Anda di halaman 1dari 19

ASKEP

INFEKSI VIRUS DENGUE

Ettik Puji Lestari, SKep. Ns


• Merupakan penyakit demam akut yang disebabkan
oleh virus genus Flavivirus, famili Flaviviridae,
dengan 4 serotipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, DEN
4 melalui perantara nyamuk Aedes Aegypti atau
Aedes Albopictus
• Umur terbanyak terkena infeksi dengue kelompok
usia 4 – 10 tahun
• Klinis infeksi dengue, tanpa gejala (silent dengue
infection), demam dengue (DD), demam berdarah
dengue (DBD) dan demam berdarah dengue disertai
syok (DSS)
• Demam merupakan tanda utama mendadak
tinggi, selama 2-7 hari
• Lesu, tidak mau makan, muntah
• Nyeri kepala, nyeri otot, dan nyeri perut
• Diare kadang-kadang ditemukan
• Perdarahan paling sering dijumpai pada kulit
dan mimisan
• Facial flush, muntah, nyeri kepala, nyeri otot
dan sendi, nyeri tenggorok dengan faring
hiperemis, nyeri dibawah lengkung iga kanan
(lebih mencolok pada DD)
• Hepatomegali dan kelainan fungsi hati
(mencolok pada DBD)
• Perbedaan antara DD dan DBD adalah pada
DBD terjadi peningkatan permiabilitas kapiler
sehingga menyebabkan hipovolemik dan syok
• Perembesan plasma mengakibatkan
ekstravasasi cairan ke dalam rongga pleura dan
rongga peritonium selama 24-48 jam
• Fase kritis sekitar hari ke -3 hingga ke-5, pada
saat ini suhu turun
• Perdarahan dapat berupa ptekie, epistaksis,
melena atau hematuri
Tanda-tanda syok
• Anak gelisah, terjadi penurunan kesadaran,
sianosis
• Nafas cepat, nadi teraba lembut kadang tidak
teraba
• Tekanan darah turun, tekanan nadi < 10 mmHg
• Akral dingin, CRT menurun
• Diuresis menurun sampai anuria
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium,
- Darah tepi kadar hemoglobin, leukosit,
hematokrit, trombosit
- Uji serologis

• Radiologis
- Foto dada, USG
Kriteria klinis
• Demam mendadak tinggi selama 2-7
hari
• Terdapat manifestasi perdarahan
• Pembesaran hati
• syok
Kriteria laboratorium
• Trombositopeni (100.000 atau kurang)
• Hemokonsentrasi ( 20 %)

DUA kriteria klinis pertama disertai


trombositopeni dan hemokonsentrasi
serta dikonfirmasi uji serologi
DBD tanpa syok (derajat I dan II)

MEDIKAMETOSA
• Antipiretik parasetamol bukan aspirin
• Tidak memberikan obat-obatan yang tidak
diperlukan
• Kortikosteroid dan antibiotik diberikan pada
kecurigaan DBD ensefalopati
SUPORTIF
• Cairan intravena diberikan bila anak muntah,
tidak mau minum, demam tinggi, nilai
hematokrit cenderung meningkat
DBD disertai syok (derajat III dan IV)

• Penggantian dengan RL 10-20cc/kgbb secara


bolus dalam waktu 30 menit
• Bila syok belum teratasi RL tetap diberikan
20cc/kgbb ditambah koloid 20-30cc/kgbb/jam
• Cairan diturunkan 10cc/kgbb/jam diberikan 1-
4 jam pasca syok
• Volome diturunkan lagi menjadi
7cc/kgbb/jam, selanjutnya 5cc/kgbb/jam dan
3 cc/kgbb apabila tanda vital dan diuresis
membaik
• Pemberian oksigen 2-4 l/mt
PEMANTAUAN

• Tanda klinis
• Kadar HB, hematokrit, dan trombosit tiap
6 jam minimal tiap 12 jam
• Balans cairan
KOMPLIKASI
• Ensefalopati dengue
• Gagal ginjal kronik
• Edema paru
PEMULANGAN
• Tidak demam selama 24 jam tanpa
antipiretik
• Nafsu makan membaik
• Klinis tampak perbaikan
• Hematokrit stabil
• Tiga hari setelah syok teratasi
• Jumlah trombosit > 50.000/ml
• Tidak dijumpai distress nafas
PENGKAJIAN
 SUBYEKTIF
• Demam mendadak tinggi, selama 2-7 hari
• Lesu, tidak mau makan, muntah
• Nyeri kepala, nyeri otot, dan nyeri perut
• Perdarahan
 OBYEKTIF
• Hasil pemeriksaan fisik
• Laborat
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Termoregulasi
Hipertermi
• Hidrasi
Kekurangan volume cairan
Resiko kekurangan cairan
Kelebihan volume cairan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Respon kardiopulmonal
Resiko ketidakefektifan perfusi ginjal
Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
Resiko penurunan perfusi jaringan jantung
• Cedera Fisik
Resiko perdarahan
Resiko syok
EVALUASI

Mengevaluasi respon pasien terhadap intervensi


yang telah diberikan
Daftar Pustaka
• Nanda international.diagnosa keperawatan : definisi &
klasifikasi 2015-2017.Jakarta: EGC 2015
• Pedoman pelayanan medis IDAI jilid 1,cetakan pertama tahun
2010
• Pedoman pelayanan medis IDAI jilid 2,cetakan pertama tahun
2011
• Pemeriksaan klinis bayi dan anak. Jakarta : CV sagung seto
2014

Anda mungkin juga menyukai