Anda di halaman 1dari 24

KECURANGAN LAPORAN

KEUANGAN
• KELOMPOK : 4 (EMPAT) , BAB 2
• KELAS : 5 D (AKUNTANSI-SORE)
• NAMA ANGGOTA :
- ANGELINA MAGDALENA H
- DESI SUKMAWATI
- DIYAN ANISAH
- DWI OKTAVIANI
- GINA LESTARY
- IMAM HERMAWAN
- ROHAYU MANALU
Financial Statement Fraud
Kecurangan (fraud) merupakan penipuan
yang disengaja dilakukan yang menimbulkan
kerugian tanpa disadari oleh pihak yang
dirugikan tersebut dan memberikan
keuntungan bagi pelaku kecurangan.
Kecurangan laporan keuangan
didefinisikan sebagai satu hal yang
disengaja, salah saji atau penghilangan
fakta-fakta material, atau data akuntansi
yang menyesatkan dan, bila dianggap
dengan semua informasi yang telah dibuat,
akan menyebabkan pembaca mengubah
penilaian atau keputusannya.
MASALAH LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan instrumen
perusahaan yang sangat penting dan salah satu
media penyampaian informasi dan bentuk
pertanggungjawaban kinerja perusahaan
kepada publik.
Sayangnya laporan keuangan sering
disalahsajikan secara sengaja oleh suatu
organisasi bisnis. Salah saji dalam laporan
keuangan bisa jadi karena adanya tindakan
manipulasi, pemalsuan dan melakukan
perubahan laporan akuntansi.
Kategori Kecurangan
1. Berdasarkan pencatatan Kecurangan berupa pencurian
aset dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori :
a. Pencurian aset yang tampak secara terbuka pada buku
b. Pencurian aset yang tampak pada buku, namun tersembunyi
diantara catatan akuntansi yang valid
c. Pencurian aset yang tidak tampak pada buku, dan tidak akan
dapat dideteksi melalui pengujian transaksi akuntansi “yang
dibukukan”
2. Berdasarkan frekuensi Pengklasifikasian kecurangan dapat
dilakukan berdasarkan frekuensi terjadinya:

a. Tidak berulang (non-repeating fraud)


b. Berulang (repeating fraud).
3. Berdasarkan konspirasi
Kecurangan dapat diklasifikasikan sebagai: terjadi
konspirasi atau kolusi, tidak terdapat konspirasi, dan
terdapat konspirasi parsial. Pada umumnya kecurangan
terjadi karena adanya konspirasi, baik bona fide
maupun pseudo. Dalam bona fide conspiracy, semua
pihak sadar akan adanya kecurangan; sedangkan dalam
pseudo conspiracy, ada pihak-pihak yang tidak
mengetahui terjadinya kecurangan.
4. Berdasarkan Keunikan
 Kecurangan khusus (specialized fraud)
 Kecurangan umum (garden varieties of fraud)
Contoh – contoh kecurangan
laporan keuangan akhir-akhir ini
• Salah saji laporan keuangan atau pengolahan
pembukuan – “cooking the books”
• Pemberian pinjaman secara tidak tepat kepada
para eksekutif dan corporate looting
• Skandal perdagangan yang melibatkan orang
dalam perusahaan
• Mengistimewakan penawaran saham perdana
• Tunjangan pensiun yang berlebihan kepada CEO
• Kompensasi yang berlebihan kepada eksekutif
• Kecurangan dalam skala besar yang dilakukan
oleh pegawai
Terdapat 3 hal yang mendorong
terjadinya kecurangan (TRI ANGLE
FRAUD), yaitu:
Menurunnya etis dan nilai – nilai moral
merupakan dampak buruk terjadinya
“Fraud Triangle”. Perilaku tersebut, pada
akhirnya akan berkembang menjadi sikap
yang lebih buruk apabila terjadi secara
terus menerus tanpa adanya penanganan
yang dibutuhkan. “Perfect Fraud Storm”
merupakan istilah yang digunakan untuk
menjelasan fenomena ini.
9 faktor yang muncul secara bersamaan
yang membentuk “perfect Fraud Storm”
1. Ledakan Ekonomi
2. Kemerosotan Nilai – nilai Moral
3. Kesalahan Alokasi Insentif
4. Tingginya ekspektasi analisis
5. Tingginya Tingkat Utang
6. Fokus Pada Aturan Daripada Prinsip
Akuntansi
7. Kurangnya Independensi Auditor
8. Keserakahan
9. Kegagalan Pendidik
Sifat Dasar Kecurangan Laporan Keuangan
Kecurangan laporan keuangan mengandung unsur penipuan
dan upaya penyembunyian secara disengaja oleh pelaku. Hal
tersebut dapat berupa melalui dokumentasi fiktif atau
pemalsuan dokumen. Kecurangan laporan keuangan dapat
disembunyikan dengan cara kolusi yang dilakukan oleh
manajemen, pegawai, atau pihak ketiga. Setiap kecurangan
memiliki indikator – indikator tersendiri. Namun, indikator
tersebut juga tidak dapat dengan langsung dikatakan bahwa hal
tersebut telah terjadi kecurangan karena bisa saja hilangnya
suatu dokumen dikarenakan benar – benar kesalahan yang tidak
disengaja.
Indikator kecurangan tidak dapat dengan mudah
digunakan sebagai alat untuk mendeteksi terjadinya
kecurangan. Hal ini dikarenakan indikator kecurangan sangat
bervariatif yang dimana apabila terdapat beberapa faktor
yang muncul
Motivasi Kecurangan Laporan Keuangan

