Anda di halaman 1dari 8

BENCANA ALAM DALAM PERSFEKTIF

AGAMA ISLAM
KELOMPOK 1
Pendahuluan
 Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peritiwa
fisik seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia,
dan karena ketidak berdayaan manusia akibat kurang baiknya manajemen dalam
menghadapi keadaan darurat, telah menyebabkan kerugian dalam bidang
keuangan dan struktural, bahkan kematian

 Dalam pandangan ini, ada yang menyadari bahwa kejadian luar biasa yang
membawa kematian manusia serta kerusakan ekosistem, lingkungan hidup,
pencemaran di laut maupun di darat adalah merupakan peristiwa yang
direncanakan Tuhan sebagai wujud keseimbangan alam (sunnatullah),
menurutnya sebagai bentuk teguran atau peringatan Allah kepada manusia,
dengan memberi cobaan dan berbagai kesulitan untuk menguji ketakwaan dan
kesabaran manusia.
Cara Pandang Manusia terhadap
Bencana Alam
1. Cara Pandang Orang-Orang Kafir Dan Ingkar Pada Allah Dan Rasul-Nya.

Manusia semacam ini adalah manusia yang tidak pernah mau dan tidak
mampu menjadikan berbagai peristiwa alam tersebut sebagai pelajaran
dan sebagai bukti kekuasaan dan kebesaran Allah. Mereka bukannya
mengoreksi diri dan kembali kepada Allah, melaikan semakin bertambah
kesombongan dan pembangkangan mereka pada Allah dan Rasul-Nya.

Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an, di antaranya dalam surat Ghafir/ 40 : 21 –


27 yang artinya :

"Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi, lalu


memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka.
Mereka itu adalah lebih hebat kekuatannya daripada mereka dan (lebih
banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi maka Allah mengazab
mereka disebabkan dosa-dosa mereka. Dan mereka tidak mempunyai
seorang pelindung dari azab Allah"
CONTINUE …
2. Cara Pandang Orang-Orang Beriman Kepada Allah Dan Para Rasulnya
Apa saja peristiwa alam yang terjadi mereka kembalikan semuanya kepada
kehendak dan kekusaan Allah, mereka hadapi dengan hati yang penuh
iman, tawakakal, sabar dan tabah sert mereka lihat sebagai sebuah ujian
dan musibah untuk menguji kualitas keimanan dan kesabaran mereka, atau
bisa juga sebagai teguran Allah atas kelalaian dan dosa yang mereka
lakukan.
Mereka adalah orang-orang yang sukses dalam berinteraksi dengan alam dan
dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan semasa hidup di dunia dan
juga di akhirat kelak. Allah menjelasakannya dalam Al-Qur’an surat Al-
Baqoroh ayat 155 – 157 yang artinya:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar.(155) (yaitu) orang-orang yang
apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi
raaji’uun (seusngguhnya kami milik Allah dan sesunnguhnya kami sedang
menuju kemabali kepada-Nya) (156) Mereka itulah yang mendapat
keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka
itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (157)” (Q.S. Al-Baqoroh / 2 :
155 -157)
Penyebab Terjadinya Bencana
Al-Qur’an dengan tegas menjelasakan bawa sebab utama terjadinya semua peristiwa
di atas bumi ini, apakah gempa bumi, banjir, kekeringan, tsunami, penyakit tha’un
(mewabah) dan sebagainya disebabkan ulah manusia itu sendiri, baik yang terkait
dengan pelanggaran sistem Allah yang ada di laut dan di darat, maupun yang terkait
dengan sistem nilai dan keimanan yang telah Allah ta’ala tetapkan bagi hambanya.

Allah ta’ala menjelaskan dalam QS. Ar-Rum : 41

• Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena


perbuatan tangan manusi, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian
dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS.
Ar-Rum : 41)
Kemurkaan Allah dalam Al-Qur’an
Berikut salah satu ayat mengenai kemurkaan Allah.

• QS. Al-A'raf : 71

Ia berkata "sesungguhnya sudah pasti kamu akan ditimpa azab dan


kemarahan dari Tuhanmu". Apakah kamu sekalian hendak mau
membantah dengan aku tentang nama-nama (berhala) yang kamu dan
nenek moyangmu menamakannya, padahal Allah sekali-kali tidak
menurunkan hujjah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu),
sesungguhnya aku termasuk orang yang menunggu bersama kamu.
REFERENSI
Jurnal :
• Muhlis, Achmad. 2008. Bencana dalam Perspektif Agama. Jurnal
KARSA Vol. XIV No.2. Pamekasan. STAIN Pamekasan. Diakses pada
07 Oktober 20:19
• Tualeka, Wahid. 2011. Teologi Lingkungan Hidup dalam Perspektif
Islam. Jurnal PROGRESIVA Vol. 5, No. 1. Jakarta. UIN Syarif
Hidayatullah
• Zainuddin, Muhadi. 2013. Teologi Bencana dalam Al-Qur’an. Jurnal
UNISIA Vol. XXXV, No. 78. Yogyakarta. Fakultas IAI Universitas Islam
Indonesia. Diakses pada 07 Oktober 20:19

Internet :
• http://www.daaruttauhiid.org/membedah-hakikat-bencana-alam-dalam-
al-quran/#. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2019
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai