Hematoma Auricular Preskas New
Hematoma Auricular Preskas New
(Hematoma Auricular)
Pembimbing :
dr. I Wayan Marthana WK, M.Kes., Sp.THT
Seftiana Saftari
20080310026
• Nama : Bp. S
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 40 tahun
• Alamat : Ketandan RT02 Banguntapan
Bantul
• Pekerjaan : Karyawan
• Masuk poli THT : 09:59 – 11:19 Tanggal 2 Oktober
2013
Identitas Pasien
• Keluhan Utama
Anamnesis
• RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Os datang ke poli THT dengan keluhan terasa ada benjolan
pada daun telinga kanan, dan mengganggu saat tidur. Benjolan
dirasa membesar ± 1 minggu ini, awalnya benjolan kecil lama
kelamaan dipakai terasa semakin membesar. Benjolan tidak
terasa nyeri , besarnya ± 1cm.. Tidak ada keluhan pada
pendengaran pada telinga kanan dan kiri , bising(-), keluar
cairan(-), demam(-), batuk(-), pilek(-)
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Simetris, mesochepal, rambut hitam
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
oedem (-/-), reflek cahaya (+/+)
Hidung : Deformitas (-), discharge (-)
Telinga : Simetris, deformitas (-/-), nyeri tekan(-/-),
serumen(-/-)
Mulut : Lidah kotor (-), faring hiperemis (-)
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : ictus cordis teraba tidak kuat angkat.
Perkusi : batas jantung normal.
Auskultasi : S1 > S2, reguler, gallop (-)
Paru:
Inspeksi : Dada kanan dan kiri simetris, ketinggalan
gerak (-)
Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri.
Perkusi : Sonor seluruh lapang pandang.
Auskultas : Suara Dasar : Vesikuler +/+
Suara Tambahan: Ronchi (-/-),Wheezing (-/-)
Thorax
• Inspeksi : datar
• Auskultasi : peristaltik (+) normal
• Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium
(-), Hepar tidak teraba, Lien
tidak teraba, undulasi (-)
• Perkusi : Tymphani (+)
Ekstremitas
• Akral hangat, motorik normal, oedem (-)
Abdomen
TELINGA KANAN KIRI
Membran timpani MT intak, hiperemis (-), edema MT intak, hiperemis (-), edema
(-), refleks cahaya (+) (-), refleks cahaya (+)
Hidung
Kanan Kiri
Deformitas (-) (-)
Nyeri tekan
• Pangkal hidung (-) (-)
• Pipi (-) (-)
• Dahi (-) (-)
Krepitasi (-) (-)
KESAN
• OT Hematom Auricular Dextra
DIAGNOSIS KERJA
- Aspirasi
- Bebat tekan
PENATALAKSANAAN
Hematoma daun telinga biasanya disebabkan oleh trauma.
Hematoma aurikuler adalah hematoma daun telinga akibat
suatu rudapaksa yang menyebabkan tertimbunnya darah
dalam ruang antara perikondrium dan tulang rawan
(kartilago)
Definisi
Hematoma biasanya terjadi pada remaja atau orang dewasa
yang mempunyai kegiatan yang melibatkan kekerasan,
namun bisa saja dijumpai pada usia lanjut dan anak-anak.
40% berpeluang terjadi pada atlet.
Epidemiologi
- Trauma ( rudapaksa)
- Biasa dapat terjadi akibat olahraga yang berhubungan
dengan kekerasan seperti tinju.
Etiologi
Trauma darah cepat terkumpul di antara kartilago
aurikularis dan perikondrium perikondrium tidak
mampu menyuplai darah secara adekuat ke kartilago
kematian kartilago deformitas telinga
Patofisiologi
• 1. Pembengkakan (karena ada gumpalan darah).
2. Perubahan bentuk telinga (deformitas).
3. Ada/tidak ada rasa nyeri.
4. Perubahan warna (tampak massa berwarna ungu).
5. Ada rasa panas.
6. Kemerahan.
7. Benjolan di aurikula (daun telinga).
8. Fluktuasi/ kenyal
MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis :
– benjolan di aurikula (daun telinga)
– tidak/ada rasa sakit
– ada/tidak ada riwayat ruda paksa
– biasanya tidak ada rasa panas
Anamnesis
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
TERAPI
Metode dalam penanganan
hematoma aurikuler, yaitu:
• aspirasi dan insisi untuk mengeluarkan isi hematom dan mencegah
reakumulasi dari hematoma,
• penekanan untuk mencegah reakumulasi antara lain dengan cara :
- pembalutan seperti pemasangan perban,
- penekanan lokal dengan blaster yang dijahit,
- menggunakan penekanan gips yang dipasang di depan dan di
belakang,
- menggunakan perban gips yang melingkari daun telinga,
• dan pemberian antibiotik yang adekuat untuk mencegah terjadinya
infeksi.
• Kesalahan penanganan hematoma auris, dapat
menyebabkan perikondritis aurikuler. Perikondritis adalah
radang pada tulang rawan daun telinga terjadi karena
trauma.
• Dapat terjadi komplikasi, yaitu tulang rawan
hancur dan menciut serta keriput, sehingga
terjadi telinga lisut (cauliflower ear).
Komplikasi
Cauliflower Ear
TERIMA KASIH