Teratoma
Mereka
menggunakan
teknik sitogenetik
Linder et al canggih untuk
melakukan menunjukkan
penelitian dari bahwa teratoma
teratoma kistik berasal dari sel
matur dari germinal dan
Teori yang paling ovarium timbul dari sel
banyak dipakai germinal tunggal
saat ini adalah setelah
parthenogenik pembelahan
meiosis pertama
ETIOPATOGENESIS
mediastinum
(7%)
retroperitonial
gonad (29%)
(4%)
cervical dan
sacrococcygeal
(57%) Teratoma intrakranial
(3%)
EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan umur
Teratoma Ovarium
•Nyeri perut biasanya konstan dan berkisar dari ringan sampai sedang
•Teraba adanya massa intraabdominal
Teratoma Testikular
•Seringkali muncul sebagai massa di skrotum yang tidak menimbulkan rasa sakit
•Teratoma yang mengalami torsi akan mengeluhkan nyeri hebat
Teratoma Mediastinum
•Teratoma mediastinum Sering tanpa gejala
•Gejala yang muncul, berhubungan dengan efek mekanik termasuk nyeri dada, batuk, dyspnea, atau gejala
yang berkaitan dengan pneumonitis berulang
LABORATORIUM
Peningkatan serum
alpha-fetoprotein (AFP)
Menandakan teratoma
dan beta-human
bersifat malignancy
chorionic gonadotropin
(HCG)
RADIOLOGI
Teratoma Kistik
(mature)
Berdasarkan
kepadatan
Teratoma Solid
(immature)
Teratoma Teratoma
Ovarium
Teratoma
Sakrokoksigeal
Berdasarkan
Lokasi
Teratoma
testicular
Teratoma
mediastinum
TERATOMA KISTIK
• Ada tiga gambaran yang sering
ditemukan pada pemeriksaan
USG pada teratoma kistik
1. Adanya lesi kistik dengan
gambaran echogenik tuberkel
tebal (Rokitansky nodul) yang
terproyeksi ke dalam lumen
kista.
2. Gambaran difus atau sebagian
massa echogenik dengan area
Gambaran US transabdominal echioc shadow karena adanya
menunjukkan gambaran kandungan material sebaceaus dan rambut
zat reflektor ekogenik yang
pada kista.
menunjukkan adanya rambut, dan 3. Adanya beberapa garis
tidak ditemukan gambaran
echogenic tipis yang disebabkan
oleh rambut pada kista
kalsifikasi.
TERATOMA SOLID (IMATUR)
MRI
• MRI dapat membedakan kepadatan lipid dengan cairan lain dan
darah dan mungkin sebagai pemeriksaan tambahan yang berguna
untuk diagnosis teratoma ovarium, dengan akurasi 99%
Echocardiography
• Echocardiography dapat digunakan untuk menggambarkan efek
fisiologis dari massa mediastinum, seperti tamponade atau stenosis
pulmonal, dan dapat digunakan untuk memandu needle biopy
Klasifikasi Teratoma Sacrococcygeal
American Academy of Pediatrics, Altman dan rekan melaporkan
sistem penggolongan tipe teratoma Sacrococcygeal sebagai berikut:
• Tipe I: Sebagian besar adalah tumor eksternal, melekat pada
tulang ekor, dan mungkin memiliki komponen
presacral kecil (45,8%).T idak ada metastasis
• Tipe II: Tumor memiliki massa baik eksternal dan ekstensi panggul
signifikan presacral (34%) dan memiliki tingkat metastasis
6%.
• Tipe III: Tumor terlihat dari luar, tetapi massa yang dominan adalah
panggul dan intraabdominal (8,6%). Tingkat 20% dari
metastase ditemukan dalam kelompok ini.
• Tipe IV: Lesi tidak terlihat dari luar tetapi sepenuhnya presacral
(9,6%) dan memiliki tingkat metastasis 8%.
TATALAKSANA
Teratoma Sacrokoksigeal
•Pada janin dengan tumor yang lebih besar, operasi Sectio caesarea harus dipertimbangkan untuk mencegah
distosia atau pecahnya tumor
•Dalam kebanyakan kasus, teratoma sacrococcygeal harus dilakukan reseksi electif pada minggu pertama
kehidupan, karena semakin lama dituda dapat meningkatkan tingkat keganasan
Teratoma Ovarium
•Teratoma kistik matur dari ovarium dapat dihilangkan dengan kistektomi sederhana
•Teratoma imatur dapat diterapi dengan pembedahan dan dilanjutkan dengan kemoterapi
Teratoma Testikular
•Teratoma testis diobati dengan orchiectomy sederhana atau radikal
•Eksisi konservatif dengan enukleasi juga telah direkomendasikan pada masa prepubertas pada testis
Teratoma Mediastinum
•Teratoma matur dari mediastinum harus direseksi
•Tumor mungkin melekat dengan struktur sekitarnya, yang memerlukan reseksi dari perikardium, pleura, atau
paru-paru. Bila reseksi lengkap dapat menurunkan resiko kekambuhan