Anda di halaman 1dari 16

LIMFEDEMA

DEFINISI
Lymphedema adalah pembengkakan bagian tubuh karena akumulasi
cairan limfatik yg disebabkan oleh kelainan di drainase limfatik.
CONGENITUM

PRIMER
PRAECOX

TARDA
ETIOLOGI

SELULITIS
BERULANG
SEKUNDER

BEDAH BYPASS INFEKSI


PERIPHERAL

KEGANASAN
VENOUS DISEASE
TRAUMA
LYMPHEDEMA PRIMER
• Disebabkan oleh kelainan bawaan / disfungsi dlm sistem limfatik
1. Conenitum:
• terdeteksi daat lahir / tahun pertama kehidupan
• Terdiri dari sekitar 10% pasien
• Bisa sporadis / keluarga
2. Praecox:
• Muncul antara usia 1-35 thn
• Bentuk paling umum (± 71% pasien)
• Pada wanita lebih umum di sekitar menarche
• Penyakit Meige adalah praecox limfadema familial karena pewarisan gen
resesif autosomal, biasanya muncul saat pubertas
3. Tarda: muncul setelah usia 35 thn, bentuk paling umum kedua, ±19%
LYMPHEDEMA SEKUNDER
• Edema karena penurunan aliran getah bening
1. Selulitis berulangn (biasanya karena streptococcus)
2. Infeksi: penyebab paling umum infeksi nematoda parasit Wuseheria banerofti /
filariasis
3. Keganasan: prostat, ginekologi, limfoma, penyakit metastasis ke KGB
4. Trauma: cidera pd limfatik karena fraktur dapat menyebabkan perkembangan
lymphedema.
5. Venous disease: kerusakan limfatik pada ˃ 60 % pasien yg menjalani op varises.
Pasien dgn penyakit vena terbukti memiliki gangguan drainase limfatik.
6. Bedah bypass peripheral
GEJALA KLINIS
Gejala limfedema pada tahap awal • Mengalami infeksi berulang kali.
sering tidak disadari oleh pengidap. • Demam disertai meriang.
Seiring dengan perkembangan penyakit,
terdapat beberapa gejala yang umumnya • Memar pada bagian yang terinfeksi.
dialami oleh pengidap limfedema, antara • Pengerasan dan penebalan kulit
lain: (fibrosis).
• Pembengkakan pada lengan atau • Infeksi pada kulit (selulitis).
tungkai, termasuk pergelangan dan
jari. • Peradangan pada kelenjar limfe.
• Nyeri pada bagian yang bengkak atau • Terbentuk luka borok (ulserasi) dan
terluka. retakan-retakan (fissuring) pada kulit
• Kesulitan bergerak.
• Merasa berat atau kaku.
• Mudah merasa lelah.
• Pembengkakan dimulai dari distal ke proksimal selama bulan sampai
tahun , tdk ada rasa sakit kecuali infeksi
• Awal berupa pitting edema →non pitting edema → fibrosis dan
jaringan mengeras
FAKTOR RESIKO
Berapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami
limfedema, antara lain:
• Orang yang berusia lanjut.
• Menjalani pengobatan untuk kanker.
• Mengidap rheumatoid arthritis atau psoriasis.
• Memiliki kelebihan berat badan atau obesitas
• Perempuan menderita ( sering berkembang sekitar waktu menarche), 3x lbh sering
dibanding pria
• Jarang terjadi pada ekstremitas atas
• Kaki kiri lebih sering dibanding kaki kanan
DIAGNOSIS LYMPEDEMA
• Anamnesis
• Px. fisik
• CT scan dan MRI, untuk memeriksa hambatan yang terjadi pada
sistem limfatik serta kondisi struktur tulang.
• Ultrasonografi, untuk menilai kelancaran aliran darah dan tekanannya,
dengan memanfaatkan gelombang suara.
• Lymphoskintigraphy, untuk mengetahui adanya hambatan pada
kelenjar getah bening, dengan cara menyuntikkan cairan radioaktif dan
memantau alirannya melalui mesin pemindaian
• USG Doppler
USG DOPPLER
• Adalah alat pemeriksaan kesehatan yang menggunakan gelombang suara
berfrekuensi tinggi (ultrasonografi), untuk memperkirakan kondisi aliran darah
melalui pembuluh darah.
Beberapa kondisi yang dapat diketahui menggunakan USG Doppler yaitu :
• Keadaan aliran darah di pembuluh arteri dan vena yang ada pada lengan, kaki,
atau leher,
• Keberadaan hambatan aliran atau gumpalan darah yang dicurigai dapat
menyebabkan stroke,
• Adanya gumpalan pada pembuluh darah, yang bila terlepas dapat menghambat
aliran darah pada organ vital, misalnya paru-paru,
• Membantu menilai kesehatan aliran darah bayi di dalam kandungan, untuk
memantau perkembangannya.
• penyakit yang dapat dideteksi menggunakan USG Doppler antara lain:
• Penyakit jantung bawaan,
• Sumbatan maupun penyempitan pada pembuluh darah arteri (arteriosklerosis),
• Penyakit arteri perifer, yaitu berkurangnya sirkulasi darah ke kaki akibat
penyempitan arteri,
• Stenosis karotis atau penyempitan pembuluh arteri di leher,Sumbatan pembuluh
vena, seperti deep vein thrombosis (DVT),
• Adanya tumor di pembuluh darah kaki atau lengan

Anda mungkin juga menyukai