Anda di halaman 1dari 32

HEMOGLOBIN &

PULSE OXIMETRY

By
Kemalasari
Hemoglobin
• Hemoglobin (Hb) adalah molekul protein
pada sel darah merah (eritrosit) yang
mengandung zat besi (Fe).
• Fungsi hemoglobin adalah sebagai media
transport oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh dan membawa karbondioksida dari
jaringan tubuh ke paru-paru.
• Oksigen diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk
melakukan proses pembakaran metabolisme
tubuh dalam menghasilkan energi.
Hemoglobin
• Hemoglobin yang mengikat oksigen dari paru-
paru akan membentuk Oksihemoglobin (HbO2)
yang kemudian dibawa ke seluruh sel tubuh.
• Di pembuluh kapiler, oksihemoglobin (HbO2)
akan terurai menjadi hemoglobin (Hb) dan
oksigen (O2). Kemudian oksigen akan berdifusi
ke sel tubuh, sedangkan hemoglobin akan
membawa (mengikat) karbondioksida dari
jaringan tubuh ke paru-paru.
• Hemoglobin yang melepas oksigen dan mengikat
karbon dioksida dari jaringan tubuh akan
membentuk Dioksihemoglobin (RHb).
Pertukaran Gas Oksigen dan
Karbondioksida
• Di dalam Alveolus, terjadi
pertukaran udara (udara yang
mengandung oksigen dimasukkan
ke dalam darah, sedangkan
karbondioksida di dalam darah
dikeluarkan ke udara).
Pengikatan O2

– Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada O2 di dalam darah.


– O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati membran alveolus
– Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat oleh Hb yang terdapat
pada Eritrosit menjadi Oksihemoglobin (HbO2).
– Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam plasma darah
(2%).
– Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke jantung melalui
vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkan.
Pengeluaran CO2

– Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam darah.


– Ketika O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di jaringan
akan segera masuk ke dalam darah.
– Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2 akan
diubah menjadi ion bikarbonat(HCO3–)
– 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit.
– Sedangkan 10% CO2 lainnya larut dalam plasma darah.
– Di dalam darah, CO2 di bawa ke jantung, kemudian oleh jantung CO2
dalam darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.
– Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi.
Hemoglobin
• Kandungan zat besi (Fe) yang terdapat dalam
hemoglobin akan membuat darah berwarna
merah.
• Hemoglobin yang banyak mengikat oksigen
(oksihemoglobin), akan membuat darah
berwarna merah cerah.
• hemoglobin yang sudah melepas oksigen, dan
mengikat karbondioksida (dioksihemoglobin)
akan membuat darah berwarna merah tua
(merah kebiru-biruan).
Hemoglobin
• Dalam keadaan normal, 100 ml darah
mengandung 14 gram hemoglobin yang
mampu mengangkut 0.03 gram oksigen.
• Biasanya, kadar hemoglobin ditentukan
sebagai jumlah hemoglobin dalam gram
bagi setiap dekaliter (100 mililiter).
Sehingga kadar hemoglobin menggunakan
satuan gram/dl, yang artinya banyaknya
gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah.
Hemoglobin
• Umumnya nilai normal hemoglobin tergantung dari umur.
• Nilai normal hemoglobin adalah:
Bayi baru lahir : 17 – 22 gram/dl
Bayi umur 1 minggu : 15 – 20 gram/dl
Bayi umur 1 bulan : 11 – 20 gram/dl
Anak-anak : 11 – 13 gram/dl
Laki-laki dewasa : 14 – 18 gram/dl
Perempuan dewasa : 12 – 16 gram/dl
Laki-laki tua : 12.4 – 14.9 gram/dl
Perempuan tua : 11.7 – 13.8 gram/dl
Hemoglobin
• Jika kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah
dari nilai normal hemoglobin, maka akan terjadi
penyakit anemia.
• Seseorang dapat dikatakan menderita anemia bila
kadar Hb-nya dibawah 14 gr/dl bagi pria dewasa,
dibawah 12 gr/dl bagi perempuan dewasa, dan
kurang dari 11 gr/dl bagi anak-anak usia 1 tahun
sampai masa pubertas.
• Apabila Hb dibawah normal, maka distribusi
oksigen juga tidak normal, sehingga fungsi tubuh
juga terganggu.
• Penyebab anemia, antara lain: sering perdarahan,
kurang gizi, gangguan sumsum tulang,
pengobatan kemoterapi dan abnormalitas
hemoglobin bawaan
Hemoglobin
• Pengukuran kadar hemoglobin dalam
darah dapat dilakukan dengan 2 cara
(metode), yaitu:
1. Metode Invasive
2. Metode Non-invasive.
Metode Invasive
• Pada metode Invasive, pengukuran kadar hemoglobin
dalam darah dilakukan dengan melukai kulit
(menggunakan jarum untuk menusuk kulit) pada waktu
pengambilan sampel darah.
• Kemudian sampel darah dimasukkan ke mesin otomatis
untuk diuji.
• Didalam mesin otomatis, hemoglobin dipisahkan dari sel
darah merah sehingga berbentuk larutan. Kemudian
hemoglobin dicampur dengan bahan kimia sianida
(cyanide) yang dapat mengikat kuat molekul hemoglobin
dan membentuk cyanmethemoglobin.
• Dengan menyinarkan cahaya melalui larutan
cyanmethemoglobin dan mengukur jumlah cahaya yang
diserap (khususnya bagi gelombang antara 540
nanometer), jumlah hemoglobin dan oksigen dapat
ditentukan.
Metode Non-invasive
• Pada metode Non-invasive, pengukuran kadar
hemoglobin dalam darah dilakukan tanpa melukai
kulit (diluar jaringan kulit) dengan menggunakan
media gelombang cahaya.
• Cahaya yang digunakan adalah cahaya merah
yang mempunyai panjang gelombang 600 – 750
nm, dan cahaya inframerah yang mempunyai
panjang gelombang 850 – 1000 nm.
• Penggunaan cahaya ini didasari pada karakteristik
dari oksihemoglobin (HbO2) dan dioksihemoglobin
(RHb), dimana oksihemoglobin menyerap lebih
banyak cahaya inframerah dan melewatkan
cahaya merah. Sedangkan dioksihemoglobin lebih
banyak menyerap cahaya merah dan melewatkan
cahaya inframerah.
Pulse Oximetry
• Pulse oximetry adalah suatu metode noninvasive untuk
monitoring persentase dari hemoglobin (Hb) yang saturasi
dengan oksigen (SpO2).
• Prinsip: Hemoglobin yang mengikat oksigen (oxy-
hemoglobin) lebih banyak menyerap infrared, sedangkan
hemoglobin yang tidak mengikat oksigen (deoxy-
hemoglobin) lebih banyak menyerap cahaya red.
• Pulse Oximetry menggunakan sensor cahaya infrared dan
cahaya red.
• Pulse Oximetry dipengaruhi oleh banyak variabel: cahaya
yang berkenaan dengan lingkungan, getaran, hemoglobin-
hemoglobin yang abnormal, tingkat denyut nadi dan irama
denyut nadi.
Oksigen Saturasi (SpO2)
• Salah satu indikator yang sangat penting
dalam supply oksigen didalam tubuh
adalah Oksigen saturasi (SpO2), Karena
dia bisa menunjukkan apakah hemoglobin
dapat mengikat oksigen atau tidak.
• Oksigen saturasi adalah persentase dari
pada Hemoglobin yang mengikat oksigen
dibandingkan dengan jumlah total
hemoglobin dalam darah (oksihemoglobin
dan dioksihemoglobin) yang tersedia
Oksigen Saturasi (SpO2)
• Hubungan antara tekanan parsial oksigen dalam
darah (PO2) dan oksigen saturasi dalam darah
adalah : “Semakin tinggi PO2 dalam darah maka
semakin tinggi pula SpO2”.
• Nilai PO2 dalam keadaan normal adalah sekitar 90
mm Hg dan oksigen saturasi adalah 95 % - 100%.
Oleh karena itu, kadar oksigen yang saturasi
dengan hemoglobin dalam darah dapat diukur.
• Nilai SpO2 dihitung dari persamaan
[ HbO 2 ]
SpO2 
[TotalHemoglobin ]
Pulse Oximetry
• Oksihemoglobin menyerap
lebih banyak cahaya
inframerah dan melewatkan
lebih banyak cahaya merah.
Sedangkan
dioksihemoglobin lebih
banyak menyerap cahaya
merah dan melewatkan
lebih banyak cahaya
inframerah. RHb
• Cahaya merah mempunyai
panjang gelombang 660 nm.
Cahaya inframerah
mempunyai panjang
gelombang 940 nm.
Pulse Oximetry
• Persentase hemoglobin yang saturasi
dengan oksigen dapat dihitung
dengan membandingkan tegangan
AC dan DC dari masing-masing
sumber cahaya.
• tegangan AC dibentuk oleh aliran
darah pada pembulu arteri,
sedangkan tegangan DC dibentuk
oleh aliran darah pada pembulu vena,
tulang, jaringan tissue dan jaringan
yang lainya.
• tegangan AC terbentuk dari kerja
jantung yang memompa darah, jadi
aliran darah pada arteri kadang cepat
kadang lambat.
Pulse Oximetry
• Pengukuran oximetry dilakukan
dengan cara mengukur
intensitas cahaya RED dan IR
yang diletakkan di jari telunjuk
atau telinga pasien.
• Pulsa oximetry menggunakan
dua led (R dan IR) yang
berfungsi sebagai transmite
probe, dan photo dioda sensor
sebagai detection probe.
• Dua led itu terdiri dari cahaya
red ( panjang gelombang sekitar
660nm), dan cahaya infrared
(panjang gelombang 940nm)
Pulse Oximetry

Amplifier Microcontroller
Sensor ADC
and Filter and RS232

Hardware Software

• Secara umum, oximetry terdiri dari 2 perangkat dasar :


perangkat hardware dan perangkat software.
• Perangkat hardware digunakan untuk mengukur
penyerapan cahaya merah dan cahaya inframerah (pulsa
oximetry).
• Perangkat software digunakan untuk mengolah pulsa
oximetry dengan metode Fast Fourier Transform (FFT), dan
menghitung kadar oksihemoglobin (HbO2) dan
dioksihemoglobin (Hb).
Pulse Oximetry
Sensor Pulse Oximetry

• Lokasi sensor umumnya di


jari tangan, dikening & daun
telinga.
Rangkaian Amplifier
• Rangkaian Amplifier
menggunakan penguat
kaskade (bertingkat) agar
didapat penguatan yang
cukup dan sekaligus
dapat memisahkan
antara sinyal AC dengan
sinyal DC. Karena sinyal
dari sensor, tegangannya
cukup kecil yaitu sekitar
50 mV, maka perlu dikuat
sebesar 460 kali untuk
menghasilkan tegangan
output 0 – 5 V
Rangkain Notch Filter 50 Hz

• rangkaian notch filter yang berfungsi meredam sinyal


pengganggu yang berasal dari jala-jala dengan frekuensi
50 Hz
Rangkaian Low Pass Filter 10 Hz

Frekuensi cut off:


R4
1
fc 
R1 R2
2 R2 R4C3C5
C5

C3

• low pass filter 10 Hz yang berfungsi untuk melewatkan


sinyal dengan frekuensi sebesar 10 Hz atau kurang dari 10
Hz dan meredam sinyal dengan frekwensi yang lebih besar
dari 10 Hz.
Teori Dan Perhitungan Pulse
Oximetry
• Fungsi dari oksigen saturasi arteri (SpO2)
digambarkan sebagai “perbandingan HbO2
dengan total jumlah Hb arteri yang tersedia
untuk melepas oksigen”

SpO2 
HbO2 
HbO2   Hb
• Perambatancahaya di dalam didalam darah diuraikan
oleh hukum Beer-Lambert.
   L
I  I0  e
Teori Dan Perhitungan Pulse
Oximetry
• Nilai rasio R dihitung dari :
ACred DC red
R
ACired DC ired
Teori Dan Perhitungan Pulse
Oximetry
• Nilai SpO2 dapat dihitung dengan
memasukkan nilai R pada persamaan
linier :
SpO2  110  25  R

Hb  1.37  SpO2

RHb  Hb  HbO2
Result
SENSOR MAX30100

Blok Diagram Sensorchip MAX30100

metode reflectance mode LED dimana photo dioda diletakkan sejajar dengan LED sehingga
sumber cahaya yang melalui pembuluh darah (arteri) akan dipantulkan, lalu diterima oleh
photo dioda.
Hasil SPO2 dengan Sensor MAX30100
kelemahan
• Terbatas hanya dapat mengukur di dalam jaringan
yang relatif tipis
• Dapat terinterfrensi oleh cahaya luar, hemoglobin yang
tidak normal, dan kecepatan dan irama pulsa.
• Tidak bisa memberi pengukuran yang akurat jika ada
ganguan pada pernapasan.

Anda mungkin juga menyukai