Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN

Stomata : Pengatur Pertukaran Gas

Disusun Oleh :
Zulham Ardiansyah (1733024)
1.1 Latar Belakang
Stomata merupakan bagian daun yang memiliki fungsi yang sangat penting bagi
tumbuhan yakni untuk pertukaran gas dan juga berperan dalam fotosintesis. Akan
tetapi setiap tumbuhan memiliki bentuk serta letak stomata yang berlainan yang
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, habitat tanaman tersebut dan anatomi tanaman
itu sendiri. Untuk melihat keunikan bentuk stomata pada masing-masing tumbuhan
yang disesuaikan dengan fungsi dari stomata tersebut maka dilakukan praktikum ini
dengan membandingkan bentuk dan tipe stomata pada tumbuhan Eceng Gondok,
Teratai, dan Rhoe discolor.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Untuk mengetahui bahwa daun memiliki stomata sebagai jalan masuk dan
keluar gas
2. Melihat stomata pada berbagai jenis daun pada bagian atas dan bawah daun
2.1 Landasan Teori
Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata sedang melalui kutikula
daun dalam jumlah yang lebih sedikit. Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan
membuka stomatanya untuk mengambil karbon dioksida dari udara untuk
berfotosintesis. Lebih dari 20 % air yang diambil oleh akar dikeluarkan ke udara
sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang ditranspirasi oleh tumbuhan tingkat
tinggi berasal dari daun selain dari batang, bunga dan buah.
Stomata adalah bukaan-bukaan kecil di daun yang jika membuka secara
maksimal hanya selebar 0,0001 mm. Stomata diapit oleh sepasang sel penjaga yang
mirip dengan dua sosis yang melengkung. Pada tumbuhan darat, stomata banyak
terdapat pada bagian bawah daun, sedangkan pada tumbuhan yang hidup di air
stomata banyak terdapat pada permukaan atas daun
3.1 Metodologi praktikum
a. Waktu dan tempat
praktikum transpirasi dan antomi stomata dilakukan pada tanggal 07 Oktober
2019 di Laboratorium biologi Universitas pasir pengaraian
b. Alat dan bahan
1. transpirasi
Alat dan bahan : Botol soda/botol lainnya bening (dibawa) 1 unit, Air, Silet/cutter,
Daun ivy atau daun lainnya dengan rantingnya (tentukan daun bersama kelompok)
yang segar (dibawa), Tanah liat/plestisin secukupnya untuk menutupi lubang botong
(dibawa), Sedotan yang dapat dibengkokkan (dibawa) 1unit dan tisu.
2. melihat stomata di bawah mikroskop
Alat dan bahan : Tiga jenis daun yang segar (tumbuhan darat dan air, misalnya teratai)
(dibawa), Kaca objek dan kaca penutup, Larutan garam, Mikroskop, dan Air/aquades.
c. Cara kerja
Transpirasi
1. Isilah botol dengan air setinggi kurang lebih 2,5 cm dari atas
2. Gunakan pisau untuk memotong melintang bagian pangkal batang ivy
3. Tutup batang dekat daun dengan gumpalan tanah liat
4. Letakkan batang ke dalam botol dengan bagian pangkal di bawah permukaan air
5. Tutup mulut botol dengan tanah liat
6. Buatlah jalan masuk untuk sedotan pada tanah liat dengan menggunakan pensil
7. Masukkan sedotan, sehingga ujungnya terletak di udara dalam botol
8. Tekan tanah liat di sekeliling sedotan untuk menutup mulut botol, kerjakan dengan
hati-hati jangan sampai menyempitkan sedotan
9. Anda akan sulit menyedot jika tanah litany tidak bocor, maka sedotlah sekuat
tenaga.
10.Ulangi di tempat yang berbeda, misalnya di dalam ruangan, di luar ruangan,
terpapar sinar matahari dan catat hasilnya
Hasil dan Pembahasan
1. Transpirasi
1 Di dalam ruangan 2
Gelembung pada botol
cukup sedikit

Di bawah cahaya
matahari
Gelembung pada botol
sangat banyak
Pembahasan
3
Adanya gelembung pada botol karena adanya
oksigen di dalam air yang melepaskan diri
dari ikatannya dan menjadi gas.
1. Pada botol yang berada di dalam ruangan
gelembungnya sedang, karena tumbuhan
berfotosintesis normal. Oksigen yang
berada di dalam air juga dihasilkan dari
batang tumbuhan tersebut.
2. Pada botol yang berada di bawah cahaya
matahari gelembung banyak karena proses
fotosintesis lebih cepat sehingga
tumbuhan lebih banyak memproduksi
Oksigen.
3. Pada botol yang berada di tempat gelap
gelembungnya sedikit karena tumbuhan
Di tempat yang gelap sedikit menghasilkan oksigen atau
gelembung di botol sedikit kecepatan berfotosintesisnya lemah.
Cara kerja :
Melihat stomata di bawah mikroskop
1. Buatlah preparat basah dari lapisan epidermis bawah daun yang tipis.
Kemudian amati di bawah mikroskop
2. Siapkan preparat basah dari epidermis daun transparan. Teteskan larutan
garam (1 sendok teh garam dilarutkan dalam 250 ml air) pada bagian tepi
kaca penutup. Tempelkan kertas tisu pada bagian tepi kaca penutup pada
sisi yang berlawanan dengan tempat menetesnya air garam sehingga air
garam masuk ke bawah kaca penutup dan merendam preparat.
2. Melihat stomata di bawah mikroskop

A B

Bunga Rhoe discolor : Bunga Rhoe discolor :


Bagian atasnya tertutup Bagian bawahnya terlihat
rapat lapisan epidermis stomata yang tersebar
acak
C D E

Eceng Gondok : Eceng Gondok :


Bagian atas eceng Eceng Gondok : Bagian atasnya
gondok terlihat Bagian bawah setelah ditetesi air
stomata yang tertutup lapisan garam tampak semua
terkumpul dan epidermis rapat stomata tertutup,
tersebar acak yang sebelumnya
terbuka
F G

Teratai : Teratai :
Bagian atas teratai Bagian bawahmya
tampak stomata tersebar berpembuluh tanpa
di lapisan epidermis stomata
PEMBAHASAN :

1. A & B (Rhoe discolor) merupakan tumbuhan yang hidup di darat, stomatanya


berada di bawah daun. Stomatanya tersebar luas di sekitar epidermis.
2. C, D, & E (eceng gondok) merupakan tumbuhan higroftit dan stomatanya terletak
di atas permukaan daun. Pada gambar no E stomatanya tertutup karena ditetesi air
garam, hal ini disebabkan karena peristiwa Osmosis. Dimana osmosis adalah
perpindahan molekul pelarut melalui selaput semipermeabel dari bagian yang lebih
encer ke bagian yang lebih pekat atau dari bagian yang konsentrasi pelarut rendah
ke bagian konsentrasi pelarut tinggi. Oleh karena itu, air yang berada di dalam daun
berpindah ke larutan garam di permukaan daun yang konsentrasinya lebih tinggi,
sehingga menyebabkan daun mengalami plasmolisis dan segera menutup
stomatanya.
3. F & G (teratai) merupakan tumbuhan higrofit yang bagian bawahnya tertutup rapat
tanpa stomata dan bagian atasnya tersebar stomata.
KESIMPULAN
Transpirasi berbeda dengan penguapan, karena transpirasi terjadi di pembuluh
hidup dan tergantung fisiologi tumbuhan. Sebagian besar transpirasi berlangsung
melalui stomata sedang melalui kutikula daun dalam jumlah yang lebih sedikit.
Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil
karbon dioksida dari udara untuk berfotosintesis. Lebih dari 20 % air yang diambil
oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang
ditranspirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daun selain dari batang, bunga
dan buah.
Stomata merupakan bagian daun yang memiliki fungsi yang sangat penting bagi
tumbuhan yakni untuk pertukaran gas dan juga berperan dalam fotosintesis. Akan
tetapi setiap tumbuhan memiliki bentuk serta letak stomata yang berlainan yang
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, habitat tanaman tersebut dan anatomi tanaman
itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Halim, A. 2009. Mekanisme Kerja, Biosintesis, dan Peranan Stomata Dalam


Metabolisme.(online) (http://agushalim.blogspot.com/). Diakses tanggal 2 April 2014.
Kartasaputra, A.G. 1998. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan, tentang Sel dan Jaringan.
Jakarta : Bina Aksara.
Lakitan. B. 2007. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Raja Grafindo persada.
Lestari. 2005. Hubungan antara Kerapatan Stomata dengan Ketahanan Kekeringan
pada Somaklon Padi Gajahmungkur, Towuti, dan IR 64. Volume 7. Nomor 1 Januari
2006. Hal.44-48. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan
Sumberdaya Genetik Pertanian (Balitbiogen), Bogor 16111.
N. Holland. 2009. Stomatal Length Correlates with Elevation of Growth in Four Temperate
Species. Journal of Sustainable Forestry, 28. Hal.63–73, 2009 Copyright © Taylor &
Francis Group, LLC ISSN: 1054-9811 print/1540-756X online. DOI:
10.1080/10549810802626142.

Anda mungkin juga menyukai