Anda di halaman 1dari 36

dr dr.

Cinderella Rieuwpassa SpOG (K)

CME, Palu 20 April 2019


 Motor vehicles crashes 48%
 Falls 25%
 Poisoning,burns,IPV 17%
 Suicide 3%
 Gun shot wounds 4%

El Kady D. Perinatal outcomes of traumatic injuries during pregnancy.Clin Obstet Gynecol. 2007
El-Kady D, Gilbert WM, Anderson J, Danielsen B, Towner D, Smith LH. Trauma during pregnancy: an analysis
of maternal and fetal outcomes in a large population. Am J Obstet Gynecol. 2004
Perhatian Extra :
 Unique Duo
 Perubahan –perubahan anatomi
dan fisiologi pada kehamilan
 Uterus tersembunyi dalam pelvis sampai
usia kehamilan 12 minggu
 Uterus teraba setinggi pusat (20 mgg)
 Uterus setinggi proc . Xyphoideus (36 mgg)
dan 3 jari bawah proc .xyph (aterm)
 Usus terdesak keatas
 Ketebalan uterus makin menipis dengan
bertambahnya usia kehamilan
Sistem kardiovaskuler,blood voume dan
komposisi
Heart rate : meningkat 15 – 20 bpm
Cardiac output : meningkat 40%
Uterine blood flow : meningkat 10 %
Venous return : menurun
RBC sedikit : meningkat
Hematokrit : menurun (anemia
fisiologis) 32-42%
WBC : meningkat ( 12.000)
pH arteri : 7.40-7.45
Bicarbonate : 17 – 22 mEq/L
Fibrinogen : 3,79 g/L (semester III)

Sistem respiratori
Laju pernapasan : meningkat
Konsumsi oksigen : meningkat 20%
Residual capacity : menurun 25%
PaCO2 : 25 – 30 mmHg
Sistem gastrointestinal
 Pengosongan lambung lambat

 Letak usus terdesak ke arah atas abdomen


dan dapat terlindungi oleh uterus

Sistem urinarius
 GFR dan renal blood flow meningkat

 Serum kreatinin dan nitrogen urea menurun


kira kira ½ dari level sebelum hamil
 Biasa ditemukan glikosuria
Sistem muskuloskeletal
 Simpisis os pubis melebar 4 – 8 mm

 Artic. Sacroiliaca melebar pd uk 7 bulan

 Pembuluh pembuluh darah yang bengkak


dan besar pada uterus yang gravid
Jauh dari pusat pelayanan/RS
Perhatikan :
Bila pasien sadar BAIK :
- Tanda vital
- lokasi trauma

- tipe trauma

- Adanya perdarahan pervaginam / tidak

- Adanya kontraksi rahim: teratur/tidak

- Usia kehamilan
- Adanya ketuban pecah
- Gerakan janin
- Rujuk untuk evaluasi ibu dan janin

Bila pasien tidak sadar


- Airway
- Breathing
- Circulation
- Lokasi trauma di tubuh
- Tipe trauma
- Sarana prasarana untuk rujukan
Saat merujuk , lakukan:

- Posisi baring miring 15 – 30 derajat (pada


kehamilan diatas 20 mgg )
- Manually displacement of the uterus
- Integrasi dengan pusat pelayanan: NICU
- Koordinasi dengan spesialis :
obgyn,bedah,dll (kamar operasi)
- Informed consent kepada pasien dan
keluarga (waktu)
 Evaluation
 Penilaian awal ibu dan bayi
 Laboratorium : gol. darah, Rh factor,
pengukuran hematocrit dan koagulasi,
Kleihauer-Betke test,
 Pertimbangkan ultrasonografi obstetri
 Bila kehamilan lebih dari 20 mgg, monitor
kontraksi
 Bila kurang dari 3 kali kontraksi/jam , observasi
4 jam dan pulangkan
 Bila 3 – 7 kontraksi/jam, monitor 24 jam lalu
pulangkan.
- Pastikan Airway : - ETT
- - awasi terjadinya aspirasi
- Breathing : - oksigenasi 100%
- perhatikan volume ventilasi
- circulation: - baring miring kiri 15-30°
- large-bore intravenous access
- cairan kristaloid
 - hindari vasopressor
- curiga perdarahan: Tanda vital
- evaluasi denyut jantung janin
- FAST
- Disabiliti : gunakan Glasgow Coma Scale
 Bila curiga hipovolemia lakukan resusitasi
cairan untuk memastikan perfusi maternal-
fetal yang adekuat
 Transfusi darah bila tidak respons dengan
kristaloid
 Transfer ke kamar operasi ( bila ada
indikasi)
- Riwayat obstetri

 Usia kehamilan/estimasi kelahiran


 komplikasi kehamilan sebelumnya
 Prenatal care
 Adanya Riwayat perdarahan pervaginam
Pemeriksaan fisik :
1. head to toe
2. lihat tanda tanda trauma(echymosis) /
asimetris,contoh pada kecelakaan kendaraan
bermotor seperti cara pemakaian seat belt
yang tidak benar
menyebabkan :
- memar pada abdomen
- peningkatan resiko abruptio placenta
- peningkatan resiko ruptur uteri
3. tanda tanda ruptur uteri
(perlunakkan dari rahim, bagian janin
mudah teraba, ibu syok)

4. tanda tanda kontraksi rahim


(solusio plasenta, persalinan prematur)
- Estimasi tinggi fundus
uteri dalam cm
- Estimasi USG
- Tandai tinggi fundus
bila dicurigai abruptio
placenta
- normal : 120 – 160 bpm
- 10 mgg dapat didengar dengan doppler
- 20-24 mgg gunakan CTG untuk deteksi
iritabilitas uterus dan pola denyut jantung
janin (bradikardi lebih dari 5 menit,
hilangnya variabilitas, deselerasi lambat
menunjukkan gangguan pada bayi)
- CTG oleh orang yang terlatih
- Pakai spekulum :
1. pecah ketuban
2. perdarahan pervaginam
3. prolapsus funiculi
4. pendataran/penipisan porsio
5. presentasi janin
- Periksa dalam vagina berulang tidak
dianjurkan
- Bila ada perdarahan pervaginam,
kemungkinan :
1. ancaman partus prematurus
2. abruptio placentae
3. trauma/fraktur pelvis
4. ruptur uteri
Kriteria pulang/keluar RS
 Kontraksi rahim berkurang sampai hilang

 Hasil CTG yang reaktif

 Selaput ketuban intak

 Tidak ada perdarahan pervaginam

 No uterine tenderness

 Semua pasien dengan RH – negatif harus


diberikan terapi Rh immune globulin kecuali
perlukaannya terjadi jauh dari uterus seperti
pada ekstremitas.
Fetomaternal Hemorrage
- 10 – 30 % kasus
- gambaran klinik bisa bervariasi /tidak spesifik :
a. Hilangnya / menurunnya gerakan janin
b. Fetal distress
c. Dapat terjadi pada plasenta yang berlokasi
di dinding depan uterus dan pada uterus
yang melunak setelah trauma
d. Kleihauer test digunakan untuk mendeteksi
FMH dan kuantitasnya
e. Bisa terjadi imunisasi rhesus pd ibu dgn Rh
negatif
Partus prematurus
Gambaran klinik dapat sebagai:
 Kontraksi uterus lebih dari 4 kali/jam disertai
perubahan dilatasi
 Abdominal cramping/back pain

 Peningkatan pelepasan lendir vagina

 Perdarahan pervaginam
Abruptio placenta
Gambaran klinik :
1. Nyeri abdomen

2. Perdarahan pervaginam (80% kasus)

3. Kontraksi uterus

4. Uterine tenderness

5. Peningkatan tinggi fundus uteri

6. Gangguan pada janin

7. Hemodinamik ibu yang tidak stabil


Ruptur Uteri
Gambaran klinik :
1. Perdarahan pervaginam

2. Uterine tenderness

3. Bagian bagian janin yang mudah diraba

4. Ibu syok

5. Kematian janin dalam rahim

6. FAST positif

7. Abnormalitas pada CTG


Emboli air ketuban

Gambaran klinik :
1. Hipotensi

2. Respiratory distress

3. Kejang

4. Cardiac arrest

5. gawat janin yang akut terjadi

6. Perdarahan massive

7. DIC/koagulopati
Disseminated Intravascular coagulapathy
Gambaran klinik :
1. Plattelet kurang dari 50.000

2. Protrombin time lebih dari 1,5 x normal

3. Activated partial tromboplastin time lebih


dari 1,5 x normal
4. Fibrinogen level kurang dari 2,5g/L
Fraktur pelvis
- Cedera pada kepala janin

(pada presentasi kepala di usia kehamilan


lanjut) terutama bila kepala sudah
engage
- Konsul dokter anak
- Bila pelvis tidak stabil atau bentuknya
terganggu/rusak, pertimbangkan untuk SC
 Diminished self-image, depression, or suicide
attempts
 Frequent emergency department or physician’s
office visits
 Injuries inconsistent with the stated history
 Partner insists on being present for interview and
examination, and monopolizes discussion
 Progressive isolation from support systems
 Reproductive coercion
 Self-abuse
 Self-blame for injuries
 Symptoms suggestive of substance abuse
 Unwanted touching or fondling
American College of Surgeons. Trauma in pregnancy and intimate partner violence. In: Advanced Trauma Life
Support Student Course Manual. 9th ed. Chicago, Ill.: American College of Surgeons; 2012 .
American College of Obstetricians and Gynecologists. Intimate partner violence. ACOG Committee Opinion No. 518. Obstet
Gynecol. 2012;
Manual uterine displacement

Advanced Life Support in Obstetrics Provider Syllabus. Leawood, Kan.: American Academy of Family Physicians;

Anda mungkin juga menyukai