Anda di halaman 1dari 28

SEMINAR HASIL PENELITIAN

DIFERENSIAL LEUKOSIT IKAN SIDAT TROPIS


(Anguilla bicolor McClelland) PADA PEMELIHARAAN
DENGAN KEPADATAN BERBEDA

Oleh:
Freshyama Daniar Rosy
B1A015137
PEMBIMBING I: PEMBIMBING II:
Dra. Farida Nur Rachmawati, M. Si. Dra. Yulia Sistina, M. Sc. Stud., Ph.D.
NIP. 196304121988032001 NIP. 196107161986012001
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2018
SEMINAR HASIL PENELITIAN
PENDAHULUAN

Ikan Sidat (Anguilla sp.) Diferensial Leukosit

Respon Fisiologis
Faktor yang Berpengaruh
(Stres)
(Pemeliharaan)
Stres yang mempengaruhi ikan
Dengan cepat terjadi Hipotalamus
Hipotalamus merangsang peningkatan tekanan melepaskan CRH
sistem saraf simpatis dan darah dan mobilisasi untuk
medula adrenal menstimulasi glukosa dan asam melepaskan
katekolamin lemak ACTH

Kortisol Kortisol Katekolamin dan ACTH


melakukan membantu kortisol merangsang
katabolisasi katekolamin membantu pelepasan
protein labilnya memobilisasi tubuh kortisol dari
menjadi asam gliserol dan mengatasi stres interrenalis
amino asam lemak

Menekan fungsi dari sistem imun,


Kortisol yang meningkat
sehingga pada sel imun seperti leukosit
pada aksis Hypothalamic
akan meningkat
Pituitary Adrenal (HPA)

SEMINAR HASIL PENELITIAN


Rumusan Masalah
Apakah pemeliharaan dengan kepadatan yang berbeda pada
Ikan Sidat Tropis (Anguilla bicolor McClelland) dapat
berpengaruh terhadap nilai diferensial leukosit

Tujuan Penelitian
Mengevaluasi diferensial leukosit Ikan Sidat Tropis (Anguilla
bicolor McClelland) pada pemeliharaan dengan kepadatan
berbeda.

SEMINAR HASIL PENELITIAN


Manfaat

Memberikan informasi ilmiah mengenai pengaruh


kepadatan yang berbeda pada Ikan Sidat Tropis (Anguilla
bicolor McClelland) terhadap diferensial leukosit.

Hipotesis

Pemeliharaan Ikan Sidat Tropis pada kepadatan


berbeda berpengaruh terhadap perubahan nilai
diferensial leukosit.

SEMINAR HASIL PENELITIAN


SEMINAR HASIL PENELITIAN
Metode Penelitian
Materi
Alat: Bahan:
 Bak fiber ukuran 60 x 40 x 50 cm3  Ikan sidat sebanyak 18 ekor
dilengkapi dengan aerator dengan panjang tubuh bervariasi
33,7-47,5 cm dengan rerata 41,16
 Gelas kimia
cm ± 5,51 cm, berat tubuh
 Object glass bervariasi 82-543 g dengan rerata
 Cover glass 175,19 g ± 103,84 g
 Sprayer  Pakan komersial (PT Yoshokuike
 Gelas ukur Yotro Indonesia) secara ad libitum
 Pipet tetes  Larutan Giemsa 7%
 Mikroskop  Methanol 7%
 Timbangan  Alkohol 70%
 Pita pengukur  Akuades
 Kamera digital  Kapas
 Minyak cengkeh
 Tissue
SEMINAR HASIL PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

 Lokasi
Stasiun percobaan program studi D3 Pengelolaan
Sumber Daya Perikanan dan Kelautan dan
Laboratorium Fisiologi Hewan Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Waktu
Bulan September sampai November 2018.
Metode Penelitian
 Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode
eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL), terdiri dari 3 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan
yang dicobakan adalah pemeliharaan dengan pemberian
kepadatan ikan yang berbeda, yaitu 1 ekor / 72 L, 2 ekor / 72 L,
dan 3 ekor / 72 L. Rancangan percobaan disusun sebagai
berikut:
A = Pemeliharaan dengan kepadatan ikan 1 ekor / 72 L.
B = Pemeliharaan dengan kepadatan ikan 2 ekor / 72 L.
C = Pemeliharaan dengan kepadatan ikan 3 ekor / 72 L.
Diferensial leukosit yang dihitung dan pengambilan darah
dilakukan setelah waktu pemeliharaan selesai.

