Anda di halaman 1dari 11

Nurhasanah

Memahami Hadis Nabi


Hadis bagi umat Islam merupakan sumber
ajaran Islam kedua setelah Al-Qur’an. oleh
karena itu, diperlukan pemahaman yang baik
dan benar. namun, untuk memahami hadis
secara benar relatif tidak “mudah”,
Selain itu, dalam diskursus ilmu hadis kita mendapati bahwa
ada hadis yang memilki asbab al-wurud khusus, dan ada yang
tidak. Untuk kategori pertama, kita dapat menggunakan
perangkat asbab wurud tersebut untuk membantu dalam
memahami hadis nabi saw. Adapun untuk hadis-hadis yang
tidak memilki asbab wurud tertentu, maka kita dapat melakukan
analisis pemahaman hadis (fiqhul hadis) dengan menggunakan
berbagai macam pendekatan, baik itubahasa, historis dan
sosiologi
Adapun berbagai pendekatan dalam memahami hadis
Nabi saw. di antaranya:


• Pendekatan lingusitik atau bahasa adalah suatu
pendekatan yang cenderung mengandalkan bahasa
dalam memahami hadis Nabi saw. Salah satu
kekhususan yang dimiliki hadis Nabi saw. adalah
1. bahwa matan hadis memiliki bentuk yang beragam.
Pendekat Diantara bentuk matan tersebut yaitu, jawami’ al-
an kalim (ungkapan yang singkat namun padat
Bahasa maknanya), tamstsil (perumpamaan), ramzi (bahasa
simbolik), bahasa percakapan (dialog), ungkapan
analogi dan lain sebagainya.
Kesimpulan

Dengan menggunakan pendekatan bahasa


Pembelajaran kooperatif tipe Number
maka yang perlu dilakukan adalah memahami
Head Together (NHT) merupakan salah
kata-kata sukar
satu tipe yang terdapat
pembelajaran kooperatifdalam
yang hadis, jika
menekankan
telah dapat padadipahami,
struktur khusus
makayang langkah
dirancang untuk mempengaruhi pola
selanjutnya adalah menguraikan makna
interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk
kalimat atau ungkapan
meningkatkan penguasaandalam hadis tersebut.
akademik.
Pendekatan
setelah itu,inibaru
memberi
dapatpenekanan
ditarik pada
kesimpulan
penggunaan struktur tertentu yang
makna dari hadis tersebut.
dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa.

"‫"الصيام جنة‬.
Dalam hadis diatas kita bisa melihat bahwa
Rasulullah saw. menyamakan puasa dengan perisai.
Untuk memahami hadis ini, maka kita dapat
melakukan pendekatan bahasa. Kata “‫ ”جنة‬dalam
hadis diartikan sebagai perisai. Sedang perisai, yang
kita kenal merupakan suatu alat yang biasa dipakai
untuk melindungi diri.
2. Pendekatan Historis

Yang dimaksud dengan pendekatan historis adalah suatu upaya


memahami hadis Nabi saw. dengan cara mempertimbangkan

kondisi historis-empiris pada saat hadis tersebut disampaikan Nabi
saw.

Dengan kata lain pendekatan historis adalah pendekatan yang


dilakukan dengan cara mengkaitkan antara ide atau gagasan yang
terdapat dalam hadis dengan determinasi-determinasi sosial dan
situasi historis kultural yang mengitarinya.

Pendekatan ini menekankan pada pertanyaan mengapa Nabi saw.


bersabda demikian? Dan bagaimana kondisi sosio-kultural
masyarakat dan bahkan politik pada saat itu? Serta mengamati
proses terjadinya. Pendekatan model ini sudah ada sejak masa para
ulama terdahulu, yaitu dengan munculnya ilmu asbab wurud, yang
menuturkan sebab-sebab mengapa nabi menuturkan sabdanya, dan
masa-masa Nabi menuturkannya.
1. Tahap
Pendahuluan

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama


masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia
yang menguasai hidupnya itu. Sosiologi mencoba mengerti
sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh
serta berubahnya perserikatan-perserikatan hidup itu serta
pula kepercayaannya, keyakinan yang member sifat tersendiri
kepada cara hidup bersama itu dalam setiap persekutuan
hidup manusia.

Pendekatan sosiologis terhadap suatu hadist merupakan
usaha untuk memahami hadist dari aspek tingkah laku
sosial masyarakat pada saat itu. Dengan demikian, bisa
dikatakan bahwa pendekatan sosiologis terhadap hadist
adalah mencari uraian dan alasan tentang posisi masyarakat
sosial yang berhubungan dengan ketentuan-ketentuan
dalam hadist. Penguasaan konsep-konsep sosiologi dapat
memberikan kemampuan untuk mengadakan analisis
terhadap efektifitas hadist dalam masyarakat, sebagai
sarana untuk merubah masyarakat agar mencapai keadaan-
keadaan sosial tertentu yang lebih baik.
Dalam memahami hadis Nabi saw. dengan
menggunakan pendekatan bahasa maka yang perlu dilakukan adalah
memahami kata-kata sukar yang terdapat dalam hadis, jika telah dapat
dipahami, maka langkah selanjutnya adalah menguraikan makna kalimat
atau ungkapan dalam hadis tersebut. setelah itu, baru dapat ditarik
kesimpulan makna dari hadis tersebut.
Pendekatan histori dalam memahami hadis di sini adalah
memahami hadis dengan cara memperhatikan dan mengkaji situasi atau
peristiwa yang terkait latar belakang munulnya hadis. Pendekatan historis
ini sebenarnya sudah dirintisi oleh para ulama hadis klasik, ditandai
dengan munculna ilmu asbabul wurud namun hanya dengan ilmu asbabul
wurud saja dirasa tidak cukup mengingat hadis ada yang tidak memiliki
sebab khusus.
Dengan memahami hadis melalui pendekatan sosiologis kita
dapat memahami hadist dari aspek tingkah laku sosial masyarakat
pada saat itu, dan sosiologi dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan
dalam memahami agama dan hadis.

Anda mungkin juga menyukai