REKUREN (SAR)
Bagian THT-KL
Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo
2019
Pendahuluan
Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) adalah penyakit mukosa
mulut yang sering ditemukan, ditandai dengan adanya ulkus
berbentuk bulat yang nyeri dan berulang, namun
kebanyakan kasus tidak diketahui pasti etiologi dan
patogenesisnya.
Hampir 80% pasien mengalami SAR sebelum usia 30 tahun. Kejadian dimulai pada usia
sekitar 5 tahun dan berlanjut sepanjang hidup dengan onset puncak antara usia 10-19
tahun dan menjadi kurang sering seiring bertambahnya usia.
Prevalesi SAR pada anak-anak diperkirankan sebanyak 39% dan dipengaruhi oleh
adanya SAR pada satu atau kedua orang tua.
Etiologi
Etiologi yang mendasari kejadian SAR sampai saat ini masih belum
diketahui secara pasti, namun diduga ada serangkaian faktor yang
diketahui mempengaruhi kejadian SAR, termasuk faktor imunologi,
genetik, alergi makanan, trauma lokal, nutrisi, perubahan
endokrin, stres dan kecemasan, merokok, produk kimia tertentu
dan agen mikroba.
Patofisiologi
A
Histopatologi
Gambar 3. (B)
Mukosa oral yang
disertai jaringan
granulasi subepitel
B
Histopatologi
Gambar 3. (C)
Penetrasi peradangan
yang menyebabkan
degenerasi otot dengan
banyak eosinofil dan
sel-sel mirip histosit.
C
Klasifikasi
Secara klinis SAR dapat dibagi menjadi 3 yaitu
1. Aftosa minor (aftosa ringan, Mikulicz’s aphthae)
2. Aftosa mayor (periadenitis mucosa necrotica recurrens, penyakit Sutton)
3. Recurrent herpetiform ulcers
Aftosa Mayor
Jarang (10-15%). Ulkus lebih besar (>10mm),
lebih dalam dan lebih nyeri dari Aftosa minor.
Biasanya bertahan selama 10-20 hari
Klasifikasi Recurrent herpetiform ulcer
(Klinis) Sangat jarang (5-10%). Ditandai
dengan esi multipel (5-100 lesi),
masing –masing berukuran <5mm.
Sering salah didiagnosis dengan
ulkus herpes simplex.
Klasifikasi
Simple aphthosis (Aftosis sederhana)
(Frekuensi) Kekambuhan terjadi dua hingga empat kali setahun
Tipe C
SAR kronis yang nyeri dengan aktivitas penyakit
hampir terus menerus sepanjang tahun.
Minfestasi klinik
Minor Mayor Herpetiform