrolit
CAIRAN MENGANDUNG
Dextrose
DEXTROSE 5% DAN 10% Rehidrasi, penambah kalori
scr parenteral

CAIRAN MENGANDUNG
Plasma
HAEMACCEL Pengganti vol. Pd syok
hipovolemia, kehilangan darah &
plasma
CAIRAN MENGANDUNG
Maltose
MARTOS Suplai air & karbohidrat melalui rute
parenteral pd px DM & pd px dg
kondisi DM akut
INFUMAL 10% Idem
CAIRAN MENGANDUNG
Dextran, Ca, K, Cl, Na
OTSUTRAN 40 Hemoragia akut, syok bedah akibat
trauma, luka bakar
OTSUTRAN L
CAIRAN MENGANDUNG
Na, K, Ca, Maltose
POTACOL R Mensuplai kalori, melengkapi/
memperbaiki keseimbangan cairan
ekstraselluler & interstisial, memperbaiki
asidosis metabolik

CAIRAN MENGANDUNG
Glucose, Asam Amino
AMINOFLUID Sbg terapi cairan untuk pasien rawat
inap
CAIRAN MENGANDUNG
Glucose, Asam Amino, elektrolit
CLINIMIX NUTRISI PARENTERAL

CAIRAN MENGANDUNG
Asam Amino, sorbitol, xylitol, vitamin, elektrolit
AMINOfusin L 600
Aminofusin Paed Untuk bayi baru lahir dan bayi
prematur
Aminovel 600
CAIRAN MENGANDUNG Asam Amino
AMINOLEBAN Mengoreksi ketidakseimbangan asam
amino, membantu mencegah enselopati
hepatik, & memperbaiki status nutrisi px
gangguan hati
AMIPAREN Suplai asam amino pada hipoproteinemia,
malnutrisi & keadaan sebelum serta
sesudah operasi
KALBAMIN Malnutrisi, hipoproteinemia
PAN AMIN G Mensuplai asam amino pd keadaan
hipoproteinemia, malnutrisi, sebelum &
sesudah pembedahan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai