Anda di halaman 1dari 33

Masyarakat dan Air Purifikasi

Blok Humaniora
3 Mei 2018
Kelompok 8
PEMICU 1
 Tutor : dr. Novendy & dr. Sony
 Ketua : El-varel Baby (405170005)
 Sekretaris : Annisa Marinda (405170058)
 Penulis : Christobal (405170045)
 Anggota :
Aurora rahayu (405170123)
Ferosa Ulandari (405170140)
Fitri Aqila (405170146)
Puspita Rahmawati (405170158)
Floreancia (405170183)
Sitanni Pasaribu (405170191)
Joshua Butarbutar (405170213)
Florean Ayeisha (405170022)
Mutmaina Haris (405170250)
Masyarakat dan Air Purifikasi
Kementrian Kesehatan telah mengambil langkah dengan melakukan pemeriksaan
pada produk mesin purifikasi air yg diperdagangkan oleh PT EI pada 10
November 2017. Langkah ini diambil dengan munculnya berita simpang siur
terkait air purifikasi. Air purifikasi “kangen water” sebagai produk mesin
purifikasi buatan PT EI diklaim sebagai “medical device”, diyakini dapat
menyehatkan, menyembuhkan berbagai penyakit. Sebagian masyarakat
meyakini bahwa “kangen water” dianggap sebagai “obat mujarab”.
Atas dasar hasil pemeriksaan, Kementrian Kesehatan menginstruksikan kepada PT
EI untuk melakukan empat hal, yaitu (1) menarik semua brosur terkait
informasi yg mengklaim produk mesin “kangen water” yg telah diakui negara
(Kementrian Kesehatan RI), (2) menarik semua brosur yg terkait informasi yg
mengklaim bahwa produk mesin “kangen water” sebagai “medical device”, (3)
tidak boleh mengklaim bahwa produk mesin ionisasi (water electrolysis) sebagai
produk yg dapat menyehatkan dan /atau menyembuhkan berbagai penyakit,
dan (4) Kemenkes juga menghimbau PT EI agar menindaklanjuti hasil
pemeriksaan dalam waktu 7 hari. Menurut Kemenkes, alat purifikasi air
produksi air produksi PT EI adalah alat pembersih air, bukan alat produk
kesehatan.
Apa yang dapat anda pelejari dari kasus diatas?
MIND MAP
SISTEM MASYARAKAT
ASPEK SOSIAL ISK
STRUKTUR MASYARAKAT

TATANAN MASYARAKAT

ILMU KEDOKTERAN

ANTROPOLOGI TRADISIONAL
TINDAKAN SOSIAL
SOSIAL
AFEKTIF
NORMA
RASIONAL
BENTUK PELANGGARAN
LEARNING ISSUES
 1. Memahami dan Menjelaskan Aspek Sosial
• Norma sosial
• Bentuk Pelanggaran
 2. Memahami dan Menjelaskan Tindakan Sosial
• Tipe-tipe tindakan sosial
• Memberikan solusi untuk masyarakat dan PT EI
 3. Memahami dan Menjelaskan Sistem, Struktur dan Tatanan
Masyarakat
LI 1. Aspek Sosial
MANUSIA DIKATAKAN SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
 Manusia tunduk pada aturan, norma sosial
 Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
 Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
 Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
SOSIOLOGI
 Horton dan Hunt (1993:29) sosiologi memusatkan penelaahannya pada
kehidupan kelompok, produk kehidupan kelompok, dan produk kehidupan.
 Bierens de Hans (1954:10), sosiologi merupakan disiplin ilmu yg mempelajari
masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yg
dibangunnya.
 Kelompok tersebut mencakup keluarga, sukubangsa, komunitas, dan
pemerintahan dengan berbagai organisasi sosial, agama, politik, bisnis, dan
organisasi
 Sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul
pertumbuhan, serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok thp
anggotanya.
SOSIOLOGI KEDOKTERAN
 Solita Sarwono, sosiologi kedokteran mancakup studi tentang faktor
sosial dalam etiologi, prevalensi, dan interpretasi dari penyakit tentang
profesi kedokteran serta hubungan dokter dengan masyarakat pada
umumnya.

SOSIOLOGI KESEHATAN

 Membahas perilaku kesehatan, pengaruh norma sosial terhadap


perilaku kesehatan, serta interaksi antar petugas kesehatan dan antara
petugas kesehatan dengan masyarakat.
TUJUAN ilmu sosial kedokteran
 Memahami bahwa kondisi kesehatan masyarakat (baik dan
buruk) tergantung pada bagaimana perilaku masyarakat
menyikapinya
 Memahami bahwa kondisi kesehatan masyarakat yang baik
berdampak pada peningkatan kualitas kehidupan yang lebih baik
 Kondisi kesehatan masyarakat menjadi tanggung jawab bersama
antar lembaga kesehatan (negara/swasta), petugas medis, dan
masyarakat
 Perlunya sosialisasi pada masyarakat tentang pencegahan
penyakit dan promosi kesehatan oleh lembaga yang terkait
Bentuk Pelanggaran Norma Sosial
 Masyarakat yg tidak puas dengan sebuah keputusan yg berasal dari
lembaga tertentu akan melakukan tindakan yang mengakibatkan
pelanggaran norma sosial

 Berupa unjuk rasa, protes, demonstrasi, petisi & tindakan protes kepada
pimpinan lembaga/organisasi tertentu

 Akibat dari pelanggaran norma sosial, akan memunculkan sanksi,


berupa teguran secara lisan ataupun tertulis, pelaporan terhadap pihak
berwajib, penangkapan oleh lembaga berwewenang

 Tindakan berkepanjangan dan tidak terselesaikan dengan baik akan


meresahkan dan merugikan kehidupan masyarakat secara psikis
(kejiwaan) dan fisik (material)
Bentuk Pelanggaran Sosial
PELANGGARAN NORMA SOSIAL

Akibat ketidakpuasan akan suatu keputusan

Bentuk: unjuk rasa, demonstrasi, protes, dan lain-lain


Berkepanjangan
dan tak terselesaikan

SANKSI Meresahkan dan merugikan


kehidupan masyarakat
Teguran secara lisan maupun tertulis,
pelaporan thd pihak berwajib,
penangkapan oleh lembaga yang psikis fisik
berwenang
Pengendalian Pelanggaran
PengendalianTidak Resmi Dilaksanakan demi terpeliharanya peraturan
yang tidak resmi milik masyarakat, dikatakan
tidak resmi karena peraturan itu sendiri tidak
dirumuskan dengan jelas , tidak ditemukan
dalam hukum tertulis , tetapi hanya diingatkan
oleh warga mayarakat
Pengendalian Institusional Pengaruh yang datang dari suatu pola
kebudayaan yang dimiliki lembaga trtentu

Pengendalian Berpribadi Pengaruh yang datqng dari orang tertentu.


Pengendalian Resmi Pengawasan yang didasarkan atas penugasan oleh
badan badan resmi misal negara

Pengendalian Preventif Kontrol sosial yang dilakukan sebelum terjadinya


pelanggaran

Pengendalian Represif Dilakukan setelah terjadinya pelanggaran dengan


maksud hendak memulihkan keadaan agar bisa
berjalan seperti semula

Pengendalian Sosial Gabungan Usaha pengendalian dengan memadukan ciri


preventif dan represif ini dimaksudkan agar suatu
perilaku tidak sampai menyimpang dari norma
norma dan kalaupun terjadi penyimpangan itu
tidak sampai merugikan yang bersangkutan
maupun org lain.
MACAM NORMA SOSIAL PADA
MASYARKAT
 MENURUT RESMI ATAU TIDAKNYA NORMA
• patokan atau aturan yg dirumuskan dan diwajibkan dg
Norma resmi tegas oleh pihak yang berwenang kpd semua anggota
masyarakat. Norma resmi ini bersifat memaksa bagi
(formal) semua masyarakat.
• Contoh: seluruh hukum yang tertulis & berlaku
diIndonesia.

• patokan atau aturan yg dirumuskan secara tidak jelas


& pelaksanaannya tidak diwajibkan
bagi anggota masyarakat. Norma itu tumbuh
Norma tidak resmi dari kebiasaan yangberlaku pada masyarakat. Norma
tdk resmi sifatnya tdk memaksa bagi masyarakat.
(nonformal)
• Contoh: aturan makan, minum, dan berpakaian.
MACAM NORMA SOSIAL PADA
MASYARKAT
 MENURUT KUATNYA SANKSI
• peraturan sosial yang sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar-tawaratau
diubah karena berasal dari wahyu Tuhan.
Norma agama • Pelanggaran thdp norma ini dikatakan berdosa.
• Contoh: melaksanakan sembahyang, penyembahan kepada-Nya,tidak
berbohong, tidak berjudi, dan tidak mabuk-mabukan

• dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu misalnya pemerintah atau negara


Norma hukum diberlakukan agar dlm masyarakat tercipta ketertiban,
keamanan, ketenteraman, dan keadilan.
• Norma hukum ada 2 yaitu hukum tertulis (pidana dan perdata) & hukum
Norma hukum tidak tertulis (hukum adat).
• Pelanggar: sanksinya berat berupa sanksi denda sampai hukuman fisik
(misal dipenjara, denda, hukuman mati).
MACAM NORMA SOSIAL PADA
MASYARKAT
 MENURUT KUATNYA SANKSI
• Sekumpulan peraturan sosial yg mengarah pd hal-hal yang berkenaan
dgn bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dlm
kehidupan bermasyarakat.
Norma kesopanan • Pelanggar akan mendapatkan celaan, kritik, & lain-lain, tergantung
pada tingkat pelanggaran
• Co: selalu mengucapkan terimakasih jika diberi sesuatu.

• berasal dari hati nurani. Norma ini menghasilkan akhlak, sehingga


seseorang dpt membedakan apa yg dianggap baik apa yg dianggap
jelek.
• bersandar pd suatu nilai kebudayaan.
Norma kesusilaan
• Pelanggar: sanksi pengucilan secara fisik (diusir) ataupun batin
(dijauhi).
• Contoh: berpegangan tangan, berpelukan di tempat umum antara
lakilaki dengan perempuan
TINDAKAN SOSIAL
 Tiga tipe tindakan sosial:
 Tindakan tradisional: tindakan manusia yang terkait dengan latar belakang
kebudayaan (adat istiadat) tertentu serta memiliki kepentingan/tujuan tertentu
pula. Contohnya: pengobatan dengan minum jamu racik, melakukan upacara
perkawinan dengan adat jawa
 Tindakan afektif: tindakan yang terkait dengan keinginan, emosi, atau nafsu
tertentu. Contohnya membantu orang tua dalam sisi ekonomi, ada rasa cinta
terhadap kebersihan lingkungan, berjudi, korupsi, peminum, dll
 Tindakan rasional: tindakan manusia yang memiliki tujuan tertentu yang dianggap
bermanfaat dan terdapat kesesuaian antara cara dengan tujuan tertentu. Contohnya
strategi militer.
Dua syarat utama dalam interaksi sosial
1. Adanya kontak sosial, aksi-reaksi yg meliputi kontak primer
melalui brhdapan langsung (face to face) dan kontak sekunder.
Kontak sosial yg dilakukan melalui perantara
2. Adanya komunikasi sosial, baik langsung (tanpa perantara)
maupun tidak langsung, yaitu melalui media komunikasi.
Faktor – faktor interaksi sosial
A. Imitasi
Meniru perilaku dan tindakan orang lain.
B. Sugesti
Merupakan suatu proses yg menjadikan ssorang menerima suatu
cara atau tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu
Pihak yg dipengaruhi tergerah mengikuti pandangan tsb dan
menerimanya secara sadar atau tidak sadar tanpa berpikir panjang
C. Identifikasi
Kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
orang lain . Bentuk lanjut dari proses imitassi dan sugesti
D. Simpati
Menjadikan seseorang merasa tertarik pada orang lain didasari oleh
keinginan untuk memahami perasaanya atau bekerja sama.
LI 3. Sistem, Struktur, Tatanan Masayarakat
Sistem masyarakat :
pola yang berasal dari tatanan masyarakat dan terdiri dari beberapa elemen serta
membentuk hubungan (relasi) yang sedemikian rupa sehingga memunculkan jejaring
(network).
• Masing-masing elemennya memiliki sebutan, fungsi, kebutuhan, serta tujuan yang
saling bersinergi dan memiliki kinerja tertentu.
• Elemen dalam kesehatan masyarakat :
-Tenaga Medis : Dokter, Perawat, Bidan, Apoteker,dll.
-Sarana Medis : Puskesmas, Rumah Sakit, dan Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
-Pasien, Keluarga pasien

