Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF CARE

PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

OLEH :
KELOMPOK 2
PENGKAJIAN
1 Identifikasi Pasien
• Nama : NY. C
• Umur : 45 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Status Perkawinan : Menikah
• Agama / Suku :Kristen Protestan / Ambon
• Warga Negara : Indonesia
• Bahasa Yang Digunakan :Indonesia
• Pekerjaan : Pegawai Negri
• Alamat : Jakarta
2. Diagnosa Medis : Kanker Payudara Kanan
Stadium IV
3. Keadaan Umum :
Keadaan Sakit
• Pasien tampak sakit berat,pasien tampak berbaring lemah, pasien tampak
meringis, pasien mengatakan nyeri yang rasakan seperti tertusuk- tusuk
benda tajam dengan skala 9 dengan durasi ± 10 – 15 menit, wajah pasien
tampak cemas dan gelisah. Pasien mengatakan aktivitas dibantu keluarga
dan perawat karena pasien tidak dapat melakukan aktivitas sendiri.Pasien
tampak berpakian tidak rapi dan tidak bersih.
• Alasasan :Ku lemah, GCS 15 E4M6V5
• Tanda – Tanda Vita :
• Kesadaran : Composmentis
• Respon Motorik : 6
• Respon Bicara : 5
• Respon Membuka Mata : 4 +
• Jumlah : 15
• Tekanan Darah : 110 / 70 mmHg
• Suhu : 360c
• Pernapasan : 20x/menit
• Nadi : 88x/menit
4. Pengkajian Pola Kesehatan
1) Pola Presepsi Kesehatan dan Pemeliharaan Kesehatan
Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak ada
benjolan atau kelaian pada tubuh.
Riwayat penyakit saat ini
Keluhan Utama : Pasien mengatakan ada benjolan di
payudara sebelah kiri semakin hari semakin membesar dan
terasa nyeri skala 9, terdapat massadan luka pada payudara
kanan
Riwayat penyakit yang pernah dialami : Klien mengatakan
tidak pernah mengalami penyakit lainnya, tetapi pasien
mengatakan sebelumnya pernah berobat ke RS dan
alternatif di daerah Ambon.
Riwayat kesehatan keluarga : Pasien mengatakan tidak ada
riwayat penyakit kanker payudara dalam keluarga.
2) Pola Nutrisi dan Metabolik
3) Pola Eliminas
4) Pola Aktivitas dan Latihan :
Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan
sibuk dengan pekerjaan setiap hari sehaingga
pasien jarang olaraga, dan kadang- kadang
refresing dengan keluarga ke tempat rekreasi.
Kedaan saat sakit :Pasien mengatakan tidak
dapat melakukan aktivitas yang sudah menjadi
rutunitasnya karena sakit, pasien tidak mandi
selama sakit hanya wash lap di bantu
perawatadan keluarga, pasien ganti pakian atau
kaian yang di pakai 1 x sehari
5) Pola Tidur dan Istirahat
Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan dalam
sehari pasien tidur ± 6 – 7 jam, jarang tidur siang jika
tidur siang ± 1 jam dan tidur malam 5- 6 jam.
Kedaan saat sakit :Pasien mengatakan tidak bisa
tidur karena nyeri pada benjolan di payudara sebelah
kanan hilang timbul, hanya ± 3 – 4 jam.
6) Pola Kongnitif – Presepsi
Keadaan sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak
mengalami kesulitan pasien dapat menulis dan
membaca, mendengar, melihat, bekerja seperti biasa
dan dapat merasakan insensitivitas terhadap dingin,
panas,nyeri.
Kedaan saat sakit : Pasien mengatakanPasien
mengatakan tidak mengalami kesulitan pasien dapat
menulis dan membaca, mendengar, melihat, tetapi
pasien tidak bisa bekerja dan tetap dapat merasakan
sensitivitas terhadap dingin, panas, nyeri , pasien
mengatakan sudah mengerti sepenuhnya tentang
penyakit yang diderita
7) Pola Presepsi Diri – Konsep Diri
Keadaan sebelum sakit :Pasien mengatakan
sebelumnya tetap percaya diri dengan keadaanya, tidak
ada dalam dirinya secara fisik yang membuatnya
merasa tidak nyaman dan malu.
Kedaan saat sakit :Paisen mengatakan mengatakan
pasrah terhadap penyakit yang diderita dan hanyabisa
berdoa saja. Pasien kurang percaya diri dengan
penampilannya, pasien malu dengan kondisi
penyakitnya(payudaranya) jika di lihat orang lain.
8) Pola Peran – Hubungan
Keadaan sebelum sakit :Pasien mengatakan menjalin
hubungan yang baik antara keluarga, sahabat, teman, dan
orang – orang yang berada disekitar pasien dan
menjalankan peranya dengan baik sebagai, seorang istri,
ibu, dan wanita karir, dapatmengambil keputusan secara
mandiri.
Kedaan saat sakit :Pasien mengatakantetap menjalin
hubungan yang baik dengan yang baik antara keluarga,
sahabat, teman, dan orang – orang yang berada disekitar
pasien dan, namun tidak menjalankan peranya dengan
baik sebagai, seorang istri, dan ibuserta tidak dapat
melakukan pekerjaan rumah maupun kantor .
Pasien mengatakan dalam pengambilan keputusan pasien
tidak berani mengambil keputusan sendiri untuk operasi
dan pengobatan lanjutan tetapi pasien selalu berunding
dengan keluarga terutama suami.
9) Seksualitas – Reproduksi
Keadaan sebelum sakit :Pasien mengatakan
tidak mengalami gangguan pada sistem
reproduksi, dan tidak menggunakan alat
kontrasepsi.
Kedaan saat sakit :Pasien mengatakan terjadi
perubahan pada kontur/bentuk payudara
klien, terdapat luka pada payudara kanan, dan
terdapat benjolan pada payudara kiri.
10) Pola Koping – Toleransi Stres
Keadaan sebelum sakit :pasien mengatakan tidak
ada sters atau masalah yang besar yang
mempengaruhi
Kedaan saat sakit :Pasien mengatakan sudah
mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang
diderita namun terus memikirkan keadaanya.
11) Nilai – Kepercayaan
Keadaan sebelum sakit :Pasien mengatakan
melakukan ibadat secara rutin
Keadaan sebelum sakit :Pasien mengatakan
kenapa Tuhan memberikannya penyakit seperti
ini kepada nya.
5. Pengkajian fisik
Keadaan umum : composmentis
• Pemeriksaan kepala: berbentuk bulat dan simetris
,ubun-ubun teraba keras dan tidak cekung, kulit
kepalakotor dan tidak ada luka
• Mulut dan faring :Keadaaan bibir mukosa bibir kering,
keadaan gigi dan gusi nampak kotor , tidak ada gusi
berdarah.
• Leher, ada pembesaran tiroid, Suara jelas, ada
pembesaran kelenjar limfa, tidak ada peningkatan pada
vena jugularis, denyut nadi karotis teraba
• Pemeriksaan integument :Tampak kotor dan lembab,
akral hangat, turgor kulit baik, kulit pasien kering di
bagian payudara kiri area masa
• Pemeriksaan payudara: Ukuran dan bentuk
payudara tidak normal ada benjolan di
payudara sebelah kiri dan ada nyeri
tekan,nyeri skala 9, terdapat luka pada
payudara kanan dengan ukuran ± 15cm dan
kedalaman ±8cm, berwarna merah
kekuningan dan berbau.
• Fungsi motorik :Pasien tidak dapat berjalan
dengan baik tanpa alat bantu, pasien tidak
mampu dapat berdiri tegak
• Fungsi sensori :Pasien merasakan sentuhan
ringan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik


2. Gangguan pola tidur berhubungan dengannyeridan
prognosa yang tidak pasti
3. Kelemahan fisik berhubungan dengan perubahan fisiologis
4. Kurang perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan
fisik dan psikologis
5. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan lesi dan
kanker
6. Perubahan proses pikir berhubungan dengan proses
penyakit
7. Gangguan fungsi keluarga berhubungan dengan proses
penyakit dan program pengobatan
8. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan proses penyakit
dan mekanisme pertahanan tubuh
INTERVENSI
Diagnosa Tujuan & Kriteria hasil Intervensi
Gangguan gambaran diri Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kondisi lesi
berhubungan dengan lesi keperawatan diharapkan 2. Berikan kesempatan
dan kanker pasien melaporkan bau kepada pasien untuk
dan drainage dapat mengekspresikan
terkontrol dengan criteria penilaian terhadap
hasil: dirinya
1. Lesi bersih dan tidak 3. Bersikan luka dengan
berbau menggunakan
2. Pasien / keluarga antiseptic
mampu 4. Demonstrasi prosedur
mendemonstrasikan perawatan kulit
5. Sediakan ventilasi yang
cukup
6. Berikan penjelasan
sumber bau dan proses
terjadinya lesi
7. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian terapi
antibiotik
Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Perubahan proses pikir Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji riwayat fisik, sosial
berhubungan dengan keperawatan diharapkan dan rologis secara ketat
proses penyakit pasien menunjukan 2. Kurangi psikologis
perbaikan atau pasien
terpeliharanya proses pikir, 3. Kaji tingkat orientasi
dengan criteria : pasien
1. Fungsi mental dan 4. Kurangi stimulus pada
psikologis pada tingkat pasien
optimal 5. Batasi keinginan pasien
2. Tidak ada tanda – pada hal – hal yang
tanda peningkatan diinginkan
tekanan intrakranial 6. Hindari pengkajian
yang tidak mungkin
dijawab pasien
7. Panggil nama pasien
ketika mulai
berinteraksi
8. Berikan penghargaan
pada hal – hal yang
sederhana
Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Interveni
Gangguan fungsi keluarga Setelah dilakykan tindakan 1. Tentukan akan
berhubungan dengan keperawatan diharapkan kebutuhan perawatan
proses penyakit dan pasien dan keluarga di rumah
program pengobatan mampu berfungsi secara 2. Bantu anggota keluarga
optimal, dengan criteria untuk mengembangkan
hasil : harapan yang realitas
1. Pasien dapat terhadap diri dalam
menjelaskan menampilkan peran
kebutuhan akan 3. Tawarkan solusi pada
perawatan di rumah masalah financial
2. Pasien/keluarga dapat sesuai kebutuhan
memanfaatkan sumber
– sumber di masyarakat

Anda mungkin juga menyukai