Asuhan Keperawatan
dan Penatalaksanaan
Pada Masa Intranatal
S 28
•Riwayat pasien •Status perkawinan
• Gangguan kesehatan alat •Pola pemenuhan
reproduksi kebutuhan dasar
• Riwayat kehamilan , nifas, dan KB •Data psikososial
O
• Keadaan umum
•TTV
•Head to Toe
A
• Diagnosis
• Masalah (sekarang dan potensial)
• Identifikasi kebutuhan segera
P
• Perencanaan asuhan
• Pelaksanaan asuhan
• Evaluasi
:
DATA SUBJEKTIF
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi
yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang
berkaitan dengan kondisi pasien. Untuk memperoleh
data melalui anamnese
1. Auto
anamnesis
2. Allo
Anamese dapat anamnesis
dilakukan dengan
cara 1. Biodata
• Nama
• Usia/Tanggal lahir
• Agama
Bagian-
• Pendidikan Terakhir
bagian
• Pekerjaan
Penting
Terdiri •Suku/Bangsa
Anamnesis
•Alamat
pada Kala I
Persalinan
2. Riwayat Pasien
7. Riwayat kesehatan
8. Status perkawinan
9. Pola makan
10. Pola minum
11. Pola istirahat
12. Personal hygiene
13. Aktivitas seksual
14 . Respon keluarga terhadap persalinan
15. Respon pasien terhadap kelahiran bayinya
16. Respon suami pasien terhadap kehamilan ini
17. Pengetahuan pasien tentang proses persalinan
18. Adat istiadat yang berkaitan dengan persalinan
DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik / Lemah
Kesadaran : Composmentis
2. TTV
a. TD
selama kontraksi, nyeri, takut, dan khawatir
(kenaikan systole 15-20 mmHg dan diastole 5-10
mmHg)
b. Nadi
c. Pernapasan
d. Suhu
Peningkatan suhu 0,5-1oC
3. Head to Toe
a. Kepala : telinga, mata, hidung, mulut.
b. Leher : kelenjar limfe, vena jugularis, kelenjar tyroid.
c. Perut :
inspeksi : bekas SC
TFU: Kesesuaian dengan UK
Palpasi
TBJ
DJJ
kandung kemih
d. Genetalia
kebersihan pengeluaran pervagina
tanda infeksi (ISK, gonorhoe, )
pemeriksaan dalam (effacement dan dilatasi, ketuban,
perdarahan, penentuan presentasi).
e. Anus
kebersihan
hemoroid
f. Data penunjang
USG
Laboratorium : HB, Proteinuria, leukosit
35
ANALISIS
1. Interpretasi Data Dasar
Langkah awal dari perumusan diagnosis atau masalah adalah
pengolahan data dan analisis dengan menggabungkan data
satu dengan lainya sehingga tergambar fakta.
Dalam langkah kedua ini, bidan membagi interpretasi data
dalam tiga bagian:
2. Masalah
Dalam asuhan kebidanan istilah “masalah” dan
“diagnosa” dipakai keduanya karena beberapa
masalah tidak dapat didefinisikan sebagai
diagnosis. Masalah sering dihubungkan dengan
bagaimana wanita itu mengalami kenyataan
terhadap diagnosisnya.
Contoh rumusan diagnosis kebidanan dan
masalah pada ibu bersalin:
NO Diagnosis Kebidanan Masalah
1. G1P0Ab0 UK 38-39 mgg T-H 1. Takut dengan gambaran rasa
dengan inpartu kala 1 fase sakit selama proses persalinan.
laten, anemia ringan. 2. Bingung dengan apa yang
harus dilakukan selama proses
persalinan.
3. Kebutuhan Pasien
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien
berdasarkan keadaan dan masalahnya.
2. Merumuskan Diagnosis/Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentivikasi masalah atau diagnosis
potensial lain berdasarkan rangkaian masalah yang ada.
Sambil mengamati pasien, bidan diharapkan siap bila diagnosis
atau masalah potensial benar-benar terjadi.
PENDOKUME
NTASIAN
KALA II
67
Persiapan Pertolongan
Kelahiran
Lahirnya kepala. Bayi
19. Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6
cm, lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi
kain tadi, letakan tangan yang lain di kepala bayi untuk
menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala,
menganjurkan ibu untuk meneran perlahan-lahan saat
kepala lahir.
20. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang
sesuai jika terjadi lilitan tali pusat.
a. Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan
lewat bagian atas kepala bayi.
b. Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat
didua tempat dan potong diantara kedua klem
tersebut.
21. Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran peksi
luar secara spontan.
Lahirnya Bahu 68
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tepatkan ke
dua tangan di masing-masing sisi muka bayi.
Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi
berikutnya, dengan lembut menariknya kearah bawah
dan kearah luar sehingga bahu anterior muncul di bawah
arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah
atas dan kearah luar untuk melahirkan bahu posterior.
Lahirnya badan dan tungkai 69
23. Setelah kedua bahu di lahirkan, menelusurkan tangan
mulai kepala bayi yang berada di bagian bawah ke
arah perineum, membiarkan bahu dan lengan
posterior lahir ketangan tersebut. Mengendalikan
kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati
perineum, gunakan tangan bagian bawah saat
menyangga tubuh bayi saat dilahirkan.
Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk
mengendalikan siku dan tangan anterior saat bayi
keduanya lahir.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan
yang ada di atas ( anterior ) dari punggung kearah
kaki bayi untuk menyangga saat punggung dan kaki
lahir memegang kedua mata kaki bayi dan dengan
hati – hati membantu kelahiran kaki
70
1. Data Subjektif (S)
Pertanyaaan yang dapat diajukan pada ibu untuk
mendapatkan data subjektif yaitu:
Normalnya (36,5oC-37,5oC).
Demam ringan: 38oC.
Megindentifikasi dehidrasi
jika diikuti tanda-tanda
seperti: Bibir kering, mata
cekung, kekenyalan kulit
menurun, nafas cepat lebih
dari 20x/menit dan DJJ >
160X/menit.
e.Kontraksi uterus 75
Durasi lebih dari 40 detik.
Frekuensi lebih dari 3x dalam 10 menit.
Intensitas kuat.
f. Pemeriksaan Leopold:
Leopold I :
a) Untuk menentukan TFU dan bagian yang
teraba di fundus uteri.
b) Tanda kepala : keras, bundar, melenting
c) Tanda bokong : lunak, kurang bundar,kurang
melenting.
Leopold II : Menentukan bagian janin pada 76
kedua sisi uterus dan untuk
menentukan letak punctum maksimum
(tempat yang paling jelas untuk
mendengarkan DJJ)
Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin,
dan untuk memastikan bagian
terbawah sudah masuk PAP atau
belum.
Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh
bagian terbawah masuk PAP
(seberapa jauh penurunan kepala
janin).
g. Detak Jantung Janin: 77
DJJ yang normal antara 120x/menit-
160x/menit, jika DJJ kurang dari
100x/menit dan lebih dari 180x/menit
sudah merupakan gawat janin dan
memerlukan tindakan khusus.
h. Pemeriksaan genetalia luar
Vulva membuka, perineum menonjol, anus
membuka.
Terdapat luka/cairan/lendir
darah/perdarahan/cairan ketuban atau tidak.
i. Pemeriksaan genetalia dalam
Penipisan serviks, pembukaan serviks lengkap,
penurunan kepala janin, selaput ketuban
3. Analisa (A) 78
Diagnosis nomenklatur
Diagnosa yang didapat dari hasil analisis data subjektif dan
objektif maka ditemukan diagnosa :
G…P….A… UK….. dengan persalinan kala II.
Diagnosa janin meliputi : tunggal/jamak, hidup/mati,
intrauterine/ekstrauterin, presentasi kepala/bokong, petunjuk
ubun-ubun kecil atau sakrum.
Objektif
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
TD : … mmHg
Nadi : ....x/menit
RR : ....x/menit
Suhu : ….0C
Palpasi pada daerah perut didapatkan uterus tidak teraba bulat dan
keras kontraksi baik
TFU 1 jari diatas pusat.
Placenta belum keluar lebih dari 30 menit.
Vesika urinaria teraba agak menonjol.
ANALISA
P…..A…… dalam persalinan kala III
PENATALAKSANAAN
Mengucapkan selamat atas kelahiran bayinya.
Memberitahu ibu bahwa ibu akan disuntik oksitosin agar
kontraksi uterus baik.
Evaluasi: ibu bersedia untuk disuntik oksitosin
Menjepit tali pusat dengan klem tali pusat kira-kira 3 cm dari
pusat bayi, jepit tali pusat 2 cm dari klem pertama kemudian
memotong tali pusat.
Evaluasi: tali pusat sudah dipotong
Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm
dari vulva, tangan lain mendeteksi di tepi atas simpisis
Evaluasi: klem sudah dipindahkan
Melakukan peregangan dengan dorsokranial, menganjurkan meneran
sambil menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai, kemudian keatas
mengikuti proses jalan lahir
Evaluasi: tali pusat sudah direnggangkan dan ibu bersedia meneran.
2) Tingkat Kesadaran :
• Secara Kwantitas :Komposmetis, Apatis, Somnolen,
Delirium, Stupor, Supor-koma,Koma
• Secara kwantitas Memakai nilai GCS (Glasgow Coma
Scale) dinilai berdasarkan 3 respon pasien :
–Respon membuka mata
–Respon verbal
–Respon motorik
3) Tanda-Tanda Vital
• Tekanan Darah
1 jam pertama dilakukan pemantauan
tekanan darah setiap 15 menit, 1 jam
kedua dilakukan setiap 30 menit. TD
normal < 140/90 mmHg, Bila TD < 90/ 60
mmHg, masalah yang timbul kemungkinan
adalah demam atau perdarahan. Sistole
dan diastole dapat meningkat sedikit
hingga 4 hari post partum.
• Suhu
Pemantauan suhu setiap 60 menit selama 2 jam
pertama pascapersalinan. Normal <38˚ C, 24 jam
pertama dapat mencapai 38˚ C karena efek
dehidrasi persalinan atau ada infeksi. S >38˚ C :
Kemungkinan terjadi dehidrasi ataupun infeksi.
• Nadi
1 jam pertama dilakukan pemantauan nadi setiap
15 menit, 1jam kedua lakukan setiap 30
menit.Setelah melahirkan, nadi < 100X / menit
karena kelelahan. Frekuensi nadi yang cepat atau
semakin meningkat >100 x/mnt dapat
menunjukkan hipovolemia karena perdarahan.
• Pernafasan
Pemantauan pernafasan setiap 60 menit
selama 2 jam pertama pascapersalinan.
Pernapasan normal, teratur,cukup dalam
frekuensi 18x/m. Fungsi pulmonal kembali ke
status sebelum hamil setelah 6 bulan post
partum.
b. Pemeriksaan Fisik
• Keadaan kandung kemih
Pastikan kandung kemih kosong setiap 15 menit
sekali dalam 1 jam pertama postpartum, dan
setiap 30 menit dalam 1 jam kedua postpartum.
Jika kandung kencing penuh dengan air seni,
uterus tidak dapat berkontraksi dengan baik.
• TFU
Setelah kelahiran plasenta, uterus biasanya akan
berada pada garis tengah dari abdomen kira-kira
¾ naik ke atas antara symphysis pubis dan
umbilicus.
• Kontraksi uterus :
Kontraksi yang baik adalah uterus teraba keras dan
tidak lembek dan tinggi fundus uteri berada 1-2 jari
dibawah pusat. Pemeriksaan kontraksi dilakukan 15
menit pada 1 jam pertama post partum dan 30 menit
pada 1 jam kedua post partum.
• Perdarahan :
Perdarahan dianggap terjadi apabila kehilangan darah
mencapai > 500 ml dalam 24 jam pertama post
partum. Apabila perdarahan tampak sebagai tetesan
yang terus menerus atau terlihat memancar maka
perlu dicurigai adanya laserasi vagina, serviks atau
adanya pembuluh darah yang tidak diikat pada saat
episiotomi.
B. Interpretasi Data Dasar
Diagnosis nomenklatur
Seorang P...... Ab..... dalam persalinan kala IV
Masalah yang dapat muncul pada kala IV
•Pasien kecewa karena jenis kelamin bayi
tidak sesuai keinginannya.
•Pasien tidak kooperatif dengan proses IMD.
•Pasien cemas dengan keadaannya.
C. Menentukan Diagnosis Potensial
Menentukan diagnosis potensial berdasarkan
data yang diperoleh melalui pengkajian pada kala
III serta perjalanan persalinan pasien dari awal.
Ada beberapa riwayat dan data fisik pasien yang
mendukung untuk menegakkan diagnosis
potensial.
Diagnosis potensial yang mungkin muncul pada
kala IV :
•Hipotoni sampai dengan atonia uteri.
•Perdarahan karena robekan serviks.
•Syok hipovolemik.
D. Menentukan Tindakan Antisipasi / Segera
Berdasarkan diagnosis potensial yang ditegakkan,
bidan melakukan tindakan antisipasi untuk
menyelamatkan jiwa pasien. Tapi ingat, tindakan
antisipasi harus selalu menyesuaikan batas
kewenangan bidan dan standar pelayanan
kebidanan. Langkah antisipasi yang dapat
dilakukan bidan :
•Eksplorasi sisa plasenta.
•Kompresi bimanual eksterna sampai interna.
•Pemberian infus dan uteritonika.
E. Perencanaan
Pada kala IV bidan merencanakan tindakan
sesuai dengan tahapan persalinan normal.
•Lakukan pemantauan intensif pada pasien.
•Lakukan penjahitan luka perineum.
•Pantau jumlah perdarahan.
•Penuhi kebutuhan pasien pada kala IV.
F. Pelaksanaan
Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, berikut
adalah realisasi asuhan yang akan dilaksanakan terhadap
pasien.
1. Melakukan pemantauan pada kala IV
a.Luka / robekan jalan lahir : serviks, vagina, dan vulva ;
kemudian dilanjutkan dengan penjahitan luka
perineum.
b.Tanda vital
1.Tekanan darah dan nadi
2.Respirasi dan suhu
c. Kontraksi uterus
d. Lokhea
e. Kandung kemih
2. Melakukan penjahitan luka perineum.
3. Memantau jumlah perdarahan.
Jumlah darah secara pasti tidak akan terukur, maka bidan
melakukan perkiraan darah yang keluar serta melihat kondisi umum
ibu dan tanda vital sebagai indikator terjadinya syok akibat
perdarahan.
4. Memenuhi kebutuhan pada kala IV.
a.Hidrasi dan nutrisi.
b.Hygiene dan kenyamanan pasien.
c.Bimbingan dan dukungan untuk berkemih.
d.Kehadiran bidan sebagai pendamping.
e.Dukungan dalam pemberian ASI dini.
f.Posisi tubuh yang nyaman.
g.Tempat dan alas tidur yang kering dan bersih agar tidak terjadi
infeksi
G. Evaluasi
Hasil akhir dari asuhan persalinan kala IV normal
adalah pasien dan bayi dalam keadaan baik, yang
ditunjukkan dengan stabilitas fisik dan psikologis
pasien. Kriteria dari keberhasilan ini adalah
sebagai berikut :
1.Tanda vital pasien normal
2.Perkiraan jumlah perdarahan total selama
persalinan tidak lebih dari 500cc
3.Kontraksi uterus baik
4.IMD berhasil
5.Pasien dapat beradaptasi dengan peran
barunya
12
7
Terima Kasih