Anda di halaman 1dari 20

DIAGNOSA-CEPAT MALARIA

DENGAN
RDT (Rapid Diagnostic Test)
Apakah Rapid Diagnostic Test (RDT) Malaria itu?

• RDT malaria adalah alat yg menggunakan prinsip


imunokromatografi utk mendeteksi antigen (Ag)
dengan memakai monoklonal antibodi (Mab).
 Mabs terkandung dalam nitroselulose strip/stik
akan menangkap Ag jika terdapat pada darah.
 Adanya Ag ditunjukkan oleh perubahan warna.
 Pembacaan hasil antara 10 - 20 menit.
Antigen Target
• Histidine-rich protein 2 (PHRP- 2) dari P. falciparum
– Suatu protein spesifik P. falciparum
– Berada dalam sitoplasma parasit dan membran
eritrosit-berparasit / terinfeksi (PRBC)

• pLDH dan Aldolase


– Adalah enzim dari glycolytic pathway parasit
– Dihasilkan oleh semua stadium parasit yang hidup
– Terdapat pada semua ke4 spesies plasmodium
malaria manusia (Pf, Pm, Po and Pv).
– Isomer yang berbeda (sekuens asam amino) dari
pLDH terdapat pada setiap spesies
Bentuk-Bentuk RDT

Dipsticks - strip mengandung nitroselulosa, biasanya


dicelupkan dalam lubang berisi darah dan buffer
Cassettes - kotak plastik berisi strip nitroselulosa
dengan tempat tes dan kontrol
Card - lembaran berisi strip nitroselulosa
Contoh Bentuk-Bentuk RDT

Card Cassette Dipsticks


Cara Kerja RDT
1. Ab spesifik berlabel (digunakan utk menargeti Ag), diendapkan
pada ujung rendah strip nitroselulosa atau dalam lubang plastik

2. Ab spesifik tanpa label (utk menargeti Ag) dilekatkan pada test


line, dan Ab spesifik utk Ab berlabel dilekatkan pada control line.

Free labeled Test line


Ab (bound Ab)

Control line
(bound Ab)

Nitrocellulose strip
3. Eritrosit yg dilisis oleh buffer melepaskan lebih lagi protein
(Ag)

4. Antigen parasit, jika ada, mengikat antibodi berlabel

5. Dapar/Buffer merambatkan kompleks antigen-antibody


complex berlabel sepanjang strip.
buffer

Parasitised
Parasite Ag captured blood
by labeled Ab

Blood and labeled Ab


flushed along strip
6. Beberapa kompleks Ag-Ab berlabel terjebak pada test
line

7. Ab berlabel yg berlebih dijebak pada control line

Labeled Ag-Ab Labeled Ab


complex is captured captured by
by bound Ab of test bound Ab of
line control line

Captured labeled Captured


Ag-Ab complex labeled Ab
Interpretasi Hasil TesT
Hanya tes Pf

Positif

Positif

Perubahan warna pada Control ( C ) dan Test line ( T)


Hanya tes Pf

Negatif

Perubahan warna pada Control line ( C ) tapi tidak pada Test line ( T)
Hanya test Pf

Tak ada control line, dg atau tanpa dg perubahan warna pd test lines
Interpretasi hasil tes dengan Pf/Pan (Combo)
Interpretasi Hasil Tes dengan Pf/Pan (Combo)
Penyebab Hasil RDT Negatif-Palsu/Semu

 Parasitemia sangat rendah (biasanya <100p/µl)

 RDT rusak

 Spesiesnya bukan yang ditargeti oleh RDT

Pada malaria berat dengan parasitemia >40000 parasit/µl

 Heterogenitas genetik pengekspresian PfHRP2

 Delesi gen HRP-2

 Adanya blocking antibodies untuk antigen PfHRP2


Penyebab Hasil Test RDT Positif-Palsu

 Adanya terus-menerus stadium seksual: gametosit (gametosit tdk


menyebabkan sakit)
 Adanya terus-menerus Parasitemia stadium aseksual dibawah batas
ambang diteksi mikroskop
 Adanya terus-menerus antigen karena sekuestirisasi dan
pengobatan tak tuntas
 Pembersihan yang lambat terhadap antigen yang beredar (baik
yang bebas atau yang kompleks antigen-antibody)
 Reaksi silang dengan malaria bukan falciparum atau faktor
rheumatoid
Keunggulan RDT
 Mudah digunakan
 Mudah menginterpretasikan / membaca hasilnya
 Hanya butuh sedikit pelatihan
 Tidak membutuhkan listrik atau alat yang spesial

 Mendeteksi antigen yang beredar; bisa mendeteksi


P. falciparum yg bersekuester

 Kemampuan deteksi sebanding dengan mikroskop


berkualitas tinggi
Keterbatasan/Kekurangan RDT
 Tak mampu menditeksi parasit, sensitifitasnya menurun bila jumlah

parasitimea rendah: <100p/uL

 Beberapa RDT hanya bisa untuk menditeksi P. falciparum

 Bisa positif-palsu terus menerus sampai 2 minggu stelah


pengobatan dan hilangnya parasit

 Tak bisa menghitung kepadatan parasit

 Tak mampu mebedakan spesies, contoh antara Pv, Pm dan Po.

 Mahal: harga-pasar: U.S.$0,55–U.S.$1,50


(mikroskopis : U.S.$ 0,12 – $0,40 )
Faktor-faktor yg dipertimbangkan Kapan
Memilih RDT yg Cocok

 Spesies plasmodium yang akan diditeksi (P. falciparum saja, atau


pan-specific /semua spesies)

 Daya tahan stabilitas temperatur pada kondisi tempat penyimpanan

 Kemudahan pemakaian, berhubungan dengan bentuk RDT: contoh,


cassette, dipstick, card.

 Kebutuhan untuk pemeriksaan pasien yang sudah diobati

 Biaya (termasuk transportasi, pelatihan, dan pengendalian mutu)

 Sensifitas
Langkah Pengendalian Mutu untuk RDT
 Baca instruksi baik-baik sebelum RDT digunakan
 Ikuti dengan ketat instruksi-instruksi
 Jgn gunakan RDT bila kemasannya sudah bolong atau rusak
 Jangan gunakan RDT yang kadaluwarsa
 Buka kemasan RDT hanya sebelum menggunakaknnya. Jika diambil dari
lemari es , biarkan RDT mencapai suhu ruangan sebelum dibuka dan
digunakan
 Baca dan interpretasikan hasil tes sesuai dengan waktu yang
dispesifikasi/ditentukan oleh pabrik
 RDT tidak bisa digunakan lebih dari sekali
 Bila tak ada lemari es, RDT bisa disimpan ditempat yg teduh- sejuk
 Selalu ikuti petunjuk biosafety/keamanan lab atau lapangan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai