Anda di halaman 1dari 42

Case Report

Recurrent Aphthous Stomatitis e.c. GERD


(GastroEsophageal Reflux Disease)

SITI RACHMATIARA DWI DESTIARINI


1731111320049
ORAL MEDICINE CLINIC
RUMAH SAKIT GIGI MULUT
PENDIDIKAN
GT. HASAN AMAN BANJARMASIN
I. Data Pribadi
Kunjungan pertama
30 Agustus 2018
Nama : Nn.DSI
Alamat : Jl. A. Yani Km. 4,5 Asrama UIN
Banjarmasin
Umur : 17 tahun
Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswi
Status : Belum Menikah
Suku Bangsa : Banjar, Indonesia
II. Riwayat Kasus Kunjungan pertama
30 Agustus 2018

 Keluhan Utama:
 Pasien perempuan usia 17 tahun datang ke RSGM Gusti
Hasan Aman bagian Penyakit Mulut. Pasien mengeluh
sariawan di samping lidah bagian kanan terasa sakit saat
makan dan berbicara. Pasien ingin sariawannya diobati.
 Riwayat Umum:
 Pasien mengatakan sariawan muncul sejak 3 hari lalu tanpa
mengetahui penyebabnya. Pasien mengatakan sariawan
muncul setiap bulan di tempat berbeda. Dalam bulan ini,
pasien mengatakan sariawan muncul hingga 3 kali. Pasien
mengatakan sering merasa mual hingga dada terasa sesak.
Pasien merasa ada bau mulut walau pasien menyikat gigi
secara teratur saat pagi dan malam hari.
Kunjungan pertama
30 Agustus 2018

 Keadaan Umum:
 Penyakit yang sedang diderita : Gastroesophageal
Reflux Disease, Asma
 Riwayat Perawatan:
 Gigi : Penumpatan gigi 36
 Jaringan lunak rongga mulut dan sekitarnya:

Pembersihan karang gigi 2 tahun lalu


Kunjungan pertama
 Riwayat Kesehatan 30 Agustus 2018

a. Kelainan Darah : TAK


b. Kelainan Endokrin : TAK
c. Kelainan Nutrisi : TAK
d. Gangguan Respiratori : Asma
e. Kelainan Imunologi : TAK
f. Gangguan TMJ : TAK
g. Kelainan Jantung : TAK
h. Kelainan Kulit/Kelamin : TAK
i. Kelainan Pencernaan : GERD
j. Tekanan Darah : TAK
k. Diabetes Melitus : TAK
l. Lain-lain : Alergi obat
Metoklopramid
Kunjungan pertama
30 Agustus 2018

 Riwayat Keluarga
a. Kelainan Darah : TAK
b. Kelainan Endokrin : Hipertiroid (Ibu)
c. Diabetes Melitus : TAK
d. Kelainan Jantung : TAK
e. Kelainan Saraf : TAK
f. Alergi : TAK
g. Lain-lain : Bronkitis (Ayah)

 Obat-obatan yang sedang dijalani:


 Sukralfat, Lansoprazole, Domperidon
Kunjungan pertama
III. Pemeriksaan Klinis 30 Agustus 2018

1. Ekstra Oral
 Muka : Simetris
 Pipi kiri : Normal
 Pipi kanan : Normal
 Bibir atas : Normal
 Bibir bawah : Normal
 Sudur mulut : Normal
Kunjungan pertama
30 Agustus 2018

 Kelenjar Submandibularis kiri : Normal


 Kelenjar Submandibularis kanan : Normal
 Kelenjar Submentalis : Normal
 Kelenjar Leher : Normal
 Kelenjar Sublingualis : Normal
 Kelenjar Parotis Kiri : Normal
 Kelenjar Parotis Kanan : Normal
 Lain-lain : Normal
Kunjungan pertama
30 Agustus 2018
2. Intra Oral

 Mukosa Labial Atas : Normal


 Mukosa Labial Bawah : Normal
 Mukosa Pipi Kiri : Cheek biting
 Mukosa Pipi Kanan : Cheek biting
 Palatum : Normal
 Lidah : Ulcer, d±2 mm, berwarna
putih, tepi kemerahan, berbatas
reguler, sakit dan coated
tongue
Kunjungan pertama
30 Agustus 2018

 Mukosa Bukal Fold Atas : Normal


 Mukosa bukal Fold Bawah : Normal
 Mukosa Labial Fold Atas : Normal
 Mukosa Labial Fold Bawah : Normal
 Gingiva RA : Normal
 Gingiva RB : Normal
Kunjungan pertama
30 Agustus 2018

Ulcer
d±2 mm
berwarna putih
kekuningan
 tepi kemerahan
batas reguler
sakit
IV. Diagnosa Sementara

Suspect Recurent Aphthous


Stomatitis e.c GERD
V. Rencana Perawatan dan
Penalaksanaan

1. Pemberian obat

R/ Aloclair gel tube no.I


∫ 3 dd 1
oles mulut

Rujukan untuk Scaling dan Root Planing


Pro Kontrol 6-8 hari kemudian
Kontrol 1 (5 September 2018)

Nama : Nn.DSI
Alamat : Jl. A. Yani Km. 4,5 Asrama UIN Banjarmasin
Umur : 17 tahun
Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswi
Status : Belum Menikah
Suku Bangsa : Banjar, Indonesia
Anamnesa Kunjungan kedua (kontrol ke 1)
5 September 2018

Pasien kontrol sariawan pada hari ke-6.


Pasien mengaku sudah tidak sakit lagi sejak ±5
hari yang lalu. Pasien menggoleskan obatnya
secara teriatur. Pasien sudah membersihkan
karang giginya.
Kunjungan kedua (kontrol ke 1)
Pemeriksaan Klinis 5 September 2018

1. Ekstra Oral
 Muka : Simetris
 Pipi Kiri : Normal
 Pipi Kanan : Normal
 Sudut Mulut : Normal
 Bibir Atas : Normal
 Bibir Bawah : Normal
Kunjungan kedua (kontrol ke 1)
5 September 2018

Ekstra Oral

 Kelenjar Submandibularis kiri : Normal


 Kelenjar Submandibularis kanan : Normal
 Kelenjar Submentalis : Normal
 Kelenjar Leher : Normal
 Kelenjar Sublingualis : Normal
 Kelenjar Parotis Kiri : Normal
 Kelenjar Parotis Kanan : Normal
 Lain-lain : Normal
Kunjungan kedua (kontrol ke 1)
29 November 2016

2. Intra Oral
 Terdapat lesi non terapi : cheek biting, coated tongue
 Lateral lidah kanan: Tidak ada lesi,sewarna jaringan
sekitar,batas tidak jelas, normal,tidak sakit
Kunjungan kedua (kontrol ke 1)
29 November 2016

SAR minor sembuh,


terapi dihentikan
Kunjungan pertama Kunjungan kedua (kontrol ke 1)
30 Agustus 2018 29 November 2016
Diagnosa Akhir

 Recurrent Aphthous Stomatitis e.c. GERD


PEMBAHASAN
Stomatitis Aphtous Recurrent (SAR)
 SAR adalah ulserasi pada rongga mulut yang
menimbulkan rasa sakit, dalam selang waktu beberapa
hari atau lebih dari 2-3 bulan dan didahului dengan
adanya gejala prodromal
 SAR dapat tunggal atau multipel, dangkal, bulat lonjong,
sakit
 SAR terjadi pada mukosa mulut bagian yang non-keratin
seperti mukosa bukal, labial, lidah, dasar mulut, palatum
lunak, dan uvula

(Apriasari ML, Tuti H, 2010)


ETIOLOGI SAR

Etiologi dari SAR tidak diketahui secara pasti


(idiopatik)
Beberapa faktor predisposisi:
 Merokok
 Stres
 Status hormonal
 Genetik
 Defisiensi hematinik (zat besi, asam folat, Vit B2, B3, B6,
B12, dan vit C
 Faktor imunologi
 Penyakit sistemik

Fumagalli,2016
Klasifikasi SAR

Fumagalli,2016
Gastroesophageal
Reflux
ANATOMI
Fundus of stomach

Esophagus

Cardiac notch

Gastric rugae
Cardiac part of stomach

Lesser curvature of stomach


Greater curvature
of stomach

Pyloric sphincter
Corpus of stomach
Angular notch

Pyloric canal

Pyloric antrum

Yokochi. Color Atlas of Anatomy


Kahrilas PJ, 2003
GERD
Penyakit refluks
gastroesophageal adalah
suatu keadaan patologis
sebagai akibat refluks
kandungan lambung ke
dalam esofagus, dengan
berbagai gejala yang
timbul akibat keterlibatan
esofagus, laring, faring, dan
saluran nafas.

E Vinesh et al,2016; Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2006)


Silbernagl/Lang, Color Atlas of Pathophysiology, 2000
MANIFESTASI KLINIS

Kahrilas PJ, 2003


G Spaziano, et al, 2016
Fumagalli,2016
Etio-patogenesis

Refluks gastroesofageal terjadi melalui 3


mekanisme:
 Refluks spontan pada saat relaksasi LES yang
tidak adekuat
 Aliran retrograd yang mendahului
kembalinya tonus LES setelah menelan
 Meningkatnya tekanan intraabdomen

Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2006)


Refluks Asam Lambung

Oral GI tract

OH Buruk
(dental plaque
dan kalkulus)

