Anda di halaman 1dari 82

DOSIS DAN PENULISAN RESEP

OBAT
SADAKATA SINULINGGA
Pengertian :
Dosis Obat

Jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam


satuan

Berat Isi Unit


(g, mg,mcg) (ml, liter) (IU)
Dosis Obat
Terapi Berhasil

Rancangan aturan dosis

Mencapai respon terapeutik optimal


Dosis Tepat
Meminimal efek yang merugikan
Macam-macam dosis :
• Dosis Lazim
(Dosis Terapeutik = Dosis Medicinalis)
=> Efek terapi maksimal
=> Efek samping minimal
• Dosis Profilaksis
=> jumlah obat yang harus ada dalam tubuh
=> Jumlah obat dalam tubuh kekurangan =
gangguan fungsi kehidupan
• Dosis Toxica
=> lebih besar dari dosis terapeutik
=> golongan racun , berakibat keracunan
• Dosis Lethalis
=> dosis toxica yang dapat mengakibatkan
kematian
• Dosis Maksimum
=> Dosis terapi tertinggi yang boleh diberikan,
batas dosis yang relatif aman untuk
penderita
Faktor-faktor yang mempengaruhi
dosis obat
• Farmakokinetik: Absorpsi, Distribusi, dan
Eliminasi obat
• Fisiologis Penderita: Umur, BB, Sex, Nutrisi
• Kondisi patofisiologik: gangguan ginjal, CHF,
gangguan hati
• Kondisi lingkungan: kebiasaan merokok, atau
penggunaan obat yang lain
• Sasaran reseptor obat di tubuh penderita
Dosis Maksimum Obat
• Merupakan dosis terapi tertinggi untuk
mendapatkan efek optimal
• Dosis Maksimum tertera dalam
Farmakope Indonesia adalah dosis untuk
orang dewasa
• Pada bayi dan anak-anak ada perhitungan
tersendiri
Pemberian dosis obat pada bayi dan
anak
• Perbedaan komposisi tubuh dan kesempurnaan
pertumbuhan hati dan fungsi ginjal merupakan
sumber perbedaan yang potensial(Anak 0 - 2
th)
• Perlu pertimbangan khusus untuk bayi yang
berumur kurang dari 4 minggu, karena
kemampuannya dalam meng “handle” obat-obat
sering berbeda dari bayi yang lebih dewasa.
• Fungsi hepatik belum tercapai sampai minggu
ketiga
• Kekurangan enzim konyugasi
• Bayi baru lahir menunjukkan aktivitas ginjal
hanya 30-50% dari orang dewasa
• Susunan syaraf pusat (SSP) belum
berkembang sempurna pada bayi baru lahir
• Dosis obat yang diberikan kepada bayi
hendaknya berdasarkan atas pertimbangan
farmakokinetik
Cara menghitung dosis obat untuk
bayi dan anak
1. Berdasarkan perbandingan dengan dosis obat
orang dewasa
a) Menurut perbandingan umur (tidak untuk
semua obat)
b) Menurut perbandingan berat badan
c) Menurut perbandingan luas permukaan
tubuh
2. Berdasarkan atas ukuran fisik anak secara
individual
a) Sesuai dengan BB anak (kg)
b) Sesuai dengan LPT anak (m²)
Perhitungan dosis menurut
perbandingan umur
• Rumus Young ( < 12 tahun)

n
Da = X Dd mg
n + 12

Da = dosis anak Dd = dosis dewasa


• Rumus Dilling
n
Da = X Dd mg
20
Cowling Da =
n+1
x Dd mg
24

Gaubius
1
Da = x Dd mg (s/d 1 th)
12
1
Da = x Dd mg (s/d 1-2 th)
8
1
Da = x Dd mg (s/d 2-3 th)
6
Gaubius
1
Da = x Dd mg (s/d 3-4 th)
4
1
Da = x Dd mg (s/d 4-7 th)
3
1
Da = x Dd mg (s/d 7-14 th)
2
2
Da = x Dd mg (s/d 14-21 th)
3
Augsberger 4n+20
Da = x Dd mg n= umur tahun
100

Fried 1/12n
Da = x Dd mg n= umur tahun
150

m
Da = x Dd mg m= umur bulan
150
Perhitungan dosis berdasarkan
perbandingan berat badan

Berat badan anak dibandingkan dengan


berat dewasa 70 kg
W anak
Clark : Da = x Dd mg
W Dewasa W = BB/kg

1,5w+10
Augsberger Da = x Dd mg
100
Contoh Obat Cefadroxil
( ISO, MIMS, Buku Saku Dokter)
• Obat Generik :
Cefadroxil / Sefadroxil
• Obat Bermerek :
Alxil, Ancefa, Bidicef, Biodroxil, Cefat, Dexacef, Doxef, Drovax, Droxefa, Duricef,
Erphadrox, Ethicef, Kelfex, Lapicef, Librocef, Longcef, Opicef, Osadrox, Pyricef, Qcef,
Qidrox, Renasistin, Roksicap, Sedrofen, Staforin, Tisacef, Vocefa, Widrox
• KOMPOSISI
Tiap kapsul mengandung cefadroxil monohydrate setara dengan cefadroxil 500 mg.
Tiap 5 ml sirup mengandung cefadroxil monohydrate setara dengan cefadroxil 125
mg.
• FARMAKOLOGI (CARA KERJA OBAT)
• Cefadroxil adalah antibiotik semisintetik golongan sefalosforin untuk pemakaian
oral. Cefadroxil (sefadroksil) bersifat bakterisid dengan jalan menghambat sintesis
dinding sel bakteri. Cefadroxil aktif terhadap Streptococcus beta-hemolytic,
Staphylococcus aureus (termasuk penghasil enzim penisilinase), Streptococcus
pneumoniae, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Klebsiella sp, Moraxella
catarrhalis.
• INDIKASI
Cefadroxil diindikasikan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme yang sensitif seperti: infeksi saluran pernapasan
(tonsillitis, faringitis, pneumonia), otitis media, infeksi kulit dan jaringan
lunak, infeksi saluran kemih dan kelamin, infeksi lain (osteomielitis dan
septisemia).
• KONTRAINDIKASI
Hipersensitif atau alergi terhadap cefadroxil dan sefalosporin lainnya.
• EFEK SAMPING
Gangguan saluran pencernaan, seperti mual, muntah, diare, dan gejala
kolitis pseudomembran.
Reaksi hipersensitif, seperti ruam kulit, gatal-gatal dan reaksi anafilaksis.
Efek samping lain seperti vaginitis, neutropenia dan peningkatan
transaminase.
• INTERAKSI OBAT
Obat-obat yang bersifat nefrotoksik dapat meningkatkan toksisitas
sefalosporin terhadap ginjal. Probenesid menghambat sekresi sefalosporin
sehingga memperpanjang dan meningkatkan konsentrasi obat dalam
tubuh. Alkohol dapat mengakibatkan Disulfiram-like reactions, jika
diberikan 48 – 72 jam setelah pemberian sefalosporin.
• DOSIS
• Dewasa :
• Infeksi saluran kemih: Infeksi saluran kemih bagian bawah, seperti sinusitis : sefadroksil
1 – 2 g sehari dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi, infeksi saluran kemih lainnya 2
g sehari dalam dosis terbagi.
• Infeksi kulit dan jaringan lunak: sefadroksil 1 g sehari dalam dosis tunggal atau dua dosis
terbagi.
• Infeksi saluran pernapasan: infeksi ringan, 1 gram sehari dalam dua dosis terbagi; infeksi
sedang sampai berat, 1 – 2 gram sehari dalam dua dosis terbagi. Untuk faringitis dan
tonsilitis yang disebabkan oleh Streptococcus beta-hemolitik: 1 g sehari dalam dosis
tunggal atau dua dosis terbagi, pengobatan diberikan minimal selama 10 hari.
• Anak-anak :
• Infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan lunak : sefadroksil 25 – 50 mg/kg BB
sehari dalam dua dosis terbagi.
• Faringitis, tonsilitis, impetigo : sefadroksil 25 – 50 mg/kg BB dalam dosis tunggal atau
dua dosis terbagi. Untuk infeksi yang disebabkan Streptococcus beta-hemolytic,
pengobatan diberikan minimal selama 10 hari.
• Cara melarutkan sirup/suspensi: Tambahkan 45 ml air minum, kocok sampai suspensi
homogen. Setelah 7 hari suspensi yang sudah dilarutkan tidak boleh digunakan lagi.
• KEMASAN
• Cefadroxil, Kotak, berisi 5 strip @ 10 kapsul.
• Sirup, @ 60 ml. Tiap 5 ml sirup mengandung cefadroxil monohydrate setara dengan
cefadroxil 125 mg.
Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh

• Disebut juga dengan metode BSA (body surface area)


• Paling akurat karena mempertimbangkan tinggi dan
bobot pasien dengan menggunakan rumus Du Bois dan
Du Bois
• Terutama digunakan untuk :
–pasien kanker yang menerima kemoterapi
–pasien pediatrik untuk pada semua usia kanak-kanak,
kecuali bayi prematur dan bayi normal yang fungsi hati
dan ginjalnya belum sempurna sehingga memerlukan
penilaian tambahan dalam pengaturan dosis
Perhitungan dosis berdasarkan LPT

Crawford-Terry-Rourke
perhitungan LPT
LPT anak anak berdasarkan
Da = x Dd mg monograph dari
LPT Dewasa TB dan BB