• Tujuan:
 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
 Tanggap/responsif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
yang berkualitas.
Elemen
relasi relasi

Elemen Elemen Membentuk pola


jejaring

relasi relasi
Elemen

 Masing-masing elemen memiliki sebutan, fungsi, kebutuhan


(need), serta tujuan (goal) yang saling berhubungan sehingga
sistem dapat berjalan secara maksimal
PERSYARATAN SISTEM SOSIAL

Menurut TALCOTT PARSON, ada 4 syarat fungsional agar


sistem sosial bertahan:

 ADAPTATION (adaptasi)
 GOAL ATTAINMENT (pencapaian tujuan)
 INTEGRATION (integrasi)
 LATENT PATTERN MAINTENANCE (pemeliharaan pola
latent)
PENDEKATAN/TEORI UNTUK MEMAHAMI SISTEM
SOSIAL

Teori Struktural Fungsional


 Masyarakat terintegrasi atas dasar kata sepakat para anggotanya
terhadap nilai dasar kemasyarakatan yang menjadi panutannya

Teori Konflik Dialektika


 Memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui
proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi
terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-
kompromi yang berbeda dengan kondisi semula
Definisi struktur sosial
Muncul pada kelompok masyarakat

• Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status dan
peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika mereka
berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat.

Berkaitan erat dengan kebudayaan

• Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan. Setiap


kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai banyak daerah
dengan kebudayaan yang beraneka ragam.

Dapat berubah dan berkembang

• Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan
berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang dibentuk oleh
mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman
UNSUR STRUKTUR SOSIAL
 a. Adanya pengetahuan dan keyakinan yang dimiliki oleh para
anggota masyarakat yang berfungsi sebagai alat analisis dari anggota
masyarakat.
 b. Adanya perasaan solidaritas dari anggota-anggota masyarakat
 c. Adanya tujuan dan cita-cita yang sama dari warga masyarakat.
 d. Adanya nilai-nilai dan norma-norma sosial yang dijadikan
sebagai patokan dan pedoman bagi anggota masyarakat dalam
bertingkah laku.
 e. Adanya kedudukan dan peranan sosial yang mengarahkan pola-
pola tindakan atau perilaku warga masyarakat.
UNSUR STRUKTUR SOSIAL
 f. Adanya kekuasaan, berupa kemampuan memerintah dari anggota
masyarakat yang memegang kekuasaan, sehingga sistem sosial dapat
berlanjut.
 g. Adanya tingkatan dalam sistem sosial yang ditentukan oleh status
dan peranan anggota masyarakat.
 h. Adanya sistem sanksi yang berisikan ganjaran dan hukuman dalam
sistem sosial, sehingga norma tetap terpelihara.
 i. Adanya sarana atau alat-alat perlengkapan sistem sosial, seperti
pranata sosial dan lembaga.
 j. Adanya sistem ketegangan, konflik, dan penyimpangan yang
menyertai adanya perbedaan kemampuan dan persepsi warga
masyarakat
Hal-hal yang memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia :

• Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya


kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang
Keadaan berbeda satu sama lain.
geografis

• Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain


sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
Mata
pencaharian

•Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia.


