Anda di halaman 1dari 13

Penyakit

Meningitis
Oleh :

- Deva Agustina (P17111182052)


Rania Salsa Billa Duari Kirana (P17111183058)
- Shafa Sundus Salsabilla (P17111183067)
- Nova Erika Putri N. A (P17111183073)
-Titin yulianti (P17111183079)
Ainul muthi'ah alfaini (P17111183085)
- Mega Dwi P (P17111183091)

D4 GIZI 2B

Welcome!!
Pokok Bahasan
01 Definisi Meningitis Secara Medis dan
Gizi

02 Penyebab dan Resiko Meningitis

03 Patogenesis

04 Tanda dan Gejala

05 Pencegahan atau Intervensi


Definisi Meningitis
Definisi Meningitis
Meningitis bakteri adalah suatu peradangan pada
Definisi secara Medis selaput otak yang mengenai lapisan piamater dan
ruang subaraknoid termasuk CSS yang dapat dis
ebabkan oleh bakteri yang menyebar masuk ke d
alam ruang subaraknoid (Sáez-Llorens dan McCr
acken, 2003; Hoffman dan Weber, 2009).

Menurut ( kharismawati , 2017 ) “ kadaangizidan


kesehatanmasyarakattergantungpadatingkatkonsu
Definisi secara Gizi msi , di indonesiamengahdapiduamasalahgiziyait
ugizikurangdangizilebih , masalahgizipadaumun
ya di sebabkanolehkemiskainan , kurangnyaperse
dianpangan , kurangnyakebersihanlingkunganda
nkurangnyapengetahuanmaysarakattetntanggizi.
“ sehinggameningkatkanresikoinfeksiolehkuman
danbakteri yang dimanabanyaksekalipenyakitaki
bat virus danbacterisalahsatunya meningitis
PENYEBAB MENINGITIS
SKEMA MENINGITIS
Penyebab umum meningitis bakteri berdasarkan usia dan faktor risiko (Roper dan Brown, 2005)
PENYAKIT AKIBAT KOMPLIKASI MENINGITIS

1. Trombosis vena serebral, yang 4. kehilanganpendengaran, dapatterjadika


menyebabkankejang, koma, atau renaradanglangsungsaluranpendengaran
kelumpuhan, dan Ensefalitis, yaitur dan Absesotak, terjadikarenarada yang b
adang pada otak. erisi pus atau nanah di otak.

2. Efusiatauabses subdural, yaitupe 5. Hidrosefalus, yaitupertumbuhanli


numpukancairan di ruangan subdur ngkarankepala yang cepatdan abn
al karenaadanyainfeksiolehkuman ormal yang disebabkanolehpenyum
batancairanserebrospinalis.
.

3. Arteritis pembuluhdarahotak, yang dap 6. Gangguanperkembanganmental danint


atmengakibatkaninfarkotakkarenaadanya eligensikarenaadanyaretardasi mental yan
infeksipadapembuluhdarah yangmengak g mengakibatkanperkembangan mental da
ibatkankematianpadajaringanotak. nkecerdasananakterganggu
Infeksi bakteri dapat mencapai selaput otak melalui aliran darah (hematogen) atau per
luasan langsungdariinfeksi yang disebabkanolehinfeksidari sinus paranasalis, mastoid
Patogenesis , absesotakdan sinus kavernosus. Bakteri penyebab meningitis pada umumnya berkol
onisasi di saluran pernapasan bagian atas dengan melekatkan diri pada epitel mukos
a nasofaring host. Selanjutnya setelah terhindar dari sistem komplemen host dan berh
asil menginvasi ke dalam ruang intravaskular, bakteri kemudian melewati SDO dan m
asuk ke dalam CSS lalu memperbanyak diri karena mekanisme pertahanan CSS yang
rendah. Dalam upaya untuk mempertahankan diri terhadap invasi bakteri maka kaska
de inflamasi akan teraktivasi sebagai mekanisme pertahanan tubuh (Mace, 2008).

BakteriH.influenzae,N.meningitidisdanS.pneumoniamenghasilkanimunog
lobulin A protease. Bakteri-bakteri ini menginaktifkan immunoglobulin A host dengan m
enghancurkan antibodi sehingga memungkinkan terjadinya perlekatan bakteri pada m
ukosa nasofaring dan terjadinya kolonisasi. Perlekatan pada mukosa epitel nasofaring
host oleh N. meningitidis terjadi melalui fimbria atau silia. atau silia dalam mencegah p
erlekatan bakteri pada mukosa nasofaring. Bakteri kemudian akan memasuki ruang in
travaskular melalui berbagai mekanisme. Bakteri meningokokus memasuki ruang intra
vaskular melalui proses endositosis melintasi endotelium di jaringan ikatvakuola. Seda
ngkan bakteri H. influenzae memisahkan tight junction apikal antara sel epiteL.

Bakteri berkapsul (S. pneumonia, H. influenzae dan N. meningitidis) men


cegah kerusakan oleh host setelah berada dalam aliran darah,karena kapsul polisakar
ida bakteri menghambatfagositosisdanaktivitaskomplemenbakterisida.Setelahbakterib
eradadalamaliran darah, bakteri akan beradhesi ke SDO tergantung kualitas struktural
dari bakteri seperti fimbria pada beberapa strain E. coli, dan silia dan fimbria pada N.
meningitidis (Mace,2008)
Tanda dan Gejala Meningitis
1. Demam, sakit kepala, kaku kudukdan tanda-tanda disfungsi otak (penurunan
kesadaran mulai dari apatis sampai koma) (Tunkel, 2001).

Kaku kuduk dapat disertai tanda Kernig atau Brudzinski atau keduanya. Tidak adanya
2. tanda tersebut tidak mengesampingkan diagnosis meningitis bakteri. Pada suatu studi
prospektif menunjukkan sensitivitas tanda Kernig sebesar 5%, tanda Brudzinski 5%
dan kaku kuduk 30%. Hal ini menunjukkan bahwa tanda-tanda ini tidak akurat dalam
mendiagnosa pasien meningitis (Thomas et al., 2002)

3. Peradangan dan trombosis pembuluh darah, sering terjadi dalam ruang subaraknoid, menye
babkan terjadinya iskemik daerah kortikal dan subkortikal yang dapat mengakibatkan kejang
dan defisit neurologis fokal.

4. Dengan memburuknya penyakit, tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial dapat terj


adi termasuk koma, hipertensi, bradikardi dan kelumpuhan nervus III (NudelmandanTunk
el,2009)..
Pencegahan atau Intervensi
- Pemeriksaanradiologi
Pada meningitis serosa di lakukanpemeriksaanfotobagianDada ,kepaladnmelakukan ST scan . sedangkanpada meningitis pur
ulenta di lakukanpemeriksaan mastoid , sinus paranasal , gigigeligi dan foto dada.

- pemberian anti biotik ,


pemberianobat – obat an anti biotikharusterlebihdulu di lakukanujikulturdarahdanlumbalpunksi agar pemberian
anti biotik yang di sesuaikanolehkuman yang menyerang .dalampemilihan anti biotikinijuga di berikanuntukmen
cegahpenyebaranbactei yang lebihbanyaklagi.
DAFTAR RUJUKAN
1. Mace, S. E. (2008). Acute Bacterial Meningitis. Emerg Med Clin N Am
2. Nudelman, Y., Tunkel, A.R. 2009. Bacterial meningitis epidemiology, pathogenesis and manage
ment update. Drugs; 69 (18): 2577-2596
3. Ritarwan. K. 2006. Diagnosis danPenatalaksanaan Meningitis Otogenik. FK-USU/RSUP H. Ada
m Malik Medan
4. Sabilarrusyisi., & Ekorini. H. M. 2014. Tuli Sensorineural sangan Berat Pasca Mneingitis (Lapor
an Kasus). Jurnal THT – KL ,1(1): 104-111
5. Saez-Llorens, X., McCracken, G. H., 2003. Bacterial meningitis in children.
Lancet, 2139-2148.
6. Tunkel, A.R., Hartman, B.J., Kaplan, S.L. 2004. Practice guidelines for the management of bacte
rial meningitis. Clin Infect Dis. 39:1267
7. Van de Beek, D., de Gans, J., Spanjaard, L. 2004. Clinical features and prognostic factors in ad
ults with bacterial meningitis. N Engl J Med. 351:1849.
8. Wertheim HF, Nghia HD, Taylor W, Schultsz C. 2009. Streptococcus suis: an emerging human p
athogen. Clin Infect Dis, 48:617-625
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai