Ulkus Kelamin
Ulkus Kelamin
Ulkus mole :
penyakit infeksi genital akut, setempat ,
auto-inoculable ,
disebabkan Haemophilus ducreyi,
gejala klinis khas ulkus pada tempat masuk,
seringkali disertai supurasi KGB regional
ETIOLOGI
5
H. ducreyi
merupakan bakteri gram negatif,
anaerobik fakultatif,
bentuk batang pendek , ujung bulat, tidak bergerak,
tidak membentuk spora
memerlukan hemin untuk pertumbuhannya
PATOGENESIS
6
Trauma / abrasi
Kuman menginfeksi
Penetrasi pd epidermis
Limfa Limfadenitis
Inflamasi
Supurasi
GAMBARAN KLINIS
7
Anamnesis
Gejala klinik yang khas
Pemeriksaan langsung bahan ulkus yang
diberi pewarnaan gram.
PENYULIT
13
Adenitis inguinal
Fistel uretra
Fistel rektovagina
PENATALAKSANAAN
14
Pengobatan sistemik
Azithromycin 1 gr, oral, single dose
Seftriakson 250 mg dosis tunggal, injeksi intra
muscular
Siprofloksasin 2 x 500 mg selama 3 hari
Eritromisin 4 x 500 mg selama 7 hari
Amoksisilin + asam klavunat 3 x 125 mg selama 7
hari
Streptomisin 1gr sehari selama 10 hari
Kotrimoksazol 2 x 2 tablet selama 7 hari
PENATALAKSANAAN
15
Pengobatan lokal
Penyakit menular
Disebabkan oleh Treponema Pallidum
Sangat sukar ditumbuhkan in vitro
Kontak seksual, cairan tubuh >>
Kronis
Menular pada bayi dalam kandungan
Respons baik terhadap penisilin
Sejarah
Abad ke 15 pandemi di Eropah kemudian Asia.
Sangat virulen, belum diketahui obatnya, menimbulkan
banyak kematian dan cacad.
Disebut great pox
Abad ke 18 baru diketahui cara penularan dan abad 19
etiologi dan tes serologi (Wassermann)
Etiologi
Treponema pallidum (Spirocheta pallida)
Bentuk spiral,6-12 u,5-20 lekukan
Bergerak lincah, gerakan berputar fleksi, maju-
mundur dan meliuk-liuk
Tidak dapat dibiakkan (media artifisial)
Identifikasi :
Mikroskop lapangan gelap
Percobaan hewan
Klasifikasi
I. Sifilis didapat ( acquired syphilis)
1. Sifilis dini
- Sifilis primer
- Sifilis sekunder
- Sifilis laten dini
2. Sifilis kasip
- Sifilis laten kasip
- Sifilis tersier
3. Sifilis kardiovaskuler
4. Sifilis saraf
Sifilis Primer
Waktu inkubasi = 3-5 minggu
Klinis :
- Ulkus durum afek primer
- Ulkus durum
+ pemb. kel. limfa reg. primer komplek
Lokalisasi :
Genetalia eksterna
Ekstra genital
MANIFESTASI KLINIS
23
Sifilis Primer
Makula merah kehitaman papula chancre
dengan ulserasi di tengahnya
Chancre berbentuk bulat/oval, diameter kurang
lebih 1 cm, tepi tajam, teratur, meninggi dan
berindurasi, konsistensi keras dan tidak nyeri jika
tidak terkena trauma.
Tanpa pengobatan: 1-6 minggu
Dengan pengobatan: 1-2 minggu
Chancre dini: tepi rata, papula yang mengalami erosi dg peninggian,tepi
indurasi, dasar licin dan bersih
24
Multipel chancre: pangkal penis dan pubis
28
29 HERPES GENITALIS
Definisi
30
Dampak kejiwaan
Etiologi
32
HSV 1:
Kontak non seksual
50-100% populasi dewasa
80% infeksi orolabial, 20% genital
Awal kehidupan
HSV 2:
Kontak seksual
5-95% populasi dewasa
80% genital, 20% orolabial
Periode seksual aktif
Patogenesis
34
Infeksi rekuren
Asimtomatik
Faktor pencetus +
Virus mengalami reaktivasi dan multiplikasi kembali
infeksi rekuren
Antibodi spesifik +
Kelainan tidak berat
Faktor pencetus
38
Trauma
Koitus berlebihan
Demam
Gangguan pencernaan
Stres emosi
Kelelahan
Alkohol
Obat-obatan ( imunosupresif, kortikosteroid)
Gejala klinis
39
Episode terdahulu
Tipe virus
Infeksi inisial
Lebih berat, lebih lama
Kelenjar limfe regional membesar,nyeri
Penyembuhan lama 2-4 minggu, serangan berikut
lebih cepat
Dapat terjadi disuria ( lesi di daerah uretra,
periuretra), dapat retensi urin
Infeksi di servix perubahan difus, ulkus multipel,
ulkus besar dan nekrotik. Dapat tanpa gejala.
Gejala klinis
42
Infeksi rekuren
Dapat terjadi cepat atau lambat
Gejala lebih ringan
Antibodi spesifik +
Gejala klinis
43
Tempat predileksi:
Pria :
Preputium,glans penis,batang penis, uretra, daerah anal.
Daerah skrotum jarang
Wanita:
Labia mayor/minor, klitoris, introitus vagina, servix
Perianal, bokong, mons pubis jarang
Gejala klinis
44
Tujuan:
Mencegah infeksi ( terapi profilaksis)
Memperpendek masa sakit dan kekerapan komplikasi
infeksi primer
Mencegah terjadi latensi dan rekurensi klinis setelah
episode pertama
Mencegah rekurensi pada yang asimtomatik
Mengurangi transmisi penyakit
Eradikasi infeksi laten
Pengobatan profilaksis
50
Infeksi rekuren
Asiklovir,
200 mg per oral, 5 kali sehari, selama 5 hari
Atau Valasiklovir, 500 mg per oral, 2 kali sehari,
selama 5 hari
Atau keadaan ringan, krim asiklovir.
Pengobatan dilakukan sejak masa prodromal atau
dalam 1 hari setelah timbul lesi.
Pengobatan memperpendek waktu lesi genital
Pengobatan
54
Supresif:
Asiklovir, 400 mg per oral, 2 kali sehari, secara terus
menerus.
Atau valasiklovir, 500 mg per oral, sekali dalam sehari
Pengobatan akan menurunkan frekuensi kambuhan.
Pengobatan ini mengurangi tetapi tidak menghentikan
perkembang biakan virus yang asimtomatik
Pengobatan
55
Masa kehamilan:
Episode pertama infeksi primer, asiklovir oral
Persalinan pervaginam, ibu herpes genital resiko
tertular herpes neonatal (saat akan dilahirkan)
Ibu dengan infeksi rekuren bayi resiko tertular
rendah
Anamnesa, pemeriksaan fisik baik indikasi cs
Bayi dari ibu dengan ulkus genital aktif/ kultur virus +
isolasi, observasi cermat. Spesimen dari lesi ibu,
lakukan kultur virus 24-48 jam stl lahir
Asiklovir, tidak kontraindikasi mutlak untuk wanita hamil
Pengobatan
57
Neonatus:
Asiklovir,
10 mg per kg BB, intravenus 3 kali sehari,
selama 10-21 hari
Pengobatan
58
Mikroabrasi kulit/mukosa
HPV
Lap. Basalis
diferensiasi mengikuti keratinisasi keatas
Vegetasi
Penatalaksaan Umum:
Jaga kebersihan , berhubungan seks dengan
memakai kondom
Penatalaksanaan khusus
Kemoterapi: podofilin 25%, TCA 50%, Fluorourasil
1-5%
Imunoterapi: Interferon, Imiquimod krim 5%.
Pembedahan: bedah scalpel, bedah beku, Bedah
laser, e
Prognosis
76
2. Stadium lanjut
Sindroma anorektal
Esthiomen (elefantiasis genital)
Lesi Primer
81