Misalnya pembangunan yang tidak merata antara daerah dapat menciptakan
kelompok masyarakat kaya dan miskin.
Pembangunan
Fungsi struktur sosial
 Fungsi Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh
sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam
latar belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur
sosialnya sendiri sebagai pembeda dari kelompok lainnya.
 Fungsi Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri
individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku
dalam masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang
dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan
mengurungkan niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan
berpotensi menibulkan konsekuensi yang pahit.
 Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini
dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat
berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial
masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.
Tatanan Masyarakat
 adalah organisasi/lembaga yg diatur oleh lembaga tertentu

 Memiliki asas, aturan dan hukum yg mengatur proses kinerja


organisasi tersebut
 Terdapat unsur/elemen yg berada pd organisasi tersebut
(pengurus, anggota, dsb.) dan akan membentuk struktur dan
sistem masyarakat
 Contoh : IDI (Ikatan Dokter Indonesia), PSSI (Persatuan
Sepakbola Seluruh Indonesia), LIPI (Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia)
Tatanan Masyarakat
 Tatanan masyarakat adalah organisasi yang diatur oleh norma
tertentu, sehingga memiliki azas, aturan, dan hukum yang
mengatur proses kinerja organisasi tersebut sehingga
memungkinkan terjadinya pro dan kontra antar lembaga
 Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
 Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan
umum yang layak.
4 pilar tatanan masyarakat
 Jasmani : kebutuhan bagi komponen fisik contoh : makan,minum
,berpakaian , tempat tinggal(kebutuhan primer)
 Perasaan : secara kolektif, masyarakat pun memiliki rasa, emosi, dan
harga diri. masyarakat punya harga diri/ kehormatan, ia juga ingin
kebutuhan emosioanalnya terpenuhi.
 Pikiran : kebutuhan komponen ini bisa dipenuhi dengan adanya sistem
pendidikan dan pelatihan. Dipenuhi dengan sistem pendidikan ,
pelatihan maupun bakat, dan kemampuan yang dimiliki suatu
masyarakat
 Jiwa : tegaknya nilai-nilai kebaikan. nilai2 agama yang tertanam jauh di
hati masyarakat -> lalu mewujud menjadi tindakan2: seperti;mencintai
kebenaran, menghindari perilaku merusak
KESIMPULAN DAN SARAN
 Kesimpulan : Air purifikasi merupakan air yang dikelola
dengan penambahan alkali sehingga mencapai pH yang
diinginkan, sehingga air purifikasi bukan merupakan suatu
alat medical device.
 Saran : Sebaiknya kemenkes melalui tenaga kesehatan di
masyarakat melakukan pembekalan berupa penyuluhan
mengenai kandungan efek dari air purifikasi serta
memberitahu mengenai alat kesehatan yang benar.
Seharusnya PT EI tersebut harus melakukan pengecekan
laboratorium yang diakui oleh badan kesehatan nasional RI
sebelum diedarkan ke masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
 Sudarma Momon. Sosiologi Untuk Kesehatan. Salemba
 Waluya B. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di
Masyarakat untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional; 2009
 Maryati K. Suryawati J. Sosiologi. Esis; 2006; 2
 Rahardjo, Budi, dkk. 2011. Buku Ajar Sosiologi Kelas X
Semester Ganjil. Solo: Cv. Trijaya Utama.
 Sudarmi, Sri. 2009. Sosiologi 1 Kelas X SMA/MA Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai