Anda di halaman 1dari 21

Pendahuluan

• Senyawa polisiklik adalah suatu senyawa yang mempunyai


siklik (cincin) lebih dari satu
O

Bisikloheksana a lp a -p in e n a kanfor n a f t a le n a

OH

O H
O
testosteron
H orm on reproduksi laki-laki k
o le
ste
rol
H
orm
onp
ertu
m b
hano
taka
nak
Sedangkan senyawa heterosiklik adalah senyawa
yang ada pada cincinnya terdapat atom selain
karbon antara lain : Nitrogen (N), Oksigen (O), dan
Belerang (S).

N
Pirola
H

O
Puran

N
Pirimidina
N

Kuinola
N
Contoh Heterosiklik

C
H
O
H
-
2
CH2OH
O
C
H
OH
2 O
O O C H3
OH
te tra h id ro fu ra n O
H 2-metil furan
O H
O
H OH
F
r
u
k
t
os
a O H
alpa-D-glukosa(piran)

C
H
C6H5 CN 3
S C6H5 H C
H
2 3
COOH
NH N
2 ,5 -d ife n iltio fe n a
piroline
G
ra
mic
in
e
N H2 O H
N N
OH N H2
S O3 N N
S O 3-

S O3 S O 3-
biru D irek 2B (zat warna)
Senyawa Heterosiklik & Polisiklik

Senyawa heterosiklik yang sekaligus juga polisiklik


banyak terdapat dalam kehidupan sehari-hari
seperti klorofil, sitokron (salah satu gen
pembaw a sifat) dan forfirin dan asam inti (nukleat) N
H
N N
sebagai penyusun FNA dan RNA. H
N

porfirin

C H C H CH 3
H 3
C 2
H O 2 CCH 2 CH 2
H 3 C N C H 3 H O 2 CCH 2 CH 2 N CH 3

N M g N N Fe N
CO
C H O C C H C H N C H C H N CHSCH 2 CH
2 0 3 4 2 2 2 2 3 H3C
C H 3 O C CH 3 NH
C H 3
CO
O CHCH 2 S CH 3
k lo r o f il a NH
sitokrom C
Senyawa Heterosiklik

H O2C C H2C H2 C H3

H O2C C H2C H2 N C H3

N Fe N

H3C N CH C H2

H2C CH C H3

hem e
Salah satu senyawa yang sekaligus mengandung polisklik dan heterosiklik yang
bergabung melalui cincin gabungan dan cincin jembatan adalah senyawa alkaloid
yang merupakan obat psikotropika adalah sebagai berikut.
Bila R1 = R2 = H senyawa adalah Morpine

R1 R2 C CH senyawa Heroin NH 3

O R 1O R 2O

R1 CH2 ; R2 H Senyawanya adalah Codeine O


Penamaan Senyawa Heterosiklik

• Penataan nama senyawa heterosiklik menggunakan sistem penomoran.


Nomor terendah sedemikian rupa diberikan kepada atom selain karbon
yang terkandung dalam cincin. Contoh :

• Penataan nama dapat juga menggunakan huruf Yunani untuk substituen


mono, sama seperti pada senyawa polisiklik aromatik.
Reaksi Pada Polisiklik dan Heterosiklik

• Reaksi Subtitusi Elektrofilik pada Polisiklik Aromatik


E

E +
+ E+ + + H

Banyak Sedikit

• Reaksi Hal ini juga dapat dijelaskan melalui struktur resonansi zat antara
(intermediet = 1) sebagai berikut . Untuk Posisi (α).
E E E E E
+
+ +

+ +
Reaksi Pada Polisiklik dan Heterosiklik

• Sedangkan Intermedien untuk Posisi (β)


+
+ E E E E E
+

+ +

• Bila Cincin Naftalen bermuatan positif sebagai intermediet maka sifat


aromatisnya akan hilang karena hanya dapat 8eπ. Bila subtituen berada
pada posisi α amak pada struktur resonansi dari intermediet masih
terdapat 2 struktur yang mempunyai cincin benzene. Sedangkan bila
subtituen pada posisi β hanya satu struktur yang menyebabkan posisi α
lebih reaktif dari pada posisi β karena energy aktivitasnya (Ea) lebih
rendah. O O

H 3 C C Cl C CH 3

AlCl2
alpa asetilnaftalena
1-asetilnaftalena
Reaksi Substitusi Heterosiklik

• Subtitusi Elektrofilik Terhadap Senyawa Heterosiklik.

+ E+ + H+
NH NH
P ir o la P ir o la s u b s titu s i- 2

Posisi (2) lebih aktif dari pada posisi (3) yang dapat diterangkan melalui
struktur resonansi intermadietnya berikut.
+

E +
NH E + E Intermediet posisi (2)
NH NH
I II III

E E
+
N I n t e r m e d ie t p o s is i ( 3 )
N
H
H
I
II
Reaksi Substitusi

• Untuk posisi (2) terdapat tig struktur resonansi sedangkan untuk posisi
(3) hanya du struktur resoonansi. Secara thermodinamika bila struktur
resonansi suatu intermediet makin banyak maka intermediet tersebut
makin stabil dan Ea makin rendah sehingga posisi (2) lebih reaktif dari
pada posisi (3). Reaksi subtitusi terhadap furan dan tiofena juga identik
dengan pirola.

O
H3C C
B F3 O O
+ O
C C H3 + C H3C
O H3C C O O B F3
F u ra n O

AC
l l3
+C
H 3I C
H 3
S -
H I S
T
iofe
na
Reaksi Pembentukan Garam

• Senyawa heterosiklik yang mengandung Nitrogen pada cincin


mempunyai pasangan electron bebas sehingga merupakan basa Lewis.
Basa Lewis bila bereaksi dengan asam akan menghasilkan suatu garam

+
HCl
N NHCl-

Piridin PiridiumKlorida
CH3I/
AC
l l3
+
NCH3I-

N-metilpiridiumIodida
Reaksi Oksidasi

• Reaksi Oksidasi yang terjadi pada senyawa Heterosiklik


Reaksi Perisiklik

• Reaksi poliena terkonjugasi disebut reaksi perisiklik berasal dari peri ( di


sekitar atau disekeliling) cincin. Reaksi perisiklik berlangsung dalam satu
tahap yang di katalis oleh cahaya (terimbas cahaya) atau dikatalis oleh
kalor (terimbas kalor) atau terimbas thermal. Terdapat tiga tipe utama
reaksi perisiklik sebagai berikut.
• Reaksi Siloadist : Reaksi sikloadis adalah reaksi antara dua molekul
membentuk sebuah cincin. Dalam reaksi ini dua ikatan pi diubah menjadi
dua ikatan sigma. Ada dua tipe reaksi sikloadisi sebagai berikut.
Sikloadisi [2+2] CH
C H2 2
C H2 - C H2
hv
+

C H2 C H2 C H2 - C H2

E t ile n a S ik lo b u t a n a
Sikloadisi etilena atau dua alkena apa saja membentuk cincin anggota
empat disebut “sikloadisi [2+2]”
Reaksi Perisiklik

• Walaupun senyawa antara etilena mempunyai rendemen yang cukup


rendah namun ada penggunaan yang agak meluas yaitu siklisasi
intramolekul menghasilkan struktur “sangkar”.

O O
Br Br Br
hv
Br O O

O
O O C CH3
O C CH3 H

H
hv
Reaksi Perisiklik

• Sikloadisi 4+2. Reaksi ini disebut juga reaksi Diels-Alder yaitu


pembentukan cincin anggota enam dari diena terkonjugasi dengan suatu
alkena. Posisi atau ararh ikatan rangkap pada diena adlah cis. Dienanya
lazim disebut sebagai dienofil.
C H2
C H2 C H2
C H2 CH
CH hv
+
CH C H2
C H2 CH
C H2
C H2

• Beberapa contoh sikloadisi [4+2] (Reaksi Diels-Alder).


O
O
C H
C H ka lo r
+

D ie n a a lke n a
O
C6H5 C6H5 CH3

+ C6H5
H3C CH3
alkena
O
Reaksi Elektrosiklik

• Reaksi ini adalah suatu reaksi siklisasi dari poliena terkonyugasi. Diena
akan membentuk siklik anggota empat, dan triena terkonyugasi akan
membentuk siklik anggota enam. Reaksi elektrosiklik ada yang terimbas
cahaya dan termal.
C H2 CH
C H2 CH
CH h v / k a lo r CH C H2 h v / k a lo r C H2
CH CH
CH CH C H2 C H2
CH CH
C H2 C H2 CH
CH
B u t a d ie n a S ik lo b u t a d ie n a 1 , 3 , 5 - h e k s a t r ie n a 1 , 3 - s ik lo h e k s a d ie n a

C H3
C H 3
C H3 hv
C H3 C H 3
C H3 h v
C H3
C H 3
C H 3

C H3
Reaksi Elektrosiklik

• Reaksi elektrosiklis (ring form) biasanya berlangsung reversible (bolak-


balik) dimana reaksi sebaliknya adalah merupakan pembukaan cincin
(ring opening) dengan contoh sebagai berikut.

CH2CH3 kalor
CH3CH2CH CHCH CHCH CH3CH2CH
CH2CH3

C H 3
C H 3
C H 3
C H 3
p e m b u k a a n c in c in B

H O
P r o v it a m in D
7 - d e h id r o k o le s t e r o l
Penataan Ulang Sigmatropik

• Reaksi ini dikenal sebagai “Sigmatropic rearregement” dalam mana


sebuah gugus atau atom bergeser dari satu posisi ke posisi lain. Reaksi
ini juga dapat digolongkan sebagai suatu reaksi “Isomerasi” seperti
halnya pada reaksi elektrosiklik.
CH2 C H2
HC H CH H
k a lo r
CH CO2 CH CO2
CH CH
• klasifikasi penataan ulang sigmatropik dikelompokkan berdasarkan
system penomoran rangkap yang merujuk keposisi-posisi relatif atom
yang terlibat dalam perpindahan (migrasi).
Penataan Ulang Sigmatropik

• Pergeseran Sigmatropik [1,3]


2 CR
3

1 CH CR 3 2
2
[1,3] CH 2 1
CH 2 CH CR 2
1 H 2 C CH CR 2
2 3 2
1 3

• Pergeseran Sigmatropik [1,7]


1
H
1
H
[1 ,7 ]
C D2 H2C CHCH CHCH C H C D2
C H2C H CHCH CHCH 7
1
1 2 3 4 5 6 7
Penataan Ulang Sigmatropik

• Pergeseran Sigmatropik [3,3]


4
2
3C
H
1 3
[3
,3] C
H 3

3
1
2

• Penomoran pergeseran di atas tidak ada hubungannya dengan


penomoran pada tata nama (nomenclature) senyawa organic. Berikut ini
adalah beberapa contoh penataan ulang sigmatropik.
#
C H3 C H3 C H3
[3 ,3 ]
Penataan Ulang Cope
1 , 5 - h e p t a d ie n a
KP 3 - m e t il- h e k s a d ie n a
Sekian

Anda mungkin juga menyukai