Anda di halaman 1dari 15

ASSESSMENT RISIKO&

ASSESSMENT KEBUTUHAN
1) Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 12 Tahun 2013
tentang Assessment Risiko dan Assessment Kebutuhan
Bagi Narapidana dan Klien Pemasyarakatan

2) Buku Pedoman Pelaksanaan Assessment Risiko dan


Assessment Kebutuhan Bagi Narapidana dan Klien
Pemasyarakatan

3) Instrument Assessment Risiko

4) Instrument Assessment Criminogenic / Kebutuhan


Assesmen Risiko Umum
“Asessmen adalah proses mengumpulkan informasi yang biasanya digunakan sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan yang nantinya akan dikomunikasikan kepada
pihak-pihak terkait oleh assesor”
(Nietzel dkk, 1998)

Terdapat dua jenis Assesmen :

Assesmen
Faktor-Faktor
Assesmen Kriminogenik
Risiko
• Assessment Risiko adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui
tingkat risiko pengulangan tindak pidana narapidana atau klien pemasyarakatan (Ps. 1
ayat (1))

• Assessment Kebutuhan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui


kebutuhan pembinaan atau pembimbingan yang paling tepat bagi
narapidana atau klien pemasyarakatan berdasarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tindak
pidana yang dilakukannya (Ps.1 ayat (2))

• Assesor adalah Petugas yang melakukan Assessment Risiko


dan Assessment Kebutuhan terhadap narapidana dan klien pemasyarakatan. (Ps.1 ayat (4))

• Supervisor adalah Assesor yang diberikan kewenangan


untuk melakukan pendampingan, pengawasan, dan
pengelolaan pelaksanaan dan hasil Assessment Risiko dan Assessment Kebutuhan yang
dilakukan oleh Assessor. (Ps.1 ayat (5))
Assesmen
Apa Assesmen Risiko?
“ Penilaian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko pengulangan tindak
pidana narapidana atau klien pemasyarakatan.”

Tujuan dari Assesmen Risiko?


“ Bertujuan untuk mengetahui sejauh mana seorang WBP mempunyai
kemungkinan untuk melakukan tindak pidana lagi setelah bebas nanti”

Hasil dari Assesmen Risiko?


“ Tingkat Risiko Rendah, Sedang, dan Tinggi. Hasil pengklasifikasian tingkat risiko
sedang dan tinggi dilanjutkan dengan proses Assesmen Faktor-Faktor
Kriminogenik. Pengklasifikasian ini juga digunakan untuk menentukan
intensitas program pembinaan dan pengawasan”

Sasaran dari Assesmen Risiko?


“ WBP dengan sisa masa pidananya lebih dari 1 tahun.
Assesmen Faktor-Faktor Kriminogenik
Apa Assesmen Faktor-Faktor Krimonogenik?
“Penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pembinaan atau
pembimbinganyang paling tepat bagi narapidana dan klien pemasyarakatan
berdasarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tindak pidana yang
dilakukannya”

Tujuan dari Assesmen Faktor-Faktor Kriminogenik?


“ Bertujuan untuk mengetahui faktor kriminogenik yang dominan sebagai
pedoman untuk membuat CASE PLAN tentang rencana intervensi ”

Hasil dari Assesmen Faktor-Faktor Kriminogenik?


“ CASE PLAN/RENCANA PROGRAM ”

Sasaran dari Assesmen Assesmen Faktor-Faktor Kriminogenik?


“ WBP yang telah diberikan Assesmen Risiko dengan hasil tingkat Risiko Sedang
dan Tinggi “
Proses Assesmen WBP
Risiko Sedang & Tinggi
START Output :
Assesmen 1. Risiko Rendah Assesmen
Risiko Residivis 2. Risiko Sedang Faktor-Faktor
Indonesia 3. Risiko Tinggi Kriminogenik

INTERVENSI CASE PLAN Faktor Kriminogenik :


PROGRAM Berdasarkan 1. Pendidikan /Pekerjaan
INTERVENSI kebutuhan 2. Penyalahgunaan Alkohol
sesuai dengan kriminogenik yang dan Narkoba
CASE PLAN paling menonjol 3. Keuangan/ Ekonomi
4. Kegiatan Rekreasi dan
Luang
5. Hubungan
FINAL: 6. Sikap Kriminal/ Anti
Evaluasi Sosial
efektivitas 7. Lainnya
intervensi
Materi Pelatihan Assesmen

1. Assesmen Risiko & Faktor-Faktor


Kriminogenik
2. Pedoman Pelaksanaan dan Penilaian
Assesmen
3. Case Plan
4. Studi Kasus
5. Pengantar Kemampuan Wawancara
Berdasarkan pasal 8, adalah:
a. Melakukan pengumpulan data narapidana dan klien;
b. Melakukan penggalian informasi melalui wawancara terhadap narapidana
dan klien;
c. Mencatat setiap informasi sejak penerimaan narapidana dan klien hingga
pengakhiran pembinaan atau pembimbingan dalam catatan kasus;
d. Melakukan verifikasi dan analisis terhadap data dan informasi
narapidana dan klien;
e. Memberikan penilaian terhadap tingkat risiko dan kebutuhan;
f. Membuat perencanaan pembinaan/pembimbingan bagi
narapidana dan klien berdasarkan hasil assessment risiko
dan assessment kebutuhan;
a. Membuat laporan hasil assessment risiko dan assessment
kebutuhan; dan
a. Menyampaikan laporan hasil Penilaian Assessment Risiko dan
Assessment Kebutuhan kepada Supervisor.
Berdasarkan pasal 9, adalah :
a. menyusun jadwal pelaksanaan Assessment Risiko dan Assessment
Kebutuhan;
b. melakukan pengawasan dan pendampingan pelaksanaan Assessment Risiko
dan Assessment Kebutuhan;
c. memeriksa laporan hasil Assessment Risiko
dan Assessment Kebutuhan;
a. melakukan validasi hasil Assessment Risiko dan
Assessment Kebutuhan;
a. melakukan evaluasi dan penilaian hasil pelaksanaan
Assessment Risiko dan Assessment Kebutuhan;
a. menyampaikan hasil Assessment Risiko dan
Assessment Kebutuhan kepada Kepala Lapas atau Bapas untuk dijadikan
sebagai bahan sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan; dan
a. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Assessor kepada Kepala
Lapas atau Bapas.
Jumlah petugas pemasyarakatan yang sudah mengikuti Bimtek Assessment sampai
dengan Mei 2013 adalah dirinci sebagai berikut :
 DKI  24 orang (11 petugas Bapas, 11 petugas Lapas Narkotika , dan 11
petugas Lapas Salemba)
 Solo  30 orang
 Medan  21 orang (3 petugas Kanwil Sumut dan 18 petugas UPT Lapas, Bapas
dan Rutan)
 Surabaya  21 (3 petugas Kanwil Jatim dan 18 petugas UPT Lapas, Bapas dan
Rutan)
 Lulusan AKIP angkatan 43  60 orang
 Lulusan AKIP angkatan 44  63 orang
 Bandung  24 orang (3 petugas Kanwil Jabar, 2 petugas Banten, 2 petugas
Lapas Nusakambangan, dan 17 UPT di Jawa Barat)

TOTAL  243 petugas pemasyarakatan


KERJA KELOMPOK
1. APA DEFINISI ASSESMENT?
2. APA YG DIMAKSUD DGN ASSESMENT RISIKO?
3. APA YG DIMAKSUD DENGAN ASSESMENT KEBUTUHAN?
4. DASAR HUKUM PELAKSANAAN ASSESMENT RISIKO & KEBUTUHAN?
5. APA YANG DIMAKSUD DENGAN ASSESOR?
6. APA YANG DIMAKSUD DENGAN SUPERVISOR?
7. APA TUJUAN ASSESMENT RISIKO?
8. APA HASIL ASSESMENT RISIKO?
9. SIAPA SASARAN ASSESMENT RISIKO?
10. APA TUJUAN ASSESMENT KEBUTUHAN?
11. APA HASIL ASSESMENT KEBUTUHAN?
12. SIAPA SASARAN ASSESMENT KEBUTUHAN?
13. APA TUGAS ASSESOR?
14. APA TUGAS SUPERVISOR?
15. APA SYARAT PENGANGKATAN ASSESOR?
KLPK I
1. MENYELEKSI
2. TINGKAT RISIKO PENGULAGAN PIDANA
3. PENILAIAN UKT MENGETAHU PEMBIMBINGAN YG PALING TEPAT.
4. PERMEN 12/2013
5. ORG YG DIBERI KEWENAGANAN PENDAMPNGAN,,,
6. MENGUKUR RISIKO PENGUANGAN PIDANA
7. MSY YG LEBIH AMAN…..

9 NAPI /WBP YG HUKUMAN DIATAS 6 BLN………………..


11. ACUAN DLM MEMBUAT RENCANA DAN NTERVENSI PROGRAM.
12. NAPI YG BERKONTRBUSI YG MENYEBABKAN TERJADINYA TIDK
PIDANA.
KLPK 2
1. KEBUTUHAN = DASAR ORG BERPERIAKU UTK
MEMENUHI KEBUTUHANNYA.
2. SIAPA YG HARUS MENJADI SASARAN, TINGGI
DAN SEDANG
3. ASS. KEBUTUHAN = APA YG DIBUTUHKAN?
4. SASARAN TAMBAH PSL 3
KPLK 3
1. ASS KEBUTUHAN BERTUJUAN BKN UTK
MINAT DAN BAKAT

Anda mungkin juga menyukai