Klasifikasi Ikterus Pada Bayi Usia 0-2 Bulan
Klasifikasi Ikterus Pada Bayi Usia 0-2 Bulan
PK 115017068
Ikterus neonatorum adalah keadaan klinis pada bayi yang
ditandai oleh pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat
akumulasi bilirubin tak terkonjugasi yang berlebih. Ikterus secara
klinis akan mulai tampak pada bayi baru lahir bila kadar
bilirubin darah 5-7 mg/dl (Kosim, 2012).
1. Ikterus Fisiologis
1. Warna kuning akan timbul pada hari kedua atau ketiga setelah bayi lahir
dan tampak jelas pada hari kelima sampai keenam dan menghilang
sampai hari kesepuluh.
2. Kadar bilirubin indirek tidak lebih dari 10 mg/dl pada neonatus kurang
bulan dan 12,5 mg/dl pada neonatus cukup bulan.
3. Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak lebih dari 5 mg/dl per hari.
4. Kadar bilirubin direk tidak lebih dari 1 mg/dl.
5. Tidak memiliki hubungan dengan keadaan patologis yang berpotensi
menjadi kern icterus (ensefalopati biliaris adalah suatu kerusakan otak
akibat perlengketan bilirubin indirek pada otak).
2. Ikterus patologis
Ikterus patologis adalah ikterus yang mempunyai dasar patologis
atau kadar bilirubinnya mencapai suatu nilai yang disebut
hiperbilirubinemia (Saifuddin, 2009).
Menurut Kosim (2012) ikterus patologis tidak mudah dibedakan dari
ikterus fisiologis. Keadaan di bawah ini merupakan petunjuk untuk
tindak lanjutnya sebagai berikut :
1. Ikterus terjadi sebelum umur 24 jam.
2. Setiap peningkatan kadar bilirubin serum yang memerlukan
fototerapi.
3. Konsentrasi bilirubin serum sewaktu 10 mg/dl pada neonatus
kurang bulan dan 12,5 mg/dl pada neonatus cukup bulan.
4. Peningkatan bilirubin total serum > 0,5 mg/dl/jam.
5. Adanya tanda-tanda penyakit yang mendasari pada setiap bayi
muntah, letargis, malas menetek, penurunan berat badan yang
cepat, apnea, takipnea atau suhu yang tidak stabil.
6. Ikterus bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau setelah
14 hari pada bayi kurang bulan.
7. Ikterus yang disertai keadaan antara lain : BBLR, masa gestasi
kurang dari 36 minggu, asfiksia, infeksi, dan hipoglikemia.
Menurut Marmi dan Rahardjo (2012) etiologi ikterus pada bayi
baru lahir dapat berdiri sendiri ataupun disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain sebagai berikut :