• Pada kalimat (1), (2), dan (3) di atas terdapat konteks penggunaan
yang berbeda. Kalimat tersebut diungkapkan di depan orang yang
hubungannya dengan penutur berbeda-beda.
KALIMAT EFEKTIF
Putrayasa (2007:54) menyatakan kalimat dapat dikatakan efektif apabila
memenuhi beberapa ciri yakni 1) Kesatuan, 2) kehematan, 3) penekanan,
dan kevariasian (McCrimmon dalam Putrayasa).
• 1. Kesatuan mengandung pengertian bahwa sebuah kalimat harus
mengungkapkan sebuah ide pokok atau satu kesatuan pikiran. Satu
kesatuan pikiran tersebut diwujudkan dalam struktur kalimat yang jelas.
• 2. Kehematan mengandung pengertian bahwa setiap kata yang digunakan
mampu menjelaskan makna. Jadi, kehematan bukan dalam pengertian
banyak atau sedikitnya kata, namun lebih pada nilai guna kata yang
dituangkan dalam kalimat.
• 3. Penekanan adalah upaya memberikan aksentuasi atau pemusatan
perhatian pada salah satu unsur atau bagian kalimat. Dalam rangka
memberi aksentuasi tersebut, hal-hal yang dapat dilakukan adalah
dengan penekanan.
• 4. Kevariasian selain sebagai upaya untuk menghindarkan kesan
monoton, juga merupakan salah satu ciri kalimat aktif. Kevariasian ini
tidak akan tampak dalam sebuah kalimat, tetapi pada sebuah struktur
paragraf. Variasi tersebut meliputi; variasi dalam pembukaan kalimat,
dalam pola kalimat, dalam jenis kalimat, dan bentuk aktif-pasif.
Penyebab ketidakefektifan kalimat