Protein
APA TUMBUH KEMBANG ITU ?
Tumbuh : bertambah BESAR anak.
Kembang : bertambah PANDAI anak.
PERTUMBUHAN
CIRI PERTUMBUHAN
1. Perubahan ukuran
2. Perubahan proporsi
3. Hilangnya ciri2 lama
4. Timbulnya ciri-ciri baru
PERKEMBANGAN
Periode latent
Usia 1 tahun Remaja
KONDISI KODRATI BALITA
RENTAN KARENA
PERTUMBUHANNYA SANGAT CEPAT &
MEMERLUKAN ZAT GIZI YANG TINGGI
RENTAN KARENA TERGANTUNG
DARI KEMAMPUAN PERAWATAN DARI
PENGASUH
RENTAN KARENA SISTEM
KEKEBALAN BELUM BERFUNGSI PENUH
MUDAH TERKENA INFEKSI
OLEH KARENA ITU BALITA HARUS
DIKAWAL PERTUMBUHANNYA DENGAN
CERMAT & SEKSAMA OLEH POSYANDU
Tanda –Tanda Balita Sehat
A nak K arena
S ehat A nak
B ertambah B ertambah
U murnya T inggi Badannya
Investasi
Investasi tepat waktu terlambat
100%
80%
“lost generation”
Ibu Hamil
lahir 2 th 5 th umur
Sumber : Ascobat
6 Gani , 2005 Mahlil Ruby
Pengaruhi Ekonomi dan Sosial Jangka Panjang
DETEKSI KESEIMBANGAN GIZI DI POSYANDU
Timbang SKDN/SKDT
Plot BB
N1
Buat grafik N N2
Interpretasi T T1
T2
T3
Tentukan penyebab
1.DEMAM
2.PILEK, BATUK, SESAK NAFAS
3.DIAREA
4.INFEKSI TELINGA BERNANAH
5.TBC PARU
LANGKAH- LANGKAH
UNTUK MENURUNKAN
KEJADIAN GANGGUAN GIZI &
PERTUMBUHAN
MENCEGAH GANGGUAN GIZI &
PERTUMBUHAN
MENEMUKAN GANGGUAN GIZI &
PERTUMBUHAN
MENANGANI GANGGUAN GIZI &
PERTUMBUHAN
POLA PERTUMBUHAN
N = Pertumbuhan baik
N1 : BB naik, grafik BB pindah
masuk ke pita diatasnya
Tumbuh Kejar
N2 : BB naik, grafik BB tetap
pada pita yang sama
T1
Tumbuh Normal
N2
T3
N1
T = Pertumbuhan tidak baik
T2 T1: BB naik, grafik BB pindah,
masuk ke pita di bawahnya
Tumbuh Tidak Memadai
T2 : BB tetap Tidak Tumbuh
T3 : BB berkurang Tumbuh
Negatif
Angiotensin
Resistin
PTE
• Acut malnutrisi :
• C < B + A ; defisit
• Kronik malnutrisi :
•C=B+A
Pengenalan Klinis Cadangan lemak dan otot balita
gizi Buruk
• Lemak dada, pinggul dan punggung tipis.
• Tampak iga depan, selangka dan TL. Panggul
• Tampak iga belakang, belikat, spina, Tl. Punggung
& Tl. Duduk
Lemak /otot anggota gerak tipis ; Bag. Atas lengan tampak
kecil.
Bag. Bawah tungkai tampak kecil.
Lemak daerah kepala Tipis : Geriatric Face
Lemak pipi habis-pipi tampak cekung.
Lemak mata habis-mata tampak cekung.
TIDAK STABIL
OK ; itu harus
DISTABILISASI
POLA STATUS GIZI BALITA ANAK INDONESIA
(SUSENAS 2003)
1,5
1 Kota
Growth Faltering Desa
0,5
0
z-score BB/U
0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60
-0,5
-1
-1,5
-2
Umur (bulan)
Kasus Gizi Buruk, Kec. L. Abang, Bekasi
Fitria – Umur 18 bulan (Juli 1999),
BB : 5.1 Kg
Marasmus (+ ISPA)
Hipotrofi
Gambaran klinis Gizi Buruk
Baggy pants
Gambaran klinis Gizi Buruk
Baggy pants
Edema pada kwasiokor
Crazy Pavement Dermatosis
MALNUTRISI
JENIS
DERAJAT GANGGUAN
SEDANG RINGAN
GIZI BURUK
SEVERE MALNUTRITION (TYPE II
NUTRIENTS II)
- MARASMUS (WASTING)
- KWASHIORKOR - ZINC
- MARASMIK KWASHIORKOR - MAGNESIUM
-GROWTH RETARDATION - POTASSIUM
(STUNTING)
Keterbatasan
masukan zat gizi
K+ Mg++ 1 x
ATP Semua proses faal tubuh yg memerlukan ATP harus
beradaptasi
K+ Mg++
ATP NaCl
K+ Mg++ K+ Mg++
10 x
ATP
Na
Na+ Ca++ Decompensatio Cordis
Na+ Ca++
TATACARA PEMERIKSAAN BALITA GIZI BURUK
ANAMNESIS
AWAL :
Kapan kejadian mata cekung
Lama dan frekuensi muntah atau diare, serta tampilan dari bahan
muntah/diare
Saat terakhir kencing
Sejak kapan tangan dan kaki teraba dingin
LANJUTAN :
Kebiasaan makan sebelum sakit saat ini
Kebiasaan makan / minum / menyusui
Jumlah konsumsi makanan dan cairan dalam beberapa hari terakhir
Kontak dengan penderita campak / tbc
Pernah sakit campak dlm 3 bulan terakhir
Kejadian dan penyebab kematian pada kakak atau adik
Berat badan lahir
Tumbuh kembang / perkemb.Psikomotor: duduk, bersdiri dsb.
Imunisasi
PEMERIKSAAN FISIK
•Klinis •Antropometri
(BB/TB)
•Gizi Buruk • Tampak sangat kurus dan -3 SD
atau edema pada kedua
punggung kaki
•Gizi Kurang • -3 SD ― -2 SD
•Gizi Baik •-2 SD ― +2 SD
•Gizi Lebih • +2 SD
PENANGANAN AWAL
PADA FASE STABILISASI (B)
PENANGANAN LANJUTAN
PADA FASE STABILISASI ( C )
PENANGANAN
PADA FASE TRANSISI (D)
PENANGANAN
PADA FASE REHABILITASI (E)
TATALAKSANA DIET BALITA GIZI BURUK
Kebutuhan Gizi
F A S E
ZAT GIZI STABILISASI TRANSISI REHABILITASI
(hari ke 1-2) (hari ke 3 – 7) (minggu ke 2 – 6)
80 – 100 100 – 150 150 – 220
Energy
kkal/kgBB/hr kkal/kgBB/hr kkal/kgBB/hr
1 – 1,5
Protein 2 – 3 gram/kgBB/hr 3 – 4 gram/kgBB/hr
gram/kgBB/hr
130 ml/kgBB/hr atau
Cairan 100 ml/kgBB/hr bila 150 ml/kgBB/hr 150 – 200 ml/kgBB/hr
ada edema berat
Fe - - Beri tiap hari selama 4
Tablet besi / folat - - minggu untuk balita
(sulfas ferosus 200 mg + umur 6 bulan sampai 5
0,25 mg as Folat) tahun
Sirup besi (sulfas Dosis lihat Buku I
ferosus 150 ml) 1-3 mg
elemental
F A S E
ZAT GIZI STABILISASI TRANSISI REHABILITASI
(hari ke 1-2) (hari ke 3 – 7) (minggu ke 2 – 6)
Vitamin A
Bayi umur < 6 bln ½ kapsul Vitamin A dosis 100.000 SI (warna Biru)
Bayi umur 6 – 11 bln 1 kapsul Vitamin A dosis 100.000 SI (warna Biru)
Balita umur 12 – 60 1 kapsul Vitamin A dosis 200.000 SI (warna Merah)
bln
PIRANTEL PAMOAT
Jika balita berumur 4
bulan atau lebih dan PIRANTEL PAMOAT (125
BERAT mg/tab)
belum pernah UMUR
BADAN (DOSIS TUNGGAL)
mendapatkan obat ini
dalam 6 bulan terakhir
4 – 9 bln (6 - < 8 kg) ½ tablet
dengan hasil
pemeriksaan tinjanya
positif, beri pirantel 9– 12 bln (8 - < 10 ¾ tablet
pamoat di klinik sebagai kg)
dosis tunggal
(DIBERIKAN PADA 1 – 3 th (10 - < 14 1 tablet
FASE TRANSISI) kg)
3 – 5 th (14 - < 19 1 ½ tablet
kg
JADWAL PEMBERIAN MAKANAN BALITA GIZI BURUK
MENURUT FASE
4 Kg 6 Kg 8 Kg 10 Kg
Minggu 2-6
Rehabilitasi
F135/modifikasi/ 3x
Modisco III 90 100 - -
ASI
Ditambah Bebas - - - -
100 100 - -
F135/modifikasi/ 3x
Modisco III - - 150 175
ASI
Ditambah Bebas - - - -
BB > 7 Makanan lunak /
Kg makanan biasa 3 x 1 porsi
- - - -
Buah
1 – 2 x 1 buah
- - - -
Contoh :
Kebutuhan energi seorang balita dengan berat badan 6 kg pada fase rehabilitasi adalah : 6 kg x 200
kkal/kgBB/hr = 1200 kkal/hr
Kebutuhan energi tersebut dapat dipenuhi dengan :
F-135 : 3 x 100 cc 3 x 135 kkal = 405 kkal
Makanan lumat/lembik 3 x 3 x 250 kkal = 750 kkal
Sari buah 1 x 100 cc 1 x 45 kkal = 45 kkal +
Total = 1200 kkal
Ciri-ciri F 100 :
Kandungan energi ; 100kal/100 ml
Kandungan Protein ; 2.7 g/100 ml
Kandungan KCl ; 0.2 g/100 ml
KLASIFIKASI TANDA BAHAYA
1:1
D5%
Komposisi:
Mengandung dekstrosa 50 g/L
Kemasan :
100 mL, 250 mL, 500 mL,
Sediaan Preparat Parenteral
Adalah suatu keadaan tubuh dimana suhu aksiler < 36,5 C.
