Anda di halaman 1dari 20

Perjanjian International

Kelompok 3:
°Eldriann°
°Alvin°
 1. IPCC ( Intergovermental Panel on Climate Change)
 IPCC adalah sebuah panel antar-pemerintah yg terdiri dari ilmuwan dan ahli dari
berbagai disiplin ilmu di seluruh dunia. Tugasnya menyediakan data-data ilmiah terkini
yg menyeluruh, tidak berpihak dan transparan mengenai informasi teknis, sosial, dan
ekonomi yg berkaitan dengan isu perubahan iklim. Termasuk informasi mengenai sumber
penyebab perubahan iklim, dampak yg ditimbulkan serta strategi yang perlu dilakukan
dalam hal mengurangi emisi, pencegahan, dan adaptasi. IPCC bersekretariat di Jenewa
( Swiss) dan bertemu satu tahun sekali di sebuah rapat pleno yang membahas 3 hal
utama :
 1. Informasi ilmiah mengenai perubahan iklim
 2. Dampak, adaptasi, dan kerentanan
 3. Mitigasi (upaya) perubahan iklim
 Pada 1990, IPCC menerbitkan hasil penelitian pertama ( First Assessment Report).
Laporan tersebut menyebutkan bahwa perubahan iklim dipastikan merupakn
ancaman bagi kehidupan manusia. IPCC menyerukan pentingnya sebuah
kesepakatan global untuk menanggulangi masalah perubahan iklim, mengingat hal
tersebut merupakan sebuah proses global yg berdampak pada seluruh dunia.

 Majelis umum PBB menanggapi seruan IPCC dengan secara resmi membentuk sebuah
badan negosiasi antar pemerintah, yaitu intergovermental negotiating committee
(INC) untuk merundingkan sebuah konversi mengenai perubahan iklim. Laporan IPCC
terakhir tahun 2007 secara garis besar terdiri dari :
 — Laporan kelompok kerja 1 dikelurakan pada Februari 2007, menekankan bahwa
manusia adalah penyebab utama peningkatan gas rumah kaca ( GRK) di lapisan
udara.
 — Laporan kelompok kerja 2 mengenai dampak dan adaptasi perubahan iklim
dikeluarkan awal April 2007, membeberkan perkiraan ancaman bencana di banyak
negara apabila tidak dilakukan upaya segera untuk mengurangi kegiatan yg dpt
menyebabkan pemanasan global.
 — Laporan kelompok kerja 3 yg dikeluarkan Mei 2007 menganalisis proses
pengurangan emisi karbon yang sudah dan harus dilakukan, dan strategi adaptasi
untuk bertahan terhadap dampak perubahan iklim yang tidak bisa dihindari.
– 2. Protokol Kyoto
– Protokol Kyoto adalah protokol kepada konvensi rangka kerja PBB tentang perubahan
iklim ( UNFCCC yang diadopsi pada pertemuan bumi di Rio de Janeiro pada 1992),
semua pihak dalam UNFCCC dapat menandatangani atau meratifikasi protokol kyoto,
sementara pihak luar tidak diperbolehkan. Protokol kyoto di abopsi pada sesi ketiga
konferensi pihak konvensi UNFCCC pada 1997 di Kyoto, Jepang.
z

 3. Asia-Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)

 Asia-Pacific Partnership on Clean Development and Climate, dikenal dengan APP,


merupakan kerjasama internasional yang bersifat sukarela antara Australia, Kanada, India,
Jepang, RCC, Korea selatan yang mengumumkan pembentukannya pada tanggal 28 juli
2005. Mentri luar negeri, lingkungan dan energi dari negara-negara peserta sepakat untuk
bekerja sama dalam pengembangn dan transfer teknologi yang memungkinkan
pengurangan emisi GRK yang bersesuain dengan UNFCCC dan perangkat internasional
lainnya seperti protokol kyoto.
◦ 4. Protokol Montreal
◦ Protokol Montreal adalah sebuah traktat internasional yang dirancang untuk melindungi lapisan ozon,
dengan meniadakan produksi sejumlah zat yang diyakini bertanggung jawab atas berkurangnya
lapisan ozon, traktat ini berlaku sejak 1 Januari 1989, traktat ini difokuskan pada kelompok senyawa
Hidrokarbon, Halogen, yang di yakini memerankan peranaan penting dalam penipisan lapisan ozon.
Semua zat tersebut memiliki klorin atau bromin.
 . Klasifikasi Perjanjian Internasional

 Menurut subjeknya, perjanjian internasional dibedakan menjadi 2, yaitu


perjanjian bilateral dan perjanjian multilateral.

 Perjanjian bilateral, adalah suatu bentuk perjanjian yang dibuat atau diadakan
oleh dua negara.
 Perjanjian multilateral, adalah suatu bentuk perjanjian yang diadakan oleh lebih
dari dua negara.
 Menurut fungsinya, perjanjian internasional dikelompokkan menjadi 2, yaitu perjanjian yang
membentuk hukum dan perjanjian yang bersifat khusus.

Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties), yaitu suatu perjanjian yang
meletakkan kaidah-kaidah hukum bagi masyarakat internasional secara keseluruhan.
 Perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract), yaitu perjanjian yang menimbulkan hak dan
kewajiban bagi negara-negara yang mengadakan perjanjian saja.


Menurut prosesnya, terdapat 2 macam perjanjian internasional, yaitu perjanjian yang
bersifat penting dan perjanjian yang bersifat sederhana.

Perjanjian yang bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan,


penandatanganan, dan ratifi kasi.
• Perjanjian yang bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahapan, yaitu
perundingan dan penandatanganan.

• B. Istilah dalam Perjanjian Internasional

• Perkembangan sejarah perjanjian internasional telah menunjukkan makin kompleksnya


subjek maupun objek perjanjian internasional. Hal ini menimbulkan banyaknya istilah
perjanjian internasional seperti berikut.

• 1. Traktat (treaty)
• Traktat (treaty) yaitu suatu perjanjian antara dua negara atau lebih untuk mencapai
hubungan hukum mengenai objek hukum (kepentingan) yang sama. Dalam hal ini,
masing-masing pihak mempunyai hak dan kewajiban yang mengikat dan mutlak, dan
harus diratifikasi. Istilah traktat digunakan dalam perjanjian internasional yang bersifat
politis. Misalnya, Treaty Contract tentang penyelesaian masalah dwi kewarganegaraan
tahun 1955, antara pihak Indonesia-RRC. Dan pada tahun 1990 antara RI dengan Australia
juga menandatangani suatu traktat tentang batas landas kontinen dan eksplorasi di celah
Timor, yang dikenal dengan perjanjian “Celah Timor”.
• . Agreement
• Agreement yaitu suatu perjanjian/persetujuan antara dua negara atau lebih, yang
mempunyai akibat hukum seperti dalam treaty. Namun dalam agreement lebih
bersifat eksekutif/teknis administrative (non politis), dan tidak mutlak harus
diratifikasi, yaitu tidak perlu diundangkan dan disahkan oleh pemerintah/ kepala
negara. Walaupun ada agreement yang dilakukan oleh kepala negara, namun pada
prinsipnya cukup dilakukan dengan ditandatangani oleh wakil-wakil departemen
dan tidak perlu ratifikasi. Misalnya, agreement tentang ekspor impor komoditas
tertentu.
• 3. Konvensi
• Konvensi yaitu suatu perjanjian/persetujuan yang lazim digunakan dalam perjanjian
multilateral. Ketentuan-ketentuannya berlaku bagi masyarakat internasional secara
keseluruhan (lawmaking treaty). Misalnya, Konvensi Hukum Laut Internasional tahun
1982 di Montego-Jamaica.
• 4. Protokol
• Protokol yaitu suatu perjanjian/persetujuan yang kurang resmi dibandingkan
dengan traktat dan konvensi, sebab protokol hanya mengatur masalah-masalah
tambahan, seperti penafsiran klausul-klausul atau persyaratan perjanjian tertentu.
Oleh karena itu, lazimnya tidak dibuat oleh kepala negara. Contohnya, protokol Den
Haag tahun 1930 tentang perselisihan penafsiran undang-undang nasionalitas
tentang wilayah perwalian, dan lain-lain.
 . Piagam (statuta)
 Piagam (statuta) yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan sebagai persetujuan internasional,
baik mengenai lapangan-lapangan kerja internasional maupun mengenai anggaran dasar suatu
lembaga. Misalnya Statuta of The International Court of Justice pada tahun 1945. Adakalanya
piagam itu digunakan untuk alat tambahan/lampiran pada konvensi. Umpamanya Piagam
Kebebasan Transit yang dilampirkan pada Convention of Barcelona tahun 1921.
6. Charter
Charter yaitu piagam yang digunakan untuk membentuk badan tertentu. Misalnya, The Charter of
The United Nation tahun 1945 dan Atlantic Charter tahun 1941.
 7. Deklarasi (declaration)
 Deklarasi (declaration) yaitu suatu perjanjian yang bertujuan untuk
memperjelas atau menyatakan adanya hukum yang berlaku atau untuk
menciptakan hukum baru. Misalnya Universal Declaration of Human Rights
pada tanggal 10 Desember 1948.
• Tahap-tahap Pembuatan Perjanjian Internasional

• Dalam konvensi Wina tahun 1969 tentang Hukum Perjanjian Internasional


disebutkan bahwa dalam pembuatan perjanjian baik bilateral maupun multilateral
dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

• 1. Perundingan (negotiation)
• Perundingan merupakan perjanjian tahap pertama antara pihak/negara tertentu
yang berkepentingan, di mana sebelumnya belum pernah diadakan perjanjian.
Oleh karena itu, diadakan penjajakan terlebih dahulu atau pembicaraan
pendahuluan oleh masing-masing pihak yang berkepentingan. Dalam
melaksanakan negosiasi, suatu negara dapat diwakili oleh pejabat yang dapat
menunjukkan surat kuasa penuh (full powers). Selain mereka, juga dapat dilakukan
oleh kepala negara, kepala pemerintahan, menteri luar negeri, atau duta besar.
• Thanks for your attention and goodbye!!

Anda mungkin juga menyukai