Denekamp
12n+13
Da = x Dd mg
100

n= LPT/m2
Sagel
19n+12
Da = x Dd mg (umur 0-20 mg)
100
11n+15
Da = x Dd mg (umur 20-52 mg)
100
4n+22
Da = x Dd mg (umur 1-12 tahun)
100
5n+10
Da = x Dd mg (umur 13-18 tahun)
100
n=LPT/m2
Du Bois dan Du Bois
Rumus:
• BSA (cm2) = W0,425 x H0,725 x 71,84
• keterangan:
• W = bobot (kg), H = Tinggi (cm)
• •Bentuk konversi (dalam m2):

• BSA (m2) = √,*tinggi(cm) x bobot(kg)+/3600-


• BSA dewasa rata-rata = 1,73 m2. Beberapa literatur lain
menyebut sekitar 1,75 m2.
• Dosis untuk anak: BSA anak / 1,73
• Perkiraan luas permukaan tubuh (m²) anak
berdasarkan berat badan (kg).
Berat badan (kg) Luas permuk tubuh(m2)
• 1-5 (0,05 x kg) + 0,05
• 6-10 (0,04 x kg) + 0,10
• 11-20 (0,03 x kg) + 0,20
• 21-40 (0,02 x kg) + 0,40

Sumber: Drug Fact and Comparison 2007, Pocket


edition
Hubungan Umur dan Bobot dengan
%Dosis Pemakaian
• Menurut buku ISO Indonesia, bayi : 0 - 12 bln, anak : 1 – 15,5 th
• Hubungan dosis bayi-anak terhadap dosis dewasa:
Bayi prematur : 1,13 kg : 2,5-5%
Bayi baru lahir : 3,18 kg : 12,5%
2 bulan : 4,54 kg : 15%
4 bulan : 6,35 kg : 19%
12 bulan : 9,98 kg : 25%
3 tahun : 14,97 kg : 33%
7 tahun : 22,68 kg : 50%
10 tahun : 29,94 kg : 60%
12 tahun : 35,52 kg : 75%
14 tahun : 45,36 kg : 80%
16 tahun : 54,43 kg : 90%
Kesimpulan menghitung dosis obat
untuk anak
o Perhitungan berdasarkan umur seringkali
tidak tepat, karena anak dengan umur yang
sama belum tentu berat badan sama dan LPT
sama

o Perhitungan berdasarkan perbandingan


berat badan dewasa tidak dapat diberlakukan
untuk semua obat, untuk obat-obat yang
sensitif bagi anak pemberian dosis harus
lebih kecil, sedangkan untuk obat dimana anak
lebih toleran, maka dosis harus lebih besar
Pemberian Dosis Obat Pada Orang
Usia Lanjut
Usia lanjut :
Terjadi perubahan fisiologis dan patologis dalam
hal komposisi tubuh:
 Jaringan lemak 
 Proses metabolisme 
 Konsentrasi obat bebas dalam tubuh karena ikatan
obat-protein plasma 
 Laju filtrasi glomerulus ber kurang
 Waktu paruh eliminasi obat yang diekskresi lewat
ginjal lebih panjang, terjadi akumulasi obat dlm
tubuh
Perubahan konsentrasi obat dalam tubuh

FARMAKOKINETIK

ADME
Absorpsi
Kecepatan absorpsi lebih lamban, karena :
1.  sekresi asam lambung , menyebabkan  laju
disolusi pada obat bentuk tablet dan kapsul
2. Perubahan mukosa GI dapat  laju transpor
aktif dan  laju absorpsi
3. Perubahan kecepatan pengosongan lambung
dan gerak usus serta  aliran darah
mesentrik
Distribusipada usia lanjut

1. Perfusi sistemik total menurun, juga cardiac


output
2. Cairan total tubuh menurun
3. Volume distribusi menurun secara proporsional
4. Konsentrasi obat dalam tubuh relatif menjadi
lebih tinggi
5. Terjadi penurunan dari albumin, pada obat-
obat yang sebagian besar terikat protein
berakibat konsentrasi obat bebas dalam tubuh
(plasma) relatif lebih meningkat
Metabolisme,
1. Mengalami perubahan dlm kecepatan
metabolisme
2. Perbedaan antar individu dlm metabolisme
obat lebih terlihat pada orang usia lanjut
Ekskresi/eliminasi,
1. terjadi penurunan kecepatan filtrasi
glomeruli dengan 0.66%
2. transpor maksimum untuk sekresi aktif
menurun 0.62% setiap tahunnya
3. bertambah besar proporsi suatu obat yang
dieliminasi melalui ginjal, akan bertambah
lambat obat dikeluarkan dari tubuh.
Penderita penyakit khronis

pemberian obat kontinyu


interval dua dosis lebih pendek dari waktu
paruh eliminasi obat
akumulasi obat dalam tubuh
volume distribusi maupun kecepatan eliminasi
obat menurun
akumulasi lebih tinggi lagi
kadar obat dalam plasma kadar lebih tinggi
pada keadaan tunak
efek samping obat sering terjadi
Perhitungan dosis obat pada usia
lanjut
Rumus rumit

Berdasarkan pola MIC (Minimum Inhibitory Concentration)


yaitu konsentrasi minimal yang memberikan inhibisi
pertumbuhan mikroorganisme, khusus untuk antibiotika dan
pola kurva log dosis-respons dengan memperhitungkan jenis
kelamin,umur dan berat badan

Tidak praktis

klirens obat penderita harus diketahui


Contoh perhitungan dosis :
Klirens lithium ditentukan dalam suatu kelompok
penderita dengan rata-rata umur 25 tahun, di
dapat 41,5 ml/menit. Dalam suatu kelompok
penderita usia lanjut dengan rata-rata umur
63 tahun, klirens lithium adalah 7,7 ml/menit.
Berapakah prosentase dosis normal lithium
yang seharusnya diberikan kepada seorang
penderita yang berumur 65 tahun ?
next
Pemecahan :
Dosis harus proporsional dengan klirens,
oleh sebab itu :
7.7 x 100
Penurunan dosis (%) = = 18.5%
41.5

Dosis lithium untuk penderita yang berumur


65 tahun dapat dikurangi sekitar 20 %
dari dosis biasa tanpa mempengaruhi
kadar tunak dalam darah.
Untuk pasien geriatrik, dosis lebih kecil dengan
aturan:
• 60 – 70 tahun : 4/5
• 70 – 80 tahun : ¾
• 80 – 90 tahun : 2/3
• 90 tahun ke atas : 1/2
Dosis obat pada penderita obesitas
Penderita obesitas :
1. Akumulasi jaringan lemak besar dari
keperluan untuk fungsi tubuh normal

2. Obese > 20% BB ideal (Metropolitan Life


Insurance)

3. Mempunyai proporsi keseluruhan cairan


tubuh lebih kecil dibandingkan dengan berat
badan ideal
mempengaruhi volume ditribusi
Contoh :
Penelitian Abernethy dan kawan-kawan,
volume distribusi Antipirin,
pada penderita obesitas = 0.40 l/kg,
pada penderita dgn B.B ideal = 0.62 l/kg
memperlihatkan perbedaan bermakna
Masalah dalam pengobatan obesitas :

 Deviasi yang besar dari komposisi tubuh


 Perbedaan daya larut dari obat dalam lemak
 Distribusi obat antara jaringan lemak dan air
tubuh
Contoh : benzodizepine (lipofil) pada
penderita obese menyebabkan distribusi
obat dalam tubuh meningkat, => t ½
eliminasi lbh lama
• Obat-obat seperti digoksin dan gentamisin
sangat polar dan cenderung terdistribusi
dalam air daripada ke dalam jaringan lemak,
pada penderita obesitas perhitungan dosis
obat didasarkan pada lean body mass atau
berat badan tanpa lemak (BBTL)

• Obat-obat daya larut dalam lemak besar


misalnya Thiopental, perhitungan dosis
didasarkan pada berat badan nyata (BBN)
Perhitungan berat-badan ideal
menurut Ritschel :

BB ideal = ( T -100)x 0,9 (kg)


T = tinggi/cm
Perhitungan BBTL dilakukan tiga tahap:
1.Tahap pertama, penentuan kepadatan tubuh
dengan rumus:
DB=1,02415-0,00169.BSF+0,00444.H-0,0013.ASF
(g/ml)
2.Tahap kedua, perhitungan prosentase lemak
dengan rumus:
4,570
% lemak = ( - 4,142).100
DB
3. Tahap ketiga, perhitungan BBTL,
dengan rumus :
BBTL = BBN.(100-% lemak) Kg
Keterangan:
DB = Densitas (kepadatan) tubuh (g/ml)
BSF = Skinfold thickness on back
(subscapular) (mm)
ASF = Abdominal skinfold thickness (mm)
BBTL= berat badan tanpa lemak
BBN = berat badan nyata
Resep
• Dalam bahasa Latin recipe yang artinya
ambillah,pada penulisan resep disingkat

• Ada hipotesis mengatakan, tanda R/ berasal


dari tanda Ra = “mata keramat” dari dewa
matahari Mesir kuno
RESEP
•Permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, kepada
Apoteker Pengelola Apotek untuk
menyediakan/membuatkan obat dan
menyerahkannya kepada penderita.

Resep yang benar adalah ditulis secara JELAS,


DAPAT DIBACA,
LENGKAP dan memenuhi peraturan
perundangan
serta kaidah yang berlaku

4
4
• Resep dapat dilayani dan sah menurut
undang-undang apabila ditulis oleh : dokter
umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan
dokter hewan.
• Paramedis tidak diperbolehkan menulis resep,
karena dalam undang-undang resep yang
ditulis oleh paramedis adalah tidak sah.
Penulisan resep
Dalam menulis resep, ada pembatasan mengenai
jenis obat yang ditulis
• Dokter gigi, resep yang ditulis harus berhubungan
dengan penyakit gigi.
• Dokter umum dan dokter spesialis tidak ada
pembatasan mengenai jenis obat yang diberikan
kepada penderitanya.
Ukuran kertas resep, umumnya :
• lebar : 10 – 12 cm,
• panjang : 15 – 20 cm

Ukuran ini tidak mengikat, hanya untuk


keserasian saja
Resep yang lengkap

• Resep harus ditulis dengan lengkap, untuk


memenuhi syarat agar dapat dibuatkan obat di
apotek
• Resep yang lengkap terdiri dari :
1. Nama dan alamat dokter, S.I.P, no.telp, jam dan
hari praktek.
2. Nama kota dan tanggal resep ditulis
3. Tanda R/ (superscriptio)
4. Nama setiap jenis/bahan obat yang diberikan
serta jumlahnya (inscriptio)

a. jenis / bahan obat dalam resep :


 remedium cardinale (obat pokok) mutlak
harus ada. Dapat berupa bahan tunggal atau
campuran
 remedium ajuvans, yaitu bahan yang
membantu kerja obat pokok, tidak mutlak
ada dalam resep
corrigensia, untuk memperbaiki rasa, warna
atau bau obat. (corrigensia saporis, coloris,
odoris)
constituens atau vehikulum, bahan tambahan
untuk resep yang ditulis dokter ( komposisi
ditulis oleh dokter, bukan obat jadi)
b. jumlah bahan obat dalam resep dinyatakan
dalam satuan berat untuk bahan padat (mcg, mg, g)
dan satuan isi untuk cairan (tetes, mililiter, liter )
5. Cara pembuatan atau bentuk sediaan obat yang
dikehendaki (subscriptio)
Misalnya m.f.l.a. pulv da in caps
= misce fac lege artis pulveres da in capsulae Artinya
: campur dan buatlah menurut aturan keakhlian
serbuk berilah dengan kapsul
6. Aturan pemakaian obat, ditulis dengan singkatan
latin, misalnya :
s tdd p I = signa ter de die pulveres unum
artinya : tandailah 3x sehari 1 serbuk/bungkus
7. Nama penderita di belakang kata Pro: identifikasi
penderita, sebaiknya dilengkapi dengan alamat.
Pada penderita anak-anak lengkapi dengan umur
Resep untuk orang dewasa dicantumkan Tn/Ny atau
bapak/ibu
8. Tanda tangan dr / drg / drh yang menulis resep,
untuk menunjukkan keaslian resep
dr. Olivia Rahman NSIP:
Identitas dokter
Rumah/Praktek :
NSIP
Barcelona regency J.2 Mayang mangurai
Alamat
Telp. 0741 55555

Jambi, 20 Maret 2014


Tanda R pada bagian Tanggal penulisan
kiri setiap penulisan R/ Amoksilin 500 tab no.XV resep
resep S.o.8.h tab I a.c

Nama setiap obat R/ Becefort kapl. No.X


S.1.dd.tab I
Tanda seru dan
Paraf dokter
paraf dokter untuk
resep yang
mengandung obat
dg jumlah melebihi
dosis maksimum

5 Identitas pasien Pro :Tn.B (60 th)


Contoh Resep dari Rumah Sakit
RUMAH SAKIT MOH.HUSIN
RUMAH SAKIT MOH.HUSIN PALEMBANG
PALEMBANG Dokter : Fathia
Dokter : Pitha Prawesti Bagian : Ilmu Kesehatan Anak
Bagian : Obgin Tanggal : 8 September2012
Tanggal : 21 Agustus 2012
Rx Amoksisilin 100 mg
Rx Viccilin inj. Vial IV mf. Pulv.dtd no.XV
s.i.m.m stdd p I ac
P F

Rx Pethidin inj.amp.I Rx Acetaminophen 200 mg


s.i.m.m mf.pulv dtd no.X
P stdd pI prn
F
Pro : Ny.Marshanda
Pro : Andra (2 tahun)
RESEP DOKTER PRAKTEK PRIBADI
Dr. Zaskia
Dr. Wulan S I P : 413/2004
S I P : 213/2003 PRAKTEK : RUMAH :
PRAKTEK : RUMAH : JL.R. Sukamto no.8 Jl.Mahakam No.5
JL.dr. M. Isa no. 77 JL.Amoniak no.5 Tlp.711222 plg Tlp.814100 Plg
Tlp.363211 Plg Tlp.810155 Plg

Plg, 05-09-2012
Plg, 23-08-2012
Rx Dexymox syr. btl.I Rx Codein mg 5
s 3 dd cth I a.c CTM tab ½
ķ Phenobarbital mg 10
Rx Panadol syr btl.I mf. pulv. dtd no XII
s 3 dd cth I prn s 3 dd p I
ķ ŠŠ
Rx Cohistan syr.btl I
s 3 dd cth I Pro : Tantri (3 th)
ķ Jl. Serayu no. 5 Plg
Pro : Kunthi ( 4 thn)
Resep dengan tanda khusus
Resep ini diberikan bila penderita :
- memerlukan obat secepatnya
- keadaan darurat (misal kecelakaan)
Penulisan resepnya :
- pada bagian atas resep,
- digarisbawahi
- tanda seru dan paraf di belakang kata
Kata yang ditulis dalam resep :
- Cito (cepat)
- Statim (amat segera)
- Urgens (mendesak)
- P.I.M (periculum in mora=bahaya bila ditunda)
Tanda resep diulang
• Bila resep yang diberikan kepada penderita
diperlukan untuk jangka panjang,dokter
menulis kata iteretur (iter) yang artinya dapat
diulang
• Bila dokter tidak ingin resep tanpa
sepengetahuannya diulang, dalam resep
ditulis n.i = ne iteretur = tidak boleh diulang
• Bila nama obat bisa diganti, tulis kata Loco.
Tanda resep bila dosis pakai melampaui
dosis maksimum
• Bila jumlah obat yang diberikan melebihi dosis
maksimum dan dokter penulis resep memang
menginginkan, maka di belakang nama
obatnya diberi tanda ! (tanda seru) dan paraf
dokter.
Contoh : Resep dengan tanda khusus
Dr. Farhan
Dr. Edwin S I D : 0135/2001
S I D : 0035/1998 S I P : 0213/2004
S I P : 0134/1999 PRAKTEK : RUMAH :
PRAKTEK : RUMAH : Jl.Gajah No.10 JL.Nuri No.4
JL.Mahakam no.5 JL.Musi No.10 Palembang Palembang
Palembang Palembang
Plg, 30-08-2012
Plg, 20-08-2012 Iter 3x
Cito !
Rx Rifadin 300 mg kap XXX
Rx Bricasma inhaler I s s d d kap I m.a.c
suc F
E Rx Kalbutol tab XV
s s d d tab I m.p.c
Rx Inolin tab no.XV F
s 3 dd tab I Rx Isoniazid tab XXX
E s s d d tab I m
F
Pro : Nadia (dewasa) Pro : Pingkan (12 th)
Penulisan Angka Latin
1 I unum LX sexagenta
2 II duo XC nonagenta
3 III tres C centum
4 IV quatuor CC ducenti
5 V quinque CD quadringenti
6 VI sex D quincenti
7 VII septem M millie
8 VIII okto MM due millia
9 IX novem
10 X decem
12 XII duodecem
15 XV quindecem
20 XX viginti
30 XXX quadraginta
50 L quinqugenta
61
BSO : Kapsul (magistralis)
R/ Aminophyllin 0,100 R/Aminophyllin 0,100
Prednisolon 0,005 Prednisolon 0,005
Luminal 0,030 Luminal 0,030
m.f.pulv.dtd. No.X da in caps m.f.caps.dtd. N o.X
S.3.dd.caps I prn S.3.dd.caps I pr n

Pro :Tn. B Pro :Tn. B

Ket : p.r.n = pro re nata = bila perlu


BSO : kapsul (spesialitis)
R/Eritromec 500 mg caps no. X Apabila sediaan obat
S.o 8.h caps I mempunyai > 1 dosis
yang tersedia,
Pro:Tn H cantumkan dosis yang
akan diberikan pada
penderita. Misal sediaan
250 mg, 500, 750 mg

Ket : o.8. h = omni 8 hora = tiap 8 jam

63
BSO :Tablet
R/ Bioneuron tab no. XV R/Yariflam 25 mg tab no. XV
S.1.dd tab I S.2.dd tab I

Pro : Ny.I Pro : Ny.M

BSO :Tablet Sublingual BSO :Tablet Effervescent


R/ Cedocard subling tab no X. R/ calc. D. Redoxon tab no X
S. h.s. tab I subling S. 1 dd tab I c aqua 200 ml

Pro :Tn. K Pro :Tn. O

 h.s. = hora somni = sebelum tidur


 c = cum = dengan
64
BSO :Tablet lozenges/isap BSO :Tablet buccal
R/FG.Troches tab no X R/ Sandopart buccal tab no. X
S.o.4.h. loz.I S 3.dd tab I buccal

Pro :Tn E Pro : Ny. C

BSO :Tablet Sachet BSO : bedak/powder


R/ Fluimicil sachet no.XII R/ caladine powd. Fl. No I
S.3 .dd sachet I S. u.e

Pro :Tn. K Pro : An.S

 S.u.e = signatur usus externus = tandai untuk pemakaian luar


 Loz : isap
 Buccal : taruh dalam pipi
BSO :Tablet intravaginal Tablet intravaginal dg aplikator
R/ flagystin vag.Tab no.VI R/ Canesten SD.Vag.Tab. c aplikator no. I
S.1 dd tab I vag. S.u.c

Pro : Ny.H Pro : Ny. N

BSO :Tablet kontrasepsi Tablet supositoria/intrarektal


R/microgynon tab kartu no I R/dulcolax supp. tab no.VI
S. u.c. S. 1 dd. Supp. Ip.r.n

Pro : Ny. E Pro :Tn S

• Vag. : intravagina
• S.u.c = signatur usus cognitus = cara pemakaian sudah tahu
• Supp : lewat anal taruh daerah rektum
BSO : solutiones (magistralis)

R/ Codein HCL mg 60
CTM mg 20
Sir.Thymi ml 20 Pot.alba
c tussim ad ml 100
M.f. Potio
S. p.r.n. 4 dd. Cth. I

Pro : An. N

Ket :
• Potio = obat untuk diminum
• Cth. = cochlear theae = sendok teh = 5 cc
• fl. = botol
SPESIALITIS
Solutiones obat dalam Solutiones obat luar
R/ Antiza fl. No. I R/ Betadine sol. 30 ml fl. No I
S. p.r.n. 3 dd. Cth II S. u.e.

Pro :Tn. J Pro : Ny.J

Elixir
R/ batugin elixir fl. No.I
S. 3 dd. C I

Pro :Tn.Y

C =Cochlear = sendok makan (15 cc)


68
Guttae/tetes mulut Guttae/tetes telinga
R/Tempra drops. fl. No.I R/ Sofradex ear drops. fl.No.I
S. p.r.n 3 dd. gtt 0,8 ml S. 3 dd. gutt auric II

Pro :An.Z Pro :Tn..Z

Guttae/tetes mata
R/ Neosporin eye drops. fl. No.I S 3
dd. gtt I ODS

Pro : An.D
Ket :
Gutt = guttae = tetes
Auric : dalam telinga
ODS= Oculi dextra sinistra = mata kanan dan kiri
Guttae/spray hidung Guttae/tetes hidung
R/ Afrin nasal spray. fl.No.I R/ Antistin-Privin drops. fl.No.I
S. 2 dd. Nasal spray I S. 3 dd. gutt nasal II

Pro : Ny.U Pro :Tn.R

Inhaler Gargarisma/kumur
R/ Alupent inhaler fl no I R/ Betadine gargle&mouthwash fl. No.I
S.p.r.n 3 dd. Puff. I S. 3 dd.Garg.

Pro :Tn.Y Pro :Tn.Y

Ket :
 Puff = semprot
 Garg = kumur dan buang
70
Enema
R/ stesolid 10 mg rectal tube no.II R/ Microlax enema tube no I
S.p.r.n. Rectal tube I S.m. tube I

Pro :An.L Pro :Tn. S


m.= Misce = campur

Suspensi obat luar Suspensi obat dalam


R/ caladin lotion fl no I S.u.e R/ decolsin susp. Fl no.I
S. 3 dd C I
Pro : Ny.J
Pro :Tn.Y

71
Injeksi
R/ zotam 1 gram vial no. I Wadah injeksi ada 3
Aqua pro injection 5 ml amp No. IV amcam : ampul untuk
S.i.m.m dosis tunggal,
vial/flacon untuk dosis
Pro : Ny.T ganda, botol dipakai
untuk larutan injeksi
R/ tixon vial no. I S.i.m.m volume besar.
Pro : Ny.T

Ket : i. m.m = in manum medici = berikan pada dokter


BSO : ointment cream
R/ Kemicetin oint 2 % tube no I R/ Daktarin cr.Tube no I
S.u.e S.u.e

Pro :Tn.Y Pro :Tn.Y

Gel Gel
R/ Daktarin oral gel 20 g tube no I R/ Albothyl gel c aplikator tube no I
S.4 dd.cth ½ S.u.c

Pro :Tn.Y Pro :Tn.Y

73
Latihan menulis resep
Bentuk sediaan padat
1. Tuliskan resep dengan obat : Eritromisin stearas
150 mg, CTM 1 mg, Parasetamol 200 mg (untuk 1 x)
selama 5 hari, aturan pakai sehari 3 x 1 untuk Weny
3 tahun
2. Tuliskan resep dengan obat :Cyprofloxacin 200 mg,
Codein 10 mg, Ibuprofen 150 mg(untuk 1x) , selama
5 hari, aturan pakai sehari 2 x 1 untuk Iqbal 8 tahun
3. Tuliskan resep dengan obat : Amoksisilin 3 gram ,
Teofilin 0.4 gram, CTM 30 mg , selama 5 hari,
aturan pakai sehari 3 x 1 untuk Nurma 5 tahun
4. Tuliskan resep serbuk tabur 50 gram, untuk Didi
5 tahun, dengan obat Kalamin 3%, Zink oksid 5%, talk
sebagai vehikulum
Jawaban
Dr. Lucky
SID : 123/Kpts W/2005 Dr. Miranda
SIP : 432/ 2006 SID : 567/Kpts W/2006
Praktek : Jl. Bali no 5 Plg
SIP : 789/2007
Jam : 17.00 – 20.00
Praktek : jl. Mahakam no 5 Plg
Plg, 6 Nov 2012 Jam : 17.00 – 21.00
R/ Eritromisin stearas mg 150
mf pulv dtd no XV Plg, 6/11/2012
S 3 dd p I p.c
L R/ Cyprofloxacin mg 200
Codein mg 10
R/ CTM mg 1
Parasetamol mg 200 Ibuprofen mg 150
mf pulv dtd no. XV mf pulv da in caps dtd no XV
s t dd p I prn s b dd cap I
L
M
Pro : Weny (3 th)
Pro : Iqbal (8 th)
next
Dr. Krisna Dr. Bondan
SID : SID :
SIP : SIP :
Praktek : Praktek :
Jam : Jam :

Plg, 12/11/12 Plg, 13/11/12

R/ Amoksisilin 3 R/ Kalamin 3%
Teofilin 0.4 Zink oksid 5%
CTM 0.03 Talk ad 50
mf pulv no. XV mf pulv. Adsp
s 3 dd p I sue
ķ B

Pro : Nurma (5 th) Pro : Didi (5 th)


Latihan
5. Tuliskan resep dengan obat :
Rifampisin 200 mg, Isoniazid 150 mg
(untuk 1x) selama 15 hari, aturan pakai
sehari 1 x 1 untuk Saskia 5 tahun
6. Tuliskan salinan resep dari soal no. 1 – 5 dengan
catatan :
Resep 1 : diserahkan setengahnya
2 : sudah diserahkan semua
3 : obat belum diambil
4 : diserahkan/diambil setengahnya
5 : diulang 4 x
Dr. Nadia Apotek Sehat
SID : Jl. Serayu no. 2 tlp. 007 Plg
SIP : Apoteker : Barata, S.Si., Apt
Praktek : SIA :
Jam : SIPF :
Salinan Resep
Plg, 15/11/12 Dari dokter : Lucky
Resep no : 0601002
Tanggal : 6/11/12
R/ Rifampisin mg 200 Pro : Weny
Isoniazid mg 150
mf pulv dtd no. XV R/ Eritromisin mg 150
s sdd p I CTM mg 1
N Parasetamol mg 200
mf pulv dtd no. XV
s t dd p I
Pro : Saskia (5 th) det VII
6/11/12
Yuli cap apotek
Apotek Sehat Apotek Mahakam
Jl. Serayu no. 2 tlp. 007 Plg Jl. Mahakam no. 2 Jambi
Apoteker : Barata S.Si., Apt. Apoteker : Nakula S.Si., Apt
SIA : SIA :
SIPF : SIPF :
Salinan Resep Salinan Resep
Dari dokter : Miranda Dari dokter : Krisna
Resep no : 0601006 Resep no : 601123
Tanggal : 6/11/12 Tanggal : 12/11/12
Pro : Iqbal (8 th) Pro : Nurma

R/ Cyprofloxacin mg 200 R/ Amoksisilin 3


Codein mg 10 Teofilin 0.4
Ibuprofen mg 150 CTM 0.03
mf pulv da in caps dtd no XV mf pulv no. XV
s b dd cap I s 3 dd p I
det nedet
6/11/12 12/11/12
Yuyun cap apotek Ayu cap apotek
Apotek Mahakam Apotek Mahakam
Jl. Mahakam no. 2 Plg Jl. Mahakam no. 2 Plg
Apoteker : Nakula S.Si., Apt. Apoteker : Nakula S.Si., Apt
SIA : SIA :
SIPF : SIPF :
Salinan Resep Salinan Resep
Dari dokter : Bondan Dari dokter : Nadia
Resep no : 601167 Resep no : 601023
Tanggal : 13/11/12 Tanggal : 15/11/12
Pro : Didi Pro : Saskia (5 th)
Iter 4x !
R/ Kalamin 3%
Zink oksid 5% R/ Rifampisin mg 200
Talk ad 50 Isoniazid mg 150
mf pulv. Adsp mf pulv dtd no. XV
sue s sdd p I
d.i.d det oris
13/11/12 6/1/08
Ayu cap apotek Yeni cap apotek
Latihan
• Dona, 10 tahun (BB = 28 kg) menderita infeksi
tenggorokan, batuk dan pilek dan diberi obat
untuk sekali minum : Amoksisilin 50 % dari DM
dewasa (DM dws 0,5/4)
Parasetamol tablet 1/2
Kodein HCl 80% dari DM anak (DM dws 60
mg/300 mg). Tulis resep untuk 5 hari dan hitung
jumlah obat yang diberikan dengan aturan pakai
3 x 1 seharinya
Latihan
• Yoga 4 tahun sakit diberi oba teofilin dan CTM.
Dosis yang diberikan :
Teofilin 1 x 60% dari DM anak (DM dws 500
mg/1000 mg)
CTM 60% dari DM anak (DM dws -/40 mg)
Hitung jumlah obat yang diberikan dan tulis resep
untuk lima hari, aturan pakai 2 x satu bungkus
pagi dan sore sesudah makan

Anda mungkin juga menyukai