BERDASARKAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Penggolongan Obat berdasarkan Undang-undang
1. Obat Narkotika
2. Obat Psikotropika
3. Obat Keras
4. Obat Wajib Apotek
5. Obat Bebas Terbatas
6. Obat Bebas
PENGGOLONGAN OBAT: PERMENKES RI
NO. 949/MENKES/PER/VI/2000
Narkotika Zat atau obat yang berasal dari Tanm. Papaver
tanaman atau bukan, sintetis somniferum,
atau semisintetis yang dapat kokain, ganja,
menyebabkan penurunan atau heroin, morfin,
perubahan kesadaran, opium, kodein,
hilangnya rasa, mengurangi dll.
sampai menghilangkan rasa
nyeri.
Psikotropi Zat atau obat baik alamiah Lisergida,
maupun sintetis bukan psilosibina,
K
ka
narkotika yang berkhasiat amfetamin,
psikoaktif melalui pengaruh diazepam,
selektif pada SSP yang fenobarbital,
menyebabkan perubahan khas klordiazepoksida,
pada aktifitas mental dan dll.
perilaku.
PERMENKES RI NO.
949/MENKES/PER/VI/2000
Obat Bebas Obat yang dapat Minyak kayu putih,
dijual bebas OBH, OBP,
kepada umum Paracetamol, Vit.
tanpa resep dokter C, B Komplex, dll.
Obat Bebas Obat bebas yang Antihistamin,
Terbatas (W : pada penjualannya klorokuin, kalii
waarschuwing) disertai tanda kloras,
peringatan. suppositoria, dll.
Obat Keras Obat berbahaya Adrenalin,
(G : Gevaarlijk) jika pemakaiannya
tidak berdasarkan
resep dokter.
antibiotika,
antihistamin, dll. K
OWA Obat keras yang Linestrenol,
K
dapat diserahkan antasid,
oleh apoteker salbutamol,
tanpa resep dokter. basitrasin krim,
ranitidin, dll.
1. Obat Bebas. Ini merupakan tanda obat yang paling "aman", yaitu obat yang bisa
dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan
lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas ini digunakan untuk mengobati
gejala penyakit yang ringan.
11. Promag Mg trisilikat 300 mg, gel kering Al (OH)3 300 Tablet kunyah
mg, dimethilpolisiloxan 500 mg
12. Sangobion Fe glukonat 250 mg, manganese sulfat 200 Kapsul
mcg, copper sulfat 200 mcg, vit C 50 mg,
folic acid 1000 mcg, vit B12 7,5 mcg,
sorbitol 25 mg
13. Xon-ce Vit C 250 mg, bubuk halus Na ascorbat Tablet 500 mg
250mg
14. Biolysin Syrop Vit A, Vit D, Vit B1, Vit B2, Vit B6, Vit B12, Syrop
niasinamida, d-pantenol, L-lisina-HCl DHA,
asam askorbat.S
16. Vitamin B Complex Vit B1 2mg, Vit B2 2mg, Vit B6 2mg, Tablet
nicotinamid 20mg, Ca panthothenat 10 mg
17 Magasida Aluminium magnesium hidroksida gel kering Suspensi
461mg, simetikon 20mg
19. Sakatonik Liver Vit B1, Vit B2, Vit B6, Vit B12, Vit C, Kaplet
nikotinamida, Ca-pantotenat, Ca-fosfat,.
20 Tonikum Bayer Vit B1 3,3 mg, Vit B6 0,35 mg, nikotinamid 5 Sirup 100 ml
mg, etanol 250 mg
Obat Bebas Terbatas
bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda lingkaran biru bergaris
tepi hitam. Obat-obat yang umunya masuk ke dalam golongan ini antara lain obat
batuk, obat influenza, obat penghilang rasa sakit dan penurun panas pada saat
demam (analgetik-antipiretik), beberapa suplemen vitamin dan mineral, dan obat-
obat antiseptika, obat tetes mata untuk iritasi ringan. Obat golongan ini hanya
dapat dibeli di Apotek dan toko obat berizin.
P No. 3 Awas! Obat Keras Hanya untuk bagian luar dari badan
Contoh: Betadin solution, obat kompres Rivanol, Salep Sulfonamidum
9. Cefat Sefadroksil 250 mg, 500 mg, 125mg/5 ml, Kapsul, sirup
250mg/5 ml kering 60 ml
Golongan I
Hanya untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
Tidak digunakan dalam terapi
Potensi sindrom ketergantungan amat kuat
Contoh : LSD, MDMA/ekstasi
Golongan II
Untuk pengobatan
Untuk pengembangan ilmu pengetahuan
Potensi sindrom ketergantungan kuat
Contoh : metamfetamin (shabu), sekobarbital
Psikotropika digolongkan menjadi 4 golongan :
Golongan III
Untuk pengobatan atau terapi
Untuk pengembangan ilmu pengetahuan
Potensi sindrom ketergantungan sedang
Contoh : amobarbital, pentazosine
Golongan IV
Untuk pengobatan atau terapi
Untuk pengembangan ilmu pengetahuan
Potensi sindrom ketergantungan ringan
Contoh : diazepam, halozepam, triazolam,
klordiazepoksida
Obat Narkotika
Merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh
tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkannya ke dalam
tubuh manusia. Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit,
rangsangan semangat , halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yang
menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.
Codein (Opioid)
Heroin/putaw (Opioid)
Morphine (Opioid)
Methadone (Opioid)
Cannabis (Ganja)
Marihuana (Ganja)
Demerol/Pethidina (Opioid)
Kokain
Propoksifen (Opioid)
Nalorfin
Narkotika Golongan II
Narkotika golongan dua, berkhasiat untuk pengobatan
digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam
terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon, Dll.