Reaktivasi
H.pylori

Catherine, 2002
Patogenesis SAR e.c GERD
Aktivasi makrofag
dan Infiltrasi
Stimulasi produksi neutrofil ke
Cytotoxin sitokin IL-8 jaringan
Associated
gene A(CAG
A) Induksi sekresi faktor
kemotaktik limfosit
inflamasi

Helicobacter
pylori
melekat pada
mukosa
Vascuolating
Meningkatkan Menghancurkan
cytotoxin A Ulser
(VaC A) apoptosis keutuhan sel epitel

Parastoo A, et al. 2011


Penatalaksanaan

Reccurent Aphtous Stomatitis

 Obat kumur antiseptik , antara lain:


 CHX 0,2%
 Hidrogen Peroksida 1%
 Povidone Iodine 1%

Simple covering agent, antara lain:


Povidone Iodine 10%
Kortikosteroid topikal
Aloclair gel

Apriasari ML, dkk. 2017


GERD

 Terdiri dari :
 Antasid : sehari 4 x1 sendok makan
 Antagonis reseptor H2 :
 Simetidin 2x800 mg / 4x400mg

 Ranitidin 4x150mg

 Famotidin 2x20 mg

 Nizatidin 2x150 mg

 Prokinetik :
 Metoklopramid 3x10 mg

 Domperidon 3 x 10-20 mg

 Cisapride 3x10 mg

Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2006); Ianneti A,2017


..GERD

 Proton pump inhibitor :


 Omeprazole 1x20 mg

 Lansoprazole 1x30 mg

 Pantoprazole 1x40 mg

 Rabeprazole 1x10 mg

 Esomeprazole 1x40 mg

 Sukralfat (Aluminium hidroksida + sukrosa


oktasulfat ) 4x1 gram

Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2006); Ianneti A,2017


NON MEDIKAMENTOSA
Meninggikan
posisi kepala
Konsultasi saat tidur
penggunaan
obat Menghindari
antikolinergik, makan
diazepam, menjelang
opiat, tidur
antagonis
kalsium

Hindari
konsumsi Berhenti
teh, coklat, MODIFIKASI merokok dan
kopi, GAYA HIDUP minum
minuman alkohol
bersoda

Kurangi
Tidak
lemak dan
berpakaian
jumlah
ketat
makanan

Turunkan BB Ndraha S, 2014


Daftar Pustaka
1. Apriasari ML, Tuti H. Stomatitis aftosa rekuren oleh karena anemia. Dentofasial. 2010;9(1):39-46.
2. Greenberg MS, Glick M. Burkets oral medicines diagnosis and treatment. 10th ed. Philadelphia, london,
Mexico City, New york, St Lous, San Paolu, Sydney : J.B Lippincott Coampany. 2004; 63-65
3. Fumagalli LA, Gatti H, Armano C, Caruggi S, Salvatore S (2016) Oral Pathology unmasking Gastrointestinal
Disease. J Dent Health Oral Disord Ther 5(5): 00170.
4. E Vinesh, et al. A Clinicopathologic Study of Oral Changes in Gastroesophageal Reflux Disease, Gastritis, and
Ulcerative Colitis. The Journal of Contemporary Dental Practice, November 2016;17(11):943-947
5. Tan V, Wong B, Helicobacter pylori and gastritis: untangling a complex relationship 27 years on, Journal of
Gastroenterology and Hepatology 2011;26, Suppl 1:42-45
6. Traci, et al. Helicobacter pylori: Physiology and Genetics. Department of Microbiology and Immunology,
University of Maryland School of Medicine. 2011; 34:154-160
7. Catherin M. Kilmartin. Dental Implications of Helicobacter pylori. J Can Dent Assoc 2002; 68(8):489-93
8. Afghari Parastoo. The role of Helicobacter pylori in the development of recurrent aphthous stomatitis:
SEPAHAN systematic review no. 9. Dental Research Journal; 2011;8(5):s2.
9. Iannetti A (2017) Updates on Management of GERD Disease. J Gastrointest Dig Syst 7: 523
10. Apriasari ML, Dachlan YP, Ernawati DS. Potensi Bahan Alam terhadap Penyembuhan Ulser Mukosa Mulut.
Jakarta:Salemba Medika,2017.
11. Ndraha S. Penyakit Refluks Gastroesofageal. MEDICINUS Vol,27,N0.1:April 2014.
12. G Spaziano, et al. Gastroesophageal Reflux Disease and Airway Hyperresponsive ness: Mechanisms and
Mediators Involved GERD and Asthma. Journal of Clinical and Experimental Pharmacology 2016, 6:5
13. Kahrilas PJ. GERD pathogenesis, pathophysiology, and clinical manifestations
CLEVELAND CLINIC JOURNAL OF MEDICINE VOL. 70:SUPPLEMENT 5, NOVEMBER 2003.

Anda mungkin juga menyukai