Anda di halaman 1dari 21

KODE ETIK

AHLI GIZI DI
INDONESIA DAN
KANADA
Latar Belakang
llmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang
mempelajari hubungan antara makanan yang dimakan
dengan kesehatan tubuh yang diakibatkannya serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Sedangkan ahli gizi adalah seseorang yang memiliki
keahlian khusus dalam bidang makanan yang dikaitkan
dengan kesehatan. Oleh karena itu kode etik ahli gizi
adalah peraturan yang harus dilakukan ahli gizi dalam
berinteraksi dengan orang lain baik itu klien maupun
teman seprofesi.
Disetiap negara mempunyai kode etik ahli gizi yang
berbeda-beda. Hal tersebut mengacu pada keadaan
negara tersebut dan tujuan dari ahli gizi negara tersebut
dalam menyelesaikan masalah gizinya. 2
Rumusan Masalah
༝ Apa isi kode etik ahli gizi di Indonesia?
༝ Apa peran ahli gizi sebagai tenaga kerja
professional?
༝ Apa peran ahli gizi di bidang masyarakat?
༝ Apa isi kode etik ahli gizi di Kanada?
༝ Bagaimana perbedaan kode etik ahli gizi di Indonesia
dan Kanada?

3
Tujuan
mengetahui isi kode etik ahli
1
gizi di Indonesia

mengetahui peran ahli gizi


2
sebagai tenaga kerja profesional

mengetahui isi kode


4
etikprofesi gizi di kanada

4
Manfaat
Para pembaca khususnya ahli gizi agar lebih paham tentang
kewajiban-kewajiban seorang ahli gizi baik kewajiban umum,
kewajiban terhadap masyarakat serta terhadap profesi

Dapat menerapkan perannya sebagai tenaga kerja professional


dan di bidang masyarakat serta mengetahui kode etik ahli gizi
serta perbedaan kode etik ahli gizi di Indonesia dan Kanada.

5
Kode Etik Ahli Gizi di
Indonesia
Kode Etik Ahli Gizi di Indonesia
Kewajiban Umum
1. Meningkatkan keadaan gizi dan 4. Menjalankan profesinya berdasarkan
prinsip keilmuan, informasi terkini, dan dalam
kesehatan serta berperan dalam
menginterpretasikan informasi hendaknya
meningkatkan kecerdasan dan
objektif tanpa membedakan individu dan dapat
kesejahteraan rakyat
menunjukkan sumber rujukan yang benar.
2. Menjunjung tinggi nama baik profesi
5. Mengenal dan memahami
gizi dengan menunjukkan sikap,
keterbatasannya sehingga dapat
perilaku, dan budi luhur serta tidak
bekerjasama dengan pihak lain atau membuat
mementingkan diri sendiri
rujukan bila diperlukan
3. Menjalankan profesinya bersikap
6. Menjalankan profesinya menurut standar
jujur, tulus dan adil.
profesi yang telah ditetapkan.

7
Kode Etik Ahli Gizi di Indonesia
Kewajiban terhadap
Klien
1. Memelihara dan meningkatkan 4. Menjaga kerahasisaan klien atau
status gizi klien baik dalam lingkup masyarakat yang dilayaninya baik pada
institusi pelayanan gizi atau di saat klien masih atau tidak dalam
masyarakat umum. pelayananya.
2. Memberikan pelayanan gizi prima, 5. Menghormati dan menghargai
cepat, dan akurat. kebutuhan unik setiap klien
3. Memberikan informasi kepada klien 6. Apabila mengalami keraguan dalam
dengan tepat dan jelas, sehingga memberikan pelayanan berkewajiban
memungkinkan klien mengerti dan senantiasa berkonsultasi dan merujuk
mau memutuskan sendiri berdasarkan kepada ahli gizi lain yang mempunyai
informasi tersebut. keahlian.

8
Kode Etik Ahli Gizi di Indonesia
Kewajiban terhadap
Masyarakat
1. Melindungi masyarakat umum 3. Melakukan kegiatan pengawasan
khususnya tentang penyalahgunaan pangan dan gizi sehingga dapat
pelayanan, informasi yang salah dan mencegah masalah gizi di masyarakat
praktek yang tidak etis berkaitan 4. Peka terhadap status gizi masyarakat
dengan gizi, pangan termasuk untuk mencegah terjadinya masalah gizi
makanan dan terapi gizi/diet. dan meningkatkan status gizi
masyarakat.
2. Memberikan pelayanannya sesuai
dengan informasi faktual, akurat dan 5. Memberi contoh hidup sehat dengan
dapat dipertanggungjawabkan pola makan dan aktifitas fisik yang
kebenarannya. seimbang sesuai dengan nilai paktek gizi
individu yang baik.

9
Kode Etik Ahli Gizi di Indonesia
Kewajiban terhadap
Teman Seprofesi dan
Mitra Kerja
1. Melakukan promosi gizi, memelihara 3. Memelihara hubungan persahabatan
dan meningkatkan status gizi masyarakat yang harmonis dengan semua
secara optimal, berkewajiban senantiasa organisasi atau disiplin ilmu/profesional
bekerjasama dan menghargai berbagai yang terkait dalam upaya meningkatkan
disiplin ilmu sebagai mitra kerja di status gizi, kesehatan, kecerdasan dan
masyarakat. kesejahteraan rakyat.
2. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan
dan keterampilan terbaru kepada sesama
profesi dan mitra kerja.

10
Kode Etik Ahli Gizi di Indonesia
Kewajiban terhadap
Profesi dan Diri Sendiri
1. Mentaati, melindungi dan menjunjung 4. Selalu menjaga nama baik profesi dan
tinggi ketentuan yang dicanangkan oleh mengharumkan organisasi profesi.
profesi. 5. Tidak melakukan perbuatan yang
2. Memelihara kesehatan dan keadaan melawan hukum, dan memaksa orang
gizinya agar dapat bekerja dengan baik. lain untuk melawan hukum.
3. Melayani masyarakat umum tanpa
memandang keuntungan perseorangan
atau kebesaran seseorang.

11
Peran Ahli Gizi sebagai
Tenaga Kerja Profesional
Sebagai ahli gizi profesional,
hendaknya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :

1. Mengembangkan pelayanan yang unik


kepada masyarakat.
2. Anggota-anggotanya dipersiapkan melalui
suatu program pendidikan.
3. Memiliki serangkaian pengetahuan ilmiah.
4. Anggota-anggotanya menjalankan tugas
profesinya sesuai kode etik yang berlaku.
5. Anggota-anggotanya bebas mengambil
keputusan dalam menjalankan profesinya.
6. Anggota-anggotanya wajar menerima
imbalan jasa atas pelayanan yang diberikan.

13
Peran Ahli Gizi di Bidang
Masyarakat
Peran Ahli Gizi di Bidang Masyarakat

Lorem
ipsum
congue
tempus
Konselor Penyuluh
Dietisien
Gizi Gizi

Lorem ipsum
congue
tempus

15
Kode Etik Ahli Gizi
di Kanada

Pada tahun 1987 Kode Etik dikembangkan oleh Canadian Dietetic
Association (nantinya Dietitian of Canada) dan diadopsi oleh
College of Dietitian of Ontario pada tahun 1996, menggambarkan
kesesuaian professional tingkah laku bagi dietisien di Kanada.

17
Perbedaan Kode Etik Gizi di
Indonesia dan Kanada

18
Indonesia • Lebih mengatur pada siap ahli gizi terhadap
klient,masyarakat, mitra kerja, profesi bahakan
pada diri sendiri agar ahli gizi dapat dipercaya di
masyarakat.
• Kode etik ahli gizi di Indonesia dibuat atas prinsip
bahwa organisasi profesi bertanggung jawab
terhadap kiprah anggotanya dalam menjalankan
praktek profesinya.

Kanada • Kode etik di Kanada lebih banyak yang mengatur


tentang pentingnya peningkatan pengetahuan ahli
gizi seperti kode etik yang berbunyi “Untuk
mempertahankan standar yang tinggi kompetensi
pribadi melalui melanjutkan pendidikan dan
evaluasi kritis berkelanjutan pengalaman
professional” serta “Untuk mendukung pelatihan
dan pendidikan calon anggota profesi”.
• Kode etik diberlakukan untuk menjaga standar
kompetensi yang tinggi dan integritas praktek
profesional.
• Tidak terdapatnya tanggung jawab terhadap teman
seprofesi dan mitra kerja serta tanggung jawab
terhadap diri sendiri.

19
Sebagai ahli gizi sudah seharusnya menerapkan
sesuai dengan kode etik yang ada, yaitu sesuai
dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
374/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi
Gizi. Selain itu, perlu adanya peningkatan
standarisasi kompetensi ataupun standarisasi
praktek professional seperti yang diterapkan oleh
negara Kanada agar dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik untuk masyarakat.

20
Thankyou

21

Anda mungkin juga menyukai