Materi 11 KGD CEDERA KEPALA DAN TULANG BELAKANG - 2014
Materi 11 KGD CEDERA KEPALA DAN TULANG BELAKANG - 2014
KEGAWATDARURATAN PADA
CEDERA KEPALA &
TULANG BELAKANG
Disampaikan pada :
Pelatihan
Emergency Nursing – Intermediate Level
(ENIL)
PENDAHULUAN
Di Amerika Serikat, kejadian cedera kepala
mencapai 500.000 kasus tiap tahunnya
10% meninggal sebelum tiba di RS
80% mengalami cedera kepala ringan
10% mengalami cedera kepala sedang
10% mengalami cedera kepala berat
Fokus utama dlm penanganan cedera kepala
adalah mencegah cedera otak sekunder
Oksigen yg adekuat dan mempertahankan TD
untuk perfusi otak merupakan langkah penting
untuk pencegahan cedera otak sekunder
KLASIFIKASI
Berdasarkan Mekanisme:
Tumpul
Tembus
Berdasarkan Beratnya :
Ringan GCS 14 – 15
Sedang GCS 9 – 13
Berat GCS 3 – 8
Berdasarkan Morfologi :
Fraktur Tengkorak
Lesi Intrakranial
KLASIFIKASI (Lanjutan...)
Cedera Kepala
Ringan Sedang Berat
• Pasien sadar, • Penurunan • Penderita tidak
orientasi baik kesadaran, Masih mampu
(GCS 14-15) mampu mengikuti melakukan
• Anamnesa umum perintah perintah
• Px mini neurologik sederhana (GCS 9 sederhana
• Px penunjang: – 13) kesadaran
foto polos • Anamnesa umum menurun (GCS 3 –
• Px mini neurologik 8)
• Px penunjang: • Anamnesa umum
foto polos, CT- • Px mini neurologik
scan kepala • Px penunjang:
foto polos, CT-
scan kepala
Pra Rumah Sakit
1. Penatalaksanaan Airway, Breathing
dan Circulation
2. Stabilisasi servikal dan tulang
belakang
3. Transportasi yang aman
4. Pencegahan cedera lebih lanjut
(cedera sekunder)
Pengkajian dan Penatalaksanaan Primer
5. DISABILITY :
• Kaji GCS dan kekuatan otot
• Kaji refleks cahaya
• Kaji ukuran dan kesimetrisan pupil
(isokor / anisikor)
Adanya tanda peningkatan tekanan
intrakranial
Pemeriksaan GCS Spontan : 4
Terhadap suara : 3
Respon Membuka Mata Terhadap nyeri : 2
Tidak ada respon : 1
Respon Motorik
Mengikuti perintah : 6
Melokalisir nyeri : 5
Fleksi normal : 4
Fleksi abnormal (dekortikasi ) : 3
Ekstensi abnormal (deserebrasi): 2
Tidak ada respon : 1
Orientasibaik : 5
Respon
Verbal Bicara kacau : 4
Kata-kata tidak teratur : 3
Mengerang : 2
Tidak ada respon : 1
Tanda Peningkatan Tekanan
Intrakranial
1. Penurunan kesadaran
2. Gelisah
3. Muntah proyektil
4. Pernafasan meningkat/menurun
5. Cushing syndrome:
melebarnya tekanan nadi
tekanan sistolik meningkat –
tekanan diastolik menurun
6. Papil edema +
Tanda FRAKTUR DASAR TENGKORAK
MASALAH KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif
2. Perfusi serebral tidak efektif (edema
serebral, ekspansi hematoma)
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Buka dan bersihkan jalan napas
2. Kolaborasi pemasangan ETT, jika GCS < 8
3. Pasang NGT atau OGT sesuai indikasi
4. Posisi head up 15 – 30 derajat
5. Pasang akses IV dengan jarum besar no. 16/18
7. Monitoring tanda-tanda peningkatan TIK
8. Berikan dukungan psikologis pada pasien dan
keluarga
9. Kolaborasi persiapan operasi
10. Jangan menutup telinga atau hidung jika keluar
cairan (darah)
PRINSIP INTERVENSI
Managemen oksigen cegah hipoksia
Managemen cairan
Managemen aktivitas
Managemen pencehgahan valsava manuver
◦ Atasi kejang
◦ Atasi rasa cemas
◦ Atasi rasa nyeri
Menjaga suhu tubuh normal < 37,50 C
Managemen Oksigen
Atasi hipoksia
Kekurangan oksigen metabolisme anaerob
edema otak TIK ↑
pCO2 ↑ vasodilatasi edema >> TIK ↑
Hipoksia metabolisme anaerob ↑ asam laktat
asidosis laktat edema otak TIK ↑
Berikan Oksigen 8-10 ltr/mnt
Managemen Cairan
Manitol 20%
Diuretik osmotik diberikan intravena, dosis 0,5-1
g/kgBB,
Kecepatan tidak kurang dari 10 menit agar tidak
terjadi hemolisis.
Untuk mencegah efek rebound, selanjutnya manitol
diberikan kembali setelah 6 jam dengan dosis 0,25-
0,5 /kgBB dalam waktu 30 menit.
pemantauan osmolaritas 310 – 320 mosmol
Managemen Cairan (Lanjutan ...)
Furosemid
Efek sinergis bila dikombinasikan
dengan manitol atau albumin.
Efek terbaik didapatkan diberikan 15
menit setelah manitol.
Bila diberikan bersama-sama, hati-hati
terhadap gangguan status cairan dan
elektrolit.
Managemen Valsava Manuveur
Hindari/atasibatuk, mengedan dan
penyedotan lendir pernafasan
(suction) berlebihan
Berikan pencahar
Cegah kejang
Cegah suhu meningkat
Steroid
Efektifdalam menanggulangi edema
vasogenik yang menyertai tumor,
meningitis dan lesi otak lain.
Meningkatkan permeabilitas BBB
Dosis awal 10 mg Dexamethason i.v
atau oral diikuti 4 mg tiap 6 jam.
Kegawatdaruratan pada
TRAUMA TULANG
BELAKANG
Tulang Belakang Normal
Tulang belakang
(33 ruas)
7 servikal
12 torakal
5 lumbal
Fusi sakral
& koksik
Penanganan
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik Umum :
Posisi netral
Pasien sadar / tidak sadar
Pernafasan diafragma
Bisa fleksi elbow, ekstensi (-)
Hipotensi + bradikardi, hipovolemik (-)
Pemeriksaan
Neurologik:
• Motorik
• Sensorik
• Refleks
• Otonom
Khusus :
Medikamentosa
Konservatif
Operatif
Penatalaksanaan (Lanjutan ...)
Immobilisasi
Pra RS dengan long spine board/short (long spine board hanya
untuk evakuasi/transportasi tidak untuk bedrest)
Cairan intravena
Maintenance, kecuali jika ditemukan syok hipovolemik, pada
syok spinal untuk memperbaiki hemodinamik (TD dan nadi)
dgn pemberian vasopresor
Obat-obatan
Transfer
Ke RS yang memiliki fasilitas definitif, jika terjadi gangguan
jalan napas atau gagal napas pasang ETT ventilator
Operasi
_____ ____