Motivasi penyajian laporan keuangan yang


curang cukup beragam, salah satunya untuk
memberikan dukungan agar harga saham tetap
tinggi atau untuk dukungan penawaran obligasi
dan saham.
Terkadang, manajer divisi melaporkan
hasil kinerja keuangan yang lebih saji dari
divisi yang dipimpinnya dengan tujuan untuk
memenuhi ekspektasi perushaan. Tekanan
yang didapat oleh pihak manajemen juga
menjadi salah satu motivasi atas kecurangan
laporan keuangan
Kerangka Kerja Untuk Mendeteksi
Kecurangan Laporan Keuangan
Seorang auditor dalam mendeteksi terjadinya
kecurangan didasarkan pada teori permainan (game
theory). Teori permainan mencoba untukk memprediksi
perilaku yang didasarkan pada individual yang memiliki
kecenderungan terhadap motivasi dan kepercayaan
individu tersebut mengenai bagaimana kemungkinan
perilaku pihak lainnya
Tingkatan dalam penalaran strategik pengaturan audit
1. Zero – order reasoning
2. First – order reasoning
3. Higher – order reasoning
4 kelompok kecurangan eksposur yang
disebut kotak eksposur kecurangan
(Fraud exposure rectangle).
Manajemen dan Dewan Direksi
Pada umumnya kecurangan laporan keuangan
dilakukan oleh individu dengan pangkat tertinggi.
Hal ini menunjuk pada dewan direksi dan
manajemen. Manajemen dan dewan direksi harus
diinvestigasi untuk mendeteksi terjadinya
kecurangan laporan keuangan.
Ada 3 aspek manajemen yang harus diinvestigasi:
• Latar beakang manajemen
• Motivasi manajemen
• Pengaruh manajemen dalam membuat keputusan
untuk organisasi
Hubungan dengan Pihak–Pihak Lainnya
Kecurangan laporan keuangan biasanya
dilakukan dengan bantuan dari pihak ataupun
organisasi lain, baik secara rill maupun yang fiktif.
Walaupun hubungan dengan semua pihak harus diuji
untuk menentukan apakah hubungan tersebut
memberikan peluang atau eksposur kecurangan bagi
manajemen, hubungan yang terkait dengan
organisasi lain, dan regulator harus selalu
dipertimbangkan dengan hati – hati.
Selain itu hubungan dengan intuisi keuangan
dan pemegang obligasi juga penting
dipertimbangkan karena hubungan tersebut
memberikan indikasi sejauh mana pengaruhnya bagi
keberlangsungan perusahaan.
Organisasi dan Industri
Kecurangan laporan keuangan terkadang ditutupi
dengan penciptaan struktur organisasi yang memudahkan
penyembunyian kecurangan. Banyak jenis dan kasus yang
timbul akibat kecurangan laporan keuangan. Sifat yang
melekat pada suatu organisasi juga dapat menunjukkan
adanya ekposur kecurangan seperti struktur organisasi
yang terlalu kompleks, organisasi yang tidak memiliki
departemen audit internal, dewan direksi tanpa adanya
individu dari pihak luar atau hanya pihak luar yang
menduduki jabatan susunan anggota dewan pada komite
audit, dan masih banyak lagi. Investigator harus
memahami dan mengetahui siapa pemilik perusahaan
tersebut karena terkadang pemilik yang diam dan
tersembunyi menggunakan perusahaan tersebut untuk
tindakan ilegal.
Hubungan dengan lembaga keuangan
Hubungan kerja sama dengan bidang real estat
seperti yang disebutkan sebelumnya, melibatkan sebuah
perusahaan Wisconsin yang melakukan pinjaman yang
tidak sah dari bank yang berlokasi pada negara bagian
lain yang tidak memiliki tujuan bisnis.
Bank tersebut digunakan karena CEO dari
perusahaan klien memiliki hubungan dengan presiden
direktur tersebut, yang kemudian memalsukan
konfirmasi audit yang dikirm oleh bank pada auditor.
Pinjaman tersebut akhirnya terungkap ketika auditor
melakukan pencairan terkait hak gadai atas properti
yang dimiliki. Karena presiden direktur Bank tersebut
menyangkal adanya pinjaman tersebut, liabilitas dalam
laporan posisi keuangan dinyatakan kurang saji secara
signifikan.
Hubungan dengan Organisasi dan Individu
yang Terkait
Pihak-pihak terkait, termasuk didalamnya
organisasi dan individu terkait seperti anggota
keluarga, harus diperiksa karena pengaturan
transaksi “tidak wajar” dan sering kali
merupakan transaksi yang tidak realistis dengan
pihak-pihak terkait sebagai salah satu cara
termudah untuk melakukan kecurangan laporan
keuangan.
Hubungan-hubungan seperti ini sering kali
diidentifikasi dengan menguji transaki yang tidak
biasa dan/atau transaksi dalam jumlah yang
besar yang sering terjadi pada waktu-waktu yang
strategis (seperti pada akhir periode) untuk
membuat laporan keuangan terlihat lebih baik.
Hubungan dengan auditor
Hubungan antara perusahaan dengan auditornya
penting untuk dianilisis dengan beberapa alasan. Jika terjadi
pergantian auditor, mungkin ada alasan yang baik untuk
mendorong terjadinya pergantian tersebut. KAP tidak akan
begitu mudahnya melepaskan klien dan menghentikan
hubungan antara auditor dan auditee yang sebagian besar
disebabkan klien oleh kegagalan klien untuk melakukan
pembayaran, ketidaksepahaman yang terjadi antara auditor
dengan auditee, dan kecurigaan auditor mengenai adanya
kecurangan atau masalah-masalah lainnya, atau anggapan
auditee bahwa fee audit yang dibebankan terlalu tinggi.
Walaupun sebagian dari alasan ini, seperti fee yang tinggi,
mungkin tidak mengidintikasikan adanya potensi terhadap
masalah kecurangan, ketidaksepahaman yang terjadi di
antara auditor dengan auditee, ketidakmampuan untuk
membayar fee audit, dan dugaan terhadap berbagai masalah
dapat menjadi alasan yang mendorong terjadinya kasus
kecurangan laporan keuangan.
Hubungan dengan pengacara
Hubungan dengan pengacara memiliki risiko yang
lebih besar daripada hubungan dengan auditor. Ketika
auditor diharuskan untuk bersikap independen dan
diminta mengundurkan diri ketika mereka menduga
bahwa hasil keuangan tidaklah tepat, pengacara
biasanya mendukung kliennya dan sering kali mengikuti
dan mendukung klien mereka hingga jelas terbukti
bahwa kecurangan benar-benar terjadi. Selain itu,
pengacara biasanya memiliki informasi mengenai
kesulitan hukum klien, masalah regulasi, dan berbagai
hal penting lainnya. Sama halnya dengan klien yang
menguntungkan kecuali terjadi suatu kesalahan yang
benar-benar serius. Oleh karena itu, pergantian lembaga
hukum tanpa sebab yang jelas patut menjadi perhatian.
Sayangnya tidak seperti pada pergantian auditor yang
mengharuskan perusahaan publik mengajukan formulir
kertas kerja 8 kolom (8-K), tidak ada syarat pelaporan
sejenis untuk pergantian pengacara.
Hubungan dengan Investor
Hubungan dengan investor penting karena
kecurangan laporan keuangan sering terdorong oleh
adanya penawaran ekuitas pada investor.
Jika suatu organisasi merupakan organisasi yang
dikelola untuk kepentingan publik, kelompok investor
atau analis investasi biasanya akan mengikuti
perusahaan dengan sangat dekat dan sering kali dapat
memberikan informasi atau indikasi bahwa ada sesuatu
yang salah. Contohnya, beberapa investor menjual
saham perusahaan “dalam jangka pendek (short)” yang
berarti bahwa mereka meminjam sejumlah saham dari
para pialang dan menjual saham tersebut dengan harga
hari ini dengan tujuan untuk membayar kembali saham
pinjaman yang mereka jual pada saat waktu tertentu
dimasa yang akan datang ketika saham diperdagangkan
pada harga yang lebih yang rendah.
Hubungan dengan badan regulasi
Anda juga perlu mengetahui apakah
semua laporan tahunan, laporan
kuartalan, dan laporan lainnya diajukan
secara berkala. Jika perusahaan berada
dalam industri yang terugulasi, seperti
perbankan, anda perlu tahu bagaimana
hubungannya dengan badan regulasi
seperti Federal Deposit Insurance
Corporation, Federal Reserve, dan Office
of the Comptroller of the Currency.
Organisasi dan Industri
Kecurangan laporan keuangan terkadang
ditutupi dengan penciptaan struktur organisasi
yang memudahkan penyembunyian kecurangan.
Banyak jenis dan kasus yang timbul akibat
kecurangan laporan keuangan. Sifat yang melekat
pada suatu organisasi juga dapat menunjukkan
adanya ekposur kecurangan seperti struktur
organisasi yang terlalu kompleks, organisasi yang
tidak memiliki departemen audit internal, dewan
direksi tanpa adanya individu dari pihak luar atau
hanya pihak luar yang menduduki jabatan
susunan anggota dewan pada komite audit, dan
masih banyak lagi.
Hasil Kinerja Keuangan dan
Karakteristik Operasional
Indikator kecurangan yang paling sering
terlihat sendiri melalui perubahan – perubahan
dalam laporan keuangan. Dalam menilai eksposur
kecurangan melalui laporan keuangan dan
karakteristik operasional, jumlah – jumlah dan
saldo – saldo akun pada laporan keuangan harus
diperbandingkan dengan organisasi sejenis dalam
industri yang sama dan referensi riil dari laporan
keuangan juga harus ditentukan. Selain itu,
dalam menilai eksposur kecurangan pada
hubungan – hubungan keuangan, auditor harus
mengetahui sifat dasar dari bisnis klien, jenis
akun yang seharusnya tercantum dalam laporan
keuangan, serta jenis kecurangan yang dapat
timbul dalam organisasi dan indikatornya.

Anda mungkin juga menyukai