Sumber Data Jiwa
Sumber Data Jiwa
paranoid
“Fokus pencegahan kekambuhan pada
episode pertama skizofrenia”
Kristen
Papua SMA
Protestan
Tentara Raja
Menikah
(Praka) Ampat,Papua
BPJS Dinas
Pengambilan data
Autoanamnesis Alloanamnesis
pasien selama dengan kakak
perawatan sejak pasien (Tn. Y, 41
tanggal 21 Oktober Alloanamnesis tahun, bekerja
2019 sampai dengan junior pasien Rekam medis
sebagai pendeta)
tanggal 27 Oktober (Tn. A, 23 tahun, pasien selama
tentara di Kodim Raja pada tanggal 24
2019 Oktober 2019 via
perawatan di
Ampat Papua) pada
tanggal 21 Oktober telepon RSPAD
2019 di Bangsal
Amino RSPAD
Keluhan utama
Desember 2018
Stresor : Perselisihan
dengan istri
Gejala :
Kabur ke Makassar
Marah-marah dan
mengamuk
Ingin membakar rumah
mertua
Des 2018 Juni 2019
→ dijemput kembali ke Oktober 2019
Kesatuan
Tidak berobat ke dokter
RIWAYAT PERJALANAN
PENYAKIT
Penggunaan
zat psikoaktif
• Tidak pernah • .Ibu dan bapak :
kejang, trauma, • Merokok dan hipertensi
cedera kepala minum alkohol • Tidak ada riwayat
• Malaria umur 7 th jika bersama gangguan jiwa
& saat di Sorong teman
• Tidak
menggunakan
Medis narkotika
Keluarga
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Prenatal & Perinatal
41 th 38 th 36 th 34 th
8 th 6 th 3 th
Riwayat keluarga
Harapan
17
Status mental
Penampilan
Laki-laki, tampak sesuai usia, rambut ikal, kulit kecoklatan, perawatan diri kurang
Sikap
Pasien dapat mempertahankan kontak mata dengan pemeriksa dan kooperatif terhadap
pemeriksa sepanjang wawancara
Psikomotor
Pasien duduk di kursi, tampak tenang, sesekali meremas tangan
Pembicaraan
Spontan, lancar, volume cukup dan artikulasi jelas, intonasi baik
Status mental
Mood dan Afek
Mood disforik, Afek terbatas, serasi
Proses Pikir
Koheren pada awal wawancara, kemudian di tengah wawancara didapatkan
asosiasi longgar
Isi Pikir:
Waham kejar (pasien yakin ada temannya ingin berbuat buruk kepadanya) dan
waham kebesaran (pasien yakin dirinya tentara yang terpilih, anak angkat Pak
Soeharto, bermain film di Cina), dan thought broadcasting (pikirannya tersiar ke
TV).
Status mental
Persepsi
Halusinasi auditorik berupa commanding (menyuruh-nyuruh pasien melakukan
sesuatu) dan commenting (mengata-ngatai pasien).
Halusinasi visual berupa melihat sosok perempuan cantik di kamar selama di bangsal
perawatan.
Pikiran Abstrak
Pasien dapat menjawab apa arti peribahasa “tong kosong nyaring bunyinya”, tetapi
tidak dapat menjawab arti peribahasa “air susu dibalas dengan air tuba”
Selain itu, pasien dapat menyebutkan persamaan apel dan pisang, namun salah pada
persamaan “lukisan dan sajak”.
Status mental
Pengetahuan umum Tilikan
Baik Derajat 1
Uji daya nilai dan daya nilai sosial Taraf dapat dipercaya
Baik Dapat dipercaya
Pemeriksaan fisik
✘ Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15
✘ Tekanan darah: 128/80 mmHg
✘ Pemeriksaan status generalis
✘ Nadi : 84 x/min dan status neurologis dalam
✘ Frekuensi napas: 16 x/min batas normal
✘ Temperatur : 36,5OC
✘ Tinggi badan : 168 cm
✘ Berat badan : 62 kg
✘ IMT : 21,9 kg/m2
Laboratorium 11-10-19 Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 15,3 d/dL 12,0 − 16,0
Hematokrit 44 % 37,0 − 47,0
Eritrosit 5.6 Juta/ µL 4.3 – 6.0
MCV 79 fL 80 – 96
MCH 28 Pg 27 – 32
MCHC 35 g/dL 32 – 36
Trombosit 184 103/µL 150 – 450
Leukosit 6.060 103/µL 4,0 − 10,0
Creatinin Darah 0.97 mg/dL 0,5 – 1,50
Ureum Darah 24 mg/dL 20,0 – 50,1
Glukosa Sewaktu 82 mg/dL 70 – 140
SGOT 16 U/L <35 U/L
SGOT 14 U/L <40 U/L
✘ Pemeriksaan SASBA
✘ Skor 0
F1
✘Pasien tidak memiliki riwayat penggunaan zat
yang berhubungan dengan kondisinya saat ini.
Eksklusi
DIAGNOSIS AKSIS I
✘F2
✘ Suatu episode psikotik yang baru (1> bulan)
✘ Gejala saat ini :
o Halusinasi auditorik tipe commenting dan commanding
o Waham kejar, waham kebesaran, thought broadcasting
✘ Tidak terdapat gejala-gejala peningkatan mood atau penurunan
mood
Perlu eksplorasi lebih lanjut setelah gejala psikotik pasien berkurang dan
alloanamnesis mengenai kepribadian pasien sebelum gangguan
DIAGNOSIS AKSIS II
DIAGNOSIS AKSIS III, IV, V
Aksis III
✘ Tidak ada diagnosis
Aksis IV
✘ Relasi dengan istri, dukungan keluarga
Aksis V
✘ Global Assessment of Functioning (GAF) 50 (disabilitas berat dalam hubungan sosial
dan okupasional)
✘ GAF tertinggi (Highest Level of Past Year; HLPY) 65 (gejala ringan namun secara garis
besar dapat berfungsi dengan baik)
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AKSIS I Skizofrenia paranoid (F20.0) dd/ Skizofrenia tak
Terinci
• Tilikan derajat 1
PROGNOSIS
34
SKIZOFRENIA
1 dari 10 penyebab disabilitas di Negara maju
Prevalensi 1%
Prodromal
FASE SKIZOFRENIA
SKIZOFRENIA
Multiple Episode
First Episode
Schizphrenia
SKIZOFRENIA
NEUROBIOLOGI EPISODE PERTAMA
SKIZOFRENIA
40-50%
>80% Kambuh
episode
kambuh di 5 sekitar 6
pertama
tahun bulan berhenti
kambuh
pertama minum obat
dalam 2 tahun
KEKAMBUHAN SKIZOFRENIA
TATALAKSANA
Target pengobatan pada episode pertama skizofrenia meliputi:
Meminimalisir DUP
Stabilisasi psikotik secara cepat
Mencapai remisi gejala yang sempurna
Mencegah kekambuhan
Fase Akut
Fase Lanjutan
TATALAKSANA
Anti psikotik 12 bulan >
yang adekuat mencegah
kekambuhan
Remisi dan
recovery
TATALAKSANA
PSIKOEDUKASI
• Informasi sistematik, terstruktur mengenai
penyakit dan tatalaksana
50