Cara mengukur suhu aksiler dengan meletakkan termometer selama 5 menit di
ketiak,
Hipotermia biasanya terjadi bersama-sama dengan kejadian hipoglikemia
Hipotermia dan hipoglikemia pada balita gizi buruk biasanya merupakan tanda
dari adanya infeksi sistemik yang serius
Semua balita gizi buruk dengan hipotermia harus mendapat pengobatan untuk
mengatasi hipoglikemia dan infeksi
Cadangan energi balita gizi buruk sangat terbatas, sehingga tidak mampu
memproduksi panas untuk mempertahankan suhu tubuh..
Setiap balita gizi buruk harus dipertahankan suhu tubuhnya dengan menutup
tubuhnya dengan penutup yang memadai.
Tindakan menghangatkan tubuh, adalah usaha untuk menghemat penggunaan
cadangan energi pada balita tersebut
Cara mempertahankan dan memulihkan suhu tubuh balita agar
tidak hipotermia :
Cara untuk memulihkan penderita gizi buruk yang mengalami hipotermia adalah :
1.Bila suhu < 36,5 C harus dilakukan tindakan menghangati untuk mengembalikan kembali
suhu tubuh balita.
2.Pemanasan suhu tubuh balita yang hipotermis adalah dengan cara “kanguru”, yaitu dengan
mengadakan kontak langsung kulit ibu dan kulit balita untuk memindahkan panas tubuh ibu
kepada tubuh balita dan balita digendong serta diselimuti seluruh tubuhnya.
3.Pemanasan tubuh balita juga dapat dilakukan dengan menggunakan lampu. Lampu harus
diletakkan 50 cm dari tubuh balita.
4.Suhu tubuh harus dimonitor setiap 30 menit untuk memastikan bahwa suhu tubuh balita
tidak terlalu tinggi akibat pemanasan.
5.Hentikan pemanasan bila suhu tubuh sudah mencapai 37 C.
TANDA
RENJATAN
• Adalah keadaan berbahaya yang ditandai dengan tubuh yangat sangat lemah, letargis,
kehilangan kesadaran, tangan dan kaki dingin serta nadi yang cepat dan lemah
• Penyebab dari renjatan yang paling sering adalah diare yang disertai dengan dehidrasi,
perdarahan dan sepsis.
• Bila sulit untuk mengukur nadi dapat digunakan pengukuran capilary refill.
• Pengukuran capilary refill dilakukan dengan cara menekan kuku pada ibu jari tangan selama
2 detik, sehingga warna kuku menjadi putih, selanjutnya tekanan dilepaskan sehingga warna
kuku menjadi semula.
• Bila perubahan warna putih menjadi merah kembali > 3 detik, maka capilary refill
dianggap lambat dan ini adalah tanda RENJATAN
TANDA-TANDA DEHIDRASI
DOSIS
BENTUK FORMULA Fe
TABLET BESI/FOLAT (sulfas ferosus 200 mg + 0,25 mg as Bayi usia 6 – 12 bulan 1 x sehari ¼ Tablet
folat) Anak balita usia 1 – 5 tahun 1 x sehari ½ Tablet
SIRUP BESI (sulfas ferosus 150 ml), setiap 5 ml Bayi 6 – 12 bulan 1 x sehari ¼ sendok the
mengandung 30 mg ion Fe++ Anak balita usia 1 – 5 tahun 1 x sehari ½ sendok teh
Catatan :
Zat besi atau Fe baru boleh diberikan setelah memasuki Fase Rehabilitasi
Zat Besi atau Fe diberikan setiap hari selama 4 minggu atau lebih
Dosis Fe : 1 – 3 mg Fe elemen/kg berat badan/hari
Periksa kadar hemoglobin untuk memastikan apakah ada anemia berat
Hentikan pemeriksaan ulang 1 minggu kemudian
Konsep Strategi Pola Pendampingan
Balita Gizi Buruk
Bagaimana mengukur Gangguan
Pada Penderita Gizi Buruk
A : Antropometric.
B : Biochemicle
C : Clinic
D : Dietetic
E : Environment/Economic
•A : Antropometric.
INDEKS ANTROPOMETRI
1. Laki-Laki
Dewasa < 13 g / dl 15 g/dl
Wanita
Dewasa < 12 g / dl 13 – 14 g/dl
(Tidak Hamil)
Wanita
Dewasa < 11 g/dl 12 g/dl
(Hamil)
Kadar Plasma Vitamin A
CoQ Fe3+
Fe2+ Fe2+ O2
FMN
Substrate NADH
Cyto c Cyto a + a3
(Oxidized) Complex I Cyto b
Fe3+ H2O
Fumarate FADH2 Fe3+
Fe2+
CoQH2
Complex III Complex IV
Succinate FAD
Complex II
Diagnosa Anemia defisiensi Besi, WHO menetapkan kriteria sebagai berikut
• MCV (Volume sel rata-rata) : Nilai normal 70 -100 fl, mikrositik < 70 fl dan
makrositik > 100 fl.
• MCH adalah berat hemoglobin rata-rata dalam 1 eritrosit . Nilai normal 27-31 pg,
mikrositik hipokrom < 27 pg dan makrositik > 31 pg.
• MCHC adalah konsentrasi hemoglobin eritrosit rat-rata. Dihitung dengan
membagi hemoglobin dengan hematokrit. Nilai normal 30-35% dan
Hipokrom < 30%.
Status Gizi Clinic
” metode penilaian yang didasarkan pada perubahan yang terjadi yang dihubungkan
dengan ketidakcukupan zat gizi ”
• Dilakukan dengan pengamatan pada jaringan epitel (supervicial epithel tissue)
seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral.
Mata
Xerosis (kekeringan) pada Vitamin A
konjungtiva dan kornea
Konjungtiva pucat Fe
Sklera biru Fe
Vaskularisasi kornea Vitamin B2
Mulut
Keilosis atau stomatitis Vitamin B2
Angular (lesi pada sudut mulut)
Glositis (lidah merah dan sakit )
Gingivitis ( peradangan pada Niasin, asam folat, Vit.B12, Vit.
gusi ) lainnya
Hipogeusia, disgeusia ( rasa Vitamin C
pengecapan berkurang,
pengecap-an buruk ) Zn
Karies dentis
Bintik-bintik hitam pada gigi
Atrofi papila lidah Flour
Flour
Fe, Vitamin B
Hal-Hal yang diperhatikan Kemungkinan Defisiensi Kemungkinan Kelebihan
Kulit
Kering, bersisik Vit. A, Zn, EFA Vit. A
Hiperkeratosis folikularis ( me- Vit.A, EFA, Vit. B
nyerupai bulu roma yg berdiri)
Lesi eksematosa
Petekia, ekimosis Zn
Sebore nasolabialis ( Vit. C, K
berminyak, bersisik pada Niasin, Vit. B2, Vit. B6
daerah di antara hidung dan
bibir atas )
Kulit lebih gelap dan mengelu-
pas pada bagian yang terkena Niasin
matahari
Penyembuhan luka yang
lambat Protein, zn, Vit. C
Hal-Hal yang diperhatikan Kemungkinan Defisiensi Kemungkinan Kelebihan
Kuku
Koilonikia ( kuku berbentuk Fe
sendok )
Rapuh, mudah pecah Protein
Jantung
Pembesaran, takikardia, Vitamin B1
kegagalan jantung
Jantung kecil Kalori
Kegagalan jantung mendadak, Se
kematian
Aritmia
Hipertensi Mg, K, Se
Ca, K Na
Siang
Malam
Kuisioner Frekuensi Pangan (food frequensi quistionare /FFQ)
“ adalah metode melengkapi data yang tidak diperoleh dari 24-hour food recall”
• Individu diberi tuga melaporkan frekuensi makanan yang lazim dikonsumsi
berdasarkan daftar makanan dalam periode tertentu
• Data yang diperoleh dg FFQ merupakan data frekuensi : berapa kali sehari,
seminggu atau sebulan orang menyantap makanan tertentu.
Contoh FFQ :
Weight loss
Appetite loss Growth
Nutrient loss faltering
Malabsorption Lowered
Altered immunity
metabolism
Mucosal
damage
Disease:
- incidence
- duration
- severity
Malnutrition Infection Cycle
(Tomkins & Watson 1989)
Status Gizi menurut faktor
environment
“ adalah mengukur status gizi dari ukuran dampak yang terjadi menurut ukuran-ukuran
statistik (vital statistik):
• Secara garis besar ada dua :
• Angka kematian ( mortality)
• Angka Kesakitan (morbidity)
• Angka vital yang lebih mendekati status gizi adalah :
• Angka kematian pada kelompok umur tertentu (age spesific mortality rate)
• Angka kematian karena penyakit tertentu (cause spesific Mortality rate)
• Angka kesakitan karena penyakit tertentu
• Misalnya :
• Angka kematian umur 2-5 bulan dapat menggambarkan pemberian MPASI yg
tidak benar, KEP, serta vitamin dan mineral dan diare.
• Angka kematian umur 1 – 4 tahun berhubungan langsung dengan status gizi di
negara berkembang.
• Angka kematian umur 13 – 24 bulan dapat berhubungan dengan penyapihan,
peralihan atau perubahan pola makan jumlah dan kualitas , keadaan gizi
• Angka kematian karena gizi buruk, diare, infeksi, kecacingan dsb.
• Angka cakupan kunjungan balita ke posyandu terhadap penyakit infeksi dan status
gizi.
Langkah Berikutnya perlu
“Nutritional Diagnostic”
setelah Assessement Data
!!!!!
A 4-Step Process
Nutrition Assessment
Nutrition Diagnosis
Nutrition Intervention
Nutrition Monitoring and Evaluation
The NCP- P-E-S Statement
PMT Biasa
(Supplementary Feeding) Tanpa Komplikasi Komplikasi
Pengobatan, KIE
PMT Terapi
SEMBUH BB/TB ≥ - 3 SD Pengobatan Stabilisasi
BB/TB ≥ - 2 SD & Edema -- KIE
MENCEGAH KEJADIAN KASUS GIZI
BURUK
1. MENINGKATKAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
MELALUI REVITALISASI POSYANDU
MENINGKATKAN D/S
2. MENYAMAKAN & MEMANTAPKAN PEMAHAMAN
POLA TUMBUH BALITA DENGAN MEMAKAI KARTU
MENUJU SEHAT (KMS) 5 POLA TUMBUH
3. MENINGKATKAN PENGENALAN DINI
PENYIMPANGAN PERTUMBUHAN DNG KMS DI
POSYANDU T1, T2, T3
4. MELAKUKAN TINDAK LANJUT TERHADAP
PENYIMPANGAN DINI PERTUMBUHAN DENGAN
MEMBERIKAN PENGOBATAN & NASEHAT
PEMBERIAN MAKANAN & MINUMAN SEHAT
PADAT GIZI T N1
KONSEP KEPADATAN
ENERGI
GARAM SECUKUPNYA
BAYAM 10 GRAM
WORTEL 10 GRAM
JUMLAH
JADWAL MAKAN
JADWAL IDEAL
Balita:
Selera makan sudah bagus, makanan yang diberikan
dapat dihabiskan
Ada perbaikan kondisi mental
Balita sudah dapat tersenyum, duduk, merangkak,
berdiri atau berjalan, sesuai dengan umurnya
Suhu tubuh berkisar antara 36,5 – 37,5 C
Tidak ada muntah atau diare
Tidak ada edema
Terdapat kenaikan berat badan > 5 g/kgBB/hr selama
3 hari berturut-turut atau kenaikan sekitar 50
g/kgBB/minggu selama 2 minggu berturut-turut
Sudah berada di kondisi gizi kurang (sudah tidak gizi
buruk)
Ibu / Pengasuh :
Sudah dapat membuat makanan yang
diperlukan untuk tumbuh kejar di rumah
Ibu sudah mampu merawat serta
memberikan makan dengan benar kepada
balita
Institusi Lapangan :
Institusi lapangan telah siap untuk
menerima rujukan pasca perawatan
MEMBERIKAN STIMULASI SENSORIK DAN
DUKUNGAN EMOSIONAL PADA BALITA GIZI
BURUK