Anda di halaman 1dari 58

REAKSI IMUNO-SEROLOGI

RETNO MARTINI, S.Si, M.Biomed


Serologi

• Ilmu yang mempelajari reaksi antara antigen dengan


antibodi di dalam serum.

• Reaksi serologi dapat dipakai untuk:


- Menentukan antigen atau antibodi jika salah satunya
telah diketahui:
→ menentukan jenis kuman
→ menentukan golongan darah
→ memilih donor untuk transplantasi jaringan dst.

- Mengukur titer antigen atau titer antibodi


REAKSI SEROLOGI
REAKSI ANTIGEN DG ANTIBODINYA
IN VITRO
IN VIVO
IN OVO

DIAGNOSTIK PENYAKIT
IDENTIFIKASI MIKROBA/MAKROMOLEKUL

ANTIGEN : HAPTEN MULTIPLE


ANTIBODI : MONOVALEN-POLIVALEN
MONOKLONAL-POLIKLON
Antibodi
ANTIBODI
• Sifat antibodi:
• Kemampuan bereaksi secara khas (spesifik)
dengan antigen yang menimbulkannya
Ikatan elektrostatik

Ikatan hidrogen

Ikatan hidrofobik

Ikatan
Van der Waals
Nature of antigen-antibody interaction

p. 138
Kekuatan yang mengikat antigen pada antibodi:

1. Ikatan elektrostatik
daya tarik antara asam amino dengan muatan berbeda

2. Ikatan H (Hydrogen bonding):


ikatan dengan perantaraan H antara bentuk-bentuk hidrofil:
-OH2, -NH2, -COOH

3. Tenaga Van der Waals:


ditentukan oleh kekuatan-kekuatan tarik antara lapisan elektron
yang diliputi awan
4. Ikatan hidrofobik:
asam amino yang hidrofobik/ non polar cenderung akan
bersatu membentuk suatu kelompok dalam lingkungan berair
Reaksi Silang (cross reaction)
!
• Suatu antigen:
beberapa macam epitop
Permukaan sel (bakteri atau sel lainnya):
beberapa macam antigen/epitop
• Suatu antigen atau suatu epitop yang serupa atau hampir serupa
dapat ditemukan pada sel atau antigen yang berlainan
• Serum yang mengandung antibodi terhadap reaksi aglutinasi dengan
suatu jenis kuman, namun memberikan reaksi aglutinasi dengan kuman
lainnya disebut aglutinasi silang
• Reaksi silang mempersukar diagnosis kuman dengan cara aglutinasi →
perlu antibodi tunggal (monovalen) terhadap suatu antigen spesifik
pada suatu jenis kuman tertentu → kuman dapat dibeda-bedakan
dengan baik
!
REAKSI SILANG
Jenis-jenis antibodi dalam berbagai istilah:

1. Antitoksin
antibodi terhadap toksin atau toksoid: bersifat netralisasi

2. Aglutinin
antibodi yang menggumpalkan sel (aglutinasi).
bereaksi dengan antigen berbentuk partikel (suspensi)
atau dengan yang diadsorpsikan pada permukaan partikel
(sel darah merah, lateks dll)
Jenis-jenis antibodi dalam berbagai istilah:

3. Presipitin
antibodi yang menimbulkan presipitasi (pengendapan)
dengan antigen berbentuk larutan

4. Opsonin
antibodi yang merangsang dan memudahkan fagositosis
setelah berlekatan pada kuman atau partikel lainnya

5. Antibodi netralisasi
antibodi yang menetralisir daya infeksi kuman atau virus
Jenis-jenis antigen dapat
berupa:
1. Aglutinogen
Antigen yang menggumpalkan
antibodi ( aglutinasi) dan
berbentuk sel/ partikel.
2. Antigen terlarut / soluble antigen
3. Antigen yang diadsorbsikan pada
permukaan partikel ( streptolisin O
yang dilekatkan pada lateks.
REAKSI
ANTIGEN DAN ANTIBODI
IMMUNOASSAY
TAK BERLABEL BERLABEL
◆ AGLUTINASI ◆ ELISA Enzyme-linked
immunosorbent assay
◆ PRESIPITASI ◆ RIA Radio Immuno Assay
◆ IFA Immunofloresensi
Assay
◆ IMUNODIFUSI
◆ CMIA Chemiluminescence
Immunoassay
◆ ECLIA Electro
Chemiluminescence
Immunoassay
◆ ICT
Immunochromatography T
est
Reaksi presipitasi/ aglutinasi
• larutan antigen + antiserum → presipitasi/ aglutinasi
• presipitasi/ aglutinasi terjadi karena keseimbangan jumlah
antigen dan antibodi yang berikatan membentuk anyaman
(lattice)
• jumlah antigen atau antibodi yang terlalu banyak tidak
mengakibatkan pembentukan presipitasi/ aglutinasi
Reaksi aglutinasi

- Reaksi antara antibodi dengan antigen pada permukaan sel


→ pembentukan anyaman antara sel-sel dengan perantaraan
antibodi
!
- dipakai untuk:
1. Identifikasi kuman
2. Mengetahui tipe sel tertentu, contoh: golongan darah
3. Mengetahui antibodi dalam serum terhadap kuman tertentu
!
(kuman yang sudah diketahui sebagai antigen)
- Makroskopik:
- dalam tabung-tabung aglutinasi
!
- Mikroskopik:
!
- pada gelas alas (spot agglutination atau slide agglutination)
- setetes antiserum + setetes suspensi kuman
- bila perlu diperiksa dengan mikroskop
AGLUTINASI
Reaksi aglutinasi
INTERPRETASI HASIL AGLUTINASI
◆ Kualitatif ( Positif/Negatif ) ; (Reaktif /Non reaktif)
◆ Semi kuantitatif :
➢ (berupa titer seperti pada pemeriksaan Widal, TPHA →
1/80; 1/160)
➢ ( RPR → 1/8, 1/16 dst)
➢ ( ASO/CRP/RF , setelah didapat pengenceran terakhir
yang aglutinasi kemudian dikalikan dengan nilai
sensitivitas analitik reagensia )
o Sensitivitas ASO 200 IU/mL
o Sensitivitas CRP 6 mg/L
o Sensitivitas RF 8 IU/L
INTERPRETASI
SEMIKUANTITATIF
Interpretasi
Pengencer
an
ASO (200 CRP 6 RF 8 IU/L Tubex
IU/mL) mg/L

1 + 1 (1:2) 400 12 16
1 + 3 (1:4) 800 24 32
1 + 7 (1:8) 1600 48 64
1 + 15 3200 96 128
(1:16)
1 + 31 6400 192 256
(1:32)
Semikuantitatif
Semikuantitatif TPHA
Uji semikuantitatif RPR
Widal Pengencer
an
Tabung ke Titer 1/2
Volume (uL) Titer 1 1/20
1/4
80 1/20 2 1/40
3 1/80 1/8
40 1/40 4 1/160
5 1/320 1/16
20 1/80 6 1/640
7 1/1280 1/32
10 1/160 8 kontrol negatif

5 1/320
QC

Internal
KONTROL
Quality Control POSITIF
Aglutinasi
KONTROL
NEGATIF
Slide
Agglutination

Weak Strong Negative result –


no agglutination
Positive results – agglutination
Bacterial Agglutination

Agglutinated Non-agglutinated
Direct aglutination
Direk aglutinasi
Aglutinasi indirek /
Passive Aglutination

◆ Ag bukan merupakan bagian dari sel


◆ Sel/partikel yang dipakai hanya sebagai
pembawa
◆ Ag dilekatkan pada partikel berupa sel
darah merah, lateks atau bentonit.
◆ Aglutinasi dengan sel darah merah
disebut haemaglutinasi.
◆ Aglutinasi dengan lateks disebut latex
aglutinasi
Indirect aglutination
Indirect aglutination
(a) (b)

(c)

Reaksi Prozone

Reaksi presipitasi
(a) Antibodi berlebihan. Semua determinan antigen terikat → presipitasi (-)
(b) Anyaman antigen dan antibodi terbentuk karena perbandingannya
seimbang → presipitasi (+)
(c) Antigen berlebihan → presipitasi (-)/Reaksi Prozone atau sedikit
Reaksi presipitasi

Larutan antigen
Cincin putih

Larutan antibodi

Reaksi presipitasi dapat dilakukan dengan mengalirkan


larutan antigen secara perlahan di atas larutan antibodi
→ terbentuk 2 lapisan dengan perbatasan yang tegas
→ terjadi difusi antara lapisan antibodi dengan lapisan
antigen
→ tercapai konsentrasi optimal pada daerah tertentu
→ tampak sebagai cincin putih
presipitasi
presipitasi
Reaksi presipitasi dalam gel

Dilakukan dalam medium yang semisolid berbentuk jel,


Contoh: agar yang lembek
Difusi ganda menurut Ouchterlony

Antigen dan antibodi dimasukkan di dalam 2 lubang kecil


Di dalam agar → kedua bahan berdifusi → titik pertemuan
dengan perbandingan konsentrasi optimal → presipitasi
berupa garis putih

Larutan antigen Larutan antibodi


Difusi ganda menurut Ouchterlony
Bahan yang mengandung beberapa antigen akan bereaksi
dengan serum yang mengandung antibodi terhadap
tiap antigen yang ada:
- terbentuk beberapa garis:
disebabkan oleh perbedaan kecepatan difusi antara
antigen-antigen yang ada)

Larutan terdiri Larutan terdiri


dari beberapa dari beberapa
jenis antigen jenis antibodi
Difusi ganda menurut Ouchterlony
Persamaan antigen di dalam dua larutan:
- Dapat diperlihatkan dengan mereaksikan kedua antigen
dengan satu antibodi:
pembentukan presipitat berbentuk lengkung yang
teratur di antara kedua garis presipitat menunjukkan
persamaan antigen (immunological identity)

Antigen A Antigen A

Antibodi A
Difusi ganda menurut Ouchterlony
Persamaan antigen di dalam dua larutan:
- Reaksi dua macam campuran antigen dengan satu
campuran antibodi:
campuran-campuran antigen pada dua sumur
yang
sebagian sama akan membentuk presipitat
berbentuk
taji (spur) dengan campuran dan antibodi yang
mengandung Antigen A
antibodi Antigen A antigen yang
terhadap
sama & Antigen C & Antigen B
maupun yang berlainan

Antibodi A
& Antibodi C
Difusi ganda menurut Ouchterlony
Persamaan antigen di dalam dua larutan:
- Reaksi antigen-antigen dengan campuran antibodi
terhadap antigen-antigen tersebut:
Presipitat antigen-antibodi yang berbeda akan
membentuk garis yang saling menyilang

Antigen A Antigen B
& Antigen B & Antigen C

Antibodi A
& Antibodi C
Difusi ganda menurut Ouchterlony
Antigen A Antigen A Antigen A Antigen A
& Antigen C & Antigen B & Antigen C & Antigen B

Antibodi A Antigen A Antigen A Antibodi A,


& Antibodi C & Antigen C& Antigen B Antibodi B
& Antibodi C

Antibodi A,
Antibodi B
& Antibodi C
Difusi tunggal radial (Mancini):

Antibodi dicampurkan ke dalam agar


Antigen yang dimasukkan di dalam lubang berdifusi ke dalam agar
Antigen dan antibodi membentuk lingkaran presipitasi putih pada
titik-titik dengan jumlah antigen dan antibodi yang seimbang
Diameter lingkaran dapat dipakai sebagai ukuran konsentrasi
antigen:
Bila dibandingkan dengan larutan antigen yang diketahui
konsentrasinya
Antigen A
(konsentrasi X) Antigen A
(konsentrasi C)

Antibodi tercampur
merata dalam agar
Hemaglutinasi
Aglutinasi dengan sel darah merah

Dasar hemaglutinasi bermacam-macam:


a. reaksi antibodi dengan antigen pada permukaan
sel darah merah:
penentuan golongan darah
b. hemaglutinasi oleh virus atau riketsia:
- pada permukaan sel darah merah terdapat
reseptor spesifik terhadap virus atau riketsia
- antibodi spesifik terhadap bagian virus
yang berinteraksi dengan reseptor pada sel
darah merah dapat menghambat hemaglutinasi
(hambatan hemaglutinasi: haemagglutination
inhibition/HI)
Hemaglutinasi

Dasar hemaglutinasi bermacam-macam (lanjutan):


c. Sel darah merah berfungsi sebagai pembawa antigen
(passive haemagglutination) :
- sel-sel darah merah yang telah dilapisi oleh antigen tertentu
dapat digunakan untuk mengetahui adanya antibodi terhadap
antigen tersebut di dalam serum penderita
haemaglutinasi
Reaksi antigen-antibodi
sekunder
1. Aglutinasi : agregasi dari antigen
berbentuk partikel kecil/ padat
2. Presipitasi : agregasi dari antigen
yang berbentuk soluble/ terlarut
3. Flokulasi : Interaksi antara Ag terlarut
dengan Ab dan terlihat sebagai
partikel halus (Tes RPR)
4. Complemen fixation ( komplemen
yang terikat pada kompleks Ag-Ab
Imunokromatografi

Berasal dari kata “imunologi” dan “kromatografi”.


Imunologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mencakup studi tentang
semua aspek dari sistem kekebalan tubuh terutama dalam pemeriksaan
adalah mengidentifikasi antigen atau antibodi.

Sedangkan kromatografi adalah teknik dalam memisahkan molekul


berdasarkan perbedaan berat pola pergerakan antara fase gerak dan fase
diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada
larutan.

Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati membran


nitroselulosa/kolom sebagai fase diam.

Sehingga imunokromatografi adalah teknik untuk memisahkan dan


mengidentifikasi antigen atau antibodi yang terlarut dalam sampel.
Device
ICT /
RDT
Hasil Pengamatan
ICT
Internal
Quality Control ICT
dengan
CONTROL LINE

Anda mungkin juga menyukai