Anda di halaman 1dari 11

Bilangan Rasional dan

Irrasional
Suprih Widodo, S.Si., M.T
Latar Belakang
• Ada pengganti bilangan cacah x sehingga kalimat 36:9=x,
42:7=x, 27:3=x, menjadi kalimat-kalimat benar
• Tidak ada pengganti bilangan cacah x sehingga kalimat
3:2=x, 7:3=x dan 35:8=x
• Untuk mengganti nilai x dari sebarang kalimat p:q=x,
dengan p dan q bilangan cacah, q tidak sama dengan nol,
ditulis dalam bentuk
Bentuk ini disebut pecahan dengan p disebut
numerator(pembilang) dan q disebut
denumerator(penyebut).
Definisi 1 (pecahan)

• Pecahan adalah suatu lambang yang memuat pasangan


berurutan bilangan-bilangan bulat p dan q (q tidak nol) yang
menyatakan p:q=x dan ditulis .

Definisi 2 (pecahan sama)

• Pecahan sama dengan , ditulis jika dan


hanya jika ps = qr.
Definisi 3 (bilangan rasional)

• Bilangan rasional adalah bilangan yang dinyatakan sebagai


pecahan dimana p dan q adalah bilangan-bilangan bulat (q
tidak nol).

Definisi 4 (pecahan sederhana)


• Jika FPB dari p dan q sama dengan 1 (p,q)= 1,
maka pecahan disebut sebagai pecahan
sederhana
• Penyerhanaan pecahan dilakukan dengan
membagi pembilang dan penyebut dengan
(p,q)
Definisi 5 (pecahan senilai)
untuk semua bilangan bulat p, q dan r tidak sama
dengan nol

Definisi 6 (penjumlahan dan pengurangan bil


rasional)
• Jika dan adalah sebarang bilangan
rasional maka
• Sifat2 (tertutup, komutatif, assosiatif,
identitas, invers)
• Operasi pengurangan?????
Definisi 7 (perkalian dan pembagian bil
rasional)
• Jika dan adalah sebarang bilangan rasional
maka

• Sifat2 (tertutup, komutatif, assosiatif, identitas,


kecuali 0 semua bil. rasional memiliki invers,
operasi x bersifat distributif terhadap
penjumlahan)
• Operasi pembagian?????
Definisi 8 (urutan bil. rasional)

• Jika dan adalah sebarang dua bil. rasional


yang penyebutnya positif, yaitu (q>0 dan s>0)
maka:
• sama dengan jika dan hanya jika ps=qr
• kurang dari jika dan hanya jika ps<qr

• Sifat-sifat urutan bilangan rasional


• Trikotomi, transitif, density
Perluasan Nilai Tempat Desimal
• Desimal???
• Sistem numerasi hindu arab:
1. menggunakan sepuluh lambang, 0,1,…9
2. bilangan yang lebih dari 9 dinyatakan sebagai suku-
suku penjumlahan perpangkatan 10
3. bersifat aditif dan posisional
Penulisan 345, 1237, dan 90861 disebut dalam bentuk baku,
sedangkan jika dinyatakan sebagai suku penjumlahan
perpangkatan 10 disebut sebagai bentuk panjang
contoh:
345 = 3 x 100 + 4 x 10 + 5
1237 = 1 x 1000 + 2 x 100 + 3 x 10 + 7
90861 = 9
Perluasan Nilai Tempat Desimal cont..

• 1237 = 1 x 1000 + 2 x 100 + 3 x 10 + 7


• (dalam bentuk eksponen)

• Secara umum hubungan bentuk panjang dengan


bentuk eksponen
Definisi 9
• Untuk , Z adalah himpunan
bilangan bulat:
• n faktor, dan
• b disebut basis
Perluasan Nilai Tempat Desimal cont..

• Dalam sistem numerasi desimal yang diperluas, setiap


bilangan rasional dapat dinyatakan dalam notasi desimal
yang disebaut sebagai pecahan desimal. Wujud bilangan
rasional ini dapat dibedakan menjadi:
1. Desimal berakhir, yaitu desimal yang mengandung sejumlah
terhingga angka, dan dapat dinyatakan dalam bentuk
dengan m,n bilangan cacah
contoh:
2. Desimal berulang periodik, yaitu desimal yang mengandung
serangkaian terhingga angka-angka yang berulang secara
tak hingga
Contoh:
2/15/2009
1
0
Perluasan Nilai Tempat Desimal cont..
• Bilangan desimal 0,66666… mengandung satu angka berulang
tak terhingga ditulis . Bilangan desimal 0,454545…
mengandung 2 angka berulang tak hingga ditulis
• Bilangan desimal berakhir dapat dinyatakan dalam bentuk
desimal berulang dengan menambahkan angka-angka nol
setelah angka terakhir. Contoh 0,25 = 0,25000
• Bilangan desimal berakhir atau berulang dapat dinyatakan
sebagai bilangan rasional
• Contoh:

• Aturan pembulatan?
• Untuk bilangan yang cukup kecil atau besar notasi ilmiah baku
digunakan sebagai penulisannya. Bentuk notasi
2/15/2009 11

Anda mungkin juga menyukai