Anda di halaman 1dari 37

Training Dasar

CPOHB
(Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik)
PP nomor 78 Tahun 1992
tentang Obat Hewan Pasal 8

1. Pembuatan obat hewan meliputi proses kegiatan mengolah


bahan baku, bahan setengah jadi, dan/atau bahan jadi
menjadi obat hewan yang siap dipakai.
2. Pembuatan obat hewan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) harus memenuhi persyaratan mengenai bahan baku,
lokasi, bangunan, pengaturan ruangan, peralatan, tenaga ahli
dan proses pembuatannya.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan oleh Menteri.”
Permentan nomor 466/Kpts/TN.260/V/99
tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik

 Diterbitkannya Permentan tentang CPOHB ini bertujuan untuk


menjembatani dan mengarahkan produsen obat hewan untuk
melakukan pembuatan obat hewan yang baik sesuai dengan aspek
keamanan, potensi, efikasi dan tidak lupa memperhatikan aspek
lingkungan dan timbal baliknya terhadap kesehatan masyarakat.
 Penerapan Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik terhadap
produsen obat hewan merupakan bagian dari pengawasan obat
hewan.
 Produsen obat hewan yang telah memenuhi persyaratan CPOHB
diberikan sertifikat CPOHB oleh Direktur Jenderal Peternakan yang
berlaku selama 5 (lima) tahun
Mengapa ?
Obat digunakan untuk menyelamatkan jiwa atau memulihkan
dan juga memelihari kesehatan
Menjamin bahwa konsumen menerima obat yang bermutu
tinggi.

TIDAK BOLEH SEMBARANGAN !


INDUSTRI FARMASI

Obat

Efficacy, Safety, and Quality

CPOHB
TUJUAN ?

 Mengatur seluruh proses produksi dan kontrol


kualitas obat hewan secara baik dan benar

 Memenuhi persyaratan sesuai dengan tujuan


penggunaannya
Persyaratan izin edar
Spesifikasi produk

Dihasilkan suatu produk akhir obat hewan yang


aman dan berkualitas
PRINSIP UMUM CPOHB
Pengendalian menyeluruh
Tidak hanya sekedar lulus dari serangkaian pengujian, tetapi mutu harus
dibangun kedalam produk
Mutu obat tergantung pada :
 Bahan awal
 Proses pembuatan
 Pengawasan mutu
 Bangunan
 Personalia
 Peralatan
 Kondisi dikendalikan dan dipantau secara cermat
Prinsip Umum CPOHB
Kualitas dibangun kedalam
produk
 Pengawasan dalam pembuatan obat
 Kualitas tidak tergantung pada pengujian
yang dilakukan
Elemen CPOHB
1. Produksi
2. Personalia
3. Bangunan & fasilitas
4. Peralatan
5. Sanitasi & higiene
6. Pengawasan mutu
7. Inspeksi diri dan audit mutu
8. Penanganan keluhan terhadap produk, penarikan kembali
produk & produk kembalian
9. Dokumentasi
10. Pembuatan & analisis berdasarkan kontrak
11. Kualifikasi & validasi
PRODUKSI
(Production)

“Seluruh kegiatan dalam pembuatan obat,


mulai dari penerimaan bahan, dilanjutkan
dengan pengolahan, pengemasan dan
pengemasan ulang, penandaan dan
penandaan ulang sampai menghasilkan
produk jadi”
Bahan awal
o Semua bahan, baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat, yang berubah
maupun tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat walaupun
tidak semua bahan tersebut masih terdapat didalam produk ruahan.
Produk antara
o Tiap bahan atau campuran bahan yang masih memerlukan satu atau lebih
tahap pengolahan lanjutan untuk menjadi produk ruahan.
Produk ruahan
o Bahan yang telah selesai diolah & tinggal memerlukan kegiatan pengemasan
untuk menjadi obat jadi.
Produk jadi
o Produk (obat) yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan
o Pemasok yang terkualifikasi
o Pengecekan visual
Bahan Awal
o Memenuhi spek. & diberi label yang jelas
o Pengiriman >1 bets, dianggap sebagai bets yang terpisah
o Wadah sampel diberi label
o Pengambilan sampel & pengujian
o Label status bahan berbeda dengan yang digunakan oleh pemasok
o dilakukan pengecekan secara berkala terhadap persediaan
o Disimpan sesuai kondisi penyimpanan
o Catatan persedian bahan disimpan
o Penyerahan bahan awal dilakukan oleh pihak yang berwenang
o Alat timbang diverifikasi tiap hari

o Bahan awal yang direject diberi label & ditempatkan terpisah


PERSONALISA
(Sumber Daya Manusia)
1. SDM penting dalam pembentukan & penerapan sistem
2. Pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan obat yang benar.
3. Jumlah karyawan memadai
4. Struktur Organisasi
5. Kualifikasi : Pendidikan formal
6. Pelatihan : Training, Workshop yang berdampak pada mutu produk
7. Kesehatan : Program pemeriksaan kesehatan
8. Loyalitas : Sikap, dedikasi & kesadaran
Desain
BANGUNAN & FASILITAS
Konstruksi (Premises)
letak

Memadai untuk memudahkan melaksanakan :


1. Operasional
2. Pembersihan
3. Pemeliharaan

“Memperkecil resiko terjadinya mix-up, cross contamination & kesalahan lain.


Serta dampak lain yang dapat menurunkan mutu obat.”
Lokasi
bebas dari pencemaran lingkungan disekelilingnya

Konstruksi bangunan :memenuhi syarat


(terlindung dari pengaruh cuaca, banjir, rodents & insects)

prosedur rodent & pest control

Pemeliharaan disinfeksi sesuai prosedur


(catatan pembersihan & disinfeksi disimpan)
Pengendalian
 Udara : Suhu & kelembaban
 Permukaan langit-langit, dinding lantai & sarana lain
 Cahaya  Intensitas tertentu, Pemasangan lampu
 Tenaga listrik
 Alat-alat
 Personel (SDM)

Penataan ruang
 Luas ruangan
 Peralatan
 Alur proses produksi
 Pipa-pipa saluran
 Penerangan
 Permukaan langit-langit, dinding, lantai dan sarana lain
 Ventilasi pengendali udara (prefilter; medium filter; Hepa filter)
 Mencegah contamination & cross contmination
Area Penimbangan
Area Produksi
o Antibiotik (beta-laktam & non beta-laktam)
o Hormon seks
o Produk sitotoksik bangunan terpisah
o Produk tertentu dengan bahan aktif berpotensi tinggi
o Produk biologi
o Produk non-obat

Area Penyimpanan
o Kapasitas memadai
o Didesain menjamin kondisi penyimpanan
o Area sampling kondisi terkendali
o B. aktif ttt (radioaktif, narkotik, dll)
o Status karantina tempat terpisah
o Bahan label
Bangunan & Fasilitas …………….

Area Pengawasan Mutu


o Lab. QC terpisah dari area produksi
o Desain sesuai kegiatan
o Ruangan terpisah untuk instrumen
o Desain Lab memperhatikan : - bahan bangunan
- ventilasi
- AHU
Sarana Pendukung
o R. istirahat & kantin terpisah dari area produksi & Lab.
o Sarana untuk mengganti pakaian kerja
o Toilet
o Sarana pemeliharaan hewan diisolasi & pengendali udara terpisah
PERALATAN
(Equipment)
Peralatan Utama Main Equipment
o Jenis, spesifikasi, jumlah, pemasangan, penempatan,
pemeliharaan, kalibrasi
Macam
o Freezer (-20), deep freezer (-70, -150 C), refrigerator, cool
room, biosafety cabinet (class II/III), autoclave (besar & kecil
serta double door), centrifuge, oven, ultra turax, freezer dryer,
filling, mixer, spektro, HPLC, timbangan, deionizer water,
generator set, stasiun LPG.
o Peralatan Utama Main Equipment
o Jenis, spesifikasi, jumlah, pemasangan, penempatan, pemeliharaan,
kalibrasi
o Macam
o Freezer (-20), deep freezer (-70, -150 C), refrigerator, cool room,
biosafety cabinet (class II/III), autoclave (besar & kecil serta double
door), centrifuge, oven, ultra turax, freezer dryer, filling, mixer, spektro,
HPLC, timbangan, deionizer water, generator set, stasiun LPG.
o Personalia / Manusia
(program pemeriksaan SANITASI & HIGIENE
kesehatan karyawan)
(Sanitation & Hygiene)
o Bahan Produksi (terutama
Seed vaksin jangan sampai
terlepas keluar lingkungan
pabrik)
MANUSIA
o Mesin & peralatan, mudah o Seleksi pada waktu
dibersihkan, desinfeksi dan penerimaan
disterilkan o Dilatih kebiasaan / sikap
o Bangunan (bahan, bentuk), hygiene
mudah dibersihkan dan
desinfeksi o Dibuat protap bekerja
o Lingkungan (waste water o Pelatihan protap
treatment) o Pakaian pelindung sesuai
o Validasi : prosedur sanitasi peruntukannya
dan higiene harus divalidasi
dan dievaluasi secara
berkala
PENGAWASAN MUTU
(Quality Control)
Ketentuan umum
1. Sistim pengawasan mutu dirancang untuk menjamin bahwa obat
hewan yang diproduksi dengan mutu dan jumlah yang benar
sesuai SOP (standar operational Prosedur)

2. Tugas pokok pengawasan mutu meliputi :


a) Pengambilan sampel
b) Pengujian bahan awal
c) Pengujian produk antara
d) Pengujian produk ruahan
e) Pengujian produk jadi
Validasi Proses
Validasi :
Pengawasan Bahan Awal,
Produk Antara, Produk Ruahan
Bagian pengawasan mutu & Produk Jadi
Validasi penetapan kadar
Validasi peralatan o Tetapkan spesifikasi
o Pengambilan sampel
Bagian lain o Pengujian
BPM hendaknya memberikan o Pengawasan lingkungan
bantuan validasi pada bagian o Pengawasan dalam proses
lain, terutama bagian
o Pengawasan pengemasan
produksi
INSPEKSI DIRI & AUDIT MUTU
Inspeksi Diri (Self Inspection & Quality Audits)
“Audit yang dilakukan oleh orang dalam organisasi sendiri untuk
memastikan pemenuhan terhadap CPOHB & peraturan pemerintah.”
Audit Mutu
“Suatu inspeksi & penilaian independen terhadap seluruh atau sebagian
dari sistem mutu dengan tujuan tertentu untuk meningkatkan sistem mutu
tersebut.”
Tujuan
1. Mengevaluasi aspek produksi & pengawasan mutu industri
farmasi sesuai ketentuan CPOHB
2. Mendeteksi kelemahan CPOHB
3. Menetapkan tindakan perbaikan
Aspek inspeksi Diri
Daftar periksa inspeksi diri standar persyaratan minimal sesuai
ketentuan CPOHB
PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK,
PENARIKAN KEMBALI PRODUK DAN PRODUK
KEMBALIAN
(PRODUCT COMPLAINT. PRODUCT RECALL & RETURNED PRODUCTS)
Penarikan kembali produk atas prakarsa sendiri atau instansi pemerintah
dengan bentuk proses penarikan kembali dari satu atau beberapa bets atau
seluruh bets produk tertentu dari peredaran, Alasan : - cacat kualitas
Produk Kembalian
obat jadi yang telah beredar, dikembalikan karena :
- kerusakan
- kadaluarsa
- alasan lain (ex. mutu, jumlah, keamanan obat, dll).
Keluhan Produk kembalian
1. Protap penanganan o Prosedur penanganan produk kembalian
keluhan evaluasi
2. Tindak lanjut melalui - produk kembalian memenuhi spek
tindakan perbaikan, - produk dapat di reproses
penarikan kembali produk - produk tidak memenuhi spek &
dan tindakan lain yang tepat reproses
3. Penanganan keluhan, o Mencakup :
laporan, hasil evaluasi catat - identifikasi,
& laporkan - penyimpanan
4. Kajian secara berkala - penyelidikan
5. Laporan & keluhan, - Evaluasi
disebabkan : - Pengujian tambahan
1. Kerusakan fisik, kimiawi / o Prosedur pemusnahan bahan atau produk
biologis dari produk atau yang ditolak
kemasan mutu o Dokumentasi
2. Reaksi yang merugikan - Penanganan produk kembalian
& tindak lanjut
3. Efek terapetik produk, ex.
- Berita acara pemusnahan
produk tidak berkhasiat
DOKUMENTASI
(Documentation)
o Seluruh prosedur, instruksi & catatan tertulis yang berkaitan dengan
pembuatan obat
o Bagian dari sistem manajemen & dokumentasi yang baik merupakan
bagian yang esensial dari QA
o Dokumentasi yang jelas adalah fundamental untuk memastikan bahwa
tiap personil menerima uraian tugas yang relevan secara jelas & rinci
sehingga memperkecil resiko terjadi salah tafsir & kekeliruan yang timbul
karena hanya mengandalkan komunikasi lisan
SPESIFIKASI
DOKUMEN PRODUKSI
1. Persyaratan produk atau
bahan yang digunakan 1. Seluruh bahan awal & bahan
kemas yang digunakan
2. Spesifikasi bahan awal
2. Operasi pengolahan &
3. Spesifikasi bahan pengemas pengemasan
4. Spesifikasi produk antara & 3. Dokumen produksi induk
produk ruahan formula produksi (bentuk &
5. Spesifikasi produk jadi kekuatan)
4. Prosedur produksi induk :
- prosedur pengolahan induk
- prosedur pengemasan induk
PEMBUATAN & ANALISIS BERDASARKAN KONTRAK
(Contract Manufacture & Analysis)
1. Dibuat secara benar, disetujui & dikendalikan
2. Kontrak tertulis antara pemberi kontrak-penerima kontrak tanggung jawab & kewajiban
masing2 pihak
3. Prosedur pelulusan tiap bets jelas ~ kepala bagian QA
4. Tanggung jawab industri farmasi terhadap OPO, dalam hal :
- pemberian izin edar
- pembuatan obat
KUALIFIKASI & VALIDASI
(Qualification & Validation)
“Tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan,
proses, prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme
yang digunakan dalam produksi & pengawasan akan senantiasa
mencapai hasil yang diinginkan secara konsisten” (Asean Guideline)
Perubahan signifikan yang mempengaruhi mutu produk (fasilitas,
peralatan, proses) validasi
Peran Validasi dalam CPOB
1. Validasi adalah bagian penting dalam implementasi CPOB
2. Validasi memberikan bukti bahwa suatu proses telah dilakukan
dengan baik & terkendali
3. Apabila tidak dilakukan dengan benar dapat beresiko terhadap
fasilitas produksi & produk yang diedarkan
Validasi prospektif
o Validasi proses dilakukan sebelum produk dipasarkan
o 3 bets berurutan memenuhi parameter yang disetujui

Validasi konkuren
o Produksi rutin dapat dimulai tanpa menyelesaikan program validasi
o Dijustifikasi, didokumentasi & disetujui oleh kepala bag. QA

Validasi retrospektif
o Hanya dapat dilakukan untuk proses yang sudah mapan
o Tidak berlaku bila terjadi perubahan
- formula produk
- prosedur pembuatan atau peralatan
o Bets yang dipilih mewakili semua bets yang dibuat
o 10-30 bets berurutan konsistensi proses
Perencanaan Validasi Kualifikasi
 Seluruh kegiatan validasi o Kualifikasi Desain (KD)
o Unsur pertama dalam
 Didokumentasikan dalam RIV (Rencana validasi
Induk Validasi) o Desain sesuai CPOB &
 RIV dokumen singkat, tepat & jelas didokumentasi

o Kualifikasi Instalasi (KI)


Dokumentasi o Fasilitas, sistem dan
peralatan baru/modifikasi
- Protokol validasi
o Mencakup, tidak terbatas
- Laporan & perubahan rencana dari pada :
protokol validasi maupun - instalasi & instrumen
sesuai spek. dan desain
protokol kualifikasi
- verifikasi bahan kontruksi
- Persetujuan tertulis untuk - persyaratan kalibrasi
melaksanakan tahap kualif. & validasi - pengumpulan &
selanjutnya penyusunan dokumen
pengoperasian & perawatan
peralatan
Kualifikasi fasilitas, peralatan &
KUALIFIKASI
sistem terpasang yang telah
Kualifikasi Operasional (KO) beroperasional:
o Setelah KI dilaksanakan, dikaji & disetujui - Kalibrasi;
o Mencakup : - prosedur pengoperasian;
- kalibrasi - pembersihan; dokumentasi
- prosedur pengoperasian & pembersihan - perawatan preventif;
- pelatihan operator & perawatan preventif - serta prosedur & catatan pelatihan
- Persetujuan tertulis operator

Kualifikasi Kinerja (KK)


o Setelah KI & KO dilaksanakan, dikaji &
disetujui
o Mencakup, tidak terbatas pada :
- pengujian menggunakan bahan baku,
bahan pengganti yang memenuhi spek.
- uji, satu atau beberapa kondisi yang
mencakup batas operasional atas & bawah
Validasi proses Validasi pembersihan
1. Validasi prospektif o Efektifitas prosedur pembersihan
2. Validasi konkuren o Metode analisis tervalidasi peka
mendeteksi residu
3. Validasi retrospektif
o Dilakukan untuk alat yang bersentuhan
4. Fasilitas, sistem & langsung maupun tidak langsung dgn
peralatan terkualifikasi produk
5. evaluasi sec. berkala o Dilakukan 3 kali berurutan
verifikasi (dapat bekerja memenuhi syarat tervalidasi
dengan baik)
Pengendalian perubahan
6. Metode analisis
o Prosedur tertulis bila terjadi perubahan
tervalidasi
o Semua usul perubahan yang
7. Personel mendapat mempengaruhi mutu produk
pelatihan yang sesuai
diajukan, didokumentasi & disetujui
Validasi pembersihan Validasi Ulang
o Efektifitas prosedur o Fasilitas, sistem, peralatan, proses (proses
pembersihan pembersihan)
o Metode analisis o Evaluasi, konfirmasi validasi masih absah
tervalidasi peka
mendeteksi residu
o Dilakukan untuk alat Validasi metode analisis
yang bersentuhan o Mengetahui bahwa metode analisis sesuai tujuan
langsung maupun tidak penggunaan
langsung dgn produk o Validasi metode analisis, dilakukan pada 4 jenis :
o Dilakukan 3 kali o Uji identifikasi
berurutan memenuhi o Uji kuantitatif kandungan impuritas
syarat tervalidasi
o Uji batas impuritas
Pengendalian perubahan o Uji kuantitatif zat aktif dalam sampel bahan atau obat
o Prosedur tertulis bila atau komponen tertentu dalam obat
terjadi perubahan
o Semua usul perubahan
yang mempengaruhi
mutu produk diajukan,
didokumentasi & disetujui
Validasi metode analisis
Karakteristik validasi :
1. Akurasi
2. Presisi
3. Repeatability
4. Intermediate precision
5. Spesifisitas
6. Batas deteksi
7. Batas kuantitasi
8. Linearitas
9. rentang

Validasi ulang, diperlukan pada kondisi :


1. Perubahan sintesis bahan aktif
2. Perubahan komposisi produk jadi
3. Perubahan metode anaiisis

Anda mungkin juga menyukai