SEMINAR HASIL PENELITIAN


Variabel dan Parameter Penelitian
• Variabel bebas pada penelitian ini adalah
kepadatan berbeda.
• Variabel terikat pada penelitian ini adalah
diferensial leukosit.
• Variabel kontrol pada penelitian ini adalah
pemberian pakan secara ad libitum, sistem
aerator, dan ukuran bak fiber.
• Parameter yang diukur adalah rata-rata
persentase diferensial leukosit Ikan Sidat seperti
monosit, limfosit, neutrofil, eosinofil, dan basofil.

SEMINAR HASIL PENELITIAN


SEMINAR HASIL PENELITIAN
Cara Kerja Penelitian
3.1 Pemeliharaan Ikan Sidat
Ikan sidat diberi pakan
komersial secara ad
libitum, sehari sekali
pada sore hari.
Penyiponan dilakukan
Ikan sidat stadia yellow eel sebanyak 2 kali dalam
seminggu

Ikan sidat diaklimasi selama 7 hari pada


bak fiber ukuran 60 x 40 x 50 cm3 serta
diisi dengan air sebanyak 72 liter
SEMINAR HASIL PENELITIAN
3.2 Sterilisasi Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang steril untuk digunakan dalam penelitian dengan cara
object glass dicuci menggunakan akuades dan kapas yang telah dibasahi
dengan alkohol 70%.

3.3 Pengambilan Darah Ikan Sidat

Diukur panjang tubuh

Ikan sidat dibius terlebih


dahulu dengan minyak
cengkeh dengan dosis 5
ppm. Kemudian, didiamkan
hingga sedikit melemah Ditimbang berat tubuh
selama 20 menit.
Lanjutan...
Darah diambil dengan Tetesan darah ke-1 dan ke-2 dibuang
memotong sirip ekor terlebih dahulu. Tetesan darah ke-3
menggunakan gunting ditempatkan di atas object glass untuk
bedah dioleskan

3.4 Pembuatan Apusan Darah (Anderson & Siwicki,1993)

Tetesan darah ke-3 Dioleskan menggunakan


Didorong dari belakang ke
Object glass dibersihkan dengan dijatuhkan pada object glass lain dengan depan dengan kecepatan
akuades dan kapas yang object glass sudut 45° hingga menyebar dan kekuatan konstan
dibasahi alkohol 70%

Apusan darah
diamati dengan
mikroskop pada
perbesaran 400x

SEMINAR HASIL PENELITIAN


3.5 Perhitungan Persentase Diferensial Leukosit
(Kurniawan et al., 2013)
Persentase sel-sel leukosit dihitung dengan mengamati 10
lapang pandang yang masing-masing jenis diferensial leukosit
dihitung sesuai dengan kelompok jenisnya (limfosit, monosit,
neutrofil, eosinofil, dan basofil). Setiap jenis leukosit dihitung
hingga sel ke-100. Perhitungan jumlah sel tersebut sebagai
berikut:
% Limfosit = (Jumlah limfosit terhitung/100) x 100
% Monosit = (Jumlah monosit terhitung/100) x 100
% Neutrofil = (Jumlah neutrofil terhitung/100) x 100
% Eosinofil = (Jumlah eosinofil terhitung/100) x 100
% Basofil = (Jumlah basofil terhitung/100) x 100

SEMINAR HASIL PENELITIAN


SEMINAR HASIL PENELITIAN
Analisis Data
Data yang diperoleh dari perlakuan digunakan
untuk mengetahui pengaruh perlakuan
terhadap nilai perubahan diferensial leukosit
digunakan analisis ragam atau uji ANOVA
dengan tingkat kesalahan 5%. Apabila hasil
yang diperoleh sangat nyata maka dilanjutkan
dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT).
SEMINAR HASIL PENELITIAN
Hasil dan Pembahasan
4.1. Histogram Rata-Rata Persentase Limfosit Anguilla bicolor
McClelland pada Pemeliharaan dengan Kepadatan Berbeda
Hasil penelitian dan perhitungan persentase limfosit menunjukkan adanya
peningkatan jumlah limfosit dengan semakin besarnya kepadatan (Gambar
4.2.). Namun, analisis statistik menunjukkan hasil tidak beda nyata (p > 0,05).
33,1 ± 24,442(a)

35,10 ± 16,252(a)
32,50 ± 18,581(a)

Keterangan : A = 1 ekor/72 L, B = 2 ekor/72 L, C = 3 ekor/72 L.


SEMINAR HASIL PENELITIAN
4.2. Histogram Rata-Rata Persentase Neutrofil Anguilla bicolor
McClelland pada Pemeliharaan dengan Kepadatan Berbeda
Hasil penelitian dan perhitungan persentase neutrofil menunjukkan adanya
variasi persentase jumlah neutrofil, yang tertinggi yaitu 4,44 ± 0,51% dari
perlakuan 3 ekor, diikuti dengan persentase neutrofil terendah 4,17 ±
0,289% dari kepadatan 2 ekor (Gambar 4.4.). Namun, analisis statistik
menunjukkan hasil tidak beda nyata (p > 0,05).
4,44 ± 0,51(a)

4,39 ± 0,348(a)

4,17 ± 0,289(a)

Keterangan : A = 1 ekor/72 L, B = 2 ekor/72 L, C = 3 ekor/72 L.


4.3. Histogram Rata-Rata Persentase Monosit Anguilla bicolor
McClelland pada Pemeliharaan dengan Kepadatan Berbeda
Hasil penelitian dan perhitungan persentase monosit menunjukkan
adanya peningkatan jumlah monosit (Gambar 4.6.). Namun, analisis
statistik menunjukkan hasil tidak beda nyata (p > 0,05).

3,44 ± 0,51(a) 3,56 ± 0,51(a)


2,94 ± 0,821(a)

Keterangan : A = 1 ekor/72 L, B = 2 ekor/72 L, C = 3 ekor/72 L.

SEMINAR HASIL PENELITIAN


4.4. Histogram Rata-Rata Persentase Eosinofil Anguilla bicolor
McClelland pada Pemeliharaan dengan Kepadatan Berbeda
Hasil penelitian dan perhitungan persentase eosinofil menunjukkan adanya
peningkatan jumlah eosinofil dengan semakin besarnya kepadatan (Gambar
4.8.). Namun, analisis statistik menunjukkan hasil tidak beda nyata (p >
0,05).
2,80 ± 0,331(a)

2,67 ± 0,577(a) 2,72 ± 0,254(a)

Keterangan : A = 1 ekor/72 L, B = 2 ekor/72 L, C = 3 ekor/72 L.

SEMINAR HASIL PENELITIAN


SEMINAR HASIL PENELITIAN

Hasil pengamatan seksama terhadap semua apusan


darah penelitian ini, tidak ditemukan basofil. Hasil ini
bukan hal yang tidak wajar mengingat laporan
sebelumnya oleh Suzuki dan Tasumi (2003) bahwa
tiga granulosit, neutrofil, eosinofil, dan basofil hanya
basofil yang tidak dapat diidentifikasi dalam darah
Sidat. Neutrofil saja yang ada dalam darah normal,
eosinofil juga tidak normal dijumpai dalam darah,
kecuali eosinofil dijumpai dalam kondisi abnormal
(Suzuki dan Tasumi, 2003).
SEMINAR HASIL PENELITIAN
Data rerata diferensial leukosit (peningkatan
persentase limfosit, monosit, dan eosinofil), namun
tidak nyata (p > 0,05) secara statistik. Bukti bahwa
rerata data adanya peningkatan persentase limfosit,
neutrofil, monosit, dan eosinofil menunjukkan
terjadinya respon fisiologis Sidat perlakuan.
Dihubungkan dengan hipotesis maka hasil analisis
statistik data peningkatan persentase diferensial
leukosit membuktikan hipotesis bahwa kepadatan
mempengaruhi diferensial leukosit tidak terbukti.
Penelitian lebih lanjut untuk dengan jumlah ulangan
yang lebih banyak penting untuk dilakukan sebagai
konfirmasi adanya respon fisiologis akibat kepadatan
pemeliharaan.
SEMINAR HASIL PENELITIAN
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa perlakuan kepadatan 1 ekor / 72 L,
2 ekor / 72 L, dan 3 ekor / 72 L atau sekitar 7 g / L
selama pemeliharaan satu bulan Anguilla bicolor
McClelland tidak meningkatkan persentase diferensial
leukosit.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan
untuk menambahkan ulangan pada masing-masing
perlakuan, parameter selain diferensial leukosit
menarik untuk dikaji. Perlu juga dikaji lebih lanjut
respon persentase neutrofil yang hasilnya tidak linier
pada penelitian ini.
Daftar Referensi
Affandi, R. & Tang, U. M., 2002. Fisiologi Hewan Air. Riau: Unri Press.
Anderson, D. P. & Siwicki, A. K., 1993. Basic Hematology and Serology for Fish
Health Programs. Thailand: Aquatic Animal Health and The Environment.
Archana, G. & Arun, K., 2015. Haematological Studies Of Some Edible Fresh
Water Fishes Of Ncr Region. World Journal Of Pharmacy and
Pharmaceutical Sciences, 4(6), pp. 1467-1479.
Ardelli, B. F. & Woo, P. T. K., 2006. Immunocompetent Cells and Their
Mediators in Fin Fish. UK: CABI Publisher.
Ardi, I., Setiadi, E., Kristanto, A. H. & Widiyati, A., 2016. Salinitas Optimal
Untuk Pendederan Benih Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata). Jurnal
Riset Akuakultur, 11(4), pp. 339-347.
Aulia, R. et al., 2017. The Number Of Leukocyte and Leukocyte Differential In
Broilers That Infected With Eimeria tenella and Given Neem Leaf Extract
and Jaloh Extract. Jurnal Medika Veterinaria, 11(2), pp. 93-99.
Azhari, A., Muchlisin, Z. A. & Dewiyanti, I., 2017. Pengaruh Padat Penebaran
terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Seurukan
(Osteochilus vittatus). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan
Unsyiah, 2(1), pp. 12-19.

SEMINAR HASIL PENELITIAN


Bangsa, P. C. et al., 2015. Pengaruh Peningkatan Suhu terhadap Jumlah Eritrosit Ikan
Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Medika Veterinaria, 9(1), pp. 9-11.
Deelder, C. L., 1984. Synopsis of Biological Data on The Eel Anguilla Anguilla. Rome:
Food and Agriculture Organization of The United Nations.
Diansyah, S., Budiardi, T. & Sudrajat, A. O., 2014. Kinerja Pertumbuhan Anguilla bicolor
bicolor Bobot Awal 3 g dengan Kepadatan Berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia,
13(1), pp. 46-53.
Fatimah, F., Rachmawati, F. N. & Wibowo, E. S., 2017. Leukocyte Differential Of
Anguillid Eel, Anguilla bicolor McClelland, Exposed To Varied Salinities. Scripta
Biologica, 4(2), pp. 79-83.
Folnuari, S., El Rahimi, S. A. & Rusydi, I., 2017. Pengaruh Padat Tebar yang Berbeda
terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Ikan Kerapu Cantang
(Epinephelusfuscoguttatus-lanceolatus) pada Teknologi KJA HDPE. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 2(2), pp. 310-318.
Harianto, E., Budiardi, T. & Sudrajat, A. O., 2014. Kinerja Pertumbuhan Anguilla
bicolor bicolor Bobot Awal 7 g dengan Kepadatan Berbeda. Jurnal
Akuakultur Indonesia, 13(2), pp. 120-131.

SEMINAR HASIL PENELITIAN


SEMINAR HASIL PENELITIAN
Hartanto, F., Bataragoa, N. E. & Lohoo, A. V., 2015. Sebaran Longitudinal dan Karakter
Morfometrik Sidat Di Bagian Hilir Sungai Kabur, Likupang Timur, Minahasa Utara. Jurnal
Ilmiah Platax, 3(2), pp. 54-62.
Henditama, M. A. A., Harini, M. & Budiharjo, A., 2015. Pengaruh Pemberian Pakan Berupa
Campuran Pelet Ikan, Ulat Tepung (Tenebrio molitor), dan Ganggang Merah (Gracilaria
foliifera) terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Sidat (Anguilla bicolor).
Bioteknologi, 12(1), pp. 22-28.
Ismi, S., Kusumawati, D. & Asih, Y. N., 2016. Pengaruh Lama Waktu Pemuasaan dan Beda
Kepadatan Benih Kerapu pada Transportasi Secara Tertutup. Jurnal Ilmu dan Teknologi
Kelautan Tropis, 8(2), pp. 625-632.
Kardin, Sara, L. & Pangerang, U. K., 2016. Beberapa Aspek Biologi Ikan Sidat (Anguilla sp.) Di
Sungai Mosolo Pulau Wawonii, Konawe Kepulauan. Jurnal Manajemen Sumber Daya
Perairan, 1(4), pp. 355-365.
Kristiana, R., Arini, E. & Hastuti, S., 2014. Pengaruh Padat Tebar Tinggi terhadap Kelangsungan
Hidup, Konsumsi Pakan dan Efisiensi Pakan Serta Pertumbuhan Juvenil. Journal of
Aquaculture Management and Technology, 3(3), pp. 95-104.
Kottelat, M., 2013. The Fishes Of The Inland Waters Of Southeast Asia: A Catalogue and Core
Bibliography Of The Fishes Known To Occur In Freshwaters, Mangroves and Estuaries. The
Raffles Bulletin Of Zoology, pp. 1-663.
Kurniawan, S., Budi, P., Sarjito & Angela, M., 2013. Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak (Annona
muricata L) terhadap Profil Darah dan Kelulushidupan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias
gariepinus Var. Sangkuriang) yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Journal Of
Aquaculture Management and Technology, 2(4), pp. 50-62.
SEMINAR HASIL PENELITIAN
Lamadi, A., 2017. Efektifitas Nannochloropsis sp. terhadap Sistem Imun Non-Spesifik
Ikan Mas Cyprinus carpio yang Diinfeksi Virus Herpes. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan,
Pesisir, dan Perikanan, 6(3), pp. 259-264.
Mahasri, G., Pristita, W. & Laksmi, S., 2011. Gambaran Leukosit Darah Ikan Koi
(Cyprinus carpio) yang Terinfestasi Ichthyophthirius multifiliis pada Derajat Infestasi
yang Berbeda dengan Metode Kohabitasi. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan,
3(1), pp. 91-96.
Mardiati, R., 2000. Pankreas dan Insulin. Jakarta: CV. Sagung Seto.
Masjudi, H., Tang, U. M. & Syawal, H., 2016. Kajian Tingkat Stres Ikan Tapah (Wallago
leeri) yang Dipelihara dengan Pemberian Pakan dan Suhu yang Berbeda. Berkala
Perikanan Terubuk, 44(3), pp. 69-83.
Moyle, P. B. & Cech, J. J., 1988. Fishes An Introduction To Ichthyology. 2 ed. New Jersey:
Departemen of Wildlife and Fisheries Biology University of California.
