ANTI-
HIPERLIPIDEMIA
(HIPOLIPIDEMIK)
Kepaniteraan Ilmu Farmakoterapi dan Farmasi Terapan
Periode 26 Agustus - 28 September 2019
PENDAHULUAN
Hipolipidemik Ateriosklerosis
Obat yang digunakan untuk
Suatu Penyakit yang ditandai
menurunkan kadar lipid
plasma. dengan penebalan dan
(Salah satu tindakan yang hilangnya elastisitas dinding
ditujukan untuk menurunkan arteri.
risiko penyulit aterosklerosis)
LIPOPROTERIN LIPOPROTEIN
LIPOPROTEIN
DENSITAS DENSITAS
(a)
RENDAH (LDL) TINGGI (HDL)
Trigliserida VLDL → hidrolisis (LPL) → ASAM LEMAK BEBAS → disimpan di jar. Adiposa dan bahan
oksidasi di jantung & otot
Bila terdapat dalam jumlah banyak IDL akan terlihat sebagai kekeruhan pada
plasma
Kadar HDL menurun pada kegemukan, perokok, pasien diabetes tidak terkontrol dan pada
pemakai kombinasi estrogen-progestin
Pada individu dengan nilai lipid yang normal, kadar HDL relatif menetap sesudah dewasa
(kira-kira 45 mg/dL pada pria dan 54 mg/dL pada wanita).
Efek protektifnya diduga karena mengangkut kolesterol dari perifer untuk dimetabolisasi di
hati
Menghambat modifikasi oksidatif LDL melalui paraoksonase, suatu protein antioksidan yang
berasosiasi dengan HDL.
Apo(a) pada Lp(a) secara struktural merupakan homolog plasminogen dan tampaknya bersifat
aterogenik karena menghambat fibrinolisis trombus.
• Hiperlipidemia Monogenik
• Hiperlipidemia Poligenik
TIPE II
TIPE II A
TIPE II B
TIPE III
TIPE IV
TIPE V
Pengobatan Hiperlipidemia
Pengaturan diet
• Farmakodinamik
• Mengganggu sirkulasi enterohepatic sehingga eksresi steroid yang bersifat asam dalam tinja meningkat
• Efek resin akan meningkat bila diberikan bersamaan dengan penghambat HMG CoA reductase
• Efek samping : mual, muntah, dan konstipasi. Gangguan absorbs Vitamin A, D, K serta hipoprotrombinemia
• Dosis Dewasa :
• Kolestiramin dan kolestipol ; 12-16 g sehari dibagi 2-4 bagian dengan maksimum 3 kali 8 g ;
Kolestipol
• Penggunaannya serupa dengan kolestiramin dengan dosis 20-30g sehari. Obat ini tidak
memberikan bau dan rasa yang mengganggu, sehingga lebih memudahkan ketaatan minum obat
dibandingkan dengan kolestiramin.
• Farmakokinetik :
• Diabsorpsi melalui usus secara lengkap, terutama jika dikonsumsi bersama
makanan.
• Kadar puncak plasma tercapai dalam 1-4 jam.
• 60% diekskresi melalui urin sebagai glukuronid.
KLOROFIBRAT
Farmakokinetik : Kadar puncak dicapai dalam 1-2 jam, dan keadaan mantap tercapai dalam 7-14
hari pada pemberian 2 kali 600mg sehari. Diekskresi secara utuh terutama dalam urin.
Kombinasi dengan resin menambah efek obat
Efek Samping : ditoleransi dengan baik dan efek samping kurang dari 10% penderita.
Kontraindikasi : Pasien dengan gangguan hati dan ginjal, pada wanita hamil dan menyusui
● Harus diberikan dalam dosis yang lebih besar daripada yang diperlukan
● Kerjanya menghambat hidrolisis trigliserida oleh hormon-sensitive lipase.
● Penurunan sintesis trigliserida -> << produksi VLDL, sehingga LDL<<
● Meningkatkan aktivitas LPL -> menurunkan kadar kilomikron dan trigliserida VLDL
● Tidak mempengaruhi katabolisme VLDL, sintesis kolesterol total atau ekskresi asam empedu
● Merupakan hipolipidemik efektif : meningkatkan HDL(30-40%), menurunkan trigliserida (35-45%) dan
menurunkan LDL (20-30%)
EFEK SAMPING
● Sdbagai obat pilihan pertama untuk pengobatan semua jenis hipertrigliseridemia dan
hiperkolesterolemia.
● Menurunkan kadar kolesterol 10% dna trigliserida seruh 26% pad apasien infark jantung.
● Biasa diberikan peroral 2-6 g /hari terbagi dalam 3 dosis
PROBUKOL
PROBUKOL
Lain-lain
PENGHAMBAT ABSORPSI KOLESTEROL INTESTINAL
EZETIMIBE
Hambat absorbsi
sitosterol dan Interaksi obat :
kolesterol dalam
DOSIS obat : usus ⮚Ezetimibe + fibrat :
Diabsorbsi baik meningkatkan kadar
5-10 mg/ hari, sekali lewat saluran cerna ezetimibe dalam plasma
sehari
(dosis 10 mg/hari, ⮚Ezetimibe + kolestiramin :
menurunkan LDL T1/2 Panjang (22 jam) menurunkan kadar
sebesar 19%, dengan ezetimibe dalam plasma
kenaikan HDL 80% obat diekskresi ⮚Ezetimibe + statin :
sedikit dalam tinja meningkatkan efek
lipodemik
Sumber : Buku Farmakologi dan Terapi FKUI Edisi 5
NEOMISIN
SULFAT Diberikan peroral,
Membentuk kompleks tidak Efek Samping :
larut dalam asam empedu ⮚Gangguan
⮚Dapat di berikan saluran cerna
tunggal atau Efek penurunan kolesterol ⮚Ototoksitase
bersama obat lain
bersifat sedang ; pada ⮚Nefrotoksitase
⮚Indikasi serupa ⮚Gangguan
pemberian 2g/hari dalam
dengan resin absorbsi obat lain
⮚Sebaiknya untuk dosis terbagi menurunkan
LDL dan kolesterol total (digoksin)
pasien yang tidak
cocok dengan obat sebanyak 10-30%, tanpa
hipolipidemik mengubah kadar
lainnya trigliserida
Sumber : Buku Farmakologi dan Terapi FKUI Edisi 5 Hal
BETA TIDAK DIANJURKAN
SITOSTERO
L Gabungan sterol tanaman
yang tidak diabsorbsi saluran
cerna manusia
Mekanisme kerja :
Efek
Diduga menghambat absorpsi
DOSIS anjuran : kolesterol eksogen Samping :
Gangguan
Berkisar 3-6 Diindikasikan hanya untuk saluran cerma
g/hari pasien hiperkoleteromia
poligenik yang amat sensitive
dengan penambahan
kolesterol dari luar (makanan
Sumber : Buku Farmakologi dan Terapi FKUI Edisi 5
Tidak Direkomendasikan
DEKSTROTIROKSIN
Isomer optik
hormone tiroid Efek Samping :
Gangguan jantung
Menurunkan kadar lipid (infark jantung, angina,
dalam darah di duga aritmia) dan
karena efek tiromimetiknya meningkatkan
(kemampuan menurunkan mortalitas
kadar lipid yang lebih besar
dari pada peningkatan
kecepatan mrtabolismenya)
Sumber : Buku Farmakologi dan Terapi FKUI Edisi 5
BEKATUL ❖Dugaan pada
permulaan, bahwa
dapat menurunkan
kadar lipid plasma
❖Dugaan lain,
Bekatul (bran) seratnya dapat
popular di memperlancar
masyarakat luar ekskresi empedu
negeri maupun di
Indonesia untuk
cegah
arteriosklerosi