Nurdin, A. E., 2010. Pendekatan Psikoneuroimunologi. Majalah Kedokteran Andalas,
34(2), pp. 90-101.
Omang, Mumpuni, F. S. & Muarif, 2017. Pengaruh Padat Tebar terhadap Pertumbuhan
dan Kelangsungan Hidup Ikan Nilem Ukuran 2-3 cm yang Dipelihara dalam Happa
di Kolam. Jurnal Mina Sains, 3(1), pp. 39-46.
Preanger, Chanda; Utama, Iwan Harjono; Kardena, I Made;, 2016. Gambaran Ulas
Darah Ikan Lele Di Denpasar Bali. Indonesia Medicus Veterinus, 5(2), pp. 96-103.
Purnomo, D., Sugiharto & Isroli, 2015. Total Leukosit dan Diferensial Leukosit Darah Ayam
Broiler Akibat Penggunaan Tepung Onggok Fermentasi Rhizopus oryzae pada Ransum.
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 25(3), pp. 59-68.
Rachmawati, F. N., Susilo, U. & Muslih, 2017. Karakteristik Reproduksi Ikan Sidat
Anguilla bicolor McClelland, 1844 yang Diinduksi GnRH-analog. Jurnal Iktiologi
Indonesia, 17(2), pp. 155-163.
Rahmawati, S., Hasim & Mulis, 2015. Pengaruh Padat Tebar Berbeda terhadap
Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Sidat Di Balai Benih Ikan Kota
Gorontalo. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 3(2), pp. 64-70.
Royan, F., Rejeki, S. & Haditomo, A. H. C., 2014. Pengaruh Salinitas yang Berbeda terhadap
Profil Darah Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Journal Of Aquaculture Management
and Technology, 3(2), pp. 109-117.
Salim, M. A., Nur, I. & Idris, M., 2016. Pengaruh Peningkatan Salinitas secara Bertahap
terhadap Diferensial Leukosit pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Media Akuatika,
Volume 1, pp. 52-58.
Suzuki, Y. & Tasumi, S., 2003. Nonspecific Defense Mechanisms of the Eel. In: Aida,
K., Tsukamoto, K., & Yamauchi, K., (Eds). Eel Biology. Tokyo: Springer, pp. 469-484.
Sugito, Nurliana, Aliza, D. & Samadi, 2014. Diferensial Leukosit dan Ketahanan Hidup
pada Uji Tantang Aeromonas hydrophila Ikan Nila yang Diberi Stres Panas dan
Suplementasi Tepung Daun Jaloh dalam Pakan. Jurnal Kedokteran Hewan, 8(2), pp.
158-163.

SEMINAR HASIL PENELITIAN


Svobodova, Z. & Vykusova, B., 1991. Haematological Examination Of Fish.
Czechoslovakia: Research Institute Of Fish Culture and Hydrobiology
Vodnany.
Thabri, M., Sukendi & Syafriadiman, 2017. Pengaruh Penambahan Vitamin C
(APM) pada Pakan terhadap Kemampuan Tubuh Mengatasi Stres dan
Pertumbuhan Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus). Berkala Perikanan
Terubuk, 45(2), pp. 40-48.
Widyanthi, F., Fakhrurrozi, Y., Kurniawan, A. & Kurniawan, A., 2016. Pengaruh
Suhu yang Berbeda terhadap Kelangsungan Hidup pada Domestikasi Ikan
Cempedik Di Pulau Belitung. Palembang, Prosiding Seminar Nasional
Lahan Suboptimal 2016. Universitas Bangka Belitung.

SEMINAR